MERUBAH PIKIRAN UNTUK MERUBAH OTAK



Mengawali tahun dengan niat perubahan adalah hal yang biasa. Sementara mengawali tahun dengan niat merubah otak dengan pikiran yang dikelolanya adalah hal yang luar biasa.

Sahabatku… Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa struktur otak tidak dapat diubah. Namun sayangnya, ilmu baru mengatakan yang sebaliknya dan berpendapat bahwa otak jauh lebih fleksibel daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Jadi seseorang benar-benar bisa menumbuhkan kembali sel-sel otak, mengubah struktur dan meningkatkan atau bahkan menurunkan fungsi otak dengan cara mensetting pikiran.

Jadi ilmu baru ini secara radikal membalikkan dogma ilmiah selama berabad-abad yang menyatakan bahwa pengalaman mental hanya dihasilkan dari kejadian fisik di otak, dan kita tidak dapat berbuat banyak tentang hal itu. Tetapi studi ekstensif oleh ahli saraf mengkonfirmasi bahwa intrik mental kita memang mengubah struktur fisik materi otak kita.

Ilmu baru ini disebut neuroplastisitas. Neuroplastisitas, secara sederhana, adalah kemampuan otak untuk berubah. Baik itu perubahan yang baik ataupun buruk dengan cara mensetting pikiran.
“Ketika kita merubah pikiran kita, kita mengubah otak kita. Begitu juga sebaliknya!”

Sahabatku… Tulisan ini tidak akan menjadi panjang dan menjelimet, namun harap genggam terus kutipan kalimat diatas, karena ini terus terjadi setiap kali kita menggenggam pikiran; ketika kita memiliki berbagai jenis pikiran, perasaan, suasana hati, perhatian, atau bahkan rasa terhadap diri. Maka secara otomatis kita pun ikut merubah otak kita, baik disengaja ataupun tidak disengaja.

Jadi pahamilah kalau aliran pikiran kita berharga atau bisa kita jadikan sangat amat berharga. Faktanya rata-rata otak manusia memiliki sekitar 60.000 pikiran sehari. Sayangnya tidak semua pikiran itu kita jadikan pikiran yang sangat amat berharga yang mampu membawa perubahan baik bagi otak, karena justru malah kadang sebaliknya.

Manusia lebih sering memikirkan sesuatu yang negatif, baik itu sifatnya penilaian ataupun prediksi. Parahnya pikiran kita sangat didukung oleh otak yang tidak mengenal perbedaan nyata atau tidak nyata. Bagi otak apapun yang kita pikirkan adalah nyata. Baik itu pikiran yang membawa perubahan baik bagi otak ataupun yang membawa perubahan buruk bagi otak.

Jadi kita bisa senantiasa mensetting pikiran agar terus berpikir untuk melakukan dua perubahan sekaligus, yaitu perubahan yang lebih baik atau yang lebih buruk.

Misalnya saja pikiran negatif kita itu secara otomatis dapat merubah otak kita secara tidak sadar. Karena pikiran negatif tidak hanya menciptakan stres dan kecemasan, tetapi dapat merubah otak kita untuk terus berada dalam keadaan tertekan yang konstan, sehingga seluruh sistem jasad terganggu dan bahkan mengurangi efektivitas sistem kekebalan jasad kita. Akibatnya keseimbangan hormon menjadi kacau dan mood kita pun pasti akan sangat terganggu. Akhirnya kita tidak lagi stabil dan keseimbangan diri kita hilang.

Hal yang terjadi bisa sebaliknya, yaitu saat kita mematikan ribuan pikiran negatif, maka otomatis otak kita akan mengatur jasad untuk dapat meningkatkan sistem kekebalannya, mengatur kesehatan yang lebih baik, dan bahkan menarik lebih banyak hal baik dan situasi positif ke dalam kehidupan.
Ketika kita memfokuskan pikiran pada apa yang terbaik ataupun yang terburuk, maka proses membangun koneksi saraf baru didalam otak pun dimulai. Proses ini yang tadi kita kenal sebagai Neuroplasticity.

Jadi jika kita mulai berpikir berulang-ulang kalau kita dalam kondisi yang sangat baik, maka kita akan mulai membangun koneksi saraf baru yang baik di otak. Begitu juga saat kita mulai berpikir berulang-ulang kalau kita dalam kondisi yang tidak baik, maka kita akan mulai membangun koneksi saraf baru yang tidak baik di otak.

Ketika ini terjadi, mata kita mulai memperhatikan kehidupan diluar kita persis sesuai dengan apa yang berhasil kita bangun dari dalam diri. Karena pikiran kita akan membangun otak dan otaklah pusat kendali jasad. Sementara jasad kita adalah alat kita memasuki dan menjalani kehidupan. Jelas kita butuh seperangkat alat yang stabil dan seimbang untuk terus hidup.

Sahabatku… Semuanya memang berawal dari dalam diri. Karena sebagai makhluk yang diturunkan sebagai khalifah kita memang telah menggengam kemampuan lengkap untuk mengubah otak kita sendiri. Semua perubahan ini dimulai dengan pikiran. Pikiran kita merubah otak kita.

Begitulah Dzat Maha membuat manusa dengan kekuatan...


Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

Lebih baru Lebih lama