APA YANG DIMAKSUD TESLA DENGAN ENERGI, FREKUENSI & VIBRASI?



Dalam hidupnya Tesla pernah berkata “Jika Anda ingin menemukan rahasia semesta, pikirkan dalam istilah energi, frekuensi, dan vibrasi.

Sahabatku… Mari kita memikirkan kembali maksud dari perkatan Tesla. Percayalah, dengan memahami maksudnya, maka kita akan menemukan banyak pelajaran tentang keniscayaan semesta yang sungguh sayang apabila sampai tidak terpahami.

 

1# ENERGI

Sahabatku… Secara ilmiah sudah terbukti kalau segalanya adalah energi, termasuk itu manusia. Apabila kita masih ragu dengan pernyataan ilmiah ini maka sentuhlah kulit kita sendiri, cobalah bertanya; Terbuat dari apakah lapisan kulit itu? Tentu jawaban sederhananya adalah sel-sel kulit.

Kalau begitu, terbuat dari apakah sel itu? Jawabannya, sel terbuat dari protein yang merupakan jenis molekul dan air yang merupakan molekul lain. Didalam pusat sel adalah DNA dan RNA, keduanya juga merupakan molekul rumit lainnya.

Baiklah, lalu terbuat dari apakah molekul itu? Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Contoh karbon dioksida (CO2) adalah sebuah molekul yang terbuat dari satu atom karbon dan dua atom oksigen.

Lalu bagaimana dengan atom itu sendiri, terbuat dari apakah atom? Atom adalah partikel terkecil dari sesuatu yang kita sebut materi. Mencengangkannya, atom tidak memiliki struktur fisik. Atom adalah 99,99999% energi, dan 0,00001% zat fisik.

Inti dari tiap materi yang kita saksikan sebagai alam semesta terbentuk dari sesuatu yang hampir tidak bisa kita lihat sama sekali sebagai zat fisik/materi. Bijaksananya bukan berarti tidak terlihat, maka sesuatu itu tidak ada. Tidak terlihatnya energi hanya tentang instrument penglihatan kita saja yang tidak mampu melihatnya.

Dalam kaca mata dunia fisika kuantum melalui pembuktian beberapa perangkat canggih bisa terlihat kalau seluruh materi tidak lain terbentuk dari molekul. Molekul adalah gabungan dari beberapa atom dan atom terbentuk dari energi yang bervibrasi.

 

2# VIBRASI

Salah satu bukti kuat kalau kita dan materi semesta ini energi, adalah kenyataan bahwa kita bervibrasi dan menterjemahkan vibrasi.

Harus diketahui bahwa atom-atom selalu berada dalam keadaan bergerak konstan, dan tergantung pada kecepatan vibrasi atom-atom inilah benda-benda muncul sebagai benda padat, cair, atau gas.

Jadi, dinding beton itu bisa kita rasakan sebagai benda padat karena laju getaran energinya. Semakin cepat sebuah atom bergetar, maka semakin padat molekulnya, begitu juga yang terjadi sebaliknya.

Karena itu disimpulkan kalau energi bergerak dalam vibrasi secara konstan. Dengan kata lain, kita hidup di lautan getaran/vibrasi.

Manusia adalah makhluk bergetar begitu juga dengan makhluk hidup lainnya, termasuk materi apapun di dalam semesta ini, baik materi yang masih terlihat atau tidak terlihat seperti udara dan gas. Baik yang bisa bergerak atau diam seperti dinding beton.

Memang betul secara kasat mata kita tidak melihat getarannya materi, kita hanya menterjemahkannya. Sampai saat ini masih banyak manusia belum siap betul untuk mengakui bahwa dirinya bergetar dan menterjemahkan getaran. Padahal segala hal yang kita amati dengan indra kita ini sebenarnya hanyalah interpretasi vibrasi.

Kita mendengar karena telinga kita menterjemahkan vibrasi. Kita melihat karena kita menterjemahkan vibrasi. Kita menghirup karena hidung kita menterjemahkan vibrasi. Jari kita menterjemahkan vibrasi dan begitu juga dengan lidah.

Indra manusia bekerja dengan menterjemahkan vibrasi apapun yang diterimanya, dan dari sebab-akibat proses itulah kesadaran manusia mampu menerima dan memahami lingkungannya. Sehingga akhirnya kesadaran manusia memiliki yang namanya pikiran, perasaan dan pilihan dalam bertindak seperti yang selama ini kita miliki sampai sekarang.

Sayang memang masih sedikit dari kita yang menyadari betul kalau dirinya adalah penterjemah vibrasi. Padahal dengan menyadari keniscayaan semesta ini maka segala hal bisa menjadi menguntungkan dan mudah.

Kami katakan mudah karena kita adalah energi, bergerak dalam energi dan sebagai energi. Sudah menjadi keniscayaan semesta energi itu bervibrasi. Sementara vibrasi itu ibarat pemancar yang membentuk frekuensi tertentu.

Dengan kata lain semua manusia dan materi semesta memiliki medan energi yang memiliki frekuensi getarannya sendiri-sendiri, baik mereka menyadarinya atau tidak menyadarinya.

 

3# FREKUENSI

Secara sederhana kita bisa mengartikan frekuensi sebagai gelombang. Setiap energi bergetar dan getarannya itu memancarkan gelombang energi.

Karena semua gelombang itu adalah perjalanan energi, maka semakin banyak energi yang bergetar dalam gelombang, maka semakin tinggi frekuensinya. Semakin rendah frekuensinya, semakin sedikit energi yang bergetar dalam gelombang.

Frekuensi sendiri diukur dalam satuan hertz (Hz), digunakan untuk menentukan dan membedakan pola getaran. Apakah pola getaran ini penting? Pastinya! Frekuensi memiliki andil yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Salah satunya karena frekuensi selalu membawa hukum tarik menarik.

Frekuensi akan menarik pola getaran yang sama. Jadi maksudnya, tiap pola getaran energi yang kita bentuk akan memancarkan gelombang energi tertentu, yang mana gelombang yang terpancar ini akan selalu menarik gelombang tertentu yang sama, sesuai dengan pola getaran energi yang kita bentuk.

Singkatnya; sebagai materi semesta kita akan selalu menerima sesuai dengan getaran energi yang kita bentuk. Jadi boleh dikatakan kalau frekuensi itu ibarat nasib yang kita bentuk, sekaligus nasib yang akan kita terima juga. Karenanya, pastikan diri kita hanya membentuk nasib yang sesuai dengan harapan, agar kita tidak kecewa dan menyalahkan Dzat Maha yang telah memberi kita segalanya.

Akhir kata sahabatku… Pahamilah, kalau ketiga hal diatas ini bukan sekedar ilmu pengetahuan atau ajaran keagamaan, apalagi terkaan mistis.

Apa yang kami sampaikan disini bukan modul ilmu tertentu, melainkan ilmu dari semesta. Ketiga rahasia semesta ini adalah keniscayaan semesta yang sebenarnya. Beginilah kita apa adanya, dan inilah rahasia semesta yang dimaksudkan oleh Tesla.

Dalam quot-nya yang singkat Tesla ingin kita memahami kembali keniscayaan semesta yang sebenarnya. Dimana sebenarnya kita ini adalah semesta, dan sebagai semesta kita adalah energi bergetar yang terus memancarkan frekuensi untuk menerima frekuensi.

Tentunya akan ada banyak manfaat dan kemudahan apabila kita mau bergerak sesuai dengan keniscayaan semesta yang sebenarnya ini. Satu manfaat besar dari quot Tesla yang bisa kita ambil untuk awal pelajaran adalah pemahaman kalau saat ini kita hidup sebagai pembentuk energi.

Energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Jadi apapun dan siapapun kita adalah semesta yang terbentuk kekal dan abadi.

Dalam kekekalan energi yang menjadi diri kita saat ini, masing-masing kita memiliki kesempatan yang sama untuk membentuk energi, baik secara sadar ataupun tidak sadar.

Bijaksananya, sebagai pembentuk energi, janganlah menuntut apa yang akan kita terima dari semesta. Tapi lihatlah bagaimana kita bergetar? Karena getaran kita adalah sumber frekuensi yang kita pancarkan. Sementara apapun yang kita pancarkan adalah sebab-akibat dari apa yang akan kita terima.

Jadi sahabatku… Mulai sekarang sebagai energi semesta, fokuslah dengan apa yang akan kita bentuk, bukan apa yang akan kita terima. Kalau kita mampu menguasai hal ini, maka kita akan menjadi semesta yang mengendalikan.

 

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

 

 

 

Lebih baru Lebih lama