METAMORPHOSA – SAATNYA MERUBAH DAN BERUBAH
Mei 29, 2022
Sahabatku… Energi terus menerus bertransformasi. Tidak ada yang mutlak.
Gelap yang gulita bisa berubah menjadi terang menderang kalau
sebabnya terjadi.
Laut yang dalam bisa berubah menjadi surut kalau sebabnya
terjadi.
Ujung dunia yang jauh bisa berubah menjadi dekat kalau sebabnya terjadi.
Menandakan kalau tidak ada keburukan yang kekal. Tidak pula ada kebaikan yang kekal. Segalanya bisa saja terjadi dengan sebab yang sesuai.
Segalanya bisa berubah, dan setiap yang bisa berubah pasti bisa juga merubah.
Kalau kita memiliki masalah sulit mewujudkan perubahan, maka jangan khawatirkan hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Diri kita jelas bisa berubah dan merubah.
Tidak perlu menutup diri dengan kutukan. Ada begitu banyak yang perlu Anda pelajari untuk membentuk sebab perubahan yang sesuai dan semuanya sarat dengan ilmuNYA.
Bacalah pesan semesta ini dengan kenetralan penuh. Ambillah kebaikan darinya dan rubahlah hidup Anda menjadi lebih baik lagi. Selalu harus lebih baik lagi, dan lagi.
Bukan berarti hidup Anda saat ini tidak baik. Bagaimanapun, kebaikan senantiasa meliputi segala bentukanNYA. Tidak baik itu bukan berarti tanpa kebaikan.
Segalanya adalah kebaikanNYA. Anda adalah kebaikan yang menakjubkan. Wujudkanlah perubahan dan lipat gandakan terus kebaikanNYA.
KebaikanNYA, bila digunakan, maka tidak akan ada yang kurang, tidak pernah ada habisnya. Ruang syukur Anda akan senantiasa bergema bersamaNYA.
Hanya saja Dzat Maha itu Maha Netral. Dzat Maha tidak akan merubah sebuah kaum, kecuali kaum tersebut merubah dirinya sendiri. Sebuah perubahan butuh pelajaran, kita butuh senantiasa belajar agar mampu merubah dan berubah.
Sahabatku... Perubahan memang akan selalu lebih sulit kalau kita masih terlalu kaku untuk belajar. Kabar baiknya, kita selalu bisa membentuk detik yang lebih baik melalui pelajaran. Tanpa perlu memikirkan ratusan hari yang sudah berlalu, detik ini kita bisa menjadi lebih baik.
Jadi ingat saja “Kalau tidak mau merubah dan berubah maka
tidak akan ada perubahan” - KDZA
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Link Order Buku >>> https://bit.ly/PesanSemestaPublishing
SOMBONG VS RENDAH HATI
Mei 25, 2022.png)
Semua orang takut menjadi sombong, tapi tidak menyadari kalau dirinya sudah menjadi sombong. Kenapa?
Sahabatku… saat kesombongan ditakuti karena ketidaknetralan. Kesombongan justru akan melekat seperti lem yang kering.
Jangan menakuti kesombongan karena kita begitu ingin tampil atau dinilai rendah hati. Karena itu justru sama sekali tidak netral.
Tolaklah kesombongan, dengan cara menolak juga rendah hati. Hiduplah tanpa tampilan dan penilaian.
Seperti angin. Bergerakalah dengan tujuan, tapi jangan menetap untuk sebuah pengakuan.
Disaat sudah menjadi angin, maka kesombongan pun berlalu. Kerendahan hati pun menjadi nyata karena tiadanya pengakuan.
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta
THE POWER OF SELF TALK – 3 STRATEGI SELF TALK YANG KUAT
Mei 18, 2022.png)
Kekuatan yang Anda
butuhkan untuk membawa satu telur ke atas puncak gunung, berbeda dengan
kekuatan yang Anda butuhkan untuk membawa satu panggul batu ke puncak yang
sama.
Kekuatan itu sangat relatif.
Kekuatan harus disesuaikan dengan tempat dan tujuannya masing-masing. Salah menempatkan
kekuatan justru akan berakibat fatal. Dan itulah yang sering kita lakukan
dengan kekuatan self talk yang kita miliki.
Kita sering salah
menempatkan kekuatan ini, sehingga berakibat buruk. Bagaimana kalimat yang terucapkan atau terlintas dibenak kita
memiliki kekuatan yang luar biasa dan terbukti berpengaruh besar terhadap
kesejahteraan fisik dan jiwa kita sendiri.
Berbicara kepada diri sendiri dapat menjadi
cara yang ampuh untuk membuat diri lebih baik. Tetapi, kita perlu belajar
bagaimana menggunakan kekuatan Self Talk dengan benar.
Berikut ini adalah 3
strategi self talk yang kuat, yang dapat kita gunakan untuk memanfaatkan
kekuatan Self Talk. Semoga bermafaat:
STRATERGI pertama : SE-POSITIF MUNGKIN
Coba ucapkan dan isi kelanjutkan titik-titik dibawah ini
“SAYA ……………………………………………………………………………………..”
Perhatikan jawaban
spontan kita dalam mengisi titik-titik ini. Apabila isinya negatif, maka
rubahlah menjadi sepositif mungkin.
Misalkan “SAYA SANGAT
TIDAK BERDAYA” Nah, ini adalah negatif. Mari kita rubah menjadi “SAYA BERAKSI
DAN TERUS AKAN BERAKSI SESUAI PORSI SAYA SENDIRI”
Misalkan “SAYA SELALU
KEKURANGAN UANG” Mari kita rubah menjadi “SAYA AKAN SELALU MEMBUAT DIRI SAYA
KECUKUPAN UANG”
Apakah ini berarti
kita sedang membohongi diri sendiri? Jawabannya adalah TIDAK. Kita justru
sedang mengajarkan diri untuk berdamai dan melihat sisi baik dari segala
kondisi.
Penerimaan adalah
kekuatan yang besar. Selalu terima apapun yang ada dihadapan. Ajak bicara diri
dengan kesadaran yang terbaik, kalimat paling terhormat, sehingga diri juga
bisa melakukan tindakan balasan yang sesuai.
STRATEGI kedua : fokuslah hanya kepada diri
sendiri
Masih suka
membicarakan orang lain kepada diri sendiri? Kalau iya, cobalah perlahan-lahan
mengurangi frekuensinya. Sampai kita benar-benar fokus dengan diri sendiri.
Jangan salah sangka!
Kami tidak sedang mengajarkan kita semua untuk menjadi makhluk super egois.
Kami hanya mengajak
kita untuk jangan membiarkan otak kita salah fokus dengan membicarakan pihak
lain yang bukan dirinya sendiri pada area pribadinya.
Apalagi itu kalau
hal-hal yang negatif. Tentunya kita tidak mau membentuk diri seburuk orang yang
kita bicarakan bukan?
Misalkan penilaian
kita tentang orang yang senantiasa kita nilai-nilai aau Masalah-masalah yang
hanya bisa kita kritik tanpa kita perbaiki.
Sahabatku… Mulai
sekarang, apabila kita mulai menilai-nilai pihak lain maka berhenti sejenak dan
masuklah kedalam diri dan ucapkan “SAYA MENGHARGAI PRIBADI ITU DAN SAYA AKAN
FOKUS MENJADI PRIBADI YANG TERBAIK”
Apabila kita melihat
masalah maka beraksilah. Tidak perlu mengumpat, mengkritik, menyalahkan. Cukup
beraksilah dan ucapkan “SAYA MEMILIH UNTUK MEMPERBAIKI MASALAH INI DENGAN
SEBAIK-BAIKNYA”. Apabila kita tidak memilih untuk memperbaiki, maka
tinggalkanlah.
Buatlah layar
kenyataan yang bersih dan netral.
Netral itu hanya
berpihak kepada keniscayaan semesta yang sebenarnya, dan tidaklah itu kecuali
kekuatan yang besar. Awali saja dulu dari diri sendiri.
STRATEGI ketiga : jadikan diri sahabat yang
baik
Jadikan diri ini
sebagai sahabat terbaik untuk dirinya sendiri. Hiduplah bersama diri Anda secara
damai.
Paling tidak cobalah
dahulu berbicara kepada diri sendiri seakan diri kita berbicara kepada seorang
sahabat. Penuh dengan kasih sayang, penuh dengan penghargaan, penuh dengan
terimakasih dan penghormatan.
Tentunya kita tidak
akan mengumpat, mengutuk, dan berbicara dengan kata-kata kasar dan menyinggung
sahabat kita sendiri bukan?
Kita tidak akan
berkata “SAYA SANGAT BODOH” atau “SAYA TIDAK BERGUNA”
Sahabatku… Cobalah
untuk terus berkomunikasi kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik.
Hindari keluhan, ratapan dan bahasa yang menyudutkan diri. Dan jangan lupa
juga, ucapkanlah terimakasih untuk seluruh kinerja tubuh kita.
Sama seperti kita,
tubuh juga menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi
ketika kita mengatakan "Terima kasih" kepada tubuh, maka tubuh akan
cenderung melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita.
Otomatis pikiran kita
pun akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging
begitu saja.
Bukankah ini adalah
kekuatan? Menjadi damai dengan diri sendiri tanpa mengemis-ngemis kedamaian
dari luar diri adalah kekuatan halus yang mungkin manusia paling kuat pun tidak
bisa memilikinya dengan mudah.
Jadi mengertilah, kalau pujian dan terimakasih yang tulus
langsung menghasilkan efek yang lebih baik sama seperti seorang sahabat yang
mengucapkannya dengan tulus.
Tulus itu hanya tulus, begitu saja, tanpa kebohongan, tanpa
harapan timbal balik, hanya begitu saja. Meski sulit, belajarlah untuk berbicara dengan
tulus kepada diri sendiri.
Sahabatku… di atas hanyalah
3 strategi neuro linguistik yang kuat yang dapat kita gunakan untuk
memanfaatkan kekuatan Self Talk dan koneksi pikiran-tubuh yang terhubung
dinamis dan harmonis.
Detik ini kalau kita
tidak memiliki ucapan yang baik, maka lebih baik kita diam. Hanya saja diam di dalam
diri adalah tantangan yang paling susah, ketimbang berbicara dengan baik kepada
diri sendiri.
Jadi mari kita lewati
tantangan pertamanya dulu. Mari kita belajar untuk memperbaiki komunikasi
internal ini, ketimbang harus terus menerus merusak diri dan alam ini.
Karena siapa bilang
komunikasi internal Anda tidak tervibrasi keluar diri? Jangan salah sangka,
sebenarnya tidak ada rahasia antara Anda dan Bumi. Alam lebih dekat dengan pembicaraan
internal Anda ketimbang siapapun. Percayalah! Nanti kita akan membahasnya.
Video Self Talk https://www.youtube.com/watch?v=esPI7KoBIao&t=123s
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta
CARA MENGUATKAN INTUISI
Mei 09, 2022.png)
Sahabatku… Intuisi adalah arahan
fenomenal bagi mereka yang senantiasa mengharapkan arahan hidup yang hakiki. Syaratnya,
intuisi tidak bisa terkontrol oleh yang namanya ego, ketakutan dan bahkan
pikiran positif sekalipun.
Intuisi ini sangat netral dan
hanya berada di zona netral. Sementara zona netral itu melampaui negatif dan
melampaui positif.
Masalah tersembunyi dari berpikir
positif adalah kita sangat percaya diri kalau pikiran positif ini adalah sumber
kebahagiaan diri yang terbaik. Padahal itu belum tentu demikian. Akhirnya kita
mengontrol intuisi yang masuk kepada kita.
Ambil contoh, kita begitu
berpikir positif untuk diterima bekerja di salah satu perusahaan ternama, kita
menetapkan diri kalau itu adalah yang terbaik dan itu adalah sumber kebahagiaan
diri.
Pada masa di mana kita sedang
membangun zona berpikir positif itu, kemungkinan kita akan dituntun oleh
intuisi yang bahkan senantiasa mengarahkan diri untuk melakukan hal yang
kebalikan dari goal kebahagiaan awal kita. Bisa itu kita dituntun untuk membuka
usaha atau mungkin mengasah skill lain.
Ini memang hanya contoh, namun
sahabatku… Dalam porsi kita membangun pikiran positif kita harus juga tetap
belajar membangun kenetralan.
Kenetralan adalah sumber
kebahagiaan yang melampaui negatif dan positif. Intuisi tidak akan salah, tapi
pikiran positif kita mungkin melakukan kesalahan.
Jadi, kalau Anda mau intuisi Anda
menguat, maka janganlah mendikte semesta. Bukankah kita adalah pendikte ulung?
Bahkan Tuhan pun berani kita dikte bukan? Baiklah tidak perlu diakui, tapi
paling tidak jangan mendikte kalau ingin mendengar intuisi berbicara.
Kenapa? Karena intuisi tidak akan
hadir dalam ego yang masih mendikte. Semesta itu sangat sopan dan sangat
menghargai pilihan manusia. Jangan jauh-jauh, saat kita memilih untuk tidur,
otak kita patuh dan menutup sementara seluruh system pendengaran agar kita
tidak mendengar apa yang sebenarnya masih kita dengar.
Begitu juga dengan kerasnya
diktean ego kita. Intuisi akan mundur seribu langkah agar ego kita bisa terus
terdengar. Masalah tersembunyi dari ego yang lebih terdengar adalah, ego kita
sangat percaya diri kalau pilihannya adalah sumber kebahagiaan dirinya yang
terbaik. Padahal belum tentu demikian.
Ambil contoh, kita begitu
mendikte untuk diterima bekerja di salah satu perusahaan ternama, kita
menetapkan diri kalau diterima bekerja disini adalah yang terbaik dan itu
adalah sumber kebahagiaan diri.
Akhirnya ego terus mengontrol
intuisi yang masuk kepada kita. Karena bisa jadi, pada masa di mana kita sedang
mendikte semesta ini kemungkinan kita akan dituntun oleh intuisi yang bahkan
senantiasa mengarahkan diri untuk melakukan hal yang kebalikan dari goal
kebahagiaan awal kita.
Bisa itu kita dituntun untuk
membuka usaha, atau mungkin mengasah skill lain. Namun karena kita terlalu
mendikte semesta dengan ego ingin kita. Maka arahan intuisi itu tidak terdengar
dengan jelas.
Padahal, intuisi itu justru
mengarahkan kita pada jati diri yang sebenarnya. Intuisi tahu persis nilai
kebahagiaan diri kita yang terbaik sesuai dengan fungsi dan tujuan kita yang
sebenarnya.
Sahabatku… Kita tidak pernah
ditinggalkan sendirian dalam pilihan-pilihan yang harus kita pilih dalam hidup
ini. Redupkan sebentar saja suara ego yang meraung, maka intuisi akan
mengarahkan dengan manis.
Kadang kita membenci sesuatu
padahal itu baik bagi kita. Kadang juga kita terlalu meng-inginkan sesuatu
padahal itu tidaklah baik bagi kita.
Begitulah adanya, baik dan buruk
tidak bisa diukur oleh ego yang bahkan ego itu tidak bisa kita kendalikan
kenetralannya. Kenetralan itu sendiri bukan berarti kita tidak bisa memilih.
Tetapi kita justru menjadi pemilih yang sebenar-benarnya dalam pilihan-pilihan
yang ada.
Ingatlah selalu kalau hidup
adalah kumpulan pilihan. Ada bagian yang dipilihkan. Ada juga bagian yang kita
diberi kesempatan untuk memilihnya. Jasad, jiwa dan
ruh yang menghasilkan kesadaran bagi manusia berfungsi untuk membentuk manusia
menjadi pemilih yang unggul.
Jadi, bayangkan kalau kita selalu
diarahkan untuk memilih yang terbaik sesuai dengan tugas dan fungsi kita
sebagai khalifah diatas Bumi ini – Bukankah menguntungkan? Ini lah keuntungan
memiliki intuisi.
Kabar baiknya, setiap manusia
memiliki keuntungan ini – karena setiap manusia memiliki sesuatu yang bernama
intuisi. Hanya saja sejauh apa intuisi ini mampu bekerja untuknya, semuanya
tergantung pilihan manusia itu masing-masing.
Seberapa mampu kita mengendalikan
ego agar senantiasa hidup dalam zona netral akan sangat menentukan seberapa
kuat intuisi terbaca oleh kesadaran.
Perlu
digaris bawahi, kalau menjadi sangat intuitif itu bukan berarti kita menjadi peramal
masa depan. Menjadi sangat intuitif itu artinya kita mampu membaca sebab akibat
yang sedang dan akan berlangsung, sehingga kita mampu memilih yang terbaik.
Akhirnya kesadaran senantiasa bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat.
Selamat menguatkan intuisi
sahabatku…
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta