Meditasi Lebih Positif Dengan Mode MOVE IN










Sahabatku… Bagaimana caranya bermeditasi itu tidak terlalu penting. Jawabannya sama seperti bagaimana caranya kita mandi. Karena bagaimana pun caranya kita mandi tujuannya tetap sama yaitu untuk membersihkan tubuh. Begitu juga dengan meditasi, dengan teknik apapun itu dilakukan, tujuannya sama, yaitu agar kita kembali menjadi positif. Mengembalikan energy yang positif, pikiran yang positif dan perasaan yang positif. Sehingga menghasilkan aksi-aksi yang positif.

Teknik boleh bebas, hanya memang ada syarat tertentu yang perlu diperhatikan dari cara kita bermeditasi agar mendapat hasil yang positif. Jadi memang meditasi bukan sekedar duduk, relaks, menutup mata dan mengosongkan pikiran. Tapi ada teknik Neuroscience yang harus kita pelajari dan aktifkan saat bermeditasi.

Jadi begini… Sebagaimana kita ketahui, ada lima kategori utama gelombang otak, masing-masing bekerja sesuai dengan aktivitas yang berbeda. Meditasi memungkinkan kita untuk berpindah dari gelombang otak frekuensi tinggi ke frekuensi lebih rendah, sehingga mengaktifkan berbagai pusat di otak. Hanya perpindahan gelombang ini kadang bukan menjadi hal yang mudah bagi sebagian orang. Padahal ini adalah syarat tertentu tersebut.

Kadang sebagian yang bermeditasi mengeluhkan susahnya mengosongkan pikiran. Akhirnya mereka mencoba menahan laju pikiran mereka, tapi tetap juga tidak berhasil. Si pelaku meditasi tidak berhasil berpindah frekuensi gelombang otak ke tingkat yang lebih rendah. Akhirnya meditasi yang dilakukan selama beberapa menit pun menjadi hambar karena si pelaku kelelahan, yaitu lelah menahan pikirannya sendiri.

Padahal keindahan setelah bermeditasi adalah agar meringankan pikiran. Maksudnya setelah bermeditasi, pikiran-pikiran yang menggangu kita sebelumnya, menjadi tidak menggangu kita lagi. inilah yang dimaksud dengan mengembalikan kepositifan. Disinilah arti meditasi menjadi bermakna. Karena bermakna atau tidak bermaknanya meditasi itu bukan dinilai dari lama atau sebentarnya meditasi dilakukan. Tapi dari seberapa berhasil meditasi itu mengembalikan kepositifan diri kita.

Lama atau cepat itu relative tergantung siapa yang mengukurnya. Tapi positif itu adalah keniscayaan. Hanya masalahnya, tidak selalu meditasi yang kita lakukan baik itu lama ataupun cepat membuahkan kepositifan instan. Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya?

Cara sederhana yang digunakan untuk memulai transisi dari gelombang Beta menuju gelombang Alpha atau gelombang Theta State adalah fokus pada nafas. Nafas dan pikiran bekerja bersamaan, sehingga ketika nafas mulai memanjang, gelombang otak mulai melambat.

Singkatnya agar mendapat hasil yang positif dari meditasi, maka awasi napas kita. Cukup perhatikan napas kita mengalir masuk. Mengalir keluar. Hanya perhatikan. Saat pikiran kita mulai mengembara, fokus kembali ke napas kita. Perhatikan bahwa ketika napas kita mulai memanjang dan mengisi tubuh kita, maka pikiran kita mulai tenang.

Cukup sederhana bukan? Jadi agar mendapat hasil yang positif dari meditasi Anda tidak perlu terlalu menekan diri untuk berhenti berpikir, tidak semua orang mampu menghentikan laju pikiran yang melaju diotaknya. Karena memang pada dasarnya pikiran tidak bisa berhenti. Yang harus kita garis bawahi; memang pikiran tidak bisa berhenti, tapi pikiran bisa berubah fokus. Untuk merubah fokus dari pikiran menjadi fokus pada meditasi. Maka fokuskan pikiran Anda bukan untuk berhenti atau menahan pikiran, tapi alihkan fokus pikiran untuk masuk ke mode MOVE IN.

Apa itu mode MOVE IN? Yaitu mode mengkoneksikan kesadaran untuk merasakan hal-hal yang sedang berlangsung didalam jasad. Merasakan proses jantung yang berdetak, aliran nafas yang berproses, aliran darah yang mengalir, organ-organ yang bekerja, sel yang bergetar, terus sampai ke titik merasakan bagaimana SANG PENGHIDUP bervibrasi didalam tiap sudut jasad ini untuk menghidupkan. Latihan awalnya adalah dengan cara memperhatikan nafas seperti diatas. Jadi selama meditasi pikiran kita mencoba menjadi satu dengan diri kita sendiri.

Konsistensi adalah kuncinya. Coba lakukan meditasi MOVE IN ini secara teratur, tidak perlu waktu yang lama, sebentar saja kita duduk dan masuk kedalam diri kita sendiri. Lima menit sehari sudah cukup, dibanding melakukan meditasi tiga puluh menit sehari tapi penuh tekanan untuk menahan laju pikiran, yang memang tidak bisa ditahan, melainkan hanya dibelokkan fokusnya. Sementara fokus mana lagi yang lebih indah dari pada fokus kepada diri, untuk meresapi seluruh yang ada didalam diri sendiri.

Sahabatku… Kita memang jarang menyibukkan diri untuk merasakan yang didalam, dibanding merasakan yang diluar. Padahal semua itu berawal dari dalam menuju luar. Dengan bermeditasi sambil masuk ke mode MOVE IN ini kita mulai merasakan kembali diri kita. Kembali mengenal yang didalam, agar mampu mengatur yang diluar. Bukan hanya itu, dengan meditasi mode MOVE IN kita mengenal kembali dengan SIAPA kita bergerak. Kita semakin mengenal lagi bahwa kasih sayang penghidupanNYA yang tidak terbatas, ada ditiap inci diri kita. Semakin sering kita melakukan ini, maka kita semakin sadar dengan SIAPA kita bergerak.

Akhir kata sahabatku… Kalau kita sudah mampu menyadari dengan SIAPA kita bergerak, apakah mungkin kita tidak bertambah positif?

Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com

Lebih baru Lebih lama