Generasi Mati Rasa








Apa itu generasi mati rasa? Apa yang terjadi didalamnya? Bagaimana bisa terbentuk? Dan apa yang harus dikhawatirkan darinya?

Sahabatku… Apakah ini hoax? Sayangnya tidak, ini bukan hoax. Ini sedang berlangsung dalam kehidupan kita saat ini. Sedang kita bentuk dan tidak pula kita khawatirkan. Lalu apa itu generasi mati rasa?

Generasi mati rasa adalah generasi yang tidak bisa lagi mengkoneksikan dirinya dengan semesta. Sehingga generasi ini tidak pernah merasakan semesta. Apalagi berfungsi sebagai Semesta. Apalagi menyatu dengan semesta. Padahal manusia adalah bagian semesta. Tapi pernyataan “manusia adalah bagian semesta” menjadi pernyataan yang tabu. Janggal untuk didengar, apalagi dirasakan atau diaplikasikan. Inilah generasi mati rasa yang kami maksud. Generasi yang mati untuk merasakan bagian dirinya sendiri.

Apakah sebuah kepentingan untuk merasakan semesta? Jawabannya adalah IYA. Karena kita tidak terlahir hanya untuk menjadi tua dan dikubur tanpa melakukan fungsi semesta kita. Kalau manusia adalah bagian semesta, dan manusia hadir membawa fungsi semesta. Maka untuk bisa mengetahui dan melakukan fungsi ke-semestaan-nya maka sudah pasti manusia harus merasakan semesta, ini sebagai tahapan awal. Kenapa sekarang hal ini menjadi tabu dan janggal kita dengar. Karena memang terdapat konspirasi besar agar kita menjadi generasi mati rasa. Mati rasa dari merasakan semesta.

Segala yang diajarkan, segala yang diperlihatkan kepada kita selama ini hanyalah konspirasi-konspirasi agar kita menjauh dari kesadaran bahwa manusia adalah semesta. Jujur sulit bagi kita menjelaskan ini secara gamblang. Kami hanya ingin menyampaikan bahwa kita bisa menghentikan ini, minimal kita mulai dari diri kita terlebih dahulu. Minimal diri kita mampu merasakannya untuk yang pertama kali. Merasakan semesta didalam diri kita.

Sahabatku… Kami tidak sedang membicarakan hal yang mistis atau supranatural. Kita sedang membicarakan manusia pada level tertinggi. Bahwa manusia adalah bagian semesta. Apakah ini bisa dijelaskan secara ilmiah? Tentu bisa, silahkan mempelajari sedikit tentang fisika quantum dan kita akan mengerti hal ini. Apakah ini hal yang spiritual? Tentu iya, karena pada level tertinggi ini kita mampu meresapi posisiNYA dalam kehidupan kita. Apakah ini bertentangan dengan hukum agama? Bagian apa yang bertentangan dengan hukum agama, kalau fakta ini justru akan memperbaiki pemahaman seseorang dalam berTuhan.

Kami yakin Anda pasti pernah membaca “We are the universe experiencing itself …” Artinya manusia adalah satu dengan semesta karena manusia itu adalah semesta itu sendiri. Kita adalah semesta. kita diciptakan sebagai pelengkap semesta.

Selama ini kita sering mengartikan semesta sebagai sebuah, wadah tempat kita bernaung. Tidak salah hanya keliru. Karena sebenarnya wadah itu tidak ada. Tidak ada wadah, semua menyatu dalam energy, yang ada hanyalah waktu dan ruang. Sementara ruang dan waktu itu bukanlah semesta. Semesta berada didalam ruang dan waktu itu sendiri.

Sahabatku… Bagi kita yang sangat terbatas pengetahuannya ini memang suatu kehampaan. Pembahasan bahwa manusia adalah semesta itu sendiri adalah kehampaan. Karena tidak bisa dibuktikan. Bagaimana bisa kita beranggapan bahwa wadah itu tidak ada. Lalu dimanakah kita berdiri? Kita meletakan kopi didalam cangkir. Sebenarnya kopi dan cangkir adalah satu. Sama dengan tatakan cangkirnya, sama juga dengan mejanya. Semua berkumpul dalam satu yang disebut dengan ruang. Ruang itu bukan semesta. tapi semesta itu berada didalam ruang, dan ruang hanya akan tercipta didalam waktu.

Sahabatku… Inilah arti yang sebenarnya manusia adalah bagian semesta... Bahwa semesta itu bukanlah wadah. Tapi ruang itulah yang dimaksud wadah. Kita menyatu dengan semesta artinya kita bekerja sama dengan semesta itu sendiri sebagai sebuah kesatuan. Seperti kopi didalam cangkir. Kopi membutuhkan cangkir, dan cangkir membutuhkan kopi agar ia berfungsi sebagai cangkir. Cangkir perlu tatakan, agar sempurna dan tatakan cangkir butuh cangkir agar ia berfungsi. Meja tidak berfungsi kalau tidak ada yang bertahan diatasnya. Jadi meja sedang mencari fungsinya.

Segala yang hidup harus mencari fungsi kenapa ia dihidupkan. Mencari sesuatu yang sudah dibawa.fungsi itu sudah kita bawa dari awal kehidupan. Belatung dibuat untuk merecycle. Atmosfir dibuat untuk melindungi bumi. Paru-paru berfungsi untuk bernafas. Semua bergerak sesuai dengan fungsinya. Semua memiliki fungsi dalam hidup ini. Semua ada maksud dan tujuannya. Baik bagi pelaku maupun bagi korban. Karena semua adalah satu. Kesatuan selalu saling menfungsikan.

Lalu bagaimana kita bisa mengetahui fungsi ke-semestaan kita kalau kita bahkan tidak merasakan? Kalau kita bahkan tidak mengetahui dan mengerti? Kalau kita bahkan menganggap ini sebuah keanehan yang menyesatkan. Padahal selama inilah kita yang dibuat tersesat. Akhirnya kita sukses menjadi generasi mati rasa, tanpa mengkhawatirkan apapun.

Sahabatku… Semesta adalah manusia-sementara manusia adalah kita memfungsikan diri sebagai semesta.

Memfungskilan diri sebagai semesta adalah menjaga keseimbangan semesta itu sendiri. Jadi pertanyaannya? Apakah semesta sudah seimbang? Jawabannya tidak bukan? Tidak ada keseimbangan lagi didalam bumi. Semua penuh dengan penilaian. Penuh dengan ego pribadi. Tapi masing-maisng pribadi tidak bisa melaksanakan fungsi pribadinya sebagai semesta, melainkan sebagai kelompok atau individu. Tidak ada memakmurkan, selain memakmurkan diri sendiri. Kita mengelompokkan diri dalam ketidak pedulian.

Sahabatku… Meski dahulu kita tidak mengerti karena ke miniman pengetahuan tentang ini. Namun sekarang perlahan-lahan kita akan bergerak sebagaimana semesta. Kita akan menjadi semesta yang memfungsikan diri sebagai semesta. Karena bagi kita semesta bukanlah sekedar wadah tempat, tapi tempat untuk menfungsikan diri sebagai semesta. Bersama-sama kita akan merasakan kembali kesatuan sebagai semesta. Kita mulai dengan satu langkah kecil hari ini. Menuju langkah-langkah besar seterusnya. Sampai akhirnya kita dapat berfungsi utuh sebagai khalifah di bumi ini.

Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
Lebih baru Lebih lama