Cara Makan Secara Spiritual








Mari sekarang kita membahas makanan dari sisi spiritualitasnya. Bagaimana caranya agar kita bisa makan secara spiritual. Jadi, saat si lapar melanda kita tidak hanya mengenyangkan si perut. Namun juga mengenyangkan si jiwa.


1# Mari memperhatikan isi piring itu

Waktunya makan, dimeja terhidang aneka olahan sayuran dan lauk pauk. Ada ikan yang digoreng dan daging panggang yang lezat. Disampingnya ada semangkok salad dengan sayuran aneka warna didalamnya. Hijaunya selada, merahnya buah bit, kuningnya paprika, orangenya wortel sangat cantik dan serasi. Tidak lupa ada dessert puding berwarna pink merona dengan potongan strawberry ranum nan cantik diatasnya. Dan yang terpenting diantara semuanya adalah segelas air jernih penghapus dahaga.

Hal utama untuk makan secara spiritual adalah dengan memperhatikan ada apa saja di dalam isi piring, mangkuk atau gelas kita. Memperhatikan berbeda jauh dengan melihat. Saat melihat kita tidak bisa menyerap informasi apa-apa didalamnya, kita hanya meng-amini wujudnya saja. Berbeda saat memperhatikan, kita bukan hanya meng-amini wujudnya, namun juga esensinya, makna dibaliknya, hakikatnya, pengertian-pengertiannya, fungsi-fungsinya, problematikanya, artinya dan lain sebagainya. Dimana ini semua akan terlewat begitu saja, jika kita hanya melihat. Dengan kata lain, dengan memperhatikan kita bisa melihat wujud inti segala sesuatu, bukan sekedar wujud luarnya saja.

Kalau Anda memperhatikan ikan goreng itu, maka Anda akan mengingat bagaimana dulu dia dari sebutir telur lalu tumbuh menjadi ikan. Dimana ikan itu hidup dan siapa yang memberi kehidupan. Bagaimana warna-warna didalam salad itu diciptakan. Bagaimana strawberry itu terasa segar dan manis. Bagaimana air jernih itu mampu menghapus dahaga.

Lalu akhirnya kita menyadari apapun yang berada diatas meja makan kita itu adalah ciptaannya. Sering kita merasa sadar telah bersusah payah menghidangkan segala makanan itu. Namun jarang secara sadar memperhatikan SANG PENGHIDUP makanan yang kita hidangkan itu.


2# Mari makan karena cinta bukan ego

Jadikan alasan utama kita makan adalah karena kita mencintai jasad ini. Jasad atau tubuh yang diberikan olehNYA butuh asupan energi dan gizi. Tujuan utama kita makan adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi.

Makan karena cinta artinya kita menjadikan makan bukan hanya sebagai pelepas rasa lapar saja. Tapi juga karena benar-benar mencintai jasad ini. Karena rasa cinta ini pun akhirnya kita secara sadar berhati-hati memilihkan makanan yang dimasukkan kedalam jasad. Kita tidak akan sembarangan lagi dengan apa yang kita makan. Karena sebelum makan kita pasti akan bertanya terlebih dahulu ‘apakah makanan ini baik buat jasadku?.

Selama ini yang paling sering kita tanyakan adalah ‘Apakah makanan ini enak dan lezat?’ Jarang kita memperhatikan dengan detail komposisi dan sumbernya. Jarang pula kita bertanya apakah makanan ini sesuai dengan kebutuhan tubuh kita atau tidak. Ego kita memang akan makan makanan yang memenuhi hasratnya saja. Tapi karena rasa cinta kita kepada jasad akan menumbuhkan kesadaran bahwa makan itu bukan hanya soal rasa, tapi soal kebaikan buat jasad.


3#  Mari memahami makna dari berdoa sebelum makan

Arti dari berdoa sebelum makan bukan terletak dari pelafalannya. Namun terletak pada penyerahan diri dengan apapun yang tidak kita ketahui tentang makanan yang kita makan.Kita berhasil memilih makanan yang baik buat tubuh, namun kita tidak mengetahui bagaimana nanti tubuh ini akan merespon dan mengolah makanan-makanan itu. Karena itu kita berserah diri atas segala hal yang tidak kita ketahui kepada yang MAHA MENGETAHUI.


4# Mari makan dan minumlah tanpa rasa pemilikan apa-apa

Semua adalah pemberian dan anugerah dari SANG PENGHIDUP. Betul memang kita bergerak mengeluarkan tenaga dan uang untuk makanan-makanan itu. Tapi itu semua adalah anugerahNYA. Kita yang memakan adalah anugerahNYA dan makanan itu pun adalah anugerahNYA. Kita tidak memiliki apapun selain anugerahNYA.

Rasa pemilikan yang berlebihan terhadap segala sesuatu didalam hidup ini akan menjauhkan kita dari memilikiNYA. Perlahan-lahan kurangi rasa pemilikan itu. Hargai apapun yang Anda miliki sebagai anugerahNYA.


5# Munculkan empathi dan syukur

Dibelahan dunia ini banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa menikmati makanan yang kita makan. Kita diberi kesempatan untuk menikmatinya. Mari mesyukuri makanan itu. Cara paling sederhana dari bersyukur adalah dengan berbahagia dan mengingat sang MAHA PEMBERI.

Apalagi kalau Anda sampai mau berbagi kebahagian itu kepada sesama. Satu bungkus nasi padang untuk pengemis dipojok jalan itu. Sekotak coklat untuk pengamen kecil itu. Sepotong roti lembut untuk nenek bongkok itu. Apapun bentuk pemberian Anda, ingatkanlah diri Anda tentang satu hal. Ingatkan bahwa Anda tidak sedang memberikan sesuatu yang Anda miliki. Tapi Anda memberikan sesuatu yang diberiNYA kepada Anda untuk mereka. Anda hanyalah penyambung tangan dan DIAlah satu-satunya PEMBERI.


Inti dari makan secara spiritual adalah menyadari koneksi antara jasad dengan jiwa dan SANG PENGHIDUP. Menyadari pula bahwa makan buka pemuas lapar belaka, namun juga sarana jiwa untuk mengasah spiritualitasnya. Semoga 5 cara diatas bisa mengajarkan kita untuk belajar makan secara spiritual.


Salam Semesta

Copyright © www.pesansemesta.com

IG : @PesanSemesta.ig . FB : PesanSemesta.7
Lebih baru Lebih lama