10 TIPS Untuk Menjadi Versi Terbaik Diri







SANG PENCIPTA menghidupkan kita untuk menjadi khalifah. Khalifah artinya pemimpin. Pemimpin untuk siapa? Pemimpin untuk diri sendiri. Kita adalah pimpinannya, dan pimpinan selalu menentukan arah. Pimpinan selalu melakukan yang terbaik. Pimpinan selalu mampu melihat kekurangan dan memperbaikinya. Pimipinan selalu melihat kedepan bukan ke belakang.

Jadi satu-satunya orang yang berhak kita tunjuk untuk menjadikan dan merubah diri kita menjadi versi terbaiknya adalah diri kita sendiri. Anda harus bertanya kepada diri sendiri “Seperti apa versi terbaik diri saya, menurut saya sendiri?

Kita tidak bisa menjadi versi terbaik dimata orang lain. Masing-masing orang memiliki penilaian tersendiri tentang versi terbaik Anda. Versi terbaik Anda menurut ibu Anda pasti berbeda dari versi ayah Anda. Kalau Anda memiliki tujuh sahabat, versi terbaik Anda menurut mereka pasti berbeda-beda untuk ke tiap tujuh sahabat Anda. Anda memiliki pasangan? Tanyakan kepadanya tentang versi terbaik diri Anda, dan pasti jawabannya akan berbeda dengan jawaban adik Anda.

Bagaimana versi terbaik diri Anda menurut diri Anda sendiri adalah yang terpenting. Kitalah penilai utama dalam hidup kita, bukan orang tua kita, bukan pasangan kita, bukan anak kita, bukan pula sahabat kita. Jangan sampai salah menilai, karena versi terbaik diri kedepan, hasilnya sangat tergantung dari bagaimana sekarang Anda menilai diri sendiri.

Kita menilai diri sendiri bukan untuk membandingkannya dengan orang lain. Namun untuk melihat batasan yang telah kita capai. Masing-masing kita memiliki batasan tersendiri dalam hidupnya. Batasan-batasan diri bukan untuk dibandingkan, tapi untuk dilampaui. Alasan kita melampauinya pun bukan karena ingin dinilai lebih unggul dari yang lain. Tapi karena ini yang terbaik menurut penilaian diri kita sendiri.

Kalau kita sangat peduli dengan hidup kita. Maka kita akan bangun dan memilih untuk menjadi versi terbaik diri menurut penilaian diri kita sendiri. Bukan menurut penilaian orang lain. Siapapun mereka. Karena saat kita membiarkan penilaian orang lain sebagai prioritas hidup, kita telah sukses menghilangkan hidup kita sendiri, dan memberikan hidup secara rela kepada para penilai. Inilah kenapa hidup tidak pernah menjadi membahagiakan. Karena secara sadar kita tidak sedang bekerja keras menjadi versi terbaik diri kita, tapi kita sedang bekerja keras menjadi versi terbaik orang lain. Meskipun penilaian itu datang dari orang tua atau orang yang paling kita cintai sekalipun. Tetap, jangan membiarkan mereka membentuk versi terbaik diri Anda.

Akibat dari membiarkan hidup kita terbentuk dari penilaian orang lain adalah :  Kita tidak pernah puas dengan hidup kita sendiri. Karena kita kehilangan nilai diri kita sendiri. Kita tidak bisa lagi melihat diri sebagai versi terbaik, kecuali kita berhasil menerima nilai positif dari luar diri sendiri. Kita kehilangan cara, bagaimana menilai diri sendiri. Bagian terparahnya adalah, kita jadi tidak mampu memulai langkah tanpa aba-aba dari penilai, bahkan untuk mengetahui apa yang kita inginkan. Jadi, kita sudah benar-benar kehilangan control diri kita sendiri, dan sukses memberikan hidup secara rela untuk mereka yang diluar diri.

Dipoint ini, dengan berhasil kita melupakan fitrah kita, keunikan kita, tugas kita dan janji awal kita kepada SANG PENCIPTA. Sekarang lah saatnya. Inilah saatnya kita menyadari diri, bangkit dari segala bentuk versi ketidak sempurnaan diri. Lalu bertransformasi menjadi diri kita sendiri. Fitrah kita sebagai makhluk SANG PENCIPTA yang unik apa adanya dan sempurna

Jadi, sekarang prioritas kita adalah tentang bagaimana menjadi versi terbaik diri. Pada kesempatan ini kami ingin membagikan tips bagi Anda untuk menjadi versi terbaik diri :


10    TIPS UNTUK MENJADI VERSI TERBAIK DIRI



1.      LUPAKANLAH KESEMPURNAAN




Kita dihadirkan ke dalam hidup ini bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk menjadi otentik. Lupakanlah kesempurnaan, jadilah diri sendiri. Jangan terus-terusan meng-edit hidup, hanya agar kita tampil sempurna dimata orang lain. Kita sudah sempurna dengan ketidak sempurnaan kita.

Senyum Anda adalah senyum Anda! Jangan mengubah gaya senyum itu hanya karena mereka tidak suka. Jangan mengubah gaya bicara Anda hanya karena menurut mereka itu tidak enak didengar. Katakan dengan jelas kepada diri sendiri : Ini adalah gaya saya, ini adalah kesempurnaan saya. Ini akan saya lakukan karena saya, dan akan saya rubah juga karena saya. Saya menghargai kesempurnaan diri saya sendiri, karena saya juga ingin orang lain menghargai kesempurnaan dirinya.

Versi terbaik diri kita tidak akan pernah terbentuk sempurna, selama kita masih dengan sengaja memasukkan versi-versi terbaik diri orang lain didalamnya.

Kesempurnaan adalah kenyamanan menerima diri sendiri, apa adanya. Masing-masing kita adalah sempurna. Mulai sekarang jangan mencari-cari ketidak sempurnaan. Carilah kesempurnaan, lalu tanyakan : Apakah ini adalah murni kesempurnaan diri saya, atau kesempurnaan orang lain yang dengan sengaja masih saya lakukan untuk mereka?


2.      HARUS BERANI ACAK-ACAKAN





Memangnya salah kalau mereka melihat Anda acak-acakan? Apakah itu masalah, bila mereka harus melihat Anda tanpa make up atau tanpa dasi? Apakah masalah, bila mereka harus melihat Anda sedang berkotor-kotor didapur atau mencuci mobil? Apakah masalah, bila mereka melihat Anda memakai baju tidur longgar atau kaos oblong?

Bagaimana pun penampilan Anda, itu adalah penampilan Anda. Freedom of expression. Anda bebas meng-ekspresikan diri Anda seperti apa, tanpa mengkhawatirkan penilaian mereka. Berhentilah untuk selalu memaksakan diri tampil rapih dan tertata dimata orang lain. Tunjukkan kepada mereka siapa diri Anda. Hapus make up itu! Biarkan mereka melihat Anda menari-nari di dapur dengan sendal jepit dan baju tidur longgar itu. Kalau mereka menilai, biarkan saja! Anda lebih bernilai dari semua penilaian itu.

Inti sebenarnya adalah, berhentilah melakukan apapun, hanya dengan tujuan untuk dinilai oleh orang lain. Berhentilah menempatkan diri dikotak kaca transparant, dan mempersilahkan siapapun untuk lewat dan menilai isinya. Untuk menjadi versi terbaik diri. Kita harus menutup tirai-tirai kaca itu, agar kita bisa melihat penilaian diri kedalam dirinya sendiri. Semua prioritas ini adalah tentang bagaiamana diri sendiri menilai kepantasan dirinya sendiri. Bukan mereka yang diluar diri.


3.      BERTANGGUNG JAWAB. TITIK!




Jangan mengaku sudah menjadi versi terbaik diri. Kecuali kalau kita sudah berani menanggung tanggung jawab untuk semua sebab-akibat pilihan. Kita memilih dalam hidup ini. Bukan berati kita bebas memilih dan pergi begitu saja. Hidup ini adalah akibat dari pikiran dan aksi-aksi kita sendiri, lalu kenapa masih berlari dan meminta perlindungan kepada orang lain?

Masalah yang timbul akibat diri kita, adalah proses pembelajaran untuk menjadi versi terbaik diri. Jangan melimpahkan masalah-masalah itu ke orang lain. Belajarlah untuk bertanggung jawab pada apapun yang terjadi di hidup kita, meskipun hasilnya tidak sempurna. Waktu yang paling tepat untuk mulai meminta pertolongan adalah dipenghujung aksi, itu pun hanya kalau diperlukan.

Bukankah kita harus saling tolong menolong? Betul, memang iya. Tapi ada waktu kita juga harus menolong diri kita sendiri untuk menjadi versi terbaik dirinya. Dengan cara menanggung tanggung jawabnya sendiri. Agar diri bisa tersenyum bangga, ini saya, dengan versi terbaik diri saya sendiri.


4.      MENYERAHLAH!



Anda meminta kami menyerah??? Iya sahabatku betul, saya meminta Anda menyerah untuk menjalani hidup yang tidak sesuai dengan diri Anda sendiri. Kebanyakan orang, setiap hari menjalani hidup dengan sifat menerima yang salah. Mereka berkata “Aku menerima hidup ini apa adanya” namun didalam hati mereka tersiksa, benar-benar tersiksa karena hidup yang mereka jalani bukanlah keinginan mereka, namun keinginan orang lain.

Waktu berumur 15 tahun saya sangat mencintai dunia programming, dan begitu antusias dengan kode-kode program komputer. Entah kenapa, dan itu saya lakukan tanpa paksaan dari sudut manapun. Sampai suatu hari saya mendatangi ibu saya, dan berkata “Mama, aku mau berhenti sekolah, aku mau belajar programming, disekolah belum ada pelajaran programming dan itu membosankan”. Karena ibu saya belum mengerti arti menjadi versi terbaik diri, ibu saya langsung menolak permintaan saya. Dengan kecewa lalu saya memutar otak, agar saya bisa memiiki banyak waktu untuk melakukan hal yang saya suka. Pada saat itu, ibu saya belum mengizinkan saya untuk bergadang. Sementara saya harus bersekolah dan mengikuti berbagai les sampai sore hari. Waktu untuk melakukan hal yang saya suka, sangat sedikit.

Baiklah, posisi saya memang terjepit. Tapi saya memilih untuk menyerah dengan sekolah, meski tidak sepenuhnya saya menyerah. Pada saat itu, saya cukup senang karena memilih hanya bersekolah sebanyak 2 atau 3 hari per-minggunya, dan berhenti mengikuti semua les setelah jam sekolah. Itu semua saya lakukan hanya untuk memiliki banyak waktu membuat program, sesuatu yang sangat saya suka. Sampai suatu hari surat panggilan sekolah datang, absensi saya menurun. Hanya absensi bukan nilai mata pelajaran. Saya masih belajar, demi agar nilai saya tidak anjlok. Tapi penilaian guru saya adalah, saya murid yang tidak rajin, dan harus kembali menjadi rajin. Apakah surat panggilan itu membuat saya menjadi rajin ke sekolah? Tidak! Bahkan akhirnya saya harus diberhentikan dari sekolah. Pada posisi itu saya senang, tapi tidak dengan ibu saya.

Apakah saya dimarahi? Iya betul. Apakah saya dinilai? Iya betul. Apakah saya menyerah dengan apa yang saya suka? Tidak! Saya terus mempelajari hal yang saya suka itu. Sampai akhirnya saya mampu membuat aplikasi program sendiri dan menjualnya. Ibu saya heran, karena diusia saya waktu itu, saya sudah mengantongi uang jutaan rupiah hanya dari rumah. Barulah saat itu dia menyadari apa yang sedang dilakukan anaknya.

Dalam hidup ini kadang memang kita harus menyerah dengan hal-hal yang menyiksa diri. Menyerah dengan mereka yang merenggut hidup kita dan mencoba mendiktenya. Kita menyerah, karena kita ingin memulai kembali hidup yang memberi arti untuk diri sendiri. Bukan hidup yang terus menerus didikte oleh orang lain. Inilah kekuatan versi terbaik diri yang sebenarnya, yaitu kita berani mengatakan “STOP! Ini bukan hidup yang saya mau untuk diri saya, dan saya menyerah untuk menjalaninya lagi. Karena mulai hari ini, saya hanya tidak akan menyerah menjalani hidup yang sesuai dengan diri saya sendiri”.

Saya tidak sedang mengajak Anda untuk bertindak radikal. Saya hanya ingin Anda mencari nilai-nilai diri Anda yang hilang karena harus mengikuti dikte-an orang lain. Bagaimana kita bisa menjadi versi terbaik diri, kalaulah kita belum bisa membedakan, ini yang saya mau, dan ini yang mereka mau. Kalau memang yang mereka mau adalah yang Anda mau, maka lakukanlah! Berarti Anda beruntung, sudah berada dilingkungan yang sesuai. Kalau memang berbeda, maka pikirkanlah kembali. Hidup adalah pilihan, kita bisa memilih realita seperti apa yang ingin kita jalani. Hanya saja kita sendirilah yang takut untuk menyerah, dan terus menjalani realita yang tidak sesuai.


5.      TERUS BERSEMANGAT




Apa Anda bersemangat hari ini? Selalu, selalu dan selalu mendekati diri dengan sesuatu yang membuat kita bersemangat. Hadirkan selalu semangat yang menggelora di dada Anda. WOW! Rasakan energinya, sangat hidup. YEY! Buatlah hidup Anda hidup.

Bagaimana caranya? Lakukanlah passion Anda, yaitu apa yang Anda sukai, apa yang Anda cintai, lakukanlah apa saja yang sesuai dengan hasrat hati Anda. Seseorang pasti akan bersemangat apabila melakukan hal-hal yang mereka cintai. Lakukanlah! Apabila Anda selalu dekat dengan sesuatu yang membuat diri Anda tersenyum, maka secara otomatis Anda telah menjadi versi terbaik diri Anda.

Kita melihat sekumpulan anak-anak yang tersenyum dan tertawa, lalu kita bingung apa yang membuat mereka begitu senang. Itu tidak lain karena mereka hanya melakukan hal yang mereka suka. Mereka berlari, melompat, berputar, mengambil mainan. Mereka melakukan itu semua bukan karena beban, tapi karena suka. Saya tidak sedang mengajak Anda untuk kembali bersikap kekanak-kanakan, hanya saja saya mengajak Anda untuk tidak selalu merasa bersalah saat melakukan hal yang disuka. Do it for fun! 


6.      JADILAH PENDENGAR YANG BURUK




Jangan mendengar para pengkritik! Saya tahu Anda adalah pendengar yang baik, tapi jangan pakai kebisaan itu untuk mendengar para pengkritik berbicara. Saat para pengkritik berbicara, mereka tidak benar-benar menilai kita dari sisi kita. Tapi mereka sedang menilai kita dari sisi mereka. Apa yang terbaik menurut mereka dari kita, itulah yang akan mereka katakan. Apa yang terburuk menurut mereka dari kita, itulah yang akan mereka katakan.

Seberapa sering kita di kritik dan membiarkan diri menerimanya? Mulai sekarang. Tutup telinga Anda untuk tidak mendengar para pengkritik, apabila Anda berencana menjadi versi terbaik diri sendiri. Buka telinga Anda untuk mendengar para pengkritik, apabila Anda berencana menjadi versi terbaik dimata orang lain.

Sekali lagi, ini adalah hidup kita, dan kitalah yang merespon dan mengendalikannya. Jadi jangan membiarkan suara-suara itu mengacaukannya. Tapi ingat! Saat Anda tidak mau mendengar yang diluar, berarti Anda harus mendengar yang didalam. Yang didalam jiwa tidak akan pernah salah, kita lah yang kadang salah mendengar, karena selalu men-turut sertakan ego saat mendengarNYA.


7.      JANGAN BERTERIAK




Kita belum bisa menjadi versi terbaik diri, sebelum kita bisa mengendalikan diri untuk tidak menjadi narsis didepan orang lain. Berhenti menjelaskan ke semua orang tentang kebaikan-kebaikan itu, prestasi-prestasi itu, perasaan-perasaan itu, rencana-rencana itu. Kita tidak perlu meneriaki isi hidup kita didepan orang lain.

Ini adalah kabar baiknya. Jadi, mulai sekarang kita tidak perlu menghabiskan waktu berpuluh-puluh menit untuk berfoto selfi, mengunggahnya dan membiarkan dunia mengetahuinya. Kita bisa memakai waktu-waktu itu untuk melakukan prestasi-prestasi lain yang mendekat kita menjadi versi terbaik diri.

Percayalah! Mereka akan menyadari sendiri setelah kita menjadi versi terbaik diri, tanpa kita harus repot-repot berteriak didepan mereka. Kita menjadi versi terbaik diri bukan buat orang lain, tapi untuk diri kita sendiri. Kita sedang dalam proses menyenangkan diri sendiri, bukan orang lain. Lalu kenapa kita masih terus berteriak? Itu tidak perlu lagi, karena kita akan kehabisan energi dan tamatlah kita kalau begitu. Kita masih memerlukan energi-energi itu untuk menjadi versi terbaik diri.


8.      AMBIL KESEMPATAN ITU




Anda harus siap dengan semua kesempatan yang datang. Kenyataannya, kesempatan selalu datang diwaktu yang kita sendiri ragu untuk mengambilnya. Tapi, mulai sekarang, Anda harus mengambilnya. Jangan dilewati. Okelah, kesempatan kedua memang selalu ada. Tapi, mereka tidak akan datang dengan wujud yang sama.

Cara terbaik dalam menghadapi sebuah kesempatan adalah dengan cara merubah mindset diri. Katakan kepada diri Anda “Kesempatan ini hadir bukan untuk menunggu saya siap. Tapi untuk membuat saya siap”. Anda mengerti point utamanya bukan? Yes, tidak perlu menunggu diri benar-benar siap. Lakukanlah saja, dan kita akan kaget, ternyata kita memang sudah sesiap ini menerimanya.


9.      STOP MENILAI




Mungkin saat ini Anda adalah ‘komentator’ yang baik. Mulai sekarang jangan lakukan itu, kecuali itu diminta. Jangan biarkan energi Anda terkuras untuk mengurusi urusan-urusan yang bukan urusan Anda. Kita tidak selalu harus menilai, kecuali menilai kedalam diri sendiri. Kita saat ini dalam tahap menjadi versi terbaik diri. Jadi mulai sekarang, hal terpenting yang harus kita nilai adalah diri kita sendiri. Jangan merusak kecerdasan otak kita untuk selalu menunjuk dan menilai.

10.  BE HEALTHY



Didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa dan akal yang sehat juga. Menjadi versi terbaik dari diri. Bukan hanya tentang karir atau pencapaian diri. Ini juga tentang tubuh yang sehat. Mulai sekarang perhatikan apa yang Anda makan, apa yang Anda minum. Perhatikan siklus hidup Anda, udara yang Anda hirup, gaya tidur Anda, kebersihan diri Anda. Apapun itu yang berhubungan dengan kesehatan jasmani dan rohani Anda. Pastikan kita benar-benar mencintai tubuh kita dengan menghindari hal-hal yang merusak kesehatan diri sendiri. Saya yakin Anda sudah mengetahui apa-apa saja itu. Segala sesuatu harus ber-operasi dengan baik dan benar, termasuk tubuh kita sendiri.



Semoga 10 tips diatas, bisa membantu kita untuk menjadi versi terbaik diri. Ingat! Versi diri sendiri, bukan versi orang lain. Kita adalah pemimpin diri sendiri. Kalau kita tidak berhasil memimpin diri ini menuju versi terbaik dirinya. Bagaimana mungkin kita bisa memimpin yang diluar diri? Bagaimana mungkin kita bisa memimpin bumi ini dan merubahnya menjadi planet yang harmonis?

Bumi ini akan dipimpin oleh kita-kita yang telah berhasil menjadi pemimpin buat dirinya sendiri. Para pemimpin ini akan berkumpul, untuk saling melengkapi satu sama lain menuju terciptanya keharmonisan hidup diplanet bumi. Inilah tujuan akhir kita menjadi versi terbaik diri. Sangat mulia bukan? Kita tidak menjadi versi terbaik diri untuk kesombongan hidup belaka. Apalagi untuk memenangkan ego pribadi. Tapi ada tugas mulia yang sedang menunggu. Bumi ini butuh pemimpin, masing-masing kita adalah pemimpin buat planet bumi ini. Jadilah pemimpin yang terbaik!


Salam Semesta


Copyright © www.pesansemesta.com

IG : @PesanSemesta.ig . FB : PesanSemesta.7

Lebih baru Lebih lama