Mencintai Uang Itu Boleh











Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan berkata “Ayah bolehkah ini aku buang ke tempat sampah?” Ayahnya tekejut melihat si anak yang berdiri dengan polos sambil menunjuk selembar uang kertas. “Nak.. itu uang, sayang sekali kalau dibuang”. Dengan cerdik anak itu balas bertanya “Tapi kertas-kertas aku dibuang tidak sayang?” Ayahnya tersenyum “Uang ini memang terbuat dari kertas juga, tapi uang tidak pernah menyentuh tempat sampah, karena dia bernilai…”
Sahabatku… Semua mengetahui kalau uang tidak akan bernilai apa-apa, sampai ia bisa ditukar dengan sesuatu. Lalu mau ditukar apa uang Anda?

Pastinya kita mau menukar uang kita untuk kebahagiaan. Makanya, setiap bulan kita pergi berbelanja, jalan-jalan bersama keluarga, membeli perlengkapan rumah, membayar mobil, menyicil investasi dan menabung buat hari tua. Semua dilakukan karena kita memiliki harapan uang akan membahagiakan.

Meski secara sadar kita mengakui, proses mencari uang tidak selalu membahagiakan. Tapi kita rela bersusah payah mencari dan mengumpulkan uang untuk bertahan, dan menaruh harapan tinggi kalau uang-uang itu akan membahagiakan. 

Sahabatku… Jangan mencemaskan paragraph diatas, itu adalah kewajaran siapapun manusia. Kita memang mencintai harta, termasuk didalamnya uang. Buktinya, lihatlah reaksi kita dicermin saat saldo kita menipis diakhir bulan. Bukankah reaksi kita sedikit berlebihan. Tapi itulah kita. Kehilangan uang adalah bencana kedua.

Lalu apa itu bencana pertama? Bencana pertama adalah saat Anda kehilangan diri Anda karena bencana kedua.

Sahabatku… Kalaulah bencana kedua adalah kehilangan uang, maka bencana pertama adalah Anda kehilangan diri Anda karena bencana yang kedua. Anda kehilangan harga diri Anda karena uang. Anda kehilangan empati Anda karena uang. Dan Anda kehilangan iman Anda karena uang.

Sahabatku… Kalau kita mencintai uang lebih dari kita mencintai diri sendiri. Maka kita tidak mengerti apa-apa tentang harga diri. Kalau kita mencintai uang lebih dari mencintai diri sendiri. Maka kita tidak akan merasakan apa-apa tentang empati kepada sesama. Kalau kita mencintai uang lebih dari mencintai diri sendiri. Maka kita tidak akan memahami apa-apa tentang iman kepadaNYA.

Sahabatku… Mencintai uang itu boleh. Hanya pastikan saja, kalau Anda mencintai uang, maka cintailah diri Anda lebih dari Anda mencintai uang. Sehingga uang tidak akan ditukar dengan apa-apa, selain dengan kebahagian. Bukan hanya kebahagian untuk diri sendiri, tapi juga kebahagian untuk sesama. Dan bukan hanya itu, tapi juga kebahagian Anda bersamaNYA yang memberi Anda kesempatan untuk mencintai diri Anda lebih dari uang.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
Lebih baru Lebih lama