Mengenal Diri Melalui Proses Introspeksi








Ada pepatah yang mengatakan “Siapa yang tidak mengenal dirinya, maka tidak akan mengenal pembuatNYA”. Mari kita mengenal diri sendiri melalui proses intropeksi diri, dengan cara awal melakukan 4 alur ini :


1# Mengenali dan mengukur tingkat keadaan diri
Tahapan pertama intropeksi adalah mengenali dan mengukur tingkat keadaan  diri. Caranya adalah dengan menelaah keadaan atau hidup secara seksama dengan sudut pandang yang putih dan tidak menghakimi. Lalu menganalisa tiap keadaannya secara logis dan teratur. Di tahap ini dibutuhkan ketenangan jiwa dalam berfikir yang tidak condong kepada nafsu belaka. 
Sudut Renungan - Perhatikan masalah atau hal yang ingin sekali Anda rubah atau ingin diraih saat ini. Coba telaah dari segala sudut sehingga bisa ditarik konklusinya. Jauhkan dahulu perasaan-perasaan negatif dari dalam diri Anda termasuk didalamnya hasrat keinginan yang terlalu menggebu. Tulislah dalam secarik kertas point-point dari hasil penelaahan Anda.


2# Menyesali dengan cara yang benar
Meratap, mengeluh, menangis adalah salah satu diantara cara penyesalan yang tidak benar. Seorang harusnya sadar kesalahan adalah kebenaran yang belum dipahami. Segala sesuatu diciptakan berpasang-pasang. Jadi, keadaan apapun yang terjadi harusnya dijadikan upaya mendatangkan kebenaran. Melihat dan mengambil manfaat dari tiap keadaan, bukan meratapi. Meratapi keadaan hanya akan membuat keadaan bertambah runyam. Jadi, cara menyesali yang terbaik adalah dengan menyadari point-point kesalahan dengan bijak dan tulus.
Sudut Renungan – Setelah Anda menyadari point-point dari kesalahan atau hal yang ingin Anda raih. Kemungkinan besar akan muncul banyak perasaan yang berkecamuk. Terutamanya penyesalan, menyesali segala sesuatu harus dilakukan dengan cara yang benar dan bijak. Bukan dengan meratapinya, tapi memperbaikinya. Jadi, sekarang Anda sudah siap untuk memperbaiki point-point dari hidup yang telah membuat Anda menyesal.


3# Melaksanakan ikrar baru
Setelah menyadari point-point kesalahan dengan bijak saatnya kita memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dan menggantinya dengan kebaikan. Ini bukan perkara yang mudah, karena nafsu manusia condong kepada keburukan. Maka kita harus menjadikan perubahan ini bukan sekedar keinginan namun sebagai ikrar baru. Ini tidak lain sebagai pembuktian kita kepada SANG PENCIPTA. Bahwa kita dengan segala potensi yang telah DIA berikan akan dengan sungguh-sungguh menuju kebenaran
Sudut Renungan – Setiap langkah kita ada SANG PENCIPTA. Inilah kenyataan yang membuat kita terus melangkah maju dan membuat ikrar baru dalam hidup ini.


4# Membuang rasa putus asa
Mereka yang melakukan intropeksi adalah individu yang jiwanya teguh dan kuat. Mereka percaya dengan kasih sayangNYA. Mereka sadar keadaan yang dihadapinya sekarang adalah Hukum Sistem Sebab Akibat dan bukan karena Tuhan tidak menyanyanginya, apalagi sedang meng-adzabnya. Karena itu dia kembali menyusun ulang hidupnya, bukan malah menghancurkannya dengan berputus asa.
Sudut Renungan – Dinamis artinya tidak menyerah pada keadaan dan terus berupaya menjadikannya lebih baik. Putus asa tidak boleh muncul, meski dalam kilasan bayangan sekalipun.


Jadi sekarang kita sudah tahu bagaimana cara melakukan intropeksi yang baik dan benar. Intropeksi kedalam diri itu sangat penting dilakukan terlepas kita sedang dirundung kegagalan atau tidak. Intropeksi menjadikan kita pribadi-pribadi yang sadar untuk bisa menilai diri sendiri. Bukan membiarkan penilaian diri ditangan orang lain. Karena hidup yang dinamis itu adalah hidup yang terus maju kedepan. Aktif bergerak menuju esok yang lebih cerah. Maka, jago dalam mengintrospeksi diri sendiri menjadi penting. Karena sebelum mengibarkan bendera dinamis kita harus tahu betul keadaan diri, dan ini hanya didapat melalui proses intropeksi diri.

Kita boleh saja meminta seseorang untuk menilai diri. Tapi belum tentu penilaian mereka sesuai dan bisa menyadarkan diri untuk membuka jiwa. Diri kita sendirilah yang paling bisa untuk mengetuk jiwanya sendiri, untuk terbuka dan melihat apa masalahnya, apa kebutuhannya, apa yang perlu di-aksikan, dan lainnya.


Salam Semesta


Copyright © www.pesansemesta.com

IG : @PesanSemesta.ig . FB : PesanSemesta.7
Lebih baru Lebih lama