THE POWER OF SELF TALK – 3 STRATEGI SELF TALK YANG KUAT

 


Kekuatan yang Anda butuhkan untuk membawa satu telur ke atas puncak gunung, berbeda dengan kekuatan yang Anda butuhkan untuk membawa satu panggul batu ke puncak yang sama.

Kekuatan itu sangat relatif. Kekuatan harus disesuaikan dengan tempat dan tujuannya masing-masing. Salah menempatkan kekuatan justru akan berakibat fatal. Dan itulah yang sering kita lakukan dengan kekuatan self talk yang kita miliki.

Kita sering salah menempatkan kekuatan ini, sehingga berakibat buruk. Bagaimana kalimat yang terucapkan atau terlintas dibenak kita memiliki kekuatan yang luar biasa dan terbukti berpengaruh besar terhadap kesejahteraan fisik dan jiwa kita sendiri.

Berbicara kepada diri sendiri dapat menjadi cara yang ampuh untuk membuat diri lebih baik. Tetapi, kita perlu belajar bagaimana menggunakan kekuatan Self Talk dengan benar.

Berikut ini adalah 3 strategi self talk yang kuat, yang dapat kita gunakan untuk memanfaatkan kekuatan Self Talk. Semoga bermafaat:

 

STRATERGI pertama : SE-POSITIF MUNGKIN

 

Coba ucapkan dan isi kelanjutkan titik-titik dibawah ini 

“SAYA ……………………………………………………………………………………..”

Perhatikan jawaban spontan kita dalam mengisi titik-titik ini. Apabila isinya negatif, maka rubahlah menjadi sepositif mungkin.

Misalkan “SAYA SANGAT TIDAK BERDAYA” Nah, ini adalah negatif. Mari kita rubah menjadi “SAYA BERAKSI DAN TERUS AKAN BERAKSI SESUAI PORSI SAYA SENDIRI”

Misalkan “SAYA SELALU KEKURANGAN UANG” Mari kita rubah menjadi “SAYA AKAN SELALU MEMBUAT DIRI SAYA KECUKUPAN UANG”

Apakah ini berarti kita sedang membohongi diri sendiri? Jawabannya adalah TIDAK. Kita justru sedang mengajarkan diri untuk berdamai dan melihat sisi baik dari segala kondisi.

Penerimaan adalah kekuatan yang besar. Selalu terima apapun yang ada dihadapan. Ajak bicara diri dengan kesadaran yang terbaik, kalimat paling terhormat, sehingga diri juga bisa melakukan tindakan balasan yang sesuai.

 

STRATEGI kedua : fokuslah hanya kepada diri sendiri

Masih suka membicarakan orang lain kepada diri sendiri? Kalau iya, cobalah perlahan-lahan mengurangi frekuensinya. Sampai kita benar-benar fokus dengan diri sendiri.

Jangan salah sangka! Kami tidak sedang mengajarkan kita semua untuk menjadi makhluk super egois.

Kami hanya mengajak kita untuk jangan membiarkan otak kita salah fokus dengan membicarakan pihak lain yang bukan dirinya sendiri pada area pribadinya.

Apalagi itu kalau hal-hal yang negatif. Tentunya kita tidak mau membentuk diri seburuk orang yang kita bicarakan bukan?

Misalkan penilaian kita tentang orang yang senantiasa kita nilai-nilai aau Masalah-masalah yang hanya bisa kita kritik tanpa kita perbaiki.

Sahabatku… Mulai sekarang, apabila kita mulai menilai-nilai pihak lain maka berhenti sejenak dan masuklah kedalam diri dan ucapkan “SAYA MENGHARGAI PRIBADI ITU DAN SAYA AKAN FOKUS MENJADI PRIBADI YANG TERBAIK”

Apabila kita melihat masalah maka beraksilah. Tidak perlu mengumpat, mengkritik, menyalahkan. Cukup beraksilah dan ucapkan “SAYA MEMILIH UNTUK MEMPERBAIKI MASALAH INI DENGAN SEBAIK-BAIKNYA”. Apabila kita tidak memilih untuk memperbaiki, maka tinggalkanlah.

Buatlah layar kenyataan yang bersih dan netral.

Netral itu hanya berpihak kepada keniscayaan semesta yang sebenarnya, dan tidaklah itu kecuali kekuatan yang besar. Awali saja dulu dari diri sendiri.

 

STRATEGI ketiga : jadikan diri sahabat yang baik

 

Jadikan diri ini sebagai sahabat terbaik untuk dirinya sendiri. Hiduplah bersama diri Anda secara damai.

Paling tidak cobalah dahulu berbicara kepada diri sendiri seakan diri kita berbicara kepada seorang sahabat. Penuh dengan kasih sayang, penuh dengan penghargaan, penuh dengan terimakasih dan penghormatan.

Tentunya kita tidak akan mengumpat, mengutuk, dan berbicara dengan kata-kata kasar dan menyinggung sahabat kita sendiri bukan?

Kita tidak akan berkata “SAYA SANGAT BODOH” atau “SAYA TIDAK BERGUNA”

Sahabatku… Cobalah untuk terus berkomunikasi kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik. Hindari keluhan, ratapan dan bahasa yang menyudutkan diri. Dan jangan lupa juga, ucapkanlah terimakasih untuk seluruh kinerja tubuh kita.

Sama seperti kita, tubuh juga menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi ketika kita mengatakan "Terima kasih" kepada tubuh, maka tubuh akan cenderung melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita.

Otomatis pikiran kita pun akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging begitu saja.

Bukankah ini adalah kekuatan? Menjadi damai dengan diri sendiri tanpa mengemis-ngemis kedamaian dari luar diri adalah kekuatan halus yang mungkin manusia paling kuat pun tidak bisa memilikinya dengan mudah.

Jadi mengertilah, kalau pujian dan terimakasih yang tulus langsung menghasilkan efek yang lebih baik sama seperti seorang sahabat yang mengucapkannya dengan tulus.

Tulus itu hanya tulus, begitu saja, tanpa kebohongan, tanpa harapan timbal balik, hanya begitu saja.  Meski sulit, belajarlah untuk berbicara dengan tulus kepada diri sendiri.


Sahabatku… di atas hanyalah 3 strategi neuro linguistik yang kuat yang dapat kita gunakan untuk memanfaatkan kekuatan Self Talk dan koneksi pikiran-tubuh yang terhubung dinamis dan harmonis.

Detik ini kalau kita tidak memiliki ucapan yang baik, maka lebih baik kita diam. Hanya saja diam di dalam diri adalah tantangan yang paling susah, ketimbang berbicara dengan baik kepada diri sendiri.

Jadi mari kita lewati tantangan pertamanya dulu. Mari kita belajar untuk memperbaiki komunikasi internal ini, ketimbang harus terus menerus merusak diri dan alam ini.

Karena siapa bilang komunikasi internal Anda tidak tervibrasi keluar diri? Jangan salah sangka, sebenarnya tidak ada rahasia antara Anda dan Bumi. Alam lebih dekat dengan pembicaraan internal Anda ketimbang siapapun. Percayalah! Nanti kita akan membahasnya.

 

Video Self Talk  https://www.youtube.com/watch?v=esPI7KoBIao&t=123s

 

Salam Semesta

 

Copyright 2022 © www.pesansemesta.com

Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig

Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta

 

Lebih baru Lebih lama