Seorang sahabat bertanya “Apakah
frekuensi alam semesta adalah 432 Hz?” Melalui anugerahNYA kami menjawab.
Sahabatku… Apabila ada seseorang
yang mengklaim 432 Hz adalah frekuensi semesta, maka pastikan saja kalau itu
bukanlah kebenaran absolut. Kebenarannya; Semesta tidak bergetar pada satu frekuensi.
Semesta ini adalah kumpulan harmoni frekuensi-frekuensi yang saling terhubung.
Membicarakan keterhubungan
frekuensi dan bagaimana frekuensi saling mempengaruhi, sebenarnya jauh lebih
penting ketimbang mencoba menetapkan satu angka absolut untuk satu kebesaran penciptaan
yang tidak akan bisa terukur.
Nyatanya, manusia Bumi memang
masih terlalu jauh untuk mendikte Sang Pencipta. Alam semesta adalah kebesaran
yang tidak akan bisa terukur. Luasnya alam semesta ibarat imajinasi jalan
buntu. Kita tidak bisa benar-benar mampu menggambarkan luasnya semesta, hanya
bisa mengamininya.
Dalam keluasan ini, Dzat Maha
tidak hanya memilih atau membuat satu frekuensi, Dzat Maha adalah kemahaan penghubung
frekuensi-frekuensi dalam alam semesta ini. Setiap frekuensi terhubung langsung
kepada Dzat Maha. Terhubung kepada segalanya dan mempengaruhi segalanya.
Jangan jauh-jauh membuat contoh;
bahkan diri kita bergetar pada frekuensi yang berubah-ubah. Bagaimana kita
berpikir, bagaimana kita berperilaku, dan apa yang kita rasakan di dalam
menentukan frekuensi kita.
Lalu setelah frekuensi ini telah
kita tentukan, maka frekuensi ini mulai memancar dan mempengaruhi getaran yang
lain. Uniknya juga frekuensi akan terus menarik frekuensi yang sama. Seperti magnet
yang otomatis menarik apapun, meskipun itu bukan hal yang ingin kita tarik.
Kalau kita masih berpikir proses ini
adalah hal yang mistis, maka kami sarankan untuk sedikit saja mempelajari
fisika. Dalam fisika frekuensi diukur dalam satuan hertz (Hz), yaitu laju
terjadinya getaran dan osilasi.
Frekuensi digunakan untuk
menentukan dan membedakan pola getaran. Jadi, atom yang bergetar pada laju yang
lebih cepat akan dianggap frekuensi yang lebih tinggi daripada atom yang
bergetar pada laju yang jauh lebih lambat.
Kalau kita bertanya, kenapa frekuensi
bisa dihitung? Maka jawabannya karena semesta ini semuanya adalah energi
didalam energi. Dari pemahaman dasar ini saja sudah mampu menjawab kalau
semesta ini berisi unlimited frequency.
Karena baik itu manusia,
tumbuhan, hewan, benda angkasa, kursi, atau bahkan pikiran, segala sesuatu yang
ada di semesta adalah bagian dari jaringan frekuensi getaran elektromagnetik.
Jaringan energi ini memenuhi semesta, di angka manapun frekuensinya, baik itu Hz
– GHz – Tz sampai berapapun frekuensi yang belum mampu dihitung manusia Bumi.
Jadi kesimpulannya sahabatku… Kita
ini adalah energi yang tidak memiliki batas frekuensi. Satu-satunya batas manusia
adalah akalnya sendiri. Sekuat dan seluas apa akal ini mampu menggetarkan
frekuensi, maka begitulah semesta ini akan bergetar. Bagaimanapun juga kita ini
adalah kecerdasanNYA. Jangan sia-siakan akal ini sahabatku…
Akhir kata kalau kita bertanya; Apakah
frekuensi 432 Hz adalah frekuensi yang baik? Maka jawabannya adalah tergantung.
Frekuensi semesta adalah jalinan-jalinan
yang terhubung. Sebaik-baiknya frekuensi adalah frekuensi yang sudah mampu
bergetar dalam kebersamaan denganNYA.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com