Sahabatku… Kapan terakhir kali
Anda menyakiti diri Anda? Biasanya kita selalu ingat kapan terakhir kali kita
menyakiti seseorang. Lalu bagaimana dengan bagian dari diri Anda, kapan
terakhir kali Anda menyakitinya?
Sebelum kita mengakui diri, maka
mari kita mulai dengan sebuah pengetahuan terlebih dahulu tentang apa saja
perlakuan menyakiti diri sendiri.
Menyakiti diri sendiri dapat kita
bagi kedalam dua kategori, pertama adalah menyakiti jasad, yaitu organ tubuh
yang kita miliki. Kedua adalah batin, yaitu menyakiti pikiran dan perasaan yang
kita miliki.
Sebenarnya tanpa membicarakannya
panjang lebar pun kita sudah bisa menyadari bahwa kita memang terlalu sering
menyakiti jasad ini. Ambil contoh mecin yang dibubuhkan istri Anda kedalam tiap
masakan, atau rokok yang barusan Anda hembuskan, dan juga mie instant yang Anda
makan tadi malam, lalu bagaimana dengan krim pemutih wajah yang Anda sapukan ke
wajah, atau pewarna kimia yang sengaja Anda ulaskan diatas bibir. Bukankah hal-hal
itu menyakiti jasad kita? Mereka memang bilang kalau itu adalah hal yang halal
dan boleh. Namun sayangnya itu-itu bukan hal yang baik buat jasad kita.
Lalu bagaimana dengan pikiran dan
perasaan yang setiap hari kita penuhi dengan tudingan, hujatan, kritisasi,
keluhan, penilaian dan ambisi. Tidak kah itu semua menyakiti pikiran dan
perasaan kita? Sayangnya kita tidak terlalu menyadarinya juga.
Sahabatku… Sulit untuk
mengakuinya bukan? Mengakui kalau sebenarnya kita sering menyakiti diri ini,
tapi sayangnya diri kita terlalu takut untuk menjerit dan meminta pertolongan. Mulai
sekarang tolonglah diri Anda, dengan tidak terus menerus menyakitinya.
Diri Anda adalah amanah, setiap
amanah itu harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Setiap kita memang memiliki
keterbatasan dalam mengaplikasikan kata ‘sebaik-baiknya’. Tapi bukan berarti
kita tidak berusaha bukan?
Sebaik-baiknya manusia adalah mereka
yang mampu menjaga amanah, dan dirinya sendiri adalah amanah yang paling berat.
Jagalah diri Anda sahabatku… Sebagai tanda penghormatan dan penghargaan kita
kepada SANG PENGHIDUP.
Salam Semesta