MEDITASI UNTUK MENGAKTIFKAN MIND-BODY CONNECTION


Sahabatku… Pada kesempatan ini, kami ingin berbagi kepada kita semua tentang cara termudah untuk mengaktifkan mind-body connection (keterhubungan pikiran dengan tubuh), yaitu dengan cara meditasi.

Mengaktifkan hubungan pikiran dan tubuh itu bukan bermakna kalau keterhubungan ini mati dan tidak bekerja. Keterhubungan antara pikiran dan tubuh terus bekerja meskipun kesadaran kita tidak memahaminya.

Hanya saja ketidakpahaman kita membuat keterhubungan ini akan terus berlangsung tanpa kesadaran aktif kita. Sungguh sayang bukan? Padahal efek positif dari keterhubungan ini akan berlipat-lipat apabila pikiran kita dengan kesadaran penuhnya berhubungan dengan tubuh.

Kami memilih meditasi karena pada prakteknya, meditasi bisa menjadi cara termudah untuk memulainya. Diharapkan disamping rajin melakukan meditasi ini, kita juga mulai mau mempelajari detail-detail keterhubungan pikiran dengan tubuh, sehingga kita mampu menyusun aksi-aksi yang harmonis.

Sebelum memulai tahap-tahap meditasinya, kami ingin menegaskan apabila hal ini bukan hal yang gaib atau mistis. Apa yang akan kita lakukan ini adalah hal normal dan memang sudah sewajarnyalah manusia mampu mengaktifkan keterhubungan antara pikiran dan tubuhnya sendiri.

Sekarang mari kita mulai meditasinya. Meditasi ini akan terdiri dari tiga tahap. Keberhasilan ketiga tahapnya akan terjadi apabila kita bisa mampu menetralkan diri saat melakukannya. Kenetralan adalah kunci dari keberhasilan meditasi.  

Tahap Pertama Meditasi : Merasakan pergerakan tubuh

Meditasi mind-body connection tidak biasa dengan meditasi yang biasa dilakukan. Pada meditasi yang biasa kita lakukan kita diarahkan untuk mengosongkan pikiran. Nah, pada meditasi mind-body justru sebaliknya. Saat melakukan meditasi ini justru kita harus mengaktifkan pikiran kita untuk mampu merasakan pergerakan didalam tubuh kita sendiri.

Otak adalah pusat kendali tubuh: otak mengirimkan pesan ke tubuh melalui jaringan saraf yang disebut "sistem saraf", yang mengontrol setiap otot, sehingga dapat berjalan, berlari, dan bergerak.

Sistem saraf meluas ke seluruh tubuh dari sumsum tulang belakang, yang mengalir dari otak ke tulang punggung, seperti cabang-cabang pohon. Otak juga bertanggung jawab atas cara manusia mengalami dunia di sekitarnya.

Sel-sel saraf di mata, telinga, dan hidung mendeteksi sensasi-sensasi ini, dan mengirimkan sinyal ke berbagai bagian otak yang mengubahnya menjadi apa yang kita lihat, dengar, dan cium - semuanya dalam hitungan milidetik.

Selain mengirimkan sinyal listrik melalui sistem saraf, otak juga menggunakan sinyal kimiawi untuk mengontrol proses di dalam tubuh. Otak manusia, dengan milyaran neuron yang bekerja bersama, mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menentukan bagaimana perasaan mereka, dari satu saat ke saat berikutnya.

Nah dari data-data diatas ini, maka apa yang akan kita lakukan saat ini adalah menghadirkan kesadaran kita untuk mampu merasakan pergerakan otak ini terlebih dahulu. Hal yang diharapkan dari tahap awal ini adalah untuk merasakan sensasinya terlebih dahulu.

Otak selalu berusaha mencari cara untuk menjelaskan sensasi yang kita rasakan di tubuh kita. Apabila kita secara sadar meminta kepada otak untuk merasakan sensasi ini, maka otak akan dengan senang hati melakukannya.

>> CARA PRAKTEK TAHAP PERTAMA :

Kami meminta kita untuk mengambil satu moment yang nyaman, pejamkan mata, lalu masuklah kedalam diri kita sendiri. Izinkan diri merasakan kehadiran kita.

Mulailah dengan merasakan aliran di dalam otak. Lanjut dengan merasakan tarikan dan hembusan nafas.  Lalu rasakanlah ritme degup jantung kita. Rasakanlah darah yang memompa dari jantung berjalan perlahan dan tenang menuju kepala, lalu turun ke tenggorokan kedua bahu, tangan, dada, perut lalu kedua kaki. Rasakan pula tulang rangka kita yang menopang semuanya itu.

Perlahan-lahan… Rasakanlah diri kita dan ucapkan “Selamat datang diri, aku datang”

 

Tahap kedua Meditasi : berkomunikasi dengan tubuh

Pahami sebelumnya kalau komunikasi tidak memberi perintah apalagi kritik. Komunikasi seperti percakapan dua sahabat, di mana "mendengarkan" sama pentingnya dengan "berbicara".

Jadi, kita berkomunikasi kepada tubuh, bukan untuk memerintahnya, bukan untuk mendiktenya. Namun untuk mengenalnya lalu memahami kebutuhannya. Sehingga pikiran kita dengan tubuh kita bisa lebih saling memakmurkan lagi dalam keharmonisan.

Kita juga perlu memahami kalau pun kita tidak pernah hadir untuk berkomunikasi secara langsung tetap tubuh kita mendengarkan setiap pikiran, kata, dan gambar yang kita visualisasikan, dan tidak hanya itu, tubuh kita juga bereaksi terhadapnya.

Ketika kita menjalani hidup kita, sel-sel otak secara konstan menerima informasi tentang lingkungan kita. Otak kemudian mencoba membuat representasi internal dunia eksternal kita melalui perubahan kimia yang kompleks.

Artinya? Tubuh kita berubah tergantung bagaimana kita berkomunikasi dengannya. Jadi secara tidak sadar kita memang berkomunikasi dengan seluruh sel-sel tubuh kita dan sistemnya. Efek dari keterhubungan ini akan berlipat-lipat apabila kita secara sengaja berkomunikasi dengan tubuh

 

Jadi, apa salahnya sekarang, kalau kita secara sadar mulai menjadi pemimpin yang baik dan ramah dengan mulai berkomunikasi dengan tubuh kita sendiri?

 

>> CARA PRAKTEK TAHAP KEDUA

Cobalah untuk menanyakan kabar kepada diri kita sendiri “Apa kabar diri?” cukup diucapkan melalui frekuensi pikiran, tidak perlu bersuara, lalu tunggulah sebentar sambil terus merasakan diri. Biasanya dalam waktu kurang dari lima menit. Tubuh kita akan memberi kabar tentang dirinya. Pesan kami jangan kaget dengan diri yang memberi kabar. Itu merupakan awal hubungan yang baik.

Bagaimana tubuh memberi jawaban bisa dengan beberapa cara. Kita bisa mendengar frekuensi pikiran yang terdengar sama turut menjawab pertanyaan yang kita ajukan dengan jelas.

Apabila ini belum terjadi, karena kita belum mampu membaca frekuensi pikiran. Maka ada hasil lainnya yang tidak kalah penting.

Kita bisa tiba-tiba merasakan ada bagian jasad yang tidak terasa baik, dan seperti meminta pertolongan. Ketika ini terjadi hal yang harus kita lakukan adalah memusatkan perhatian ke bagian jasad yang terasa sakit itu, lalu berikanlah energy perhatian. Bayangkan kita memberikan energy yang baik pada bagian yang sakit itu. Tanyakan pula apa yang bisa kita bantu, untuk mengurangi sakit itu.

Namun apabila tubuh kita justru terasa makin baik dan relaks, maka itu pertanda kalau tubuh kita dalam kondisi yang nyaman.

 

Tahap KETIGA Meditasi : MEMBERI PENGHARGAAN KEPADA tubuh

Sahabatku… Sebenarnya slama ini kita telah bersikap kurang bijak kepada tubuh kita sendiri. Saat pikiran kita sedang kusut, tanpa ampun kita membuat tubuh kita memahaminya. Padahal dimasa-masa kekusutan kita itu, sebenarnya tubuh kita sedang berusaha sedemikian kuat untuk tetap membuat kita seimbang.

Bagi tubuh kita, kepentingan ditentukan oleh jumlah perhatian atau energi emosional yang kita berikan. Tubuh kita akan selalu mematuhi kebutuhan kita dengan cara yang efisien ini. Semakin kita menaruh perhatian, fokus dan rasa kebutuhan, maka semakin tubuh kita pengerti kalau hal yang kita inginkan ini adalah sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi.

Kebutuhan adalah setingkat diatas keinginan, dan tubuh kita sangat memahami perinsip ini. Contoh kecilnya, kita tetap akan mengantuk, meski kita begitu ingin tidak mengantuk. Kita tetap akan pergi ke kamar kecil, meski kita menahannya. Ini karena tubuh kita secara sistematis terus membaca kebutuhan jasad kita.

Sama seperti kita, tubuh juga menghargai penghargaan. Beberapa orang mungkin berpikir ini gila, tetapi ketika kita mengatakan "Terima kasih" kepada tubuh, maka tubuh akan cenderung melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita. Otomatis pikiran kita pun akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging begitu saja. Jadi mengertilah, kalau pujian dan terimakasih yang tulus akan langsung menghasilkan efek yang lebih baik kepada keduanya.

 

Akhir kata sahabatku… Keterhubungan itu adalah jalinan dalam keharmonisan yang mengharmoniskan. Kadang kita tidak harus menunggu benar-benar harmonis baru menjalin. Kadang justru rusaknya keharmonisan bisa menjadi awal jalinan yang lebih baik.

Apapun kondisinya, tetap tujuannya adalah demi mengharmoniskan. Karena harmonis itu sudah pasti seimbang, dan seimbang itu adalah keniscayaan.

Salam semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

Lebih baru Lebih lama