Heboh! Manusia Listrik









Sahabatku… Jangan terkecoh dengan judul diatas. Karena siapa lagi manusia listrik itu? Kalau jawabannya bukan kita semua. Bukan hanya peralatan elektronik, jasad manusia juga adalah pengguna dan penghasil listrik. Namun lucunya tidak pernah ada tagihan listrik yang datang untuk semua listrik yang kita pakai. Lalu dari manakah sumber listrik gratis yang kita gunakan?

Jawabannya adalah atom. Seperti yang kita pelajari dalam fisika, semuanya terdiri dari atom , dan atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Proton memiliki muatan positif, neutron memiliki muatan netral, dan elektron memiliki muatan negatif. Ketika muatan ini tidak seimbang, atom menjadi bermuatan positif atau negatif. Peralihan antara satu jenis muatan dan lainnya memungkinkan elektron mengalir dari satu atom ke atom lainnya. Aliran elektron atau muatan negative ini, adalah apa yang kita sebut listrik.

Karena jasad kita adalah massa atom yang sangat besar, maka kita dapat menghasilkan listrik. Lalu untuk apakah listrik yang kita hasilkan secara gratis ini?

Sahabatku… Sel-sel manusia dikhususkan untuk melakukan dan mengelola arus listrik. Listrik diperlukan oleh sistem saraf untuk mengirim sinyal ke seluruh jasad dan ke otak, sehingga memungkinkan kita untuk bergerak, berpikir dan merasakan. Tanpa listrik, Anda tidak akan membaca artikel ini sekarang, karena otak Anda tidak akan bekerja.

Otak membutuhkan listrik untuk mengirimkan sinyal antara neuron. Artinya; kita membutuhkan listrik untuk memerintahkan otak membalik omelet kita sebelum gosong, atau untuk sekedar memerintah otak untuk mengedipkan mata. Jadi, neuron otak adalah kumpulan aliran listrik sibuk. Bahkan para ilmuan mengklaim pada waktu tertentu, otak manusia mampu menghasilkan arus listrik yang cukup untuk menyalakan bola lampu 15-20 watt.

Selain otak, di dalam jasad kita ada arus listrik yang lebih sibuk, dan itu adalah ritme jantung kita. Di dalamnya jantung terdapat pengelompokan sel yang dikenal sebagai simpul Sinoatrial Anda (SA node). Sel-sel dalam simpul SA, kadang-kadang disebut alat pacu jantung dan mengandung elektrolit baik di dalam maupun di luar sel.

Sebagaimana kita ketahui, elektrolit yang paling umum di dalam jasad adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan klorida. Dari mana jasad kita mendapatkan elektrolit adalah dari hasil olah makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Sodium dan kalsium umumnya berada di luar sel-sel kelenjar SA. Kalium umumnya ada di dalamnya. Sementara membran sel bertindak sebagai penghalang antara elektrolit-elektrolit ini. Tekanan dalam aliran darah memungkinkan natrium masuk ke dalam sel sehingga menyebabkan kalium meninggalkannya. Kalium lebih sedikit meninggalkan sel daripada natrium yang masuk. Hasilnya adalah muatan positif yang terus tumbuh.

Ketika muatan itu mencapai titik tertentu, saluran kalsium di membran sel terbuka dan memungkinkan kalsium masuk. Ini membuat bagian dalam sel sangat positif dibandingkan dengan di luar sel, yang dikenal sebagai potensial aksi. Begitu potensi itu mencapai titik tertentu, ia memiliki arus listrik yang cukup untuk melepaskan saraf jantung. Listrik inilah yang menyebabkan otot berkontraksi dan jantung berdetak.

Jadi bagian terparah apabila jasad manusia tidak bisa lagi menghasilkan arus listrik adalah otak dan jantung yang berhenti bekerja. Apabila otak dan jantung kita berhenti bekerja, lalu bagian mana lagi dari diri kita yang tersisa untuk mengoperasikan kesadarannya.

Jangankan berhenti menghasilkan arus listrik, bahkan apabila jasad mengalami gangguan arus listrik saja itu sudah dapat menyebabkan banyak penyakit. Misalnya, arus listrik yang tidak teratur dapat mencegah otot jantung berkontraksi dengan benar, menyebabkan serangan jantung. Apabila terjadi pada neuron otak, maka akan terjadi kelambatan atau disfungsi beberapa organ dan pemrosesan didalam otak. Ini hanya salah satu contoh yang menunjukkan peran penting listrik dalam kesehatan dan penyakit.

Sahabatku… Apakah pernah satu kali dalam seumur hidup, kita mengatur bagaimana jasad untuk menghasilkan arus listrik? Untuk mengatur kemanakah jasad akan menggunakan listriknya? Atau untuk sekedar mengecek apakah arus listrik sudah cukup atau tidak? SAMA SEKALI TIDAK PERNAH. Kita bahkan sama sekali tidak peduli dengan itu semua.

Faktanya! Kita tidak peduli tentang arus listrik kita sendiri. Sering kali kita menjadi frustasi dengan listrik yang tiba-tiba padam. Namun tidak pernah membayangkan betapa frustasinya kalau tiba-tiba arus listrik didalam jasad kita padam.

Sahabatku… Meski kita begitu mengabaikan diri kita sendiri. Namun DIA tidak pernah berhenti mengabaikan kita. DIA tahu kekurangan kita dan melengkapinya. DIA tahu kebutuhan kita dan memenuhinya. DIA tahu kelalaian kita dan memakluminya.

Baru dari arus listrik yang beroperasi otomatis didalam jasad kita saja, kita sudah merasakan kasih sayangNYA yang penuh dengan ketulusan. Ketulusan yang tidak pernah bisa terbahasakan. Bagaimana kita memuji dan berterimakasih dengan jantung yang masih terus berdenyut ini, atau dengan otak yang masih mampu berpikir ini? Mampukah seribu kata terimakasih membayarnya?

Sahabatku… DIA SANG MAHA tidak memerlukan ucapan terimakasih apapun dari kita. Namun kita lah yang harus belajar mensyukuri nikmat ketulusan kasih sayangNYA yang tidak bisa terbahasakan. Karena hanya dengan syukurlah kita mampu merasakan kasih sayangNYA yang penuh ketulusan.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com


Lebih baru Lebih lama