IKIGAI - MENCARI ALASAN KEHIDUPAN

Seorang sahabat bertanya “Hubungan passion dan IKIGAI bagaimana, yang lebih utama....?” Melalui izinNYA kami menjawab.

Semua manusia begitu percaya dengan kisah Adam dan Hawa sebagai awal kehidupan manusia. Kisah itu bahkan tertulis, meski versinya berbeda-beda. Mana yang benar? Bukan itu yang akan kami bahas disini.

Menyuguhkan kebenaran ditengah kebenaran-kebenaran yang sudah diwajibkan untuk benar adalah perkara yang rumit. Jadi memang sudah bukan tugas kami lagi untuk membenarkan apa-apa. Tapi tetap menjadi tugas kita semua untuk memikirkannya.

Mari berhenti memikirkan kebenaran kisah – mari kita memikirkan alasan dari kisah. Alasan dari kehidupan manusia. Filosofi Jepang menyebutnya ikigai, yang secara singkat berarti alasan kehidupan. Lalu apa alasannya Dzat Maha Pembuat membuat manusia?

Kami tidak akan menjawabnya, mungkin tidak akan pernah. Karena bagaimana mungkin kita bisa menjawabnya – Apakah Dzat Maha yang kita sebut Tuhan butuh sebuah alasan kalau diriNYA sendiri adalah alasan dari segala alasan?

Diri ini sudah menjadi jawaban itu sendiri. Sepaket yang sempurna. Kalau diri ini masih menjadi alasan yang sangat buram, maka itu bukan berarti tidak ada. Apa yang harus dilakukan hanyalah hidup untuk mencari alasan kehidupan, dan bukan hidup untuk menanyakannya.

Sahabatku… Carilah dan berilah makna dari setiap hal yang kita lakukan. Beginilah cara kita menjadikan alasan kehidupan diri ini cerah.

Hanya saja selama manusia masih hidup di zona pencari keuntungan, maka akan masih menjadi sulit untuk mencari makna. Karena bagi manusia yang seperti ini, makna adalah keuntungan yang menguntungkan.

Sementara makna itu bukan keuntungan. Perhatikanlah daun-daun yang gugur. Apakah menguntungkan bagi daun-daun itu untuk dimatikan begitu saja? Kalau seluruh daun-daun itu tidak memahami makna dari kematiannya maka sudah pasti seluruh pohon akan bersedih saat musim gugur hadir.   

Pohon gugur sebagian besar berasal dari tempat di mana musim dingin menjadi begitu dingin dan bersalju. Ketika sangat dingin, air di pohon bisa membeku - daunnya berhenti bekerja dan bahkan bisa rusak oleh kristal es.

Pohon gugur tahu untuk mempersiapkan ini, dan mereka mulai mengambil nutrisi dari daun ketika musim gugur - itulah kenapa kita dapat melihat mereka berubah warna.

Saat pohon tidak berdaun, mereka tidak bisa menghasilkan makanan. Tapi mereka tidak akan kekurangan nutrisi karena mereka telah menyerap habis. Apa yang harus dilakukan sekarang hanyalah berjaga-jaga agar nutrisinya cukup.

Sama seperti beruang yang hibernasi dan tertidur sepanjang musim dingin, pepohonan akan tidur lama sampai air yang membeku mulai bergerak lagi. Mereka bisa terus hibernasi sampai terjadi musim semi, atau saat hujan mulai turun lagi. Kemudian, mereka bangun dan mengeluarkan daun baru, sehingga mereka bisa mulai membuat makanan lagi.

Jadi meski daun sangat penting bagi pohon, tetapi terkadang lebih baik bagi pohon untuk melepaskannya. Mereka dapat menyimpan semua bagian yang bagus dan jika ada cukup air, mereka dapat menggunakannya untuk menumbuhkan daun baru.

Artikel ini tidak hadir untuk menceritakan biologi pohon gugur, tapi biarlah ini menjadi contoh yang akan memberpikirkan setiap akal yang mau berpikir.

Sahabatku… Untuk mencari alasan kehidupan maka hilangkanlah pikiran yang selalu mencari keuntungan. Kita tidak hidup untuk mengemis keuntungan. Kita hidup untuk menjadi penyebar makna.

Itulah kenapa passion ada, yaitu untuk menetralkan diri dalam melakukannya agar makna bisa tersebar, dan alasanNYA bisa tampak.

Agar makin paham. Genggamlah sebentar jantung kita ini. Pahamilah jantung ini tidak diuntungkan oleh siapa-siapa, bahkan oleh diri kita sendiri, tapi bukankah dia terus berdetak? Lalu apa maknanya bagi jantung detakan itu? Selama manusia masih mencari keuntungan, maka jawabannya pasti tidak.

Sahabatku… Lepaskanlah diri dari keuntungan, maka itu lah makna. Teruslah lakukan, dan itulah alasan.

Mungkin kita menggeleng-geleng saat menemukannya. Ternyata alasan kehidupan ini hanya untuk menyebar makna didalam alasanNYA.

Unik! Itulah kenapa Tuhan memang tidak pernah pantas didikte.

Jadi sahabatku… Passion akan menjadi alasan kehidupan kalau diri sudah dilepaskan dari keuntungan. Kalau begitu hubungkanlah keduanya dengan sebaik mungkin. Waspadai ego dan ajaklah akal untuk menuntun. Percayalah alasanNYA akan tertemukan. DIA memang sudah menjadi sedekat itu. Inilah hubungan utamanya…

 

Salam semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

#pesansemesta

Lebih baru Lebih lama