MENJADI SEMESTA YANG DINAMIS – BAGAIMANA CARANYA MEMBUAT PERUBAHAN NYATA?
Desember 31, 2021
Seorang sahabat bertanya “min
saya seperti sangat bosan menjalani hidup yang tidak berubah-rubah. Bisa di
share bagaimana caranya membuat perubahan mumpung mau tahun baru?”
Sebagian kita mungkin ada yang
merasa kalau tahun ini dirinya hanya terkurung dalam lingkaran yang sama. Tidak
ada perubahan sama sekali. Aliran hidup terasa sangat sama dan hanya semakin menyesak.
Goal tidak ada yang tercipta apalagi teraih. Jiwa seperti terjeruji dalam dimensi
yang sama tanpa bergeser.
Sahabatku… Apabila Dinamis masih
menjadi kata positif yang sulit dimulai apalagi dijalani. Maka semoga jawaban
dari semesta ini membantu.
Seorang bijak pernah berkata :
“Kenali dirimu sendiri; cintai dirimu sendiri; jujurlah pada dirimu sendiri.”
Jadi sebelumnya mari kita bersyukur
dahulu dengan rasa-rasa itu. Karena rasa-rasa yang sama sekali tidak enak itu
menjadi pertanda kalau memang sudah saatnya kita kembali kepada salah satu
keniscayaan semesta, yaitu ber-dinamis.
Dinamis adalah nama tengah
semesta. Perhatikanlah siang yang menjadi sore lalu malam. Atau perhatikanlah
panas yang menjadi hangat lalu dingin. Bukankah kedua hal sederhana ini adalah
gradasi semesta yang dinamis?
Lihatlah lagi, air mengalir,
angin berhembus, tanah bergeser, darah bersirkulasi, musim berganti, bukankah
ini-ini juga adalah contoh dinamisnya semesta?
Iya sahabatku, dinamis adalah
keniscayaan yang menjadi diri kita. Sangat wajar kalau kita menjadi bosan dan
menjadi ingin berubah untuk menjadi sesuatu yang baru yang lebih baik.
Semua rasa bosan itu hanyalah kail
yang mengajak tiap semesta untuk terus menjadi dinamis. Ajakan itu akan
berujung pada aksi-aksi yang membentuk perubahan, sehingga dinamisnya semesta bisa
terjadi akibat aksi yang dilakukan.
Rasa bosan men-trigernya. Jadi
jangan dahulu mengutuk rasa bosan. Kami pernah membuat video tentang alasan
positif dari rasa bosan yang bisa di-klik disini : https://www.youtube.com/watch?v=ovABAXXtnAs
Kembali lagi, JADI BAGAIMANA CARANYA MEMBUAT PERUBAHAN NYATA?
Jawaban sebenarnya sangatlah
singkat. Hanya satu, yaitu ber-AKSI dengan cara yang benar.
Dalam singkatnya jawaban ini muncul
pertanyaan pertama, yaitu sudahkah kita ber-aksi?
Aksi itu adalah rencana yang
dilaksanakan. Apabila diri kita sudah merencanakan perubahan, maka satu-satunya
cara agar perubahan terjadi adalah dengan merubahnya.
Merubah adalah kata kerja. Jadi harus
ada proses yang harus mau kita lakukan sampai kata perubahan bisa berwujud. Sementara SATU SYARAT agar perubahan bisa berwujud
adalah merubah dengan cara yang benar.
Dari sini muncul pertanyaan
kedua, yaitu bagaimana caranya menemukan cara yang benar?
Untuk menemukan cara yang benar,
maka harus ada trial dan error dalam pelajaran. Ketidakteraturan akan
mendatangkan keteraturan.
Mungkin saat ini kita masih
berada dalam pelajaran trial dan error ini. Makanya perubahan yang kita
rencanakan, belum berwujud apa-apa. Apa yang harus kita lakukan dalam proses
ini adalah bersabar.
Iya, bersabarlah!
Sahabatku… Bersabar adalah
pilihan kekuatan berdaya besar apabila dilakukan dalam arti yang sebenarnya.
Sayangnya bersabar memang bukan
tentang rasa yang indah. Ego kita yang halus pasti akan memangsa kita dari dalam.
Pelan tapi pasti ego akan terus mencabik-cabik sabar yang sengaja kita pilih.
Lalu ego pula lah yang
menimbulkan rasa bosan di dada saat kita berdiri untuk bersabar. Jadi kalau
sudah begini, satu-satunya cara adalah kita harus memiliki kekuatan bersabar
yang lebih besar dari pada ego kita sendiri.
Hal pertama yang harus kami luruskan
disni, bahwa bersabar itu bukan menerima keadaan dengan berdiam tanpa melakukan
apa-apa. Justru sebaliknya.
Kekuatan bersabar tidak akan
menahan diri untuk terus berdiam dan berhenti.
Itulah kenapa apabila kita
berhasil membentuk kekuan bersabar, maka kita akan tetap bersemangat dalam
mencari jalan-jalan hidup dariNYA dan tidak berputus asa untuk terus
memantaskan diri menerima ketetapanNYA yang terbaik.
Jadi begini, dalam hidup ini kita
sudah dibuatkan hukum sebab akibat yang tidak bisa melenceng. Jadi kita harus
teguh untuk terus memaksimalkan diri melakukan sebab terbaik untuk akibat yang
kita harapkan. Keteguhan dalam melakukan sebab itulah yang kami maksud kekuatan
bersabar.
Kami sebut kekuatan karena
apabila kita melakukan sebab yang tepat, maka kita pasti akan menerima akibat
yang tepat. Ibarat doa yang selalu
dikabul. Apapun perubahan yang kita rencanakan pasti akan terwujud. Hanya saja
memang prosesnya tidak semudah dan seinstan itu. Tetap kita harus mau
memaksimalkan diri.
Jadi ringkasannya adalah :
Apabila saat ini hidup kita belum
berdinamis, maka cara memulai perubahannya adalah dengan merubah rencana
menjadi aksi. Lalu, mencari aksi yang terbaik dan melakukannya sampai hasilnya
muncul.
Apabila cara yang dilakukan belum
mewujudkan perubahan, maka bersabarlah dan perkuatlah rasa sabar itu dengan
terus ikhlas memaksimalkan potensi yang sudah dianugerahkan olehNYA untuk
menemukan cara-cara lainnya. Sampai akhirnya kita berhasil melakukan sebab
untuk menerima akibat yang sesuai dengan rencana awal.
Sahabatku… Perubahan tidak akan
pernah terjadi begitu saja. Itulah kenapa manusia diperintahkan untuk bersabar
dengan kesabaran yang baik.
Kesabaran yang baik adalah terus
berusaha dengan sebaik-baiknya, lebih baik dari yang sebelumnya. Tanpa
berkegalauan, tanpa bersedih hati dan ikhlas untuk menerima yang terbaik yang
sudah ditetapkan sebagai hasil dari aksi-aksi yang dilakukannya.
Dengan cara inilah kita akan
membentuk diri menjadi dinamisnya semesta yang mencerah dalam gradasi terindah.
Sangatlah kompleks memang.
Sekali lagi, perubahan tidak akan
pernah terjadi begitu saja. Sebuah sebab harus dilaksanakan terlebih dahulu. Karenanya
teruslah melakukan sebab yang terbaik untuk akibat yang terbaik.
Selamat mewujudkan perubahan
sahabatku… Bersabarlah
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
THE POWER OF NOW – SATU KEKUATAN TERBESAR HIDUP DALAM MASA SEKARANG
Desember 24, 2021TIGA CARA MUDAH MEMBENTUK FREKUENSI YANG BAIK
Desember 17, 2021Sahabatku… Dalam hidup ini tidak
ada kebaikan yang berdiri sendiri kecuali keburukan selalu ikut menyertainya. Seperti
sepasang teman sejati yang saling menurut, mereka selalu bergandeng tangan.
Hanya saja meski baik dan buruk
adalah poros keseimbangan. Tapi cobalah untuk senantiasa memenangkan kebaikan. Saat
dimenangkan keburukan tidak akan hilang memang, tapi paling tidak bisa terganti.
Karenanya cobalah untuk tetap membentuk
frekuensi yang baik dari dalam diri, untuk diri dan planet ini. Putihkan selalu
frekuensi kita yang abu-abu meski kita tahu mungkin besok akan kembali abu-abu.
Anggaplah satu-satunya kebaikan
tidak bisa menjadi abadi, adalah karena kita harus selalu bergerak untuk
menjadi pemantul kebaikanNYA. Jadi tidak apa kalau frekuensi kebaikan kita
harus naik dan turun, yang terpenting adalah kita menyadari diri saat frekuensi
kita buruk untuk kembali membentuknya baik.
Lalu, bagaimana caranya membentuk
frekuensi yang baik?
Pertama:
Berbicalah yang baik kepada diri sendiri
Kata-kata mengandung unsur
getaran, yang memainkan peran vital dalam skema agung semesta. Semakin baik
kalimat maka semakin tinggi frekuensinya. Sebaliknya, semakin buruk kalimat
maka semakin rendah frekuensinya.
Inilah yang menjadi alasan kenapa
setiap kalimat memiliki frekuensi tersendiri dan mampu mengubah molecular.
Jadi sahabatku… Selalu hindari
self talk (berbicara kepada diri) yang tidak baik. “Berkatalah yang baik atau
diam” tapi berhati-hatilah juga dalam diam, karena self talk tidak harus
bersuara.
Self talk bisa berasal dari
getaran pikiran. Dalam keseharian sel-sel otak secara konstan menerima
informasi tentang lingkungan kita. Lalu melalui cara kita mengelola informasi
itulah kita membentuk getaran pikiran.
Setiap getaran pikiran selalu
bergetar melalui sistem saraf dan dibaca oleh tubuh sebagai sebuah instruksi, yang
oleh otak kemudian dibuatkan representasi nyata perubahan kimia yang kompleks melalui
berbagai jenis neuron dan neurotransmiter.
Artinya, tubuh kita berubah
tergantung bagaimana kita berkomunikasi dengannya. Hasil komunikasi ini akan
memancar menjadi frekuensi diri sendiri. Lalu frekuensi internal ini akan terus
menarik frekuensi eksternal yang sesuai.
Jadi sahabatku… Kalau kita ingin
terjebak dalam frekuensi yang baik, maka salah satu caranya adalah dengan terus
membentuk frekuensi yang baik melalu self talk yang baik.
KEDUA : TERIMALAH APAPUN YANG ADA
DI HADAPAN
Penolakan adalah frekuensi yang
buruk. Jadi apakah kita harus selalu menerima yang tidak kita suka? Jawabannya
adalah iya. Terimalah untuk nanti merubah kondisinya, atau minimal terimalah untuk
merubah emosi negatifnya.
Dalam rasa penerimaan seseorang
akan membentuk welas asih terhadap diri sendiri. Kalau dihitung dalam angka getaran
frekuensi welas asih bergetar dalam frekunsi 540-600 MHz, sangat tinggi!
Sahabatku… Cara kedua ini tidak semudah cara pertama.
Dalam cara kedua ini kita harus benar-benar dalam kondisi pengendalian diri
yang penuh, yaitu kita mengendalikan diri untuk memaklumi. Memaklumi apa yang
diluar agar tidak menggangu yang didalam, dan tidak menggangu yang diluar.
Jadi begini, penelitian dasar
menunjukkan bahwa informasi yang berkaitan dengan keadaan emosi seseorang
dikomunikasikan ke seluruh tubuh melalui medan elektromagnetik jantung.
Itulah yang menyebabkan pola
detak jantung berirama, berubah secara signifikan menyesuaikan tiap emosi yang
berbeda.
Saat kita mengalami emosi negatif
pola detak jantung menjadi tidak menentu, tidak teratur, dan tidak koheren
dalam ritme jantung. Sebaliknya, saat
mengalami emosi positif, seperti cinta atau kedamaian, pola detak jantung yang
terjadi lebih halus, teratur, dan koheren dalam aktivitas ritme jantung.
Jadi pola detak jantung manusia
memang berubah-rubah sesuai struktur medan elektromagnetik yang dipancarkan
oleh jantung.
Tentunya medan elektromagnetik
ini berpengaruh 100% pada hasil resonasi frekuensi tubuh normal kita. Tapi tidak
hanya sampai disini saja. Elektromagnetik manusia dan geomagnetik Bumi juga
ternyata saling terhubung dan saling memberi pengaruh.
Hasil percobaan menunjukkan, ketika
orang menyentuh atau berada dekat dengan sesuatu atau seseorang, terjadi
pemindahan energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh jantung. Ini adalah
bukti kuat penelitian yang menunjukan bahwa kita memang satu dengan semesta dan
isinya. Sementara semesta yang paling dekat dengan kita adalah bumi ini.
Jadi tanpa terlalu kita sadari
ektromagnetik kita memiliki andil yang cukup besar dalam mempengaruhi
geomagnetic Bumi.
Frekuensi baik dari welas asih
yang sengaja kita bentuk bukan hanya untuk diri kita sendiri. Namun untuk
semesta alam yang luas. Bukankah ini adalah rahmatNYA bagi semesta alam?
KETIGA : MAKAN DAN MINUMLAH YANG
BAIK-BAIK
Meski ini terkesan sangat sepele,
namun pastikan apa yang kita makan dan minum benar-benar menunjang keseimbangan
frekuensi tubuh bukan malah sebaliknya.
Karena tahukah kita bahwa makanan
memiliki frekuensi juga? Ini benar! Sama seperti materi yang kita anggap hidup.
Seluruh materi yang kita anggap mati juga seperti makanan atau segelas minuman
pun, kalau diukur akan mengeluarkan elektromagnetik dengan berbagai ukuran
angka.
Apa yang kita makan atau minum
masing-masing memiliki frekuensi dan tentunya setiap frekuensi memiliki dampak
yang mampu mempengaruhi frekuensi pada tubuh kita juga. Jadi apabila kita masih
bisa memilih yang baik-baik, maka pastikan diri untuk memilihnya.
Pilihan baik disini sifatnya
relatif. Harus ada penyesuaian agar tercipta keseimbangan yang harmonis.
Masalahnya siapa yang paling tahu seperti apa keseimbangan dirinya selain
dirinya sendiri, bukan?
Kebaikan itu butuh keseimbangan.
Sistem operasi jasad kita sendiri sudah paham betul akan hal menjaga
keseimbangan ini. Dalam tubuh kita terdapat racun dan penawaran yang selalu
ditakar untuk seimbang.
Buktinya, tubuh butuh kolesterol.
Salah satu lapisan luar sel tubuh manusia dibuat oleh kolesterol untuk
melindungi sel-sel tubuh kita. Tapi jumlahnya harus seimbang karena kalau
terlalu banyak kolesterol akibatnya akan berbeda. Begitu juga dengan hormon
kortisol, terlalu banyak atau terlalu sedikit jumlah kortisol bisa menyebabkan
masalah bagi kesehatan.
Saat kita berbicara tentang
keseimbangan, maka kita akan berbicara tentang berdiri di tengah kubu dan hanya
mengambil porsi yang sama dari kedua sisinya. Artinya, tetap harus ada negatif
didalam positif dan tetap harus ada positif didalam negatif.
Karena itu, kenalilah diri
sendiri. Dengan mengenali diri sendiri kita akan mengenali kebutuhan jasad kita
dan menyeimbangkannya dengan harmonis. Jadikan alasan utama kita makan serta
minum adalah karena kita mencintai jasad ini, dan bukan sekedar karena alasan
pemenuhan keinginan.
Alasan adalah getaran pikiran.
coba pikirkan, kalau sebuah alasan sudah dibentuk baik, maka apakah getaran itu
tidak bisa membentuk frekuensi yang baik?
Pastinya, iya bukan. Tidak
terlihat, tapi bukan berarti tidak ada yang bekerja. Meski mata ini buta untuk
melihat cara kerja frekuensi membentuk sebab-akibat, tetap jangan biarkan akal
ikutan buta. Karena, inilah salah satu makna kita dianjurkan untuk berdoa
sebelum makan atau minum yang sebenarnya, kalau benar-benar mau memikirkannya
lebih dalam.
----
Akhir kata sahabatku… Frekuensi baik
butuh penyeimbang frekuensi buruk. Dalam frekuensi buruk kita memiliki pilihan
untuk membentuk frekuensi baik. Begitu juga dalam frekuensi baik, kita bisa
membuat pilihan untuk membentuk frekuensi buruk.
Hidup adalah dinamika yang akan
terus terjadi sesuai dengan pilihan. Belajar membentuk frekuensi baik akan
selalu berujung pada pilihan. Nikmatilah proses kita belajar memilih. Frekuensi
kebaikan selalu dibentuk dalam pilihan yang dinikmati.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta
MANFAAT BERPIKIR JAUH BAGI EVOLUSI OTAK – PENJABARAN SAINTIFIK
Desember 03, 2021Dahulu Tesla dianggap gila karena memiliki salah satu ide paling aneh di zamannya, yaitu memotret pikiran. Pada tahun 1933, dia mengatakan kepada wartawan di Kansas City Journal-Post,
“Pada tahun 1893, ketika terlibat
dalam penyelidikan tertentu, saya menjadi yakin bahwa gambar tertentu yang
terbentuk dalam pikiran, harus dengan tindakan refleks, menghasilkan gambar
yang sesuai pada retina, yang dapat dibaca oleh peralatan yang sesuai….. Jika
ini berhasil dilakukan, maka objek yang dibayangkan oleh seseorang akan
tercermin dengan jelas di layar saat mereka terbentuk, dan dengan cara ini,
setiap pikiran individu dapat dibaca. Pikiran kita kemudian, memang, akan
menjadi seperti buku terbuka.”
Pernyataan Tesla ini dianggap
tidak waras, hanya karena Tesla berhasil berpikir lebih jauh dari manusia
disekitarnya. Jadi sahabatku… Apakah Anda suka berpikir jauh juga?
Berbeda dengan berangan-angan.
Berpikir jauh lebih kepada melihat masalah, lalu memaksimalkan kinerja otak
untuk menelaah, dan memberi solusi yang mampu merubah masalah menjadi tidak ada
masalah.
Singkatnya melalui berpikir jauh kita
memberi evolusi kepada kehidupan yang diluar dan juga yang didalam. Karena
tahukah kita, kalau otak kita akan terus mengalami evolusi saat kita mampu
berpikir jauh.
Evolusi otak manusia didapat dari
prosesnya mengelola pikiran. Otak akan bertambah bagus apabila kita mampu terus
meningkatkan kualitas berpikir kita.
Kenapa bisa begini?
Secara biologis, pada otak
manusia yang normal ada sebuah alur besar yang disebut dengan fissures, alur
kecil yang disebut dengan sulci dan lipatan luar yang disebut dengan gyri yang
mengikuti pola setiap orang. Artinya, setiap manusia memilikinya tapi dengan
pola yang berbeda. Pola ini berubah ketika seseorang mulai berpikir.
Dalam proses berpikir, baik
melalui aktifitas belajar, membaca, memecahkan masalah, dll para peneliti
menemukan rangsangan-rangsangan yang diterima sinapsis.
Sinapsis adalah neuron-neuron
yang saling berhubungan. Semakin banyak rangsangan yang diterima sinapsis
semakin banyak jumlah neuron yang terhubung dan menjadi aktif. Sementara
semakin banyak neuron yang terhubung dan menjadi aktif akan meningkatkan
kinerja otak manusia.
Semakin kita mempraktikkan
kebiasaan berpikir maju, semakin banyak neuron yang sama akan belajar untuk
bekerja sama dan saling bersatu membentuk sinapsis. Semakin ruwet atau
banyaknya sinapsis yang terbentuk di dalam otak seseorang, menunjukkan bahwa
orang tersebut sering memikirkan berbagai hal baru, sebagai rangsangan bagi
neuronnya sendiri.
Jadi intinya adalah, berpikir
dapat mengubah otak. Penemuan ilmiah tentang otak ini menjadi bukti kuat, kalau
sebuah evolusi bisa terjadi apabila diri mau mulai berpikir setingkat lebih
jauh dari apa yang dipikirkannya saat ini.
Apakah ini bisa menjadi solusi.
Jelas iya! Apabila kita mau mengkombinasikan proses berpikir jauh dengan
passion (hasrat diri). Maka jelas setiap manusia akan menjadi cerdas dengan
porsinya masing-masing. Kecerdasan yang mampu membantu tiap diri untuk berperan
semaksimal mungkin sesuai dengan passionnya, untuk berperan menjadi penyebar
kemakmuran bagi semesta alam.
Sampai disini, memang fakta ini
benar-benar menampar balik begitu banyak kesengsaraan di masyarakat kita yang
masih percaya kecerdasan berpikir sangat tergantung dengan otak. Padahal fakta
yang berlangsung adalah sebaliknya. Kecerdasan otak kita sangat tergantung
kemauan kita dalam berpikir.
Faktanya Otak hanyalah wadah
terbentuknya pola pikir, otak hanyalah bentuk fisik. Bagian terpenting, adalah
bagaimana kita memprogram otak agar bekerja sesuai dengan cara yang
sesungguhnya. Intinya, otak tidak mengendalikan kita, tapi kitalah yang
mengendalikan otak.
Jadi evolusi otak, bukan tentang
otak kita yang bodoh. Tapi tentang otak yang tidak dipakai, hingga akhirnya
menjadikan otaknya bukan bodoh, tapi BELUM berfungsi. Andaikan otak kita mau
diajak berfungsi, maka pastinya ia akan cerdas – bijak dan mampu berpikir
mendalam juga guna menyelesaikan masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Betul memang ada banyak suplemen
penambah neuron, namun jumlah neuoron yang makin banyak tanpa diiringi dengan
adanya aktifiatas sinapsis, maka hanya akan menjadi neurorn-neuron tak berarti
yang dalam beberapa waktu kemudian akan mati. Jadi tetap, otak harus
difungsikan. Dan cara terbaik untuk memfungsikan otak adalah dengan berpikir
jauh.
Sahabatku… Satu kata yang kita
pelajari dari tulisan kecil kita kali ini adalah ‘kemauan’. Setiap manusia
sudah ditakdirkan memiliki otak, dan sudah ditakdirkan pula memiliki kemampuan
berpikir. Dua paket berharga. Tapi bagaimana hasilnya (nasibnya) tergantung
dari hukum sebab akibat yang kita pilih berdasarkan kemauan kita sendiri.
Seorang pemimpin pastinya harus
memiliki kemauan yang kuat untuk berhasil. Sebagai pemimpin, tentunya kita
terlebih dahulu harus mampu melakukan kepemimpinan yang baik kedalam menuju
keluar. Lalu apa yang akan kita pikirkan untuk memaksimalkan anugerah
penciptaan ini?
Salam semesta
Copyright 2021 © www.pesansemesta.com
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta