Antara Menerima THR, Kebahagiaan dan Syukur yang Tulus









Sahabatku… Apakah menerima THR membahagiakan? Jawabannya relative. THR tidak akan bermakna kebahagiaan. Karena kebahagiaan adalah tentang menerima. Jadi apakah THR akan membahagiakan. Tergantung dari bagaimana kita menerima THR itu.

Anggaplah kita menerima THR tapi disamping menerima THR kita terus mengeluhkan pengeluaran yang akan kita keluarkan. Kita terus membandingkan jumlah THR kita dengan THR yang lain. Kita terus gelisah karena THR yang kita dapat tidaklah cukup. Kalau begini apakah menerima THR membahagiakan?

Sahabatku… Satu hal untuk diingat bahwa kebahagiaan tidak akan muncul pada sesuatu yang tidak terdapat rasa syukur didalamnya. Penuhilah rasa syukur maka rasa kebahagiaan akan muncul.
Mungkin sebagian kita ada yang bertanya “Bagaimana bisa bersyukur kalau tidak cukup?”

Sahabatku… Syukur itu akan selalu cukup. Saat Anda bersyukur Anda pasti selalu merasa cukup. Tidak mungkin merasa ‘tidak cukup’ sambil merasa bersyukur. Karena syukur yang tulus adalah rasa kecukupan itu sendiri.

Syukur yang tulus itu bukan sesuatu yang disebut, melainkan sesuatu yang dirasa. Saat mulut kita mengucapkan rasa syukur, tapi tidak disertai dengan rasa cukup. Maka pada saat itu kita telah membohongi segalanya. Rasa itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibohongi. DIA SANG MAHA MERASA tahu betul rasa-rasa makhlukNYA. Rasa itu adalah koneksi kita denganNYA.

Saat kita merasa cukup dengan segalanya. Berarti kita sudah menerima dan percaya bahwa segala sesuatu adalah anugerahNYA. Saat kita menerima dan percaya, maka kita tidak akan meragu. Jadi rasa cukup kita adalah cerminan rasa ketidak raguan kita kepadaNYA. Kita tidak ragu DIA MAHA MENYANYANGI, Kita tidak ragu DIA MAHA MEMBERI, dan Kita tidak ragu DIA MAHA MENCUKUPI.

Jadi kuncinya syukur yang tulus adalah merasa cukup. Untuk merasa cukup, maka langkah kita hanya satu, yaitu menerima. Kita menerima hidup dengan tulus dan tidak membandingkan hidup yang kita jalani dengan hidup orang lain. Kita menerima apapun dalam hidup sebagai anugerahNYA, bukan sekedar hasil kerja keras pribadi.

Pada moment kita sudah mampu merasa cukup, maka syukur yang tulus itu pun akan muncul. Sementara syukur yang tulus adalah ungkapan kebahagiaan. Itulah inti dari segalanya. Jadi kalau kita mau berbahagia dengan segala keadaan, cobalah untuk selalu memunculkan syukur yang tulus. Dan untuk memunculkan syukur yang tulus, cobalah untuk menerima.

Sahabatku… Jadi bagaimana Anda menerima THR itu? Semoga kebahagiaan selalu menyertai Anda. Semoga rasa syukur yang tulus selalu berbunga dihati Anda dan semoga Anda selalu merasa cukup dengan segala anugerahNYA.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com  

Lebih baru Lebih lama