APAKAH LOA BISA MEMBUAT KAYA?



Jawabannya : LOA bisa membuat kaya – LOA juga bisa membuat miskin. Hati-hatilah!

LOA adalah frekuensi yang menarik frekuensi. Frekuensi yang kita pilih tergantung dengan vibrasi yang kita pancarkan. Sementara vibrasi yang kita pancarkan tergantung dengan energy yang kita olah.
Kita ini adalah energy yang mengolah energy. Jasad kita adalah energy, pikiran dan perasaan kita adalah energy. Setiap energy terus bervibrasi dalam frekuensi.

Ngomong-ngomong frekuensi. Ibaratkan frekuensi itu seperti frekuensi radio. Ada FM dan ada pula AM. Jadi frekuensi itu semacam bentuk dualitas. Kaya-miskin, tidak menarik-menarik, senang-sedih, kenyang-lapar, dll.

Nah, energy yang kita olah akan membuat kita terpusat dalam frekuensi tertentu. Adilnya, frekuensi ini bersifat pilihan. Jadi kalau kita bisa memilih AM, maka kita bisa juga memilih FM.

Kita bisa memilih kaya, kita juga bisa memiilh miskin. Kita bisa memilih menjadi tidak menarik, kita juga bisa memilih menjadi menarik, dan seterusnya.

Memang ego manusia selalu akan memilih pilihan yang menyenangkan. Tapi sayangnya tidak setiap manusia siap mengelola energy yang memusat untuk menarik frekuensi itu.

Kalau kita mau LOA membuat kita kaya. Maka mulailah mengelola energy kita untuk menarik kekayaan. Singkatnya; bergeraklah, beraksilah, carilah sebab akibatnya. Ini harus kita lakukan agar kita mampu menarik frekuensinya.

SALAH BESAR! Apabila kita berharap LOA membuat kita kaya. Tapi kita sendiri sama sekali tidak mengelola energy untuk membuat kaya.

Jadi wajar kalau yang berhasil kita tarik justru frekuensi yang sebaliknya, bukannya frekuensi kaya tapi justru frekuensi miskin.

Meski seumur hidup seseorang tidak memahami konsep LOA. Tetap dia akan hidup dengan model LOA ini. LOA merupakan model universal. Kita adalah energy, dan beginilah energy mengelolanya.
Kita sering bukan mendengar atau bahkan melihat langsung kisah seorang miskin yang melakukan usaha, sehingga lambat laun akhirnya si miskin itu berubah menjadi si kaya. Kenapa bisa?

Jawabannya karena si miskin ini berhasil mengelola energinya selaras dengan frekuensi yang ingin dia tarik, yaitu kekayaan.

Tidak perlu menjadi si miskin, bahkan kalau ada seorang keturunan raja yang hidupnya penuh dengan aksi-aksi yang menarik kekayaan, maka dipastikan dia akan terus kaya. Sampai dia menglola energy untuk menarik frekuensi yang sebaliknya.

Makanya, sampai disini kita jangan iri dengan kekayaan. Kita cukup mengelola energy kita untuk meraih frekuensi kekayaan itu. Sah-sah saja juga hukumnya kalau kita mengelola energy kita untuk meraih frekuensi kemiskinan.

Kita bebas memillih frekuensi miskin atau frekuensi kaya. LOA membuktikannya… Itulah kenapa DZAT Maha selalu tergantung perasangka hambaNYA. Jadi… Apa yang akan kita pilih sahabatku…? Ngomong-ngomong apa itu kaya, kalau uang tidak pernah ditemukan?


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

Lebih baru Lebih lama