3 HAL BERAT YANG AKAN KITA HADAPI SAAT MELAKUKAN SISTEM LOA DENGAN BENAR





Sahabatku… LOA sebenarnya hanyalah pelajaran lama yang kita lupakan. Bagi yang sedang mempraktekkannya saat ini, maka pahami saja dahulu kalau LOA (Law of Attraction) itu bukan sebuah metode, melainkan bagian dari sistem. Memang dalam sistem hidup ini kita akan selalu menarik apapun yang kita tarik.

Dalam hidup ini energi hanya akan membentuk energi. Energi hanya akan menarik energi. Energi hanya akan memancarkan energi. Karena memang segalanya hanyalah ENERGI. Manusia dan semesta ini hanyalah energi yang terbentuk didalam energi.

Setiap energi yang tebentuk senantiasa diatur didalam sebuah sistem. Menjalani hidup ini sebenarnya hanya untuk belajar memahami sistem yang diaturNYA.

Bagi sebagian kita LOA masih menjadi salah satu sistem besar yang penuh dengan angan-angan kosong. Mereka mempraktekan LOA karena menyukai konsep energi praktis yang menyenangkan. Mereka masih berpikir cukup dengan memikirkan apa yang kita inginkan lalu diujung sana muncul energi yang menariknya.

Jujur saja, LOA yang seperti ini hanyalah angan-angan anak kecil yang berharap orangtuanya mau memenuhi segala keinginannya. Bahkan kebanyakan anak kecil pun akan merengek karena ternyata harapannya tidak lah terwujud. Lalu haruskah kita merengek kalau ternyata LOA yang kita praktekan dalam sistem ini tidak ada yang berhasil sesuai harapan?

Pikirkan kembali, ternyata rengekan kita tidak lebih dari diri yang belum memahami dengan betul bagaimana sistemNYA bekerja, dan hanya tentang diri yang terburu-buru mengejar bagian yang enak dari yang terberat.

Diri yang berpikir kalau berat akan hilang dengan LOA. Diri yang berpikir kalau dengan LOA dirinya tidak perlu mendaki gunung untuk mencapai puncak.

Sahabatku… Kami tidak bermaksud untuk sinis kepada siapapun yang mempraktekan LOA. HANYA SAJA MOHON JANGAN MELUPAKAN 3 HAL BERAT YANG JUSTRU AKAN KITA HADAPI KALAU LOA BERHASIL BERJALAN SESUAI SISTEM.

Lalu apa saja kah 3 hal berat yang akan kita hadapi kalau telah melakukan LOA dengan benar?

1.      MENGUBAH SITUASI

Sahabatku… Setiap kita memiliki goal yang ingin diraih, kita memiliki cita-cita yang ingin dicapai, kita memiliki mimpi yang ingin dilewati. Hanya saja itu bukan kita saat ini? itu hanyalah goal, itu hanyalah cita-cita, dan itu hanyalah mimpi.

Nyatanya, memang itu bukanlah situasi kita berada sekarang. Kalau kita memasukan goal, cita-cita dan mimpi menjadi LOA, maka bersiap-siaplah untuk mengubah situasi.

Mengubah situasi adalah tanda kalau kita telah memasuki sistem LOA dengan benar. Dan jujur saja, ini adalah tugas berat pertama yang kita lupakan dalam LOA, yaitu AKSI.

Jangan berpikir kita bisa melewati bagian ini untuk melihat LOA kita berhasil. Apabila seseorang berpikir kalau LOA hanyalah memikirkan goal dan berdiam. Maka tidaklah dirinya hanya menunggu wujud kehampaan. Karena bahkan untuk mengubah setumpuk baju kotor menjadi sebaris baju bersih nan harum pun butuh yang namanya aksi.

Apabila kita bersikeras untuk hanya melepas energi untuk menarik energi tanpa sedikit pun mencurahkan AKSI didalam LOA itu sendiri. Maka tidak akan ada hasil apa-apa selain kehampaan. Begitulah sistem ini bekerja. Kita boleh membuktikannya.

Sahabatku…. Kecepatan tidak diraih dari roda yang tidak berputar. Kecepatan hanya diraih dari roda yang terus berputar. Hanya saja roda tidak berputar sendiri, butuh seorang pengendara yang handal. Jadilah pengendara energi yang handal itu. BERAKSILAH!

Berputar memang akan lelah dan jatuh memang akan sakit. Tapi tetap tidak lebih sakit dari kehampaan. Kehampaan manusia akan menjadi kulit yang mengikis segala keindahan hidupnya sendiri.

Beraksilah untuk menghilangkan kehampaan itu. Bangkitlah dan jadilah energi itu.


2.       MENFILTER KEINGINAN MENJADI KEBUTUHAN

Hampir 80% pikiran kita dipenuhi keinginan-keinginan. Baik itu yang tampak remeh seperti diatas, ataupun keinginan yang besar.. Salahkah pikiran kita dengan keinginannya? Tidak juga, keinginan adalah starter segala AKSI. Bahkan LOA hampir sepenuhnya berawal dari keinginan

Keinginan kita adalah kewajaran yang sangat dimaklumi olehNYA. Meski kadang tidak oleh kita sendiri, kadang diri kita tidak bisa memaklumi keinginannya sendiri, akhirnya kita selalu diburu oleh keinginan dan lupa akan kebutuhan.

Menfilter keinginan artinya memampukan diri untuk memaklumi keinginannya dan menyaring keinginannya menjadi kebutuhan. Ini bukan bagian yang nyaman, percayalah ini adalah bagian yang berat! Karena tidak semua kebutuhan kita sukses menjadi keinginan kita sendiri. Kita lebih sering gagal menjernihkan keinginan kita, untuk melupakan kebutuhan. Akhirnya LOA berhasil membuat kita menjadi budak-budak keinginan, bukan pemenuh kebutuhan.
Apabila kita menengok tubuh kita sendiri, maka kita akan menemukan banyak contoh sistemNYA untuk memberi contoh. Misalkan yang sederhananya saja sistem kenyang dan lapar. Sederhana bukan, kita lapar lalu kita kenyang.

Rasa lapar merupakan hasil dari serangkaian proses yang terjadi ketika kadar glukosa atau gula dalam darah menipis. Ketika kadar glukosa menipis, system pencernaan melepaskan berbagai jenis hormon, termasuk insulin. Pelepasan hormon-hormon tersebut merupakan sinyal bahwa tubuh membutuhkan asupan bahan bakar. Di otak, sinyal ini diterjemahkan sebagai rasa lapar.

Berarti tubuh kita memberi tahu kebutuhan yang kita butuhkan. Sehingga akhirnya kita dipaksa untuk memenuhi kebetuhan dengan makan. Saat kita makan tubuh kita mengendalikan aksi kita juga dengan rasa kenyang.

Kenyang adalah kondisi dimana perut memberi tahu otak bahwa sudah penuh. Kenyang sendiri dikendalikan oleh hipotalamus, gula darah dan adanya makanan di perut dan usus. Bayangkan kalau tidak ada kenyang. Apakah keseimbangan tubuh akan terpenuhi? Justru tubuh akan sakit karena harus memenuhi kebutuhannya sendiri bukan?

Jadi tugas berat saat praktek LOA adalah membuka akal untuk menyeimbangkan antara keinginan dengan kebutuhan. Akal manusia mampu menakar kebutuhannya dan ego manusia mampu menakar keinginannya. Sekarang pilihan ada ditangan kita sendiri, Tools apa yang akan kita gunakan untuk membentuk energi ini?

Apapun toolsnya, keduanya sama-sama energi. Jangan ada yang dikesampingkan, cukup mencari titik seimbangnya dan semua akan baik-baik saja. Begitulah cara kita melakukannya. Untuk menjernihkan keinginan memang diperlukan kebijaksaan serta kedewasaan akal pikiran kita dalam membuat pilihan. Karena apapun itu pilihannya, hasilnya akan selalu bergulir menuju diri sendiri.

Dzat Maha tidak pernah menentukan pilihan makhlukNYA. Kita memang diberi kebebasan memilih dalam hidup ini. Jadi pilihan kita untuk menjernihkan keinginan adalah murni dari diri kita sendiri. Energi yang sedang belajar membentuk energi, itulah diri kita sekarang. Mari kita membentuknya dengan kebijaksanaan akal.

3.       MEMAKLUMI DENGAN ENERGI POSITIF

Sahabatku… Jangan pernah meremehkan hal terakhir ini. Memaklumi berbeda arti dengan menyerah dalam penerimaan. Memaklumi berarti menyaksikan energi yang kita bentuk dengan kenetralan.

Ilmu tingkat tinggi karena kebanyakan kita gagal untuk memaklumi energi yang terbentuk dengan energi yang positif, padahal jelas energi itu terbentuk karena kita membentuknya seperti itu.

Setiap orang yang mempraktekan LOA untuk menarik kesejahteraan, akan membentuk kesejahteraan yang berbeda. Tidak pernah sama. Hidup adalah perbedaan yang sengaja dibentuk oleh Dzat Maha pembentuk. Seseorang harus mengumpulkan energi yang positif untuk melihat perbedaan.

Kalau kita positif, pasti kita hanya akan menerima positif juga. Alhasil tidak akan ada hal yang mampu menggangu kita dari apapun hasil energi yang kita bentuk. Apabila tidak sempurna, maka kita akan berlari untuk mengubah situasi.

Namun ini hanya akan terjadi apabila kita mampu memaklumi dengan energi positif. Apabila yang kita bentuk negatif, maka kita akan menerima negatif juga. Alhasil ketidaksempurnaan yang kita bentuk akan terus mengganggu.

Kekecewaan, kesedihan, ketidakpuasaan. Ini semua terjadi karena manusia tidak mampu memaklumi energi yang dibentuknya sendiri dengan positif. Cukup sederhana untuk dicerna. Hanya saja, apa itu positif tanpa negatif?

Hidup selalu tentang bagaimana persepsi kita melihatnya. Bagi si A itu jelek, bagi B itu bagus, tapi kalau bagi C itu sangat tidak bagus. Kalau seperti ini cara kerjanya, berarti bukan masalah yang dilihat bukan, namun yang melihat itu adalah yang terpenting.

Seberapa positif diri kita, jawabannya akan sangat menentukan pemakluman kita. Karena pemakluman adalah refleksi dari positif yang sengaja kita tanam. “Yang sengaja kita tanam” garis bawahi hal ini sahabatku… Karena kita hanya menanam apapun yang kita bentuk.

Kekecewaan, kesedihan, ketidakpuasaan hanyalah tentang apa yang kita bentuk. Sama halnya dengan rasa puas, syukur, semangat itu juga hanya tentang apa yang kita bentuk.

Positif atau negatif adalah energi apa yang kita pilih untuk kita bentuk menjadi diri kita. Cara kita  berpikir, berperasaan dan bersikap adalah pilihan diri kita. Agama apapun tidak akan ada yang bisa menentukannya, sepositif apapun orang tua tidak juga bisa menenetukannya, karena hanya kitalah penentu dari bagaimana energi ini terbentuk. Setiap energi membentuk energinya sendiri.

Ingat! Energi terbentuk didalam kesadaran. Jadi energi positif atau negatif bukan sebuah ketetapan takdir melainkan pilihan setiap kesadaran. Positif atau negative itu sudah menjadi takdir. Sekarang tetang takdir apa yang ingin kita pilih. Memilih takdir? Bukankah ini berat??

Dzat Maha tidak pernah menentukan pilihan makhlukNYA. Kita memang diberi kebebasan memilih dalam hidup ini. Energi adalah kenetralan absoult. Sekarang bagaimana kita membentuknya saja. Dzat Maha memang sudah membentuk segalanya senetral itu.


Sahabatku… LOA sederhana tapi ternyata cukup panjang untuk dicerna, memang begitulah diri senantiasa belajar. Ternyata memang begitu banyak yang luput kita pelajari. Kita sering memulai sesuatu tanpa membaca ilmuNYA. Padahal pelajaran itu ibarat kaki yang menopang. Langkah manusia hanya akan menjadi kuat berkat apa yang telah dipelajarinya.

Senetral apa kita mau membaca ilmuNYA dalam semesta ini, begitulah cara kita belajar.  Apabila sekarang LOA menjadi tidak mudah, maka itu bukan masalah. Cukup pelajari segalanya dalam kenetralan.

Apabila kita sudah netral membaca ilmu-NYA, maka apapun itu narasi Law of attraction Yang kita buat tidak akan menjadi masalah. Tidaklah kita kecuali energi yang membentuk energi.

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com



Lebih baru Lebih lama