Benih Kebaikan Apa Yang Anda Tanam Sahabatku ?









Siang ini Anda tampak sangat kecewa dengan buah mangga yang Anda kupas. Dari luar mangga itu terlihat sangat besar, berwarna hijau ke orenan yang ranum. Saat dipegang daging buah mangganya terasa sangat padat. Tapi ternyata rasanya sangat jauh dari ekspektasi Anda. Rasanya sangat hambar, daging buah mangganya pun terlalu berair. Anda pun memilih membuang potongan mangga itu. Lalu bergegas keluar lagi untuk memetik buah mangga yang lain.

Anda mulai memperhatikan satu persatu kumpulan mangga diatas pohon Anda itu. Oooh ternyata ada satu yang menurut Anda pantas untuk dimakan. Lalu Anda pun mengambilnya, kembali memotongnya dan kembali harus kecewa dengan hasilnya, ternyata sama saja dengan yang tadi. Rasanya hambar dan daging mangganya terlalu berair. Sekali lagi Anda memilih membuang potongan mangga itu.

Sore harinya terdengar ketukan pintu. Ternyata itu tentangga Anda, dia datang dengan membawa sekantong penuh buah mangga. Anda menerimanya dengan senang. Selepas tetangga Anda pulang, dengan sigap Anda langsung mengupas mangga-mangga itu. Dari jenisnya mangga ini sama dengan mangga Anda. Hanya ukurannya lebih kecil, warnanya tidak terlihat ranum, hanya hijau polos tanpa ada ke orenan. Dengan ragu Anda menggigit buah mangga yang sudah terkupas itu. Oh ya ampun… Bagaimana bisa buah mangga ini sangat sempurna, rasa manis dan asamnya mangga sangat pas, dan dagingnya sangat tebal.

Setelah menikmati mangga itu, dengan penasaran Anda coba lewat ke rumah tetangga Anda. Tadi dia bilang, kalau mangga-mangga itu adalah hasil dari pohon mangga yang dia tanam didepan rumahnya. Sekarang Anda semakin terkejut ternyata pohon mangga yang tetangga Anda tanam, tidak lebih rimbun, tidak lebih besar dan sama sekali tidak berbuah sebanyak pohon mangga Anda. Tapi Anda mengakui kalau buahnya jauh lebih berkualitas dari buah pohon mangga Anda yang lebih rimbun, lebih besar dan lebih banyak buahnya.

Sore berganti malam, diatas tempat tidur Anda merenung. Ternyata pohon Anda yang lebih besar tidak bisa menghasilkan buah yang lebih baik.

Sahabatku… Dari cerita sederhana diatas tentu Anda sudah bisa menyimpulkan, sejatinya seluruh tanaman akan berbuah persis sesuai dengan kualitas benihnya. Benih yg tidak bagus akan menghasilkan buah yang tidak bagus. Begitu juga sebaliknya, benih yang bagus akan menghasilkan buah yang bagus pula.

Jadi sebelum menanam apapun, benih apa yg kita pakai itulah yang terpenting. Begitu juga dengan kebaikan yang kita tanam sahabatku… Uang 100 ribu yang Anda berikan, tetap bernilai 100 ribu. Begitu juga dengan 100 juta yang Anda berikan, tetap akan bernilai sama. Kebaikan akan tetap sampai kepada yg menerima kebaikan dengan jumlah dan bentuk yang tidak kurang, tidak juga lebih.
Namun bagaimana dengan buahnya ? Siapa lagi yang akan memetik dan menerima buahnya kecuali Anda sendiri bukan?

Kalau dalam tiap butir benih kebaikan yang Anda tanam hanya ada namanNYA. Maka buah dari DIA-lah yang akan Anda petik.

Kalau dalam tiap butir benih kebaikan yang Anda tanam ada yang namanya pamer, ujub dan ria. Maka buah dari pamer, ujub dan ria itu lah yang akan Anda petik.

Sahabatku… Hidup ini adalah pemilik SANG MAHA ADIL. Tidak mungkin kita mengelabui apapun untuk mendikte ke Maha AdilanNYA. Tidak dengan aksi kita, tidak dengan ucapan kita, tidak pula dengan niat kita.

Jadi benih kebaikan apa yang akan Anda tanam sahabatku ?

Apapun benih kebaikan yang Anda tanam.. Apapun itu, itu adalah benih Anda sahabatku… Buah yang akan Anda petik dalam hidup ini.

Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
Lebih baru Lebih lama