Thales seorang filsuf Turki yang hidup pada pada abad ke-6 SM berkata “Hal tersulit dalam hidup adalah mengenal diri sendiri.”
Nikola Tesla berkata “Kebanyakan orang begitu asyik dengan perenungan dunia luar sehingga mereka sama sekali tidak menyadari apa yang sedang terjadi di dalam diri mereka.”
Socrates juga menasehati “Manusia hendaknya mengenal diri dengan dirinya sendiri, jangan membahas yang diluar diri, hanya kembalilah kepada diri. Manusia selama ini mencari pengetahuan di luar diri. Kadang – kadang dicarinya pengetahuan itu di dalam bumi, kadang – kadang diatas langit, kadang – kadang di dalam air, kadang – kadang di udara. Alangkah baiknya kalau kita mencari pengetahuan itu pada diri sendiri. Dia memang tidak mengetahui dirinya, maka seharusnya dirinya itulah yang lebih dahulu dipelajarinya, nanti kalau dia telah selesai dari mempelajari dirinya, barulah dia berkisar mempelajari yang lain. Dan dia tidak akan selesai selama – lamanya dari mempelajari dirinya. Karena pada dirinya itu akan didapatnya segala sesuatu, dalam dirinya itu tersimpul alam yang luas ini.”
Pemikiran Socrates menunjukan bahwa mengenal diri hanya dapat dimulai dan dipelajari dari dalam diri sendiri. Dimana dalam mengenal diri, tidak ada objek dan subjek pembelajaran lain, selain itu adalah diri sendiri.
Perjalanan mengenal diri sendiri, dimulai dari kesadaran mengenal ke dalam dirinya sendiri. Ujung dari awal mula ini akan membawa diri untuk mengenal kinerja Sang Pencipta yang menggerakan segalanya yang ada didalam dan diluar diri. Akhirnya diri mampu menyadari secara menyeluruh bahwa dirinya hadir disetiap kehidupan yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Gerbang awal untuk mengenal Sang Pencipta pun terbentang tanpa batas tirai apapun.
Apabila Anda ingin menemui jati diri maka perjalanan Self-Discovery adalah perjalanan yang wajib Anda lalui. Self-Discovery bukan sekadar perjalanan; ini adalah sebuah pencerahan. Ini adalah seni mengenal diri sendiri di tengah kekacauan hidup yang indah!
Self-discovery adalah proses mengenal diri sendiri lebih dalam. Ini seperti perjalanan menuju Higher Self. Diri sejati Anda yang selama ini mungkin Anda abaikan dipojokan hidup Anda yang tidak Anda kenali.
Memangnya kenapa kalau tidak melewati perjalanan Self-Discovery?
- Tidak Mengenal Diri Sendiri: Sulit memahami siapa diri mereka sebenarnya, apa yang mereka inginkan, dan apa yang penting bagi mereka, sehingga sering merasa bingung atau tidak terpenuhi.
- Kurangnya Tujuan Hidup: Tanpa kesadaran akan tujuan hidup, mereka cenderung menjalani hidup tanpa arah yang jelas, merasa tersesat, atau terjebak dalam rutinitas yang tidak memuaskan.
- Kehilangan Potensi: Mereka mungkin tidak menyadari atau mengembangkan potensi penuh mereka, sehingga merasa terjebak dalam pekerjaan atau hubungan yang tidak memuaskan.
- Kesulitan Mengambil Keputusan: Tanpa pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai dan prioritas pribadi, mereka sering ragu dalam mengambil keputusan penting, yang dapat menyebabkan penundaan atau keputusan yang tidak memuaskan.
- Kurangnya Kebahagiaan dan Kepuasan: Ketidakmampuan untuk menghubungkan diri dengan apa yang benar-benar penting bagi mereka bisa membuat mereka merasa hampa, tidak bahagia, atau terputus dari kebahagiaan sejati.
- Rentan terhadap Pengaruh Luar: Tanpa pemahaman yang kuat tentang diri sendiri, mereka lebih mudah terpengaruh oleh opini dan harapan orang lain, yang dapat menyebabkan mereka hidup sesuai dengan keinginan orang lain daripada keinginan mereka sendiri.
Hanya saja memang praktek Self-Discovery tidaklah mudah! Berikut lima alasan kenapa self-discovery sulit dilakukan:
- Menghadapi Diri Sendiri: Self-discovery mengharuskan kita melihat sisi-sisi diri yang mungkin tidak nyaman atau sulit diterima.
- Ketakutan akan Perubahan: Menemukan diri sejati bisa memicu perubahan besar dalam hidup, yang seringkali menakutkan atau menantang.
- Pengaruh Lingkungan: Opini, harapan, dan tekanan dari orang lain bisa mengaburkan pemahaman kita tentang diri sendiri.
- Kebingungan dan Ketidakjelasan: Tanpa panduan atau arah yang jelas, proses self-discovery bisa terasa membingungkan dan sulit diikuti.
- Kebiasaan dan Rutinitas: Terjebak dalam rutinitas sehari-hari bisa membuat kita sulit menemukan waktu dan ruang untuk eksplorasi diri yang mendalam.
Kenalkan Solusi Perjalanan Self-Discovery Agar Mudah : MOVE IN
“Move in itu sebetulnya adalah untuk memperhatikan diri secara total dan keseluruhan” – KDZA
MOVE IN dan Self-Discovery memiliki hubungan yang erat karena MOVE IN adalah sebuah perjalanan atau metode yang dirancang untuk mendukung proses Self-Discovery.
MOVE IN mengacu pada serangkaian tahap atau langkah yang membantu seseorang untuk menelusuri, memahami, dan mengeksplorasi diri mereka lebih dalam.
Dalam konteks Self-Discovery, MOVE IN bertindak sebagai panduan yang membawa seseorang ke dalam pengenalan diri sejati mereka, mulai dari memahami kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai inti hingga benar-benar mengintegrasikan pemahaman itu dalam kehidupan sehari-hari.
Proses MOVE IN memungkinkan seseorang untuk berpindah dari sekadar mengenal diri menuju pemahaman yang lebih mendalam, dan akhirnya mengaplikasikan penemuan tersebut secara nyata, sehingga terjadi transformasi yang autentik dalam hidup mereka.
Dengan demikian, MOVE IN menjadi jalan atau alat penting dalam perjalanan Self-Discovery, membantu individu untuk mencapai kesadaran diri yang lebih tinggi, kejelasan tujuan, dan keseimbangan hidup yang lebih baik.
Metode MOVE IN adalah pendekatan yang dirancang secara humanis untuk membantu Anda melakukan perjalanan mendalam ke dalam diri sendiri dan melewati Portal Self-Discovery dengan mudah melalui lima tahapan MOVE IN yang krusial.
Setiap tahapan MOVE IN dirumuskan untuk mendorong Anda masuk ke dalam diri, untuk mengenal dan memahami diri. Jadi tidak hanya membantu Anda mengenal diri sendiri dengan lebih baik, tetapi juga memberikan alat dan strategi untuk mengelola dan meningkatkan energi serta vibrasi positif Anda.
Akses Materi MOVE IN Self-Discovery: https://bit.ly/MOVEINMasterclass
Salam Semesta