KENAPA HARUS GROUNDING DAN 3 TRIK AGAR GROUNDING LEBIH EFEKTIF




Sahabatku… manusia adalah makhluk listrik: seperti segala sesuatu baik hidup maupun mati, kita terdiri dari atom yang memiliki muatan bersih baik positif, negatif, atau netral. Sama seperti peralatan listrik, ketika tubuh kita tidak di-ground, terjadi penumpukan ion positif yang mendatangkan malapetaka bagi kesehatan kita.

Ketika kita manusia terputus dari bumi, potensi bioelektrik dan sistem kekebalan tubuh kita menjadi kurang. Manusia berfungsi secara optimal ketika kita memiliki sedikit muatan negatif, sama dengan yang ada di bumi, yang terjadi secara alami ketika kita terhubung secara elektrik dengan bumi melalui grounding.

Kita adalah makhluk yang dibentuk seimbang dan selaras. Grounding adalah teknik terapi yang berfokus pada penyelarasan kembali energi listrik tubuh dengan menghubungkannya kembali ke bumi.

Studi menunjukkan bahwa ketika tubuh digroundingkan, potensi listriknya menjadi sama dengan potensial listrik bumi melalui transfer elektron dari bumi ke tubuh.

Bumi adalah gudang elektron raksasa dengan pulsa listrik halus yang disebut Resonansi Schumann yang telah mendukung keseimbangan bumi. Resonansi Schumann adalah resonansi elektromagnetik global, yang dihasilkan dan dieksitasi oleh pelepasan petir di rongga yang dibentuk oleh permukaan bumi dan ionosfer.

Grounding bukan hal yang aneh di industri elektronik dan telekomunikasi. Kita harus menghubungkan semua kabel transfer data ke bumi untuk menjaga stabilitas listrik, dan menghindari gangguan listrik (noise).

Tubuh manusia tidak berbeda. Kita membutuhkan tanah untuk menjaga stabilitas listrik. Karena bagaimanapun juga kita adalah makhluk listrik–dan mencapai transfer data yang sempurna antara kompleksitas lingkungan kita (siklus 24 jam Bumi), yang menginformasikan banyak sekali proses biologis yang dilakukan tubuh kita sehari-hari.

Misalnya saja peradangan. Setiap hari kita bisa mengalami peradangan tanpa henti. Hanya saja, tubuh kita berhasil menanganinya dengan baik. Penanganan yang baik ini bisa terganggu kalau terjadi kekacauan electron dalam tubuh kita.

Jadi begini, Peradangan adalah respons perlindungan normal tubuh terhadap cedera. Peradangan terjadi ketika faktor fisik memicu reaksi kekebalan tubuh. Terjadinya peradangan tidak selalu menandakan adanya infeksi. Namun, infeksi selalu menyebabkan peradangan.

Kalau di dalam tubuh, peradangan terutama disebabkan oleh neutrofil, yang merupakan jenis sel darah putih yang dilepaskan tubuh ketika mendeteksi patogen atau sel yang rusak.

Neutrofil dikirim ke situs di mana patogen atau sel yang rusak berada, merangkumnya, kemudian melepaskan molekul oksigen yang kekurangan elektron dan reaktif.

Ketika neutrofil melakukan tugasnya untuk menghancurkan patogen atau sel yang rusak, ada sisa produk sampingan molekul oksigen kekurangan elektron yang reaktif. Jika tidak ada cukup elektron dalam tubuh, dalam hitungan detik molekul reaktif ini akan mencuri elektron dari sel yang sehat. Kekurangan elektron bebas umum terjadi pada mereka yang menjalani gaya hidup tidak alami dan kekurangan diet makanan utuh dan hubungan teratur dengan lingkungan alami.

Ketika elektron dicuri dari sel sehat, karena kekurangan elektron bebas, sistem kekebalan kemudian dipicu: "oh ada lebih banyak kerusakan," dan mengirimkan lebih banyak neutrofil untuk memulihkan sel yang baru rusak, dan dimulailah reaksi berantai. Tanpa kita sadari peradangan kronis dapat berlanjut selama bertahun-tahun. Untuk mencegah efek domino yang meradang ini, sebenarnya mudah saja: membumi.

Ketika Anda terhubung ke bumi secara elektrik, elektron bebas menyebar ke seluruh tubuh, yang menghasilkan efek antioksidan. Setelah neutrofil melepaskan ledakan oksidatif mereka dan mencari elektron, elektron dari pembumian ada di sana untuk menetralisir situasi dengan menawarkan elektron, yang mencegah neutrofil mencuri elektron dari sel sehat, sehingga mencegah peradangan.

Bumi sudah bisa menjadi penyembuh yang efektif. Sekarang semua tergantung pilihan kita masing-masing, bukan?

Aktifitas grounding sendiri dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti; Berjalan tanpa alas kaki, berbaring di tanah, berendam dalam air. Bisa dilakukan di alam terbuka atau sekedar di area taman rumah yang sempit.

Agar grounding atau earthing yang kita lakukan membawa hasil yang lebih efektik, maka ada beberapa trik sederhana yang bisa kita lakukan. Diantaranya adalah :

 

1# Sapalah Alam

Sahabatku… Menyapa alam itu bukan ide yang gila! Justru malah sebaliknya. Kadang kita lupa betapa terkoneksinya kita dengan alam. Grounding yang efektif itu bukan sekedar berjalan atau berdiri begitu saja di atas tanah tanpa alas kaki. Tetapi juga belajar untuk terhubung dengan alam tempat dimana kita berada lalu menyatu dengan bumi.

Alam disini sifatnya tidak terbatas, rumah Anda termasuk alam, kolam renang itu juga adalah alam, taman sempit dipojokan halaman rumah Anda juga adalah alam. Dimanapun kita berada, maka itulah alam kita dan seharusnya kita terhubung dengannya.

Tidak butuh cara yang aneh untuk menyapa alam. Cukup koneksikan hati dan pikiran untuk menyapa alam seperti kita menyapa seseorang. Sebarlah salam yang tulus, setulus apa yang alam berikan kepada kita.

 

2# Perhatikanlah Nafas

Memperhatikan nafas adalah dengan menjadi sadar pada pergerakan nafas itu sendiri. Kita jarang melakukan ini bukan? Bagi sebagian kita, memperhatikan napas yang otomatis adalah pekerjaan yang tidak terlalu penting. Namun sekali-kali lakukanlah. Minimal pada waktu melakukan grounding.

Tujuan dari memperhatikan nafas atau bernafas dengan sadar adalah untuk menjadi sepenuhnya hadir pada kondisi diri saat ini. Kebanyakan kita tidak hidup pada saat ini. Pikiran kita menerawang menuju masa depan, masa lalu atau memperhatikan hal lain yang bukan diri sendiri.

Padahal menjadi diri sendiri bisa membantu melepaskan kekhawatiran tentang masa lalu atau masa depan. Karena itu diharapkan dengan melakukan pernapasan sadar, maka akan membantu kita untuk masuk kedalam diri lebih mudah, dan bisa lebih bersyukur pada apa yang kita miliki sekarang.

Dengan rasa syukur yang terbangun otomatis akan lebih membantu mengurangi kecemasan, membantu mengatasi kelelahan, meredakan nyeri jenis tertentu, dan mengurangi pikiran negatif.

Itu karena bersyukur adalah pikiran positif yang mampu meledakkan kadar dopamin tinggi di otak?  Neuroscience telah menemukan hubungan antara pikiran positif dan aktivasi neurotransmitter tertentu. Jadi dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang disyukuri memaksa perubahan jasad ke fase yang lebih positif.

Rasa syukur yang dibangkitkan saat grounding akan lebih mampu merangsang lebih banyak neurotransmiter di otak kita, khususnya dopamin dan serotonin, yang meningkatkan perasaan bahagia, damai dan rasa cukup dengan diri sendiri.

 

3# Rangkullah diri

Sahabatku… Meskipun manusia tidak suka sendirian. Namun nyatanya kita masih sering sendirian dalam diri sendiri.

Grounding adalah moment yang tepat untuk kembali merangkul diri yang terabaikan. Cobalah untuk berkomunikasi kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik.

Komunikasi itu seperti percakapan dua sahabat, di mana "mendengarkan" sama pentingnya dengan "berbicara". Jadi kita berkomunikasi kepada diri, bukan untuk memerintahnya, bukan untuk mengutuknya. Namun untuk mengenalnya lalu memahami kebutuhannya. Sehingga kita dengan diri kita bisa lebih saling merangkul lagi dalam keharmonisan.

Jadi hindari keluhan, ratapan dan bahasa yang menyudutkan diri. Jangan lupa juga ucapkanlah terimakasih untuk seluruh kinerja diri kita. Terimalah diri dengan apa adanya. Hargai apa yang sedang dia rasakan.

Sama seperti kita, tubuh juga menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi ketika kita mengatakan "Terima kasih" kepada diri, maka diri akan cenderung melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita. Otomatis pikiran kita pun akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging begitu saja.

 

Jadi mengertilah sahabatku kalau pujian dan terimakasih yang tulus langsung menghasilkan efek yang lebih baik. Grounding pun akhirnya bisa menjadi lebih efektif hasilnya karena bumi mampu merespon elektromagnetik positif yang kita pancarkan.

 

Akhir kata sahabatku…. Sudahkan Anda grounding hari ini? Kalau belum duduklah atau berdirilah ditempat Anda sekarang. Sapalah alamnya, perhatikan nafas itu, rangkullah diri itu, dan netralkanlah penilaian itu.

Kami ucapkan selamat grounding… Tidak ada yang aneh dari grounding atau earthing. Grounding hanyalah sedikit bukti kecil kalau kita dan Bumi adalah satu. Sebagai kesatuan memang sudah seharusnya kita saling memberi dan menerima.

Video Grounding https://www.youtube.com/watch?v=Y8ifNXsV6KY&t=5s

 

Salam Semesta

 

Copyright 2022 © www.pesansemesta.com

Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig

Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta


Lebih baru Lebih lama