Kita mengenal panca indra manusia
yang terdiri dari indra peraba atau sentuhan, indra penciuman, indra pengecap,
indra pendengaran, dan indra penglihatan. Nah, mata ketiga adalah indra keenam manusia
terlepas dari lima indra itu. Ketika ada sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh
panca indra penglihatan, frekuensi suara yang tidak dapat didengar oleh indra
pendengaran, energy yang tidak terasa, atau rasa yang terlewat dari pengecapan.
Maka mata ketiga atau indra keenam memiliki kemampuan untuk menjangkaunya.
Dengan mata ketiga atau indra
keenam yang aktif kita bisa melihat yang tidak terlihat, mendengar yang tidak
terdengar dan merasakan dan mengelolah yang tidak terasa dan tidak terkelola. Akhirnya
mata ketiga sering dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan mistis padahal itu
adalah sesuatu yang seharusnya NORMAL dan WAJAR.
Dalam dunia medis, mata ketiga
atau indra keenam dikenal sebagai Extrasensory
Perception (ESP) pada saat kita masih balita indra ini berkembang sangat
pesat jadi jangan heran banyak anak balita yang bisa melihat berbagai macam hal
diluar nalar logika manusia awam.
Bukan hanya itu balita juga lebih
peka dengan energy disekitarnya. Salah satu bukti yang sering terjadi, biasanya
anak-anak balita justru semakin rewel
saat stress orang tuanya meningkat atau dalam lingkungan yang ramai, itu
sebenarnya terjadi karena mereka tidak terlalu nyaman dengan segala
elektromagnetik yang dipancarkan oleh orang-orang disekitar mereka.
Nah, pada saat kita beranjak
dewasa Extrasensory Perception (ESP) kekuatannya
akan berkurang sebanyak 60-75% lantaran berbagai macam faktor salah satunya yang
paling umum adalah lingkungan yang berpikir itu merupakan ketidaknormalan yang
tabu untuk dipertahankan.
Padahal segalanya memang energy dan
manusia diciptakan dengan kekuatan untuk mengontrol, mengendalikan dan
membentuk energy pada lapisan yang lebih dalam. Manusia diberi kemampuan untuk
memahami segala informasi tanpa menggunakan panca indra lahiriahnya.
Berikut adalah beberapa jenis
utama Extrasensory Perception (ESP)
yang kami singkat :
-
Telepati, yaitu kemampuan membaca pikiran orang
lain dan tahu apa yang mereka pikirkan.
-
Precognition atau Prekognisi, yaitu kemampuan
untuk melihat ke masa depan.
-
Retrocognition, yaitu kemampuan untuk melihat ke
masa lalu yang jauh.
-
Clairvoyance, yaitu kemampuan untuk melihat
peristiwa tanpa kehadiran fisik.
-
Mediumship, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi
dengan makhluk antar dimensi.
-
Clairsentience, yaitu kemampuan untuk merasakan
emosi orang lain.
-
Clairaudience, yaitu kemampuan untuk menerima
pesan dan informasi melalui "pendengaran psikis".
-
Clairalience, yaitu kemampuan untuk mendapatkan
kesan psikis dari indera penciuman.
-
Clairgustance, yaitu kemampuan untuk merasakan
suatu zat tanpa memasukkannya ke dalam mulut.
-
Claircognizant, yaitu kemampuan pengetahuan
tanpa batas secara instant tanpa berpikir.
Diatas ini sebenarnya bukan
kumpulan kekuatan super. Diatas ini hanyalah beberapa kemampuan NORMAL dan WAJAR
yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia Bumi. Indra keenam, mata ketiga
atau mata batin adalah anugerahNYA kepada seluruh manusia agar sempurna menjadi
pemimpin diatas muka Bumi, khalifah fil ardh. Agar juga sempurna dalam bergerak
untuk memakmurkan dan menjaga ketersalingan. Karena sebenarnya dengan indra
keenam, mata ketiga atau mata batin manusia dapat menjalani kehidupan lebih
mudah.
Kalau sekarang kita bertanya kenapa
kita tidak memiliki kemampuan-kemampuan normal dan wajar seperti diatas,
alasannya adalah karena beberapa hal :
1. Jasad
yang kemampuannya terus menurun
Sahabatku… Jasad
kita merosot dan ber-evolusi ke bentuk yang lebih buruk. Alasannya terlalu
jelas; Makanan dan minuman yang diolah buruk, udara yang buruk, tanah yang kehilangan
kualitasnya, kimia yang sengaja diciptakan untuk keuntungan, pola hidup dan
keseimbangan jiwa yang tidak terarah.
Ini semua
membuat kita merosot. Saat jasad kita merosot dalam kualitas, jangankan untuk
melatih ESP bahkan memaksimalkan panca indra lahiriah pun susah. Mata yang
merabun. Pendengaran yang melemah. Indra pengecap yang terkontaminasi dan indra
perabaan yang kurang akurat.
Solusinya,
cobalah perbaiki jasad ini ketahap normal yang seharusnya terlebih dahulu. Normalnya
jasad kita adalah jasad terbaik. Begitu juga dengan jiwa yang mengoperasikan
jasad, harusnya jiwa kita adalah jiwa yang terbaik juga. SANG PEMBUAT pada
awalnya tidak memberikan dan membuatkan kita apa-apa selain kebaikan.
2. Anggota
dan komponen jasad yang tidak dikuasai dan tidak dilatih
Pengetahuan kita
akan jasad kita masih terlalu minim, atau bahkan sangat minim. Jujur ini sangat
wajar. Karena dalam masa belajar di sekolah kita hanya belajar untuk mendapatkan
nilai A bukan untuk paham dan memanfaatkan kepahaman. Kalaupun paham, sebagian
kita hanya menjual kepahaman kita untuk berlembar-lembar uang bukan kemakmuran.
Akhirnya,
beginilah kita. Ibarat seseorang yang mengendarai mobil tanpa mengenal apa itu
bedanya dan kapan menggunakan gigi 1-5 dan 6. Sehingga mobil yang kita
tunggangi itu meluncur bebas dalam kebingungan arah dan tujuan.
Sahabatku… Kita
semua harus belajar kembali untuk memakmurkan jasad ini. Lalu perlahan-lahan
kita melatih kembali jasad ini agar kembali kedalam wujud terbaik yang
dibuatNYA. Indra keenam dalam diri seseorang akan perlahan tertutup dan mata
batinnya akan mati apabila terbengkalai dan tidak pernah dilatih untuk
diaktifkan.
3. Penilaian
manusia yang salah
Apa itu mistis? Apakah
bagi kita beberapa jenis utama Extrasensory
Perception (ESP) yang kami singkat diatas adalah ke-anehan, sesuatu yang
berhubungan dengan jin, sesuatu yang syirik, sesuatu yang tabu?
Sahabatku… Kita
sering menilai sesuatu yang berbeda karena kita bahkan tidak mengetahui
informasi apa-apa terhadap apa yang kita nilai.
Sebenarnya ini
karena kita tabu untuk sesuatu yang tidak sama dengan diri kita. Padahal perbedaan
adalah keniscayaan yang diciptakan. Akhirnya kita tidak netral dengan penilaian
kita. Padahal penilaian kita itu adalah pengkerdilan diri kita sendiri. Kita
mengkerdilkan kemampuan SANG PEMBUAT untuk membuat yang Maha Sempurna dan yang
Maha Baik.
Sahabatku… Bukankah
kita memang mengimani kalau Dzat Maha menciptakan kita dalam sebaik-baik rupa
dan bentuk? Lalu apa itu penilaian-penilaian kita?
4. Kehilangan
arah untuk mengenal diri dan jati diri yang sebenarnya
“Siapa yang
tidak mengenal dirinya maka tidak mengenal Tuhannya” bukankah kita terbiasa
mendengarnya dan tetap saja menenggelamkan diri dalam aroma ketidakmengertian akan
diri dan ketidakmengenalan akan jati diri.
Pertanyaannya menjadi
sederhana: Bagaimana kita bisa mengetahui sebuah keagungan kalau kita jauh dari
sumbernya?
Akhir kata
sahabatku…
CARA MENGAKTIFKAN KEKUATAN SUPER MATA KETIGA ATAU INDRA KEENAM pada jasad adalah dengan kembali mengenal jati
diri, mempelajari jasad, mengendalikan nafsu, mengendalikan pikiran dan
ketenangan jiwa, meningkatkan spiritualitas dengan senantiasa membenahi iman
dan ketakwaan diri, tidak menebar kebencian dan penilaian, membersihkan hati
nurani dengan mengingat kembali keagungan penciptaan diri, terakhir
mentafakurkan serta mentadaburkan kembali semesta yang ada didalam diri sambil
merasakan kebersamaan bersamaNYA.
Sahabatku… Anugerah indra keenam sejak
kita lahir sudah ada dalam diri kita tanpa perlu dicari keluar. Hanya perlu
waktu untuk diri kita menemukan diri kita sendiri dan menerima diri kita atas
apa yang kita miliki.
Setiap manusia mempunyai proses
dan mempunyai pilihan juga apakah akan terus berproses atau berhenti berproses.
Peningkatan jasad adalah sebuah pilihan, kita bebas memilihnya. Cukup pastikan
kita memilih dalam kenetralan. Kita memilih untuk kembali menjadi super human
bukan karena sebuah cap SUPER melainkan untuk sebuah manfaat yang bisa kita
sebar sebagai semesta.
Salam Semesta
Copyright © www.pesansemesta.com