APA YANG HARUS KITA PERSIAPKAN APABILA PLANET BUMI DIHANCURKAN?




TEMPO.COJakarta - Sebuah asteroid yang mampu mengakhiri peradaban manusia jika menghantam Bumi, akan mendekati planet kita bulan depan, menurut pelacak asteroid NASA, sebagaimana dilaporkan Express, 4 Maret 2020.

Sahabatku… Apakah prediksi ini akan menjadi nyata atau akan meleset lagi??

Mungkin sebagian kita bertanya-tanya, kenapa rumor tentang kiamat atau lebih tepatnya kehancuran planet Bumi selalu meleset?

Kita telah memprediksi banyak angka, hampir setiap tahun kita membuat prediksi, tapi prediksi itu terus meleset. Entah kita memang benar-benar mengharapkan prediksi itu menjadi nyata, atau kita memang senang prediksi itu meleset. Keduanya memang beda-beda tipis, yang pasti kita harus bersyukur karena selalu teranugerahi.

Tapi yang akan menjadi fokus pembahasan kami bukan tentang isi prediksi-prediksi itu, tapi kenapa prediksi itu selalu meleset?

Sahabatku… Jawabannya adalah “SEBUAH KESEMPATAN”

Kesempatan! kita selalu berhak untuk sesuatu yang disebut ‘kesempatan’. Bahkan satu-satunya alasan kehidupan kita diatas muka Bumi adalah untuk mengambil satu kesempatan.

Hidup adalah kesempatan, dan kita telah memenangkan satu kesempatan itu. Buktinya saja kita hanya membutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur tetapi dalam konsepsi alami kita membutuhkan jutaan agar dapat memiliki kesempatan.

Kenapa Dzat Maha tidak mensetting agar hanya ada 1 sperma sekali semburan? DIA justru membuat berjuta-juta sperma dalam sekali semburan untuk 1 kesempatan kehidupan. Tidakkah kita mampu memberpikirkan ini?

Jawabannya karena di bawah 20 juta sperma yang hidup per mililiter adalah oligozoospermia - jumlah sperma rendah - yang kemungkinan hanya akan mengganggu peluang seorang ibu untuk hamil. Ini adalah bukti bahwa bahkan di ujung kematian pun selalu ada kesempatan kehidupan.

Kita tidak hidup untuk berperan sebagai korban, kita adalah kaki tangan Dzat Maha untuk berperan diatas muka Bumi ini. Kita akan terus berperan dalam ketulusan dan tidak sedikit pun takut akan kematian, karena sebagai orang yang beriman kita percaya kalau kematian hanyalah gerbang menuju keabadian.

Kepercayaan ini bukan rasa yang main-main. Tidak ada rasa yang main-main kalau kita percaya segala rasa adalah rasa yang diberpikirkan olehNYA? – dan bukankah seharusnya iman seperti ini?

Jadi sahabatku… Kalau didalam jiwa ini ada iman, maka kita tidak akan pernah menakuti apapun dalam hidup ini. Apalagi sesuatu yang disebut kehancuran Bumi. Karena hidup kita telah bersamaNYA, dan mati kita pun akan tetap bersamaNYA.

Seorang kekasih akan selalu merindui kekasihNYA. Baik dalam hidup maupun dalam mati. Karena seorang kekasih telah diberi kesempatan untuk membersamaiNYA. Lalu kenapa kita harus mengkhawatirkan kehancuran Bumi, kalau apapun itu kita memang selalu membersamaiNYA?

Jadi sahabatku… Apa yang harus kita persiapkan apabila planet Bumi dihancurkan?

Jawabannya adalah : PERSIAPKAN IMAN YANG TIDAK SEMBARANG IMAN. Namun, iman yang sadar akan kebersamaan abadi bersamaNYA. Iman yang telah melewati takut dan kesedihan. Iman yang lebih kokoh dari asteroid yang mungkin akan menampar Bumi sebentar lagi. Iman yang berucap lirih “Dzat Maha, aku selalu bersamaMU selamanya, aku adalah kekasiMU”

Sahabatku… Persiapkan iman yang seperti itu dan kita akan selamat selamanya, meskipun itu dalam alam yang kita sebut kematian. Dzat Maha tidak akan tega menghapus jiwa yang telah menjadi kekasihNYA. Percayalah…

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.PesanSemesta.com



Lebih baru Lebih lama