3 TIPS AMPUH AGAR TIDAK DIPERMAINKAN PIKIRAN






“Bagaiamana caranya agar tidak terus-terusan dipermainkan pikiran???” Melalui anugerahNYA izinkan kami menjawab.

Sahabatku… Boleh dibilang manusia memang selalu akan hidup didalam pikirannya. Pikiran menangkap kesadaran, lalu jasad mengelola pikiran yang menangkap kesadaran tersebut. Jadi ini seperti roda yang akan selalu berputar ke arah yang sama.

Manusia tidak bisa menghentikan arus pikirannya, namun bukan berarti manusia selalu harus bersedia diri menjadi korban pikirannya sendiri. Penggunaan kata ‘korban’ disini bukan tanpa alasan. Karena betul memang pikiran kita senang mempermainkan diri kita sendiri.

Ambil contoh saat kita melamun dan membiarkan otak kita menvisualisasikan apa yang terlintas oleh pikiran. Saat pikiran menvisualisasikan sesuatu, maka bagian jasad otak merespon persis sebagaimana yang divisualisasikan.

Misalnya jika kita membayangkan diri bergelantungan di seutas tali dan melakukan lemparan bebas. Maka bahan kimia yang diproduksi oleh otak kita dan impuls listrik yang dikirim ke otot-otot kita, identik dengan yang akan dikirim jika kita benar-benar melakukannya.

Jadi sifat dan cara kerja pertama otak adalah OTAK TIDAK MENGETAHUI PERBEDAAN ANTARA PIKIRAN NYATA DENGAN PIKIRAN IMAGINASI.

Hanya saja dalam hidup ini sudah menjadi keniscayaan kalau harus ada negatif dan positif. Begitu juga dengan sifat dan cara kerja otak yang pertama ini, yaitu bisa menjadi sangat positif atau sangat negatif.

Positif karena kalau kita bisa mengendalikan lintasa pikiran kita sesuai dengan goal hidup, maka otak akan mengerahkan seluruh anggota jasad kita tanpa terkecuali untuk hidup sesuai goal hidup yang sengaja kita ciptakan. Kabar baiknya dari apa yang dilakukan oleh otak ini adalah, vibrasi yang kita kelola dan kita pancarkan akan selaras dengan goal hidup yang kita inginkan.

Jasad kita adalah energy, begitu juga pikiran dan segala isinya adalah energy. Setiap energy akan menghasilkan vibarsi yang menarik frekuensi. Kalau jasad kita beroperasi dalam energy baik karena pikiran kita juga beroperasi dalam energy baik. Maka jasad dan pikiran menghasilkan energy yang selaras, yaitu sama-sama baik. Energy yang selaras ini akan membuat vibrasi yang selaras untuk menarik yang sama pula.

Ini disebut dengan hukum vibrasi  (the law of vibration) yang merupakan dasar dari cara kerja hukum Tarik menarik (the law of attraction).  Kalau hukum Tarik menarik hanya tentang bagaimana kita mengatur pikiran kita, maka hukum vibrasi lebih luas lagi, karena mengatur bagaimana alur vibrasi yang dikeluarkan oleh pikiran diselaraskan dengan vibrasi semesta.  

Lalu  bagaimana ini menjadi negatif adalah saat pikiran melakukan yang sebaliknya. Sayangnya ini sering sekali kita lakukan dan inilah yang dimaksud dengan pikiran yang mempermainkan kita.
Ambil contoh sederhana begini. Di tengah lamunan, pikiran kita membayangkan hal buruk menimpa usaha yang sedang kita jalankan. Bisa saja itu stock yang menumpuk karena barang tidak laku, pegawai yang tidak amanah, atau omset yang tidak naik-naik. Apapun itu yang pastinya bertolak belakang dengan apa yang diharapkan oleh goal sebenarnya.

Tentunya goal usaha kita bersebarangan dengan semua  yang dibayangkan oleh pikiran. Hanya saja kita malah memikirkan yang sebaliknya. Akhirnya otak kita beroperasi sesuai dengan apa isi pikiran kita. Hasilnya detak jantung kita tidak stabil, hormone stress kita meningkat dan hormon kebahagian kita berkurang. Organ hati kita juga bekerja lebih kuat karena hormone ketakutan muncul dan itu adalah racun buat jasad.

Sebenarnya banyak lagi yang terjadi didalam jasad, yang mana intinya energy negatiflah yang dipancarkan oleh jasad sesuai dengan apa yang dipancarkan pula oleh pikiran kita. Hasilnya energy negatif ini akan mencari frekuensi yang sesuai dengan vibrasinya. Alhasil energy yang kita vibrasikan jauh dari energy yang sebenarnya sedang kita inginkan. Dan jelas ini adalah masalah yang mempermainkan kita sendiri.

Sekarang kita akan memikirkan solusi dari ini semua. Jelas kita butuh solusinya bukan? Solusi bagaimana cara agar kita mampu mengharmonisasikan pikiran sehingga kita tidak dipermainkan oleh pikiran kita sendiri.

Sahabatku… Kami memiliki tiga tips ampuh disini semoga bisa membantu :


TIPS PERTAMA:
INPUT – BELAJARLAH MEMILIH PIKIRAN

Pernahkah kita memilih pikiran? Atau kita hanya membiarkan pikiran kita seperti semangkuk penuh yang bisa diisi oleh apa saja?

Kita menerima input dari kesadaran dan ini tidak akan pernah berhenti. Namun kita memiliki andil untuk memilih input apa yang akan kita proses didalam pikiran. Kita juga memiiki andil untuk memilih bagaimana memproses input itu untuk menghasilkan output yang sesuai dengan apa yang kita pilih.

Jadi intinya, jangan membom bardir diri dengan pikiran, namun buatlah skala prioritas pikiran. Pilihlah pikiran sesuai kepentingan.

Terimalah kesadaran dengan kesadaran. Jadilah waskita dengan apapun yang berlangsung diluar dan jadilah waskita juga dengan apa yang dimasukkan kedalam.

Karena meski semuanya dalam hidup ini bermakna, kadang mata kita tidak terlalu jeli dan hati kita belum terlalu tajam untuk menjadikan semuanya bermakna.

Karenanya kita harus mampu memilih input dari pikiran kita sendiri. Ingat saja, kalau kita bukan korban pikiran, melainkan raja dari pikiran. Raja memiliki kuasa untuk memilih apa yang terbaik baginya dan bagi apa yang dipimpinnya.


TIPS KEDUA:
PROSES – BERPIKIRLAH SECARA EFEKTIF BUKAN AKTIF

Sahabatku… Aktif berpikir sebenarnya bukan hal yang buruk, bahkan tidak sama sekali. Hanya saja kebanyakan kita saking aktifnya berpikir, maka kita sering mencampur aduk pikiran tanpa sama sekali memprosesnnya menjadi apa-apa. Jasad kita pun kelelahan dan kita pun merasa banyak pikiran.

Merasa banyak pikiran adalah hasil dari diri yang terlalu bepikir secara aktif, bukan efektif. Lalu seperti apakah berpikir secara efektif itu?

Bayangkan di hadapan kita sekarang terdapat semangkok mie ayam komplit dengan segala pelengkapnya. Pastinya sebelum menjadi semangkok mie ayam semuanya tidak beraturan. Ada begitu banyak bahan baku diatas sebuah meja. Ada ketidakberaturan yang menunggu diberaturkan. Bukan begitu?

Begitu pulalah pikiran manusia. Pikiran adalah ketidakberaturan yang menunggu diberaturkan. Pastinya kita memiliki keterbatasan kapasitas. Karena itu kita harus mampu memilih input dan memproses inputan itu dengan baik dan benar, sehingga menghasilkan keteraturan.

Ketarturan itu adalah sebuah karya dari hasil pikiran manusia yang telah berproses. Saat melodi tidak beraturan tentu sama sekali tidak enak didengar, tapi saat teratur maka akan terdengar seperti harmoni yang indah.

Proseslah pikiran kita agar menjadi output yang harmonis sesuai dengan goal yang diharapkan. Ada satu hal dramatis disini yang suka muncul saat kita memproses pikiran. Satu hal dramatis itu adalah ketidakpercayaan diri.

Kadang muncul ketidakpercayaan diri saat kita berpikir. Bisa jadi kita tidak percaya bisa menyelesaikan masalahnya, kita tidak percaya bisa menemukan idenya, kita tidak percaya bisa menemukan kata kuncinya, dll. Apabila ini terjadi cobalah menarik energy yang lebih besar dari pikiran kita sendiri. Apa itu?

Cobalah berproses, bergerak dan berpikir dengan kesadaran penuh kalau kesadaran ini adalah anugerahNYA. Gerakan ini adalah gerakanNYA. Pikiran ini adalah pikiranNYA. Proses ini adalah prosesNYA. Diri ini adalah diriNYA.
Berserah diri bukan berpasrah diri dalam berproses adalah kebaikan bagi pikiran yang sedang berproses.


TIPS KETIGA:
OUTPUT – BERPIKIR ITU ADALAH BERAKSI

Sahabatku… Apa itu hasil dari pikiran? Banyak! Bagaimana tulisan ringan ini mempengaruhi atau tidak mempengaruhi hidup kita itu adalah hasil pikiran. Bagaimana masalah kita selesai  dengan berbagai modenya itu adalah hasil dari pikiran. Bagaimana semangkok mie ayam berada dihadapan dan bagaimana kita menghabiskannya adalah hasil dari pikiran.

Banyak hal yang dihasilkan oleh pikiran bahkan saat kita merasa tidak beraksi apa-apa. Tetap otak kita beraksi terhadap apa yang dibayangkan pikiran bukan? Jadi apa itu hasil dari pikiran sebenarnya?

Hasil dari pikiran adalah AKSI. Hasil dari pikiran adalah doa yang terjawab. Hidup ini dibangun oleh aksi-aksi, inilah berdoa yang sebenarnya, bukan sekedar harapan-harapan yang memenuhi pikiran dan dipanjatkan secara optimis karena DZAT MAHA akan mengabulkan.
Apabila kita benar-benar optimis bahwa DZAT MAHA akan mengabulkan segala harapan yang dipikirkan, maka kita pasti akan ber-Aksi. Pikiran-pikiran kita tidak akan berwujud apa-apa selain wujud nyata kehampaan, apabila kita tidak pernah mengikuti ide-ide DZAT MAHA untuk mewujudkannya. Bukankah pikiran kita adalah pikiranNYA?

Berdoa artinya dinamis, dengan kata lain penuh dengan harapan-harapan menuju perbaikan. Berdoa bukan sekumpulan bait-bait mantra yang hampa. Tapi sekumpulan pikiran yang hidup.
Pikiran yang hidup adalah pikiran yang di-aksikan. Mana yang lebih hampa; orang yang menyerahkan pikirannya didepanNYA begitu saja, atau mereka yang menempatkan pikirannya ditempat yang benar dan terus beraksi bersamaNYA untuk mewujudkan pikiran-pikiran itu agar pantas untuk menerima frekuensi yang sudah disiapkan olehNYA?


Akhir kata sahabatku… DZAT Maha bukan sengaja membuat pikiran untuk mengutuk manusia. DZAT Maha membuat pikiran-pikiran bukan untuk membiarkan kita berdiam diri dalam kesendirian. Tapi untuk menemani kita mewujudkannya. Membantu kita memunculkan sifat optimis didalamnya. Memberikan ide-ide aksi tentangnya.

Lalu membuat kita tersenyum dan berkata “Terimakasih telah telah menemaniku dalam berpikir, menemaniku dalam beraksi, lalu membuat harapan-harapanku menjadi nyata. Aku sangat ber-bahagia”. - Kita bersyukur atas pikiran ini.

Ingatlah selalu kalau pikiran adalah sekumpulan AKSI DINAMIS yang dijalankan secara OPTIMIS dan kepercayaan bahwa diri ini selalu bersamaNYA.

Lalu apa yang kita pikirkan hari ini?

Mari kita koreksi dulu pikiran-pikiran itu. Proseslah pikiran untuk mencari kebaikannya, untuk menemukan sisi dinamisnya. Lalu hadirkan optimisme nya dan lakukan aksi-aksinya.

Sahabatku… Pikiran tidak tercipta untuk mempermainkan kita, pikiran kita tercipta agar kita mampu menghubungkan diri kepada yang memberpikirkan kita. Teruslah berpikir dalam kebaikan untuk terus terhubung denganNYA.

Salam Semesta

Copyright 2019 © www.PesanSemesta.com

#pesansemesta




Lebih baru Lebih lama