Agar Pernikahan Tidak Pernah Layu









Bagaimana agar hubungan cinta Anda dengan pasangan bisa berlangsung selamanya, selalu saling menyanyangi satu sama lain, tanpa pengkhianatan dan rasa bosan?

Sahabatku… Pernikahan tidak pernah menjanjikan kesempurnaan dan romantisme seumur hidup. Namun pernikahan pasti menjanjikan perubahan. Anda pasti akan melihat pasangan Anda berubah, begitu juga pasangan Anda melihat Anda berubah.

Dulu istri Anda sangat ramping dengan kulit yang sangat mulus. Lalu sekarang ramping dan kulit mulus itu hilang, yang tersisa dari diri istri Anda adalah jejeran stretch mark dan perut yang bergelambir.

Dulu suami Anda sangat macho dengan otot-otot tangan yang kekar, dan tampilan necis. Lalu sekarang tubuh macho dan tampilan necis itu hilang, yang tersisa dari suami Anda adalah tampilan laki-laki berbalut sarung dengan dengkuran keras tiap malamnya.

Dulu Anda dan pasangan Anda berciuman dahulu sebelum tidur dan saling membelai. Lalu sekarang cumbuan dan belaian itu hilang, yang tersisa adalah teriakan agar anak-anak Anda berhenti melompat dari atas tempat tidur.

Dulu Anda selalu bergandengan tangan kemanapun Anda dan pasangan pergi. Lalu sekarang pasangan Anda menggandeng anak-anak Anda sementara Anda menggandeng belanjaan.

Kecantikan dan kegagahan adalah sebuah kesempurnaan, namun kesempurnaan itu bukanlah segalanya. Romantisme menjadi barang mahal dalam pernikahan, namun romantisme juga bukanlah segalanya.

Dalam pernikahan hal yang menjadi segalanya adalah, seberapa kuat Anda menerima perubahan pasangan Anda, karena itulah peran Anda dalam pernikahan Anda.

Jadi yang Anda dan pasangan Anda butuhkan adalah kekuatan untuk saling menerima perubahan, dan selalu saling menjadi sadar dengan prosesnya. Selalu tekankan kedalam diri “Iya memang dia adalah seseorang yang dulu saya pilih untuk mendampingi hidup saya, dan iya memang dia telah berubah, begitu juga dengan saya. Saya mencintai dan menerima dia yang dahulu sama seperti saya mencintai dan menerima dia yang sekarang sudah berubah

Kebijaksanaan dalam menyikapi perubahan akan membawa Anda dan pasangan melangkah setapak-demi-stapak menuju kedewasaan pernikahan. Kedewasaan pernikahan tidak diukur dari seberapa lama Anda menikah, namun seberapa bijak Anda menyikapi perubahan pasangan.

Bukankah banyak pasangan yang sudah memasuki usia pernikahan 40 tahun, namun harus berakhir dengan perceraian karena pasangannya memilih pasangan baru. Sementara alasan mereka memilih pasangan baru adalah karena pasangan lamanya telah berubah.

Sahabatku… Kesadaran memang selalu akan menjadi ujung tombak segalanya. Termasuk sebuah hubungan pernikahan. Karena kesadaran selalu akan menjadi refleksi kita dalam menghadapi apapun dalam hidup ini, termasuk didalamnya perubahan yang terjadi di dalam diri pasangan.

Jadi kalau pertanyaannya adalah : Bagaimana agar hubungan cinta Anda dengan pasangan bisa berlangsung selamanya, selalu saling menyanyangi satu sama lain, tanpa pengkhianatan dan rasa bosan?

Maka jawabannya adalah jadilah sadar dengan segala perubahan. Perubahan bukan apa-apa melainkan keniscayaan yang memang harus terjadi. Waktu tidak bisa berhenti, begitu juga dengan perubahan.

Sahabatku…

Pujilah perut istri Anda yang telah dia korbankan hanya untuk melahirkan anak-anak Anda.

Tersenyumlah mendengar dengkuran suami Anda, bukankah dia percaya kalau Anda akan tetap mencintainya tanpa tampilan necisnya dulu.

Rangkullah anak-anak Anda yang melompat ditempat tidur, ajak mereka berfoto selfie dan simpanlah foto itu. 20 tahun lagi itu akan menjadi kenangan yang terindah.

Nikmatilah moment shopping keluarga Anda yang ramai, ada saat nanti Anda akan kembali berbelanja berduaan saja, dan akan merindukan moment yang ramai ini.

Sahabatku… Syukurilah tiap perubahan pasangan. Bukankah Anda beruntung karena masih diberi kesempatan mendampingi tiap perubahannya? 

Sahabatku… Keindahan pernikahan seperti bunga hidup, keindahannya memang hanya sebentar, namun kesannya terbawa selamanya.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

Lebih baru Lebih lama