SEKOLAH LANGSUNG DARI SEMESTA
Maret 29, 2022.png)
“.. makna sekolah itu sangat luas, tapi yang paling sangat efektif
adalah sekolah kehidupan, dan sekolah langsung dari semesta.” KDZA
Sahabatku… Hidup ini adalah kamuflase tempat manusia untuk belajar. Bumi
ibarat sekolah luas pada dimensi awal kita untuk belajar. Begitu juga nanti
dalam kesempatan dimensi-dimensi yang lainnya, kita juga akan ditempatkan dalam
sekolah yang terus meningkat.
Semesta raya ini menyimpan database pelajaran di tiap sudut ruangNYA,
dan itu adalah persembahanNYA sebagai bahan pelajaran untuk manusia yang mau
bersekolah langsung dari semesta.
Makanya, terus-terusan semesta ini membawa pelajaran terindah,
terlengkap dan terupdate. Segala keberadaan dan segala keadaan semuanya adalah
lembar-lembar pelajaran. Apa yang kita lihat, dengar, rasa, icip, pikir juga
adalah pelajaran. Aksi-aksi yang kita lakukan tanpa terasa juga adalah
pelajaran.
Dalam sekolah langsung dari semesta kita hanya mempelajari sedikit dari
ilmu yang diberikan oleh DZAT Pembuat Ilmu. Sedikit saja dan itu sudah sangat membuat
seumur hidup kita sibuk.
Tidak ada kesombongan rasa saat menerima ilmu langsung dari semesta. PengetahuanNYA
bukan sesuatu yang dikejar atau diberpikirkan untuk dinilai oleh angka-angka
manusia. PengetahuanNYA adalah kebenaran bagi mereka yang mampu menerima
kebenaran. Kenyataan bagi yang mampu melihat kenyataan.
Tidak ada juga peringkat kelas dalam sekolah semesta. Setiap murid
adalah sama dan setara. Setiap murid memiliki kesempatan yang sama saat semesta
memanggil jiwa-jiwa yang telah mensucikan dirinya, untuk mulai membaca
pelajaran-pelajaran keniscayaan dari semesta.
Kesempatan untuk bersekolah langsung dari semesta adalah kesempatan
setiap manusia. Hanya kekurangan kita terletak dari bagaimana kita mengakses
pelajaran-pelajaran dari sekolah semesta itu sendiri.
Meski setiap kita adalah murid, tapi untuk dapat mengakses database
pelajaran semesta kita harus mau mensucikan diri terlebih dahulu.
Jujur, inilah yang membuat memasuki sekolah langsung dari semesta,
menjadi sedikit lebih sulit ketimbang memasuki sekolah kehidupan.
Mensucikan diri sendiri itu bukan sekedar bersuci dengan basuhan air, melainkan
menjadikan diri sejernih dan senetral air itu sendiri. Sehingga diri kita mampu
menerima sesuap demi sesuap kedalaman ilmuNYA yang tidak bertepi.
Jelas ada proses yang harus dilakukan, dan pastinya dalam proses selalu ada
ujian BESAR yang harus dilalui.
Ujian besarnya adalah penilaian dan ego. Untuk mengakses pelajaran
semesta kita harus terlebih dahulu melalui dua ujian besar ini.
Sahabatku… kita masih belum mau belajar dari belatung dan lebih memilih
belajar dari kupu-kupu. Kita tidak mau belajar dari kesalahan dan lebih memilih
belajar dari kebenaran terus. Kita tidak mau belajar dari kebodohan dan lebih memilih
belajar dari kepintaran.
Kita senantiasa menilai pelajaran kita untuk mendapatkan nilai-nilai
manusia darinya. Itulah kita. Begitulah cara kita belajar. Untuk mengakses
database semesta kita harus berhenti melihat dari sisi penilaian manusia dan mulai
masuk ke sisi kenetralan.
Begitu juga dengan ego. Betapa sering kita melompati sebuah moment akal
untuk berpikir, hanya karena merasa itu tidak terlalu menguntungkan, atau hanya
karena itu terlalu rumit untuk dibaca, atau hanya karena itu sama sekali tidak
menyenangkan dan sesuai. Padahal di moment itu semesta ingin menyampaikan
pelajarannya.
Hal pertama untuk memulai sekolah langsung dari semesta adalah, jangan
pernah mereject apapun pesan yang kebetulan masuk kedalam hidup kita. Karena
kebetulan itu tidak pernah ada. Selalu ada makna dibalik apapun, selalu ada
perencanaan yang tersistematis dan memiliki makna.
Kebanyakan makna itu adalah pelajaran yang berharga bagi mereka yang
berpikir dengan akalnya, serta mampu mengendalikan penilaian dan ego dirinya.
Pelajaran berharga bagi mereka yang mau mensucikan dirinya agar menjadi netral.
Manusia yang mensucikan dirinya bukanlah manusia suci yang tidak melakukan
kesalahan sama sekali. Kesalahan adalah salah satu gerbang pembelajaran.
Manusia suci adalah mereka yang mampu menetralkan dirinya. Kenetralan
adalah kepentingan besar, modal besar kalau kita memilih untuk ikut menjadi
murid dari sekolah semesta.
Akhir kata sahabatku… tidak ada yang lebih unggul disini. Siapapun
manusia bisa mensucikan diri. Kehadiran kita di atas Bumi ini memegang
kesempatan yang sama untuk mampu menetralkan diri.
Itulah mengapa manusia yang berhasil menetralkan dirinya, justru tidak merasa
perlu disucikan oleh manusia. Karena kesucian bukan penilaian manusia. Manusia
mensucikan diri bukan untuk dinilai suci, tapi agar cukup suci untuk masuk ke
dalam sekolah langsung dari semesta untuk menerima ilmuNYA.
Sebuah alasan abadi dari DZAT Pembuat Akal yang akan kekal selamanya.
Ibarat anak kecil yang disuapi setetes demi setetes air dari dalam
kolam. Akankah air di dalam kolam itu habis diminumnya, sementara sumbernya
terus menerus mengaliri air?
Begitulah kira-kira gambaran diri kita yang sedang duduk untuk disuapi
ilmuNYA. Selama menjadi murid maka tidak ada kepintaran, tidak ada pembuktian,
tidak ada bagian diri yang bisa diberikan untuk ditunjukkan, tidak ada apa-apa
yang bisa di aku-kan selain diriNYA.
Hanya diriNYA DZAT Maha Guru. Pembimbing Sejati Setiap Jiwa tanpa
terkecuali. Tidak ada yang lain selain ke MAHA-anNYA. Bergegaslah untuk
menemuiNYA dalam sucinya kenetralan dan semesta kecil ini akan mengerti.
Mengerti bahwa diri ini selalu menjadi murid DZAT Maha Ilmu.
.
.
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe
: https://www.youtube.com/c/pesansemesta
SALING MEMAKMURKAN
Maret 18, 2022Saling memakmurkan adalah saling memfungsingkan diri untuk
kehidupan, untuk ketersalingan yang harmonis dan bukan untuk keuntungan yang
egois.
Kita memakmurkan kalau kita sudah bisa berperan untuk keuntungan
semesta, dan bukan sekedar berperan untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Berbicara saling memakmurkan, bukan membicarakan hak tapi
kewajiban. Bukan lagi mana hak saya sebagai semesta? Tetapi apa kewajiban saya
sebagai semesta?
Sahabatku… hidup sudah menjadi hak yang sudah kita terima,
dan sekarang tinggal kewajiban kita saja.
Kalau sinar matahari menyinari seluruh wajah manusia. Maka
begitulah kita harus juga bersinar untuk seluruh wajah manusia. Bukankah sinar
itu dipancarkan matahari tanpa mengenal kata imbalan?
Andaikan matahari yang sedang menyinari kita ini meminta
keuntungan dari pembuatnya, mungkin tata surya ini sudah luluh lantah karena
egonya matahari.
Matahari menghangatkan lautan, membangkitkan atmosfer,
menghasilkan pola cuaca, dan memberikan energi untuk satu tanaman hijau yang
berkembang lalu memberikan makanan dan oksigen bagi kehidupan di Bumi.
Makmurnya planet Bumi kita ini karena matahari tidak pernah menyimpan egonya.
Lalu haruskah kita luluh lantah karena ego pengemis
keuntungan yang masih disimpan?
Jawablah masing-masing sahabatku… Manusia yang beruntung
tidak akan mengemis keuntungan, mereka hanya akan bergerak menyebar keuntungan.
Jadilah semesta yang beruntung itu sahabatku…
Caranya adalah dengan mulai menjadi semesta yang
memakmurkan.
Mari kita bergerak sebagaimana keniscayaan semesta. Meski
itu hanya sesederhana bergerak mengangkat satu krikil dari tengah jalan. Tapi
ingat, saat kita bergerak, ingatkan juga ego diri kalau ini untuk memakmurkan
semesta dan dengan tulus diri ini akan memakmurkan tanpa meminta upah, ataupun
keuntungan dari Dzat Maha Yang Menggerakkan.
Jadi sekarang ini bukan tentang bagaimana saya bisa kaya?
Tapi bagaimana saya bisa membuat kaya. Bukan tentang bagaimana saya bisa
bahagia? Tapi bagaimana saya bisa membuat bahagia. Karena begitulah arti
memakmurkan dalam kemakmuran.
Kemakmuran tidak mencari keuntungan pribadi, kelompok atau
golongan. Kemakmuran adalah kehidupan untuk kehidupan. Karena seluruhnya ada
dalam kehidupan SANG PENCIPTA maka merupakan keniscayaan semesta untuk bergerak
sesuai penciptanya, yaitu kehidupan untuk kehidupan.
Dan inilah yang kita lupakan sahabatku… Kita lupa tentang
kehidupan untuk kehidupan. Kita hanya sangat peduli untuk me-makmur-kan
kehidupan kita sendiri, tanpa peduli untuk me-makmur-kan kehidupan lain.
Hasilnya kita menjadi semesta yang berperan sempit. Dimana
kita hanya berperan untuk keuntungan bukan kemakmuran, dan inilah jawaban dari
ketidak beresan yang terjadi dalam planet kita.
Memang harus diakui ada yang salah dari tatanan kehidupan
kita sekarang. Ada yang salah dengan bagaimana kita hidup dan ada yang salah
tentang bagaimana kita berfungsi. Kesalahan-kesalahan yang muncul karena
sesuatu yang sudah kita wajarkan sekian lama.
Kita menormalkannya, dan tidak sadar bahwa apa yang kita
kerjakan dalam hidup ini telah merubah tatanan kehidupan yang sudah
diciptakanNYA sangat seimbang dan sangat nyaman bagi semuanya. Kita menghapus
keniscayaan yang seharusnya.
Seharusnya kita hidup seperti udara, semua yang dibumi
menghirup udara. Seperti atmosfir, semua bagian bumi tertutupi atmosfir. Seperti
tanah, semua bagian bumi memiliki tanah. Begitulah seharusnya juga diri kita
dan begitulah juga seharusnya kita hidup.
Seharusnya kita hidup sebagai kesadaran yang sadar kalau
sebagai semesta kita hanya hidup dalam kehidupan untuk kehidupan. Dari satu kehidupan
untuk seluruh kehidupan.
Namun apakah hidup kita sekarang seperti ini? Sayangnya
tidak…
Kita bergerak dari satu kehidupan hanya untuk satu
kehidupan. Kita hidup, namun hidup kita hanya terdedikasikan untuk diri
sendiri, bukan untuk seluruh kehidupan. Kita hidup hanya untuk mengagungkan
satu kelompok dan menistakan kelompok yang lain.
Saat ini rahmat bagi semesta alam hanya bagian yang bisa
dibaca tapi tidak mau dipraktekkan. Hanya semboyan lama dalam kekosongan peran
yang nyata.
Sahabatku… Tulisan keras ini bukan sekedar mengingatkan
tentang berapa rupiah yang kita keluarkan untuk sesama, tapi mengingatkan
tentang kesadaran yang terlupakan. Yaitu kesadaran untuk menyadari kalau dirinya
adalah bagian dari kesatuan semesta untuk saling berperan secara sukarela.
Saling memberi untuk saling menerima. Saling melepas senyum untuk saling
berbahagia. Saling berpegang erat untuk saling percaya.
Perlahan-lahan saja, ajaklah ego dengan perlahan dan lembut.
Katakan padanya kalau sudah saatnya dia menjadi semesta yang memakmurkan. Ego
yang paham akan terbujuk.
“Bagaimana pun ikatan pada hidup ini adalah keniscayaan.
Kita jalani saja dengan tujuan saling memakmurkan, tujuan paling dasar.” KDZA
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta
MARI BERGERAK!
Maret 12, 2022Sahabatku… Apa itu gerakan, kalau
semuanya adalah bergerak? Nyatanya, dalam diam kita bergerak, dalam tidur kita
bergerak, dalam hening kita bergerak. Gerakan adalah alasan keberadaan materi
fisik dan non fisik semesta.
Berbicara tentang gerakan manusia,
maka mau tidak mau kita akan berbicara tentang gerak molecular semesta. Semua
materi fisik semesta terbuat dari atom. Ikatan atom bersama-sama mengikat untuk
membentuk molekul.
Faktanya, molekul terus bergerak.
Gerak molekular adalah properti dari semua materi; molekul dalam gas bergerak
jauh lebih cepat daripada molekul dalam cairan. Tetapi bahkan molekul dalam
benda padat masih bergerak. Apabila molekular ini berhenti bergerak maka
dipastikan material hilang.
Karena molekul sangat kecil,
pergerakannya diatur oleh hukum mekanika kuantum. Itulah kenapa gerakan
molekular bagi manusia berperilaku dengan cara yang tampaknya aneh dan tidak
dapat diprediksi, karena kita terbiasa mengamati segala sesuatu dengan skala
besar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Padahal saat molekul bergerak,
mereka bergerak dengan cara yang sangat spesifik. Salah satu jenis gerakan
molekuler adalah getaran. Getaran atom dan ikatan dibatasi karena cara mekanika
kuantum berhubungan dengan simetri mereka.
Jenis getaran yang berbeda memiliki
tingkat energi yang berbeda pula. Pada suhu yang lebih tinggi, mode getaran
yang berbeda (lebih banyak getaran) tersedia untuk molekul.
Saat molekul didinginkan, mereka
dapat bergetar dengan cara yang semakin sedikit, sehingga gerakan melambat
mendekati nol absolut. Namun, mekanika kuantum memiliki fitur aneh yang disebut
energi titik nol. Itu berarti bahwa bahkan pada tingkat energi terendahnya,
sebuah molekul tidak memiliki energi nol. Molekul, bahkan pada nol mutlak,
selalu memiliki energi. Energi titik nol vibrasi molekul masih sesuai dengan
gerakan.
Simpan paragraph diatas kalau kita
bertanya “kenapa semuanya tentang semesta bergerak?” Jawaban singkatnya adalah
ENERGI.
“SEMESTA ADALAH ENERGI TANPA BATAS,
TANPA BUTUH DEFINISI NAMUN HANYA PENUH DENGAN GERAKAN YANG BERMAKNA”
Perhatikanlah air sahabatku… Ketika
gelombang mikro melewati air, molekul air menyerap sebagian energi gelombang
mikro dan akibatnya mereka berputar dan berputar, menggeliat, saat radiasi
lewat. Namun setelah gelombang mikro hilang, molekul berhenti bergerak lagi,
dan kembali bergerak sesuai dengan gerakannya.
Jadi seberapa cepat molekul
bergerak itu semua tergantung molekul dan keadaannya. Dari sini kita
mempelajari sisi dinamis yang kita miliki.
Kita adalah semesta. Kita adalah
gerakan. Kita adalah dinamis. Kita adalah makna. Namun bagaimana kita bermakna
tergantung seberapa dinamis kita bergerak. Karena kita adalah semesta yang
diberi pilihan memilih gerakan.
Lalu gerakan apa yang akan kita
pilih sahabatku…? Siapa yang membuat kita memilih gerakan itu? Kenapa dan untuk
apa gerakan kita itu bergerak?
Kalau kita disuruh bergerak, lalu
gerakan seperti apa yang harus kita lakukan?
Menyinyir adalah gerakan. Dengki
dan hasad adalah gerakan. Berdebat adalah gerakan. Begitu juga dengan memberi
contoh adalah bergerak. Humble atau rendah hati juga adalah gerakan.
Jadi gerakan seperti apa, yang mau
kita lakukan?
Dibutuhkan sesuatu yang disebut
kesadaran untuk menjawab semua pertanyaan diatas. Ingat hukumnya; sejauh mana
kualitas jawaban akan tergantung dengan kualitas kesadaran.
Beruntungnya, kesadaran itu
dinamis. Kesadaran bisa meningkat dan membentuk kualitas yang baru. Sekarang
tinggal bagaimana kita senantiasa belajar untuk mengambil pelajaran dalam
setiap gerakan yang bergerak ini.
Untuk meningkatkan kesadaran, maka
mulailah dari terus mempelajari gerakan dalam diri terlebih dahulu. Karena apa
yang diluar diri akan terus mengikuti yang dari dalam diri.
INGAT : Kita melihat dan mengolah
dunia luar dengan dunia dalam. Kesadaran akan mengubah struktur fisik
manusia. Molekul DNA adalah molekul
paling berevolusi dan paling kompleks yang dibuat Dzat Maha.
Nukleus itu dinamis, dengan segala
sesuatu — kromosom, nukleolus, dan sebagainya — berputar-putar secara acak.
Namun dalam dekade terakhir, para peneliti telah menyadari bahwa DNA pada
kromosom di dalamnya dapat memposisikan dirinya sendiri dengan cara tertentu,
cara yang dapat mengubah aktivitas gen yang sedang dipindahkan.
Jadi siapa bilang, dalam gerakan
ini kita tidak bisa membuat gerakan yang baru? Siapa bilang dalam kesadaran ini
kita tidak bisa membuat kesadaran yang baru? KITA BISA SELAMA KITA TIDAK PERNAH
BERHENTI BERGERAK. TERUSLAH BERGERAK BERSAMA-NYA.
Hidup kita ini tidak akan pernah
menjadi pelajaran yang terbatas? Tidak pernah sahabatku…
Energi tidak memiliki batas gerakan.
Jasad bisa luluh lantah. Jiwa bisa saja dihapus. Nyawa bisa berhenti bergerak
ditangan sendiri. Tapi tidak dengan energi. Energi yang bergerak akan terus
menjadi warisan yang terus bergerak. Jadilah warisan yang terus bergerak!
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta
JADILAH CAHAYA
Maret 04, 2022
Cahaya akan sangat terlihat nyata di kegelapan. Perbuatan baik
akan sangat terlihat ditengah perbuatan buruk. Jadilah cahaya. KDZA
Sahabatku… Cahaya bukanlah molekul. Cahaya adalah gelombang
kuantum. Cahaya tidak memiliki massa diam, tidak ada proton, tidak ada neutron,
tidak ada elektron. Ketika beberapa cahaya diserap oleh sesuatu yang lain, molekul
misalnya, maka energi cahaya ditransfer ke objek.
Seperti semua gelombang kuantum lainnya, cahaya memiliki
sisi seperti partikel yang menarik, tentang bagaimana ia berperilaku. Misalnya, mata kita
mendeteksi cahaya dengan menyerapnya dengan molekul khusus. Setelah foton
diserap oleh molekul, foton tidak ada lagi. Energi ekstra dari cahaya mengubah
molekul secara kimiawi, memicu perubahan.
Jadi maksudnya, cahaya ada meskipun Anda tidak melihatnya
sekalipun. Anda tidak butuh gelap hanya untuk menerima keberadaan cahaya. Namun bagaimanapun tidak terlihatnya, cahaya selalu memicu perubahan.
Cahaya adalah interaksi elektromagnetik antara partikel
bermuatan. Partikel dalam atom, elektron dan proton bertukar foton sepanjang
waktu. Ini adalah apa yang menyatukan atom. Cahaya yang Anda alami adalah
bagian yang sangat kecil dari semua "cahaya" yang dipancarkan oleh
atom dan partikelnya.
Sederhananya, hidup kita ini dipenuhi oleh cahaya di setiap
sudutnya. Baik dalam terang atau pun dalam gelap. Dalam baik atau pun buruk. Dalam suka atau pun duka. Cahaya selalu ada
dan berada tepat di tempat yang seharusnya.
Mengagumkannya, semua cahaya membawa energi dan jika cahayanya cukup kuat,
Anda akan merasakan dan merasakannya. Meski cahaya sendiri tidak pernah memaksakan
bentuknya.
Artinya …
Kita hanya akan menjadi cahaya saat kita sudah mampu netral. Karena untuk menjadi cahaya kita harus menjadi sangat jernih untuk
tidak terpengaruh oleh apapun. Kita hanya akan menyebar dan memberi makna tanpa penilaian apapun.
Jadi sahabatku… Kalau kita sedang bertanya bagaimana caranya
menjadi cahaya, maka jawabannya adalah dengan menjadi netral terlebih dahulu.
Seperti lilin yang selalu harus diamankan dari semilir angin kecil. Menjadi cahaya memang tidak terlalu mudah. Tapi meskipun merepotkan, lilin juga bisa bertahan sampai habis, bukan?
Kalau begitu, mari mematikan lampu-lampu penilaian. Mari fokus
menerima gelapnya diri terlebih dahulu. Dari penerimaan itu kita akan tahu,
cahaya seperti apa yang seharusnya kita pantulkan.
Bukankah cahaya yang dipantulkan dengan tepat selalu baik?
Akhir kata sahabatku… pahamilah kalau netral itu bukan
perlombaan. Netral adalah penerimaan yang khusyu dalam kalah dan menang. Itulah cinta - anggap saja menjadi cahaya adalah ajakan untuk menjadi cinta.
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta