AKTIFASI KECERDASAN SEMESTA DENGAN CINTA

 

Mereka berkata Love is the most powerfull energy in universe, use it! Dan memanng benar begitulah apa adanya sahabatku…

Melanjutkan pertanyaan kemarin tentang; bagaimana bisa rasa cinta mampu menghasilkan frekuensi otak gamma yang dibutuhkan untuk meningkatkan kecerdasan?

Sudah kita pelajari kalau frekuensi gelombang gamma terjadi saat terjadi koherensi antara otak dan jantung untuk menciptakan perasaan diri yang seimbang di titik 0 (nol).

Kondisi di titik 0 ini adalah kondisi yang sulit terjadi kecuali dengan cinta dan kasih sayang. Kenapa?

Secara ilmiah saat seseorang merasakan cinta dan kasih sayang maka itu adalah pertanda kalau otak dan jantungnya saling memberi intruksi agar dirinya dibanjiri dengan tiga hormone dibawah ini :

1# Dopamin

Dopamine adalah molekul motivasi. Ketika kita mengaktifkan dopamin di otak "dorongan pencarian" kita melonjak, motivasi kita meningkat, dan sumber daya yang kita butuhkan untuk mencapai penghargaan yang penting dapat segera diakses, seperti kreativitas, intuisi, dan orientasi tujuan.

2# Oksitosin:

Oksitosin adalah kimia koneksi. Aktifkan oksitosin dan keterampilan sosial yang kuat akan segera datang. Kemampuan kita untuk terhubung dengan semesta meningkat dan kita mendapatkan apa yang kita butuhkan untuk menjadi mahir dan sesuai dalam meningkatkan kecerdasan semesta yang netral. Sehingga bisa muncul keterampilan membangun koneksi yang saling memakmurkan.

3# Serotonin:

Serotonin adalah zat kimia kepercayaan. Tanpa serotonin, efek dopamin dan oksitosin di otak kita akan diredam dan mati rasa. Mengaktifkan serotonin meningkatkan kekuatan sinyal dari dua sekutunya, memberi kita perpaduan motivasi dan koneksi yang sangat kuat.

Serotonin ini menghasilkan efek yang kuat: Kita merasa percaya diri yang hampir tak terhentikan. Rasa agensi yang meningkat dan kita mengakses semua yang kita butuhkan untuk membangun optimisme, keyakinan, dan kemanjuran diri.

 

Ketiga hormone ini hadir seperti DOA yang terjawab (Dinamis Optimis dan Aksi) agar diri mencapai versi terbaik dirinya. Dimana untuk mencapai gelombang frekuensi gamma ketiga gelombang mikro hormonal diatas ini bekerjasama sehingga thalamus bergerak lebih cepat dibandingkan biasanya. Dengan kata lain, dengan cinta kita berhasil membuat gelombang mikro kecerdasan yang brilliant.

Gelombang mikro kecerdasan yang kita setting dengan otomatis ini dapat memberi energi pada otak kita agar fokus untuk mengarah pada inovasi inovatif yang dibutuhkan untuk kemakmuran semesta.

Sampai sekarang hubungan thalamus dengan cinta adalah ikatan hubungan kompleks yang memiliki timbal balik tinggi untuk pengaktifan yang sarat makna.

Mungkin romantisme yang paling intim yang harus dikembangkan oleh manusia terlebih dahulu adalah cara bagaimana mereka mencintai diri mereka untuk memilih melakukan hal-hal yang kita cintai.

Dan inilah rahasia yang belum banyak diketahui oleh orang banyak. Rahasia bahwa cinta kasih sayang adalah anugerah bagi manusia untuk mempermudah manusia mencapai tujuan dan fungsi mereka sendiri, lalu menjadi cerdas disitu untuk saling memakmurkan semesta.

Kebanyakan kita saat ini bergerak dengan penggerak kebencian dan ketakutan. Kita saling menyingkirkan kemakmuran semesta untuk keuntungan peribadi.

Kita intens menyebar kebencian dalam seutas janji yang kita sebut kemakmuran. Kita menyebar ketakutan pada setiap lapis kehidupan, takut kalah saing, takut dibenci, takut tidak bisa menguntungkan diri sendiri, takut tidak dinilai dan takut dengan segudang ketakutan lainnya.

Ketakutan itu mengaktifkan otak ego kita agar akal kita mengkerdil dan hanya tunduk untuk menyingkir dari ketakutan itu.

Akhirnya kita tidak pernah berkembang. Akal tidak pernah menerima jatah yang lebih untuk berpikir. Benih-benih kebencian pun bermunculan akibat ketakutan yang dijaga. Sehingga ketakutan dan kebencian menjadi bahan bakar manusia untuk memicu dirinya bergerak. Tidak ada yang tersisa dari cinta dan kasih sayang meski itu untuk diri sendiri.

Sahabatku… Menyedihkan memang kesadaran makhluk Bumi saat ini. Tapi bagaimanapun, hal yang utama untuk melangkah lebih cerdas adalah dengan tidak menyingkirkan kesadaran ini untuk tidak mengakui hal menyedihkan ini.

Pengakuan kita bukan kebobrokan akal dan mental yang tidak akan melaju. Melainkan kail agar diri kita mau memperbaikinya menjadi lebih baik.

Tersenyumlah… Kita ini adalah kesadaran yang tercerahkan, kesadaran yang akan terus bergerak untuk memperbaiki. Setiap kita akan saling memperbaiki dengan kecerdasan semestanya masing-masing sehingga semesta menjadi wujud yang lebih nyaman bagi tiap kesadaran yang sadar.

Kita adalah wujud semesta yang penuh cinta itu sahabatku…

Takdir kita adalah sebagai penyebar rahmatNYA. Tentunya menjadi sederhana kalau kita memang harus memakmurkan diri dengan CINTA KASIH SAYANG kepada diri sendiri sebelum menyebarnya kepada semesta lainnya bukan?

Kalau begitu bagaimana kalau kita mulai dengan mencari apa yang kita cintai dan melakukannya, mempelajarinya, menjadi cerdas disitu dan menyebarnya untuk kemakmuran?

Apapun itu kecerdasan semesta yang Anda bentuk, tetaplah berjanji untuk bagian yang terakhir; Bawalah niat kemakmuran ke setiap bagian aliran darah yang mengalir, ke setiap hembusan napas yang menghembus. Kemanapun makmurkanlah, sebarlah kemakmuran meski itu hanya untuk seekor semut dipojok bawah batu yang terdiam.

Akhir kata sahabatku… Lakukan yang Anda cintai, dan cintailah yang Anda lakukan. Bentuklah otak kita agar menjadi otak cinta. Programnkan agar otak penuh dengan cinta yang mengalir dalam kenetralan semesta. Dimana kenetralan kita memancarkan cinta yang memeluk bumi dan seluruh makhlukNYA dengan senyuman kemakmurkan.

Kita ini adalah gerbangnya Sang Pembuat Kecerdasan bagi semesta alam, jadi memang sudah seharusnya kita menyebar kecerdasan ini untuk kemakmuran semesta alam dengan anugerah cinta-NYA.

Kita ini adalah cinta dan cinta ini adalah cintaNYA yang akan kita sebar sebagai rahmat bagi semesta alam. Sebagai cinta-NYA kita tidak membuat kebencian, apalagi membentuk dan menyebarnya. Dengan rahmat yang terbentuk dari cintaNYAlah tiap diri kita akan menyampaikan cintaNYA dengan lembut dan cerdas.

Tetaplah membentuk dan memprogram sahabatku… Jangan menilai sekecil apapun itu yang kita bentuk, melainkan nilailah dengan apa yang kecil itu bisa menjadi ada, bukankah jawabannya tidak akan pernah kecil?

Tanpa perlu diakui memang ujung dari setiap kecerdasan semesta hanyalah Dzat Maha Cerdas itu sendiri. Karenanya, netralkanlah kecerdasan semesta yang kita raih sahabatku… Netralkanlah!

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

 

Lebih baru Lebih lama