JASAD KITA DIBUAT DARI BAHAN BINTANG


“Kita adalah bintang redup yang sedang menemukan asal usul sinarnya”

Sahabatku… Bintang telah menjadi sumber dari banyak bentuk sastra dan seni selama ribuan tahun. Selama berabad-abad nenek moyang kita menatap langit malam dengan kekaguman pada rasi bintang yang mempesona dan menyulap cerita tentang asal-usul dan makna mereka.

Sayang sedikit yang kita tahu kalau kita juga terbentuk dari bintang. Ada sains nyata yang mendukung hal ini. Tulisan ini bukan hoax… Ini hanya tentang diri yang belum mengenal dirinya sendiri.

Sahabatku… Ambil contoh kecil detakan jantung yang terabaikan ini. Sadarkah agar jantung ini terus berdetak, jantung membutuhkan satu molekul rumit yang disebut Heme B yang sejatinya merupakan satu atom besi.

Berkat Heme B ini jasad kita mengikat oksigen dan memindahkannya melalui sistem peredaran darah kita. Bayangkan sendiri kalau satu atom besi ini tidak ada. Dimana sebenarnya ini bukan sekedar atom, melainkan adalah bagian sentral dari molekul hemoglobin.

Mari kita meninggalkan jantung untuk melihat ke bawah pada pembuluh darah di pergelangan tangan kita. Tidak ada yang terlalu menarik dipermukaannya bukan?

Kita mungkin hanya melihat beberapa garis biru samar berlari ke telapak tangan kita. Tapi kami rasa kita semua akan tertarik dengan apa yang ada didalam pembuluh darah itu, iya darah kita. Sel darah kita mengandung hemoglobin.

Jelas ini penting. Tetapi satu hal telah luput yaitu, bahwa satu-satunya cara atom besi dibuat di semesta ini adalah melalui supernova dan melalui bintang supermasif. Hanya ini satu-satunya cara bagi kita untuk mendapatkan Heme B didalam jasad ini.

Besi adalah unsur terberat yang terbentuk di inti bintang. Sementara unsur yang lebih berat dari besi hanya dapat diciptakan ketika bintang massa tinggi meledak (supernova).

Supernova terjadi pada akhir masa hidup bintang. Begitu kehabisan bahan bakar nuklirnya, inti menjadi terlalu berat untuk menahan gaya gravitasi dan runtuh, menghasilkan ledakan raksasa.

Ledakan supernova memainkan peran penting dalam menyebarkan unsur-unsur di seluruh alam semesta, ini berlanjut untuk menciptakan sistem tata surya, dan bahkan membentuk 96,2% elemen di dalam diri kita.

Besi adalah salah satu unsur paling melimpah di semesta, bersama dengan unsur-unsur yang lebih ringan seperti hidrogen, oksigen, dan karbon. Ketiga unsur ini pun ada didalam jasad ini. Silahkan periksa sendiri. Dan kita akan paham kalau elemen-elemen didalam jasad kita adalah hasil dari kehancuran bintang, sebuah ketidakteraturan yang akhirnya menjadi keteraturan.

Sahabatku….

Betul bintang tidak membuat kita, tapi kita dibuat dari bahan-bahan bintang. Didalam diri kita terdapat banyak elemen-elemen debu bintang yang bergerak dalam kediaman dan senantiasa membentuk organ kita dan memasok kebutuhannya. Ternyata di dalam jasad ini mengalir materi dari bintang yang terpecah belah. Bukankah ini merupakan sebuah hal besar yang nyata?

Sahabatku… Bukan tanpa tujuan Dzat Maha Pembuat membuat ini sama. Bagaimana kalau ini memang sengaja dibuat sama hanya agar kita TIDAK kehilangan arah akan jalan pulang.

“Kebenaran yang sebenar-benarnya tentang manusia adalah manusia bukanlah bagian dari semesta. Manusia adalah semesta itu sendiri” inilah jalan pulang kita, yaitu kita kembali menjadi semesta.

Sampai disini harus diakui kalau kita adalah semesta yang bahkan melupakan bagaimana jantungnya berdetak dan bagaimana darahnya mengalir.

Sungguh memojokkan bukan? Tapi ini belum usai, ini baru hanya permulaan untuk kita melihat bahwa dari permukaan yang masih bisa kita sentuh saja, sudah terbukti bahwa kita adalah semesta. Kalau ini belum memenuhi rasa puas kita – tidak apa. Akan kami lanjutkan.

Kami akan lanjut membeberkan yang tidak akan pernah bisa terbantahkan lagi. Kami beberkan sampai kita tidak lagi memandang diri sangat rendah. Karena didalam diri ini terdapat segala keagungan semesta, keagungan Dzat Maha Pembuat.

Akhir kata sahabatku…

Malam ini saat kita melihat dengan kagum pada bintang-bintang yang bersinar di atas, ingatlah bahwa diriNYA telah membuat kita dari gemerlapnya bintang-bintang itu juga. Renungkanlah betapa sungguh sangat istimewa diriNYA membuat kita. Tidaklah renungan itu selain alunan dzikir semesta yang terindah.

 

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
Lebih baru Lebih lama