3 LANGKAH SEDERHANA MEN-TERAPI PIKIRAN UNTUK MENGHASILKAN OUTPUT FREKUENSI YANG TINGGI



Pikiran kita adalah gelombang energi yang menembus semua waktu dan ruang. Pikiran adalah getaran yang paling kuat - jadi dengan pikiranlah kita dapat menarik apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan.

Setiap pikiran bergetar, setiap getaran menghasilkan frekuensi. Tanpa terasa frekuensi pikiran kita sedang diciptakan sekarang. Dan pada saat yang bersamaan frekuensi ini juga sedang menghasilkan output frekuensi dalam waktu dan ruang yang kita miliki. Sementara apa yang kita terima tergantung dengan output frekuensi ini.

Apakah pikiran kita akan menghasilkan output frekuensi tinggi atau output frekuensi rendah semua itu di bawah kendali kita sendiri. Pikiran kita sendiri-lah pusat pengendalinya. Kita bisa memilih output frekuensi tinggi atau rendah dengan pikiran kita.

Pikiran adalah benar-benar kekuatan luar biasa yang kita miliki! Lalu pernahkan berpikir untuk men-terapi bagaimana kita berpikir? Kalau belum, semoga setelah ini kita akan memperhatikan bagaimana kita berpikir, lalu kita akan men-terapinya secara berkala sehingga pikiran kita senantiasa menghasilkan output frekuensi tinggi, bukan sebaliknya.

Sekali lagi, ini karena frekuensi dari output pikiran adalah hal penting. Karena dengan frekuensi yang dihasilkan oleh pikiran kita, kita dapat menarik frekuensi lain yang sesuai. Sekarang bagaimana caranya kita men-terapi pikiran agar menghasilkan frekuensi tinggi?
Sahabatku… Kita bisa memulai dengan tiga langkah sederhana ini :


1# Langkah Pertama
Coba masuk kedalam hidup kita untuk mengefaluasi bagian perbagian dan mencerna dimana letaknya pikiran-pikiran yang masih menumpuk dan masih aktif mengeluarkan output frekuensi rendah.
Misalkan : “Saya tidak menghasilkan cukup uang”, “Saya benci pekerjaan saya”, “Dia tidak lagi mencintai saya”, “Hidup saya sia-sia tanpa makna”.


2# Langkah Kedua
Ambil satu pikiran yang menghasilkan output frekuensi rendah lalu rubahlah frekuensinya.
Misalkan :
-          Rubah “Saya tidak menghasilkan cukup uang” menjadi “Saya menghasilkan cukup uang dan akan selalu cukup”

-          Rubah “Saya benci pekerjaan saya” menjadi “Saya senang memiliki pekerjaan dan pekerjaan yang baik akan selalu menghampiri saya”

-          Rubah “Dia tidak lagi mencintai saya” menjadi “Saya dicintai oleh cinta yang berlimpah darinya dan dari diri saya sendiri”

-          Rubah “Hidup saya sia-sia tanpa makna” menjadi “Hidup saya dipenuhi banyak makna yang tidak pernah saya sia-siakan”


3# Langkah Ketiga
Setiap kali pikiran-pikiran kita yang menarik output frekuensi rendah muncul maka ingatlah dan menyatulah dengan langkah kedua. Cobalah untuk tidak mendikte saat memikirkannya tapi menyatu dengan pikirannya, sehingga rasa syukur, semangat dan kekuatan baru otomatis muncul dari pikiran kita sendiri.


Tiga langkah diatas memang cukup sangat sederhana. Namun kami sudah sering membuktikan tiga langkah ini dan cukup berhasil menterapi pikiran kami yang kadang kusut.

Sahabatku… Semoga tiga langkah diatas berhasil kita praktekkan. Karena memang pikiran adalah bentuk energi yang membawa frekuensi tertentu dan memancarkan getaran ke dunia. Tergantung dengan pikiran itulah, kita akan menentukan tingkat frekuensi dan nilai output dari frekuensi.

Saat Kita memulai 3 langkah di atas, cobalah fokus pada satu area dulu. Lihat apakah kita dapat merasakan perubahan di dalamnya. Kemudian kesenangan nyata dimulai. Kami percaya kalau kita memperhatikan, maka kita bisa melihat perubahan yang terjadi secara eksternal. Ingat saja kalau output frekuensi pikiran yang tinggi dan kuat dapat diciptakan dalam semua bidang kehidupan kita. Apapun kondisinya dan di manapun areanya.

Akhir kata sahabatku… Pikiran adalah doa yang tidak pernah terucap namun selalu terkabul. Pikiran adalah komunikasi semesta yang tidak pernah terputus dengan Dzat Maha Memberpikirkan. Seandainya saja kita menyadari betapa kuatnya pikiran kita, maka kita akan segera mulai men-terapi pikiran kita untuk menghasilkan output frekuensi yang selalu lebih tinggi.


Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com



Lebih baru Lebih lama