Kenapa Semuanya Diciptakan Bergerak? Dan Siapa?




Segala sesuatu di semesta hidup dalam gerakan. Bumi berputar. Planet-planet berputar. Tata Surya berputar. Bahkan Matahari pun berputar. Tapi apakah semuanya benar-benar bergerak???

Gerak adalah relatif. Bukan berarti kita tidak melihat pergerakannya itu tidak bergerak. Ambil contoh sederhana partikel.

Partikel terbukti terus bergerak. Hasilnya, semua partikel dalam materi memiliki energi kinetik. Teori kinetik materi membantu kita untuk mendapat berbagai keadaan materi, baik itu padat, cair, dan gas.
Contohnya, partikel-partikel dalam zat padat tidak bebas bergerak, mereka hanya bergetar bolak-balik dalam posisi yang sama. Partikel-partikel gas, seperti udara di sekitar kita atau dalam gelembung air, justru bergerak sebaliknya, partikel-partikelnya terpisah jauh dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sementara partikel-partikel zat cair terus-menerus meluncur dan saling berguling saat mereka bergerak.

Partikel adalah dasar pembentuk atom dan atom adalah susunan segala materi, termasuk manusia. Jadi dalam diamnya kita, tidak pernah sedetik pun kita berhenti bergerak.

Saat dunia makrokosmos berhenti bergerak – dunia mikrokosmos tidak pernah sedikitpun berhenti bergerak. Andai berhenti, mungkin matahari sudah runtuh dan menimpa seluruh planet yang mengelilinginya atau mungkin hilang begitu saja dari tempatnya.

Pastinya semua pergerakan ini bukan hanya kebetulan, bukan? Tiap partikel seakan tersetting untuk tidak selalu bergerak dengan gerakan yang sama. Partikel memiliki berbagai kecepatan dan sering mengubah kecepatan. Ada kesadaran yang mengaturnya agar bergerak sedemikian rupa.
Jadi, mengapa segala sesuatu di alam semesta bergerak?

Alasan kenapa segala sesuatu di alam semesta bergerak, karena adanya kekuatan yang menggerakkan. Gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik memastikan benda besar bergerak sementara gaya nuklir lemah dan kuat memastikan dunia kuantum terus bergerak. Jika tidak ada kekuatan, tidak akan ada gerakan.

Lalu kekuatan apakah itu?

Menyusup kedalam partikel kita akan disuguhi dengan satu unsur yaitu ENERGI.

Energi yang sama dengan yang membentuk partikel gas. Energi yang sama dengan yang membentuk partikel cair. Energi yang sama dengan yang membentuk partikel padat. Energi yang sama dengan yang membentuk partikel cahaya. Intinya energi yang sama dengan enegi yang membentuk semesta raya ini. Baik itu partikel yang masih bisa kita sebut atau tidak lagi bisa kita sebut.

Jadi dalam sub terkecil kita hanyalah energi. Energi yang tidak bisa diciptakan, tidak bisa dimusnahkan dan hanya bisa berubah bentuk. Energi yang bersifat kekal dalam keabadian. Ini adalah hukum termodinamika dan satu lagi, setiap energi terus bervibrasi (bergetar) dalam frekuensi.

Jadi gerakan pertama kita adalah getaran. Apapun yang kita anggap materi di dunia fisik ini bergetar dalam getaran yang tidak mampu tertangkap oleh mata telanjang kita. Tapi masih mampu tertangkap oleh perangkat mikroskop electron canggih. Itulah kenapa ini menjadi teori ilmiah, bukan sekedar hipotesis.

Namun tanpa pembuktian mikroskop itu memang kita ini hanyalah kekosongan fisik yang digerakkan oleh energi SANG PENCIPTA. Dimana energi itu terus menerus bergetar dan bergetar tanpa henti agar kita menyakini kalau semua ini nyata meski pada hakikatnya kita ini hanyalah diriNYA.

DiriNYA yang tidak memerlukan sedikitpun pengakuan dari ciptaanNYA. Karena sungguh sesungguhnya SANG PENCIPTA berdiri diluar definisi apapun, bahkan definisi DZAT MULIA ciptaanNYA.

Katakan sahabatku…. Bagaimana sesuatu yang diciptakan pantas mendefinisikan sesuatu yang menciptakan. Kita hanya cukup menyebutnya SANG PENCIPTA. Dialah ‘siapa’ yang menciptakan dan menggerakaan.

Lalu bagaimana cara kita berterima kasih untuk segala ciptaan gerakan ini?

Jadilah partikel yang baik sahabatku… Jadilah semesta yang seharusnya… Cukup itu saja untuk segala kebaikan sumber gerakan yang tidak akan pernah tedifiniskan ini.

Sahabatku… Bagi kita yang diciptakan ini, hidup itu seperti bergerak dari ketidakpastian menuju ketidakpastian tanpa arah yang pasti. Pasti itu tidak ada, apalagi kalau tanpa gerakan. Maka akan dipastikan tidak pernah ada kepastian.

Bergeraklah barang sedikit agar kepastian itu menjadi pasti, meski pasti itu tidak ada. Bergeraklah dalam kebaikan, meski keburukan itu selalu ada. Bergeraklah dan buktikan bahwa partikel ini adalah baik sebagaimana kebaikan penciptaNYA.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

Lebih baru Lebih lama