Apakah ATOM digerakkan oleh kesadaran?



Kalau semesta dan segala isinya ini adalah atom tapi kenapa bentuknya bisa berbeda-beda? Mari kita jadikan ini pertanyaan nakal yang menelisik. Lalu izinkan kami menjawab kepenasaran kita tentang ini.  

Sahabatku… Coba hadapkan diri Anda ke depan cermin. Siapakah yang Anda lihat, tentunya sesosok manusia bukan? Angkat satu tangan Anda dan tataplah. Dimata Anda itu adalah sebuah tangan. Tangan Anda kelihatan sangat solid (padat). Tapi cobalah ambil microskop tercanggih untuk melihat tangan itu. Microskop itu tidak akan melihat tangan itu sebagai sesuatu yang solid lagi. Tapi akan melihat tangan Anda sebagai kumpulan atom yang terbentuk dari kumpulan energi yang saling bervibrasi.

Atom adalah partikel terkecil dari sesuatu yang kita sebut materi. Apabila kita menyusup kedalam atom, maka yang kita dapati hanyalah kumpulan energi yang saling bervibrasi. Inilah dasar yang membentuk struktur atom.

Apa maksudnya? Maksudnya, tadi saat Anda bercermin, sebenarnya apa yang terlihat didepan Anda adalah sesuatu yang tidak berwujud, termasuk mata yang Anda gunakan untuk melihatnya pun sama, begitu juga dengan cermin, dan ruangan dimana Anda dan cermin itu berdiri pun sama. Segala sesuatu yang Anda sebut nyata dalam hidup ini, terbuat dari sesuatu yang hampir tidak bisa disebut nyata oleh mata Anda.

Karena apa yang mata manusia lihat sebagai materi, tersusun dan terbentuk dari sesuatu yang sebenarnya tidak bisa dilihat secara kasat mata biasa. Kita hanya mampu melihat hasil akhir dari kumpulan atom, yaitu bentuk materi. Tapi kita tidak mampu melihat apa dibalik materi, yaitu atom yang berasal dari energi bervibrasi yang berkumpul dan bekerja membentuk sebuah wujud material.

Tubuh manusia dan seluruh yang terdapat di dalam semesta ini tidak lain terbentuk dari kumpulan atom-atom. Atom tidak memiliki struktur fisik. Atom adalah 99,99999% energi, dan 0,00001% zat fisik, maka seluruh semesta ini pada wujud aslinya tidak berwujud apa-apa selain energy yang bervibrasi. Termasuk didalamnya manusia.

Jadi segalanya hanyalah energy yang bervibrasi. Sampai di energy bervibrasi ini para ilmuan mentok dan tidak bisa menjelaskan lagi apa itu sebenarnya energy yang bervibrasi itu. Tapi kabar baiknya para ilmuan sudah memecahkan kenapa meski atom hanya energy yang bervibrasi, tapi segalanya berbentuk berbeda.

Bukankah logikanya kalau semua bahan dasarnya sama, maka harusnya bentuk akhirnya juga sama. Anda dan kucing itu berwujud asli sama, yaitu atom yang adalah energy bervibrasi. Tapi kenapa Anda berbentuk manusia dan kucing itu berbentuk kucing. Kenapa bunga lily berbentuk bunga liliy dan bunga bakung berbentuk bunga bakung? Padahal mereka berdua adalah atom yang adalah energy bervibrasi.

Jawabannya adalah kimia. Meski atom terlihat seperti atom, namun atom memiliki dan membawa identitas dari wujud fisik yang kita lihat. Semua atom terbuat dari tiga partikel dasar yang sama - proton , neutron , dan elektron . Tetapi, jumlah proton, neutron dan elektron dalam tiap-tiap atom berbeda-beda, jadi meski berbentuk atom, namun atom-atom itu unik. Ketika atom-atom unik ini bergabung dalam senyawa kimia, maka hasil dari gabungan itulah yang menentukan materi fisik yang kita lihat. Itulah yang membuat kita melihat apel sebagai apel, tangan sebagai tangan dan bulan sebagai bulan.

Atom yang sama tapi memiliki jumlah komposisi isi yang berbeda, sehingga masing-masing menghasilkan unsur yang unik. Lalu unsur-unsur unik itu menyatu, dan mewujudkan materi-materi  baru yang berbeda-beda. Dari sini kita belajar, bahwa memang dibutuhkan perbedaan untuk sebuah keseimbangan dan harmonisasi. Karena semesta pun seperti itu. Apabila semesta tidak mengenal perbedaan dan harmonisasi, maka sudah dipastikan akan hanya ada satu wujud materi saja didalam semesta raya ini.

Bukankah atom ini super canggih? Anda dan bangku yang Anda duduki adalah atom. Anda dan kucing yang sedang Anda elus itu pun atom. Anda dan semangkuk popcorn yang sedang Anda kunyah itu pun sama. Lihat ke atas! Langit-langit itu, bintang dan planet itu adalah sama, yaitu atom-atom. Namun dalam wujud bentuk yang masing-masing berbeda.

Secangkir air yang ditambahkan bubuk kopi akan menghasilkan secangkir kopi. Secangkir air yang ditambah sekantong teh akan menghasilkan secangkir teh. Secangkir air yang ditambah sesendok coklat bubuk akan menghasilkan secangkir coklat. Air memiliki molekul atom yang sama, tapi apabila sudah ditambah unusur molekul atom lain dan menyatu dalam senyawa kimia, maka akan menjadi unsur yang baru. Namun apabila kita mengambil mikroskop canggih untuk melihat setiap tetes air kopi, air teh dan air coklat, maka yang kita lihat dari atom-atom ini hanyalah energi yang bervibrasi. Beginilah cara paling simpel untuk mengerti bahwa segala atom hanyalah energi yang bervibrasi.

Sampai disini kita memiliki pertanyaan yang lebih menelisik lagi yaitu, bagaimana bisa atom-atom ini bergerak dengan cerdas sehingga mampu menciptakan semesta universe dan bahkan multiverse yang berisi ratusan juta galaxy dan juga segala isinya? Bukankah ini sebuah maha karya. Lalu siapakah penggerak maha karya ini?

Karena akal kita menolak untuk berkata kalau atom-atom ini terwujud secara mandiri. Sebuah manipulasi tentunya, apabila kita berpikir energy yang bervibrasi ini adalah sebuah kebetulan belaka. Karena energy yang bervibrasi berada disetiap inti kehidupan semesta ini. Seluruh wujud materi adalah atom, yang mana artinya energy bervibrasi itu berada ditiap sudut mata kita memandang, ditiap apa yang kita sentuh, ditiap apa yang kita hirup. Bahkan apa yang melihat, menyentuh dan menghirup itu pun adalah energy yang bervibrasi. Semua susunan yang sangat kompleks ini adalah maha karya yang tidak mungkin terjadi dalam sebuah kebetulan belaka.

Jadi kalau kita bertanya untuk yang kedua kali, tentang apa atau lebih tepatnya siapa yang memberi perintah kepada energy bervibrasi itu untuk terus menerus menghidupkan dan menciptakan unsur-unsur atom baru yang kita sebut kehidupan? Jawabanya adalah SANG PENCIPTA PENGHIDUP kehidupan.

Sahabatku… SANG PENCIPTA PENGHIDUP menciptakan dan menghidupkan segalanya… Segalanya… Segala yang kita nilai buruk sampai segala yang kita nilai baik. Segala yang kita nilai jelek sampai segala yang kita nilai cantik. Segala yang kita nilai sia-sia sampai segala yang kita nilai bermanfaat. Segala yang bisa kita lihat sampai segala yang tidak bisa kita lihat.

Anda boleh tidak percaya dengan adanya Tuhan yang disembah. Tapi tidak percaya dengan adanya SANG PENCIPTA PENGHIDUP adalah ketidak mungkinan yang terlalu sombong. Karena bahkan ketidak mungkinan yang terlalu sombong ini pun masih diciptakan dan dihidupkan.

Apakah SANG PENCIPTA PENGHIDUP membutuhkan pengakuan untuk segala yang diciptakan dan dihidupkan? Kalau kita berpikir jawaban TIDAK pasti muncul. Karena kalau jawabannya adalah IYA. Mohon maaf, dengan apa mereka yang tidak mengakuiNYA saat ini bisa hidup? Siapakah yang meniupkan ruh kedalam diri mereka? Siapakah yang membiarkan energy terus bervibrasi untuk membentuk diri mereka?

Kita berada disini sekarang, membaca artikel ini, dan mencoba memikirkannya adalah karena kita telah sukses diciptakan dan dihidupkan. Tidak ada perdebatan tentang ini. Kalau ada silahkan pelajari dan beri jawaban tentang dari mana energy bervibrasi itu berasal? Jawablah siapa yang memberi kesadaran kepada atom-atom itu untuk saling membentuk atom-atom unik ini bergabung dalam senyawa kimia, yang dari unsur kimia itu muncul-lah sesuatu yang kita sebut air, tanah, udara, angin, matahari, bulan, bumi, hewan, tumbuhan dan manusia.

Sungguh keterbatasan bagi kami yang diciptakan dan dihidupkan mengungkapkanNYA. Kami hanya bisa berterimakasih untuk segala ciptaan dan kehidupan dengan cara menghargai kehidupan yang dihidupkanNYA dan tidak menilai-nilai hasil ciptaanNYA.

Sahabatku… Kalau pengucapan SANG PENCIPTA PENGHIDUP kurang berkenan dengan keyakinan atau agama Anda, silahkan-lah Anda menggantinya dengan nama yang Anda yakini. Kenapa kita menggunakan nama SANG PENCIPTA PENGHIDUP karena terlepas dari siapapun Anda. Apa pun agama atau keyakinan Anda atau bagaimana pun Anda memanggilNYA. Tetap kita diciptakan dan kita dihidupkan.

Akhir kata sahabatku… Atom berkembang super canggih sesuai senyawa kimia membentuk anek macam bentuk kehidupan. Namun apapun bentuk kehidupannya, wujud asli atom hanyalah energy yang bervibrasi. Tidak perlu kesombongan wujud dan rupa, memang kita hanyalah energy yang bervibrasi. Kita semua hasil ciptaan dan kehidupan SANG PENCIPTA PENGHIDUP. Itulah yang membuat kita setara dalam wujud yang sesungguhnya.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com





Lebih baru Lebih lama