RAHASIA GELOMBANG FREKUENSI OTAK UNTUK MEMBANGUN KECERDASAN SEMESTA



Sahabatku… Banyak cara untuk menjadi semesta yang cerdas, salah satu caranya adalah dengan mensetting frekuensi gelombang otak saat belajar. Sebenarnya ini merupakan rahasia paling mudah dan cepat untuk menjadi cerdas.

Sayang, tidak semua manusia memahami trik sederhana yang akan kami jabarkan ini. Semoga kita yang membaca artikel ini mampu mempraktekkannya. Sehingga bersama-sama kita bisa saling meningkatkan kecerdasan semesta.

Kecerdasan semesta adalah keberhasilan manusia menyelesaikan masalah yang ada dihadapannya. Jadi bagi semesta, kecerdasan itu tidak dilihat dari sekedar nilai (A+) diatas selembar ijazah. Tetapi dilihat dari kemampuan tiap individu kita untuk saling memakmurkan.

Itulah kenapa bagi semesta tidak harus ada kesetaraan nilai dalam kecerdasan. Sebagai semesta kita bisa cerdas di segala bidang. Karena kecerdasan tiap manusia hadir untuk saling menyelesaikan kebutuhan, sehingga saling terbangun kemakmuran, dan bukan justru untuk saling membandingkan dalam perlombaan yang ketat.

Tentunya semesta akan semakin makmur saat masalah-masalahnya teratasi bukan? Jadi mulai sekarang, kita memang harus netral melihat masalah-masalah yang hadir dalam semesta ini. Karena sebenarnya masalah-masalah itu hadir bukan sebagai ujian dari Dzat Maha, melainkan sebagai sebuah kail yang menunggu ditarik oleh manusia-manusia cerdas yang mau netral mengatasinya.

Sayangnya saat dihadapi oleh masalah, kebanyakan kita justru lebih sering bersikap acuh karena merasa tidak memiliki kecerdasan skill dibidang itu. Padahal apabila kita mau, jasad kita terutama otak akan senantiasa mendukung kita 100% untuk membentuk kecerdasan skill apapun.

Selama ini manusia pasti tahu persis untuk memiliki kecerdasan skill, maka satu-satunya cara adalah dengan belajar. Sayangnya, kebanyakan kita belajar sambil mensetting frekuensi gelombang otak yang salah.

Hasilnya kita jadi susah untuk menjadi cerdas meski sudah mencobanya berkali-kali. Akhirnya manusia menjadi malas untuk belajar, apalagi sengaja belajar untuk menyelesaikan masalah yang ada di semesta. Karena dirinya sendiri sudah menyimpan masalah yang tidak bisa diselesaikannya sendiri. Padahal manusia adalah kecerdasan semesta yang tidak terbatas.

Nah, untuk mencabut batas kecerdasan yang kita miliki, maka setiap kita harus mulai mau memperhatikan frekuensi gelombang otaknya saat belajar apapun. Jadi begini, dalam jasad kecerdasan apapun adalah simpul neuron.

Ketika semua neuron ini diaktifkan, mereka menghasilkan pulsa listrik, aktivitas listrik yang disinkronkan ini menghasilkan "gelombang otak". Jadi gelombang otak adalah hasil dari aktifitas koneksi neuron dalam otak manusia.

Berdasarkan frekuensi getarannya gelombang otak manusia terbagi kedalam lima pola, yaitu : Beta, Alpha, Theta, Delta dan Gamma. Masing-masing gelombang otak ini memiliki serangkaian karakteristiknya sendiri-sendiri. 

Contohnya kita tidak bisa belajar sambil mensetting frekuensi gelombang Theta dan Delta. Gelombang Theta 4 hz – 8 hz  terjadi pada saat kita mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Gelombang Deltha 0.5 hz – 4 hz terjadi pada saat kita tertidur lelap, tanpa mimpi.

Bagaimana dengan frekuensi gelombang Alpha? Gelombang Alpha 8 hz – 12 hz terjadi saat kita sedang rileks, melamun atau berkhayal. Kondisi Alpha ini sangat bagus dipakai untuk memasukkan informasi ke alam bawah sadar. Karena meski sangat nyaman, namun gelombang Alpha tidak bisa digunakan untuk berpikir rasional. Jadi gelombang otak ini tidak terlalu cocok kalau dipakai untuk meningkatkan kecerdasan skill yang membutuhkan diri untuk berpikir sadar. Gelombang ini justru akan lebih baik kalau dipakai untuk meditasi atau Move in.

Karena Theta, Delta dan Alpha tidak cocok untuk belajar, maka selama ini kita direkomendasikan dan disetting untuk belajar pada frekuensi gelombang Beta (12-25 Hz). Dimana gelombang beta akan otomatis terjadi pada saat kita mengalami aktifitas diri (tubuh, jiwa, energi) yang terjaga penuh. Ini biasanya terjadi saat kita mulai memecahkan masalah, berpikir rasional, atau berkonsentrasi dengan tugas.

Gelombang Beta bukan gelombang yang buruk, kita jelas membutuhkannya. Tanpa diri yang mampu membentuk gelombang Beta, maka tidak ada yang namanya konsentrasi dan fokus. Hanya saja kekurangannya, gelombang Beta merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang bisa membuat kita cemas, marah, dan stress kapan saja kita tidak mengkontrolnya.

Ini salah satu alasan kenapa seseorang merasa lelah saat belajar dalam waktu priode tertentu. Alasannya karena dia belajar sambil mensetting gelombang Beta. Apabila ini sengaja diulang berkali-kali setiap kali seseorang belajar, maka dia justru akan sulit untuk menjadi cerdas meskipun dia berkali-kali belajar.

Hormon kortisol dan norepinefrin yang berlebihan membuat otak menjadi sedikit error untuk mengelola informasi yang harusnya dikelolanya. Akhirnya seseorang harus berusaha terlalu keras dan sulit untuk menjadi cerdas.

Hal semacam ini sebenarnya tidak terlalu perlu terjadi kalau kita mampu mensetting gelombang otak kita untuk belajar pada frekuensi Gamma (40-100 Hz), dan inilah rahasia paling mudah dan cepat untuk menjadi cerdas dalam bidang apapun.

Banyak rumor yang mengatakan kalau gelombang Gamma membahayakan. Tapi ini hanyalah rumor agar kecerdasan menjadi barang yang mahal dan menyusahkan. Bayangkan! kalau setiap semesta bisa menjadi cerdas dengan mudah, maka semuanya akan jadi lebih sulit terkomersialisasi bukan?

Pikirkanlah sahabatku… Dzat Maha tidak akan menyusahkan hidup kita kecuali itu adalah kita sendiri yang membuatnya sulit.  Kecerdasan semesta bukanlah hal yang sulit kalau kita mampu menyeimbangkan caranya. Sementara cara termudahnya adalah dengan mensetting gelombang Gamma setiap kali akan belajar. Kenapa Gelombang Gamma?  

Gelombang Gamma ini berasal dari thalamus dan bergerak dari belakang otak ke depan dan kembali lagi 40 kali per detik. Aktivitas yang cepat ini menjadikan kondisi gamma sebagai salah satu puncak kinerja mental dan fisik.

Karena kalau pada gelombang Beta kita mampu berpikiran sadar tapi menjadi stress, hal yang sebaliknya terjadi pada gelombang Gamma. Saat kita berada pada gelombang Gamma kita mampu berpikiran sadar tapi tanpa strees dan tetap relaks. Itulah alasan mengapa gelombang Gamaa disebut keadaan super seseorang. Dimana seseorang menjadi sangat cerdas secara pikiran, namun sangat tenang dalam perasaan.

Para ahli saraf sendiri percaya bahwa mereka yang kesulitan belajar, mereka yang memiliki memori buruk dan mereka yang mengalami gangguan pemrosesan emosi memiliki aktivitas gelombang gamma yang rendah.

Mereka yang tingkat aktivitas Gamma-nya tinggi biasanya sangat cerdas, penuh kasih sayang, bahagia, dan memiliki ingatan yang sangat baik dan kontrol diri yang kuat. Begitu juga dengan skor IQ, EQ dan SQ orang dengan aktivitas gelombang Gamma tinggi, hasil skor mereka juga tinggi.

Sayangnya gelombang Gamma tidak akan otomatis terjadi saat seseorang berpikir sadar sebagaimana gelombang Beta. Jadi, kita harus secara sengaja dan sadar mensetting diri agar menghasilkan gelombang Gamma untuk memanfaatkannya. Para ilmuan percaya bahwa kita dapat melatih diri untuk menghasilkan lebih banyak frekuensi Gamma. Jadi ini bukan hal yang tidak mungkin.

Pada artikel berikutnya kita akan lanjut membahas cara mensetting diri untuk terus menghasilkan gelombang Gamma. Pembahasan nanti akan menjadi lebih penting lagi dari sekarang. Karena ternyata gelombang Gamma tidak hanya mampu memakmurkan diri, tetapi juga memakmurkan Bumi sebagai alam semesta terdekat kita.

Akhir kata sahabatku…

Manusia adalah kesempurnaan pembentukan kalau mereka mau mempelajari diri mereka sendiri. Dari apa yang kita pelajari hari ini saja terlihat jelas kalau bahkan di jasad kita ini banyak sekali tools yang belum kita maksimalkan kegunaannya.

Jadi janganlah berhenti untuk mengagumi kesempurnaan kita. Teruslah bersemangat mengenal diri dan membuat diri takjub akan kecerdasanNYA yang sangat sempurna ini.

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

Lebih baru Lebih lama