Pesan Semesta.
melampaui batas menjadi satu

TIGA RAHASIA BESAR AGAR DOA MANUSIA SENANTIASA TERKABUL



Sahabatku… Tidak semua orang merasa doanya terkabul. Banyak yang masih tersudut dipojokan dengan doanya masing-masing. Padahal Dzat Maha sudah membuat sistem super hebat agar setiap doa itu terkabul. Seharusnya doa kita memang selalu terkabul. Masalahnya, itu tidak terjadi. Lalu kenapa doa manusia tidak terkabul dan bagaimana caranya agar doa kita senantiasa terkabul?

Sebelum kami menjawabnya, mohon pahamilah kalau sistem terkabulnya doa bukan tentang kadar iman seseorang. Kalau pun kita tidak beriman sekalipun, doa kita tetap akan dikabulkanNYA apabila kita mampu mengerti sistemNYA.

Sistem yang dibuat oleh Dzat Maha adalah sistem yang netral. Sistem ini bekerja bagi seluruh isi semesta. Rahmat bagi semesta alam. Begitulah senantiasa bekerja, meski nama Tuhan yang kita sebut tidak sama, atau kita tidak pernah mengenal nama Tuhan sekalipun.

Sahabatku… Pada hakikatnya doa muncul sebagai hasil dari getaran energi pikiran. Setiap getaran harusnya menarik frekuensi yang sama sesuai dengan getarannya. Itulah kenapa Dzat Maha senantiasa menjanjikan kepastian pengabulan doa. – Jadi apa itu rahasia besarnya?


RAHASIA Pertama : SAAT BERDOA JANGAN MEMINTA – berdoalah seakan doa itu sudah terkabul

Sahabatku… Kesalahan pertama yang kita lakukan saat berdoa adalah MEMINTA. Tapi bagaimana bisa salah – bukankah karena kita tidak memiliki justru kita meminta?

Jadi begini, doa adalah frekuensi yang kita lepas. Dalam berdoa apa yang kita lepas bukan kalimat, melainkan energi yang kita bentuk. Apabila dalam doa kita membentuk energi tidak memiliki, itu sama saja dengan kita melepas frekuensi tidak memiliki. Padahal frekuensi hanya akan menarik frekuensi yang sama.

Saat kita meminta, berarti energi yang kita getarkan adalah energi tidak memiliki. Dengan kata lain, frekuensi yang kita tarik adalah frekuensi tidak memiliki dan frekuensi yang akan kita tangkap adalah frekuensi yang sama juga.

Logikanya, 0 + 0 = 0. Jadi kalau begini hampir selamanya kita tidak akan memiliki apa yang kita minta. Kecuali kita melakukan sebab-akibat yang kebalikannya. Maka solusinya adalah, jangan meminta saat berdoa tapi baliklah situasinya.

Ambil contoh kita berdoa untuk sembuh. Maka ketimbang berdoa “Ya Tuhan mohon sembuhkanlah saya” cobalah untuk membalik situasinya

“Ya Tuhan terimakasih untuk kesembuhan yang kau anugerahkan. Setiap anggota tubuhku bekerja sedemikian baiknya. Jiwaku menguat. Hatiku gembira dengan kesembuhan ini. Aku senantiasa bersyukur dengan kesembuhan ini”

Dengan cara ini kita membentuk energi sesuai dengan apa yang kita inginkan, bukan sesuai dengan apa yang tidak kita inginkan. Kalau kita meminta sembuh, berarti kita tidak memiliki sembuh, maka sembuh tidak akan menghampiri kita. Kalau kita bersyukur akan kesembuhan, maka kita akan senantiasa dikelilingi dengan energi kesembuhan.

Saat berdoa, apapun doanya. Asumsikan kalau diri kita sudah memiliki apa yang ingin kita miliki. Bukan hanya sekedar asumsi namun rasakanlah juga euforianya. Izinkan diri kita tersenyum dan mensyukurinya terlebih dahulu.

Tidak ada yang salah disini. Sistem ini bukan sedang mengajari kita untuk membohongi kenyataan. Justru sebaliknya, sistem ini mengajari kalau kita bukanlah korban dari keadaan. Kita hidup bebas untuk membentuk energy kita sendiri.

Dzat Maha tidak pernah membuat kita untuk sedetik pun menjadi korban, kenapa kita menjadi seperti ini, hanya karena kita besar tanpa sedikitpun tahu kalau diri ini tidak terbatas.

Kalau kita memahami rahasia ini, maka kita tidak akan pernah mengulang-ngulang doa yang sama. Tapi kita hanya akan menghadirkan selalu rasa syukur yang sama disetiap desah nafas kita. Karena doa kita memang akan terkabul sesuai dengan energi apapun yang kita bentuk.

Segalanya apa yang dibentuk manusia memang sudah terkabul. Dengan kata lain, sistem ini ingin mengajarkan kita kalau apapun itu energi yang kita bentuk adalah DOA. Dan inilah rahasia yang kedua.


RAHASIA KEDUA : DOA BUKAN MANTRA YANG DIBACA – DOA ADALAH GERAKAN MANUSIA

Manusia adalah energi. Pada lavel yang tidak mampu kita saksikan, manusia hanyalah energi. Molekul pembentuk sel kita hanya terbentuk dari atom. Sementara atom hanya terbentuk dari energi.
Energi senantiasa bergetar, lalu getaran energi menghasilkan frekuensi, lalu frekuensi ini menarik frekuensi yang sama. Jadi sebenarnya apapun itu gerakan kita adalah doa. Baik terucap seperti diatas atau tidak pernah terucap sekalipun.

Sampai detik ini memang sebagian manusia masih berpikir kalau doa itu sekedar bait-bait yang diucapkan, tapi itu tidak sepenuhnya betul. Karena apapun yang mereka aksikan adalah membentuk energi.

Jadi, kalau kita mau doa kita senantiasa terkabul, maka mulailah memperhatikanlah aksi-aksi kita.
Karena aksi kita merupakan bukti dari energi seperti apa yang sedang kita bentuk? Dari sana kita akan tahu bagaimana energi kita bergetar dan frekuensi apa yang akan sedang kita tarik?

Kalau kita mau berpikir dengan akal, sebenarnya kita sudah bisa memprediksi kenapa doa kita tidak terkabul atau terkabul lewat gerakan kita sendiri. Apabila aksi yang kita lakukan bukanlah doa yang kita inginkan. Maka wajar kalau doa kita tidak pernah terkabul.

Ambillah contoh yang sama. Seseorang berdoa ingin sehat. Tapi energi yang dia bentuk adalah merokok, makan makanan yang tidak baik bagi jasad, tidak menjaga kebersihan jasad dan lain sebagainya. Kalaulah aksinya seperti ini, mungkinkah doanya untuk sehat terkabul?

Kalau energi yang seseorang bentuk 100% berseberangan dengan doanya – maka seharusnya akalnya bisa menjawab dengan jelas kenapa doanya tidak pernah terkabul.

Pikirkan sahabatku…. Karena Dzat Maha membuat sistem ini hanya agar kita mau memikirkannya dengan akal yang jernih.

Kejernihan akal akan membawa kita pada pemahaman kalau doa memang sudah, dan akan selalu terkabul. Segala sesuatu memang telah dibuat nyata olehNYA. Tapi tidak secara otomatis. Kita harus bergerak!

Berdoa bukan tentang bait-bait mantra. Berdoa adalah sekumpulan AKSI DINAMIS yang dijalankan secara OPTIMIS.

Sebagai energi fitrah manusia bukan untuk berdiam saja dan menyusun harapan. Fitrah manusia adalah untuk ber-aksi. Roda kehidupan hanya bermuara pada AKSI-AKSI. Begitupun dengan doa hanya bermuara pada AKSI juga. Tanpa aksi apalah doa kita selain kumpulan kehampaan.

Hidup ini dibangun oleh aksi-aksi, bahkan energi tidak pernah bergetar, inilah berdoa yang sebenarnya. Pahamilah ini dan doa kita akan senantiasa terkabul.


RAHASIA KETIGA : HADIRKANLAH KENETRALAN – TANPA KENETRALAN DOA HANYALAH RAUNGAN EGO.

Rahasia besar terakhir sahabatku… Pahamilah kalau bahkan saat berdoa kenetralan harus tetap hadir. Tanpa kenetralan doa hanya akan menjadi raungan ego. Baik itu doa yang kita panjatkan, ataupun doa yang kita aksikan.

Saat kita tidak bisa netral, dan saat doa tidak lagi netral, maka kita akan terus mendikte Dzat Maha dan mendikte seluruh bimbinganNYA. Kita akan berlagak sebagai Tuhan yang tersesat. Kita terus-terusan meraungi ego kita agar keinginan kita terpenuhi.

Tanpa kenetralan kita akan terus menyuruhNYA agar tidak pernah sampai memasukkan diri ke dalam perangkap musuh. Padahal bagi Dzat Maha dengan terperangkap kita bisa belajar untuk menemukan jalan menuju surga.

Kenetralan adalah wajah ikhlas yang utama. Karenanya mohon periksalah kembali doa kita, apakah terdapat keikhlasan didalamnya? Apakah kita berdoa, atau kita sedang menyuruh-nyuruh dzat yang kita panggil Tuhan? Kalau belum, mari belajar lagi sahabatku…

Ingat saja kalau ikhlas itu bukan sekedar apa yang rela kita bagi, atau apa yang rela kita terima. Tapi seberapa rela kita menghilangkan diri. Bergerak dalam ketulusan sebagai jiwa yang hanya mengikatkan diri denganNYA. Hanya ada gerakanNYA didalam gerakan kita. Hanya ada keinginanNYA didalam keinginan kita. Hanya ada diriNYA didalam diri kita.

Saat seseorang berhasil dengan ikhlasnya. Maka setiap gerakan adalah kerelaan tapi tanpa gerakan kerelaan itu sendiri. Seperti air yang masuk kedalam gelas atau masuk kedalam mangkuk. Bukankah air tidak pernah berpikir apakah dia rela atau tidak rela membentuk dirinya menjadi gelas atau mangkuk. Sebegitu saja dia mengikuti yang membentuknya.

Itulah keikhlasan, yaitu kita memblendingkan diri kita. Membiarkan Dzat Maha Pengatur Semesta ini yang menuntun dan membiarkan diri dituntun.

Kalau sudah begini, jawablah sahabatku… Apakah ego kita akan meraung-raung menuntut Tuhannya? Tidak akan pernah sahabatku… Pada moment inilah kita akan benar-benar mentuhankanNYA.

Akhir kata Sahabatku…

Rahasia sistem ini sangat sederhana, namun begitu kuat. Sistem ini hanya ingin kita paham kalau tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kita tidak tercipta dan hidup untuk menjadi korban. Bagaimanapun kita membentuknya, doa kita tetap akan terkabul se-yakin apa kita menyakininya. Sekuat apa kita merasakan opitimisnya. Dan seberhasil apa kita meng-aksikannya.

Dari awal sampai kapanpun doa manusia memang sudah terkabul bersamaNYA. DIA-lah Dzat Pemberi Rahmat bagi semesta alam. RahmatNYA tidak pernah tertutup hanya bagi yang beriman.

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
  • 0
  • Maret 31, 2020
admin16 admin16 Author

5 KESALAHAN YANG DILAKUKAN DALAM PROSES SUPER HEALING



Sahabatku… Tubuh kita memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbaiki dirinya sendiri. Tubuh kita akan bekerja keras sendiri untuk membantu kita pulih.

Itulah kenapa kami menyebutnya SUPER, karena saat kita sakit dan tidak tahu harus bagaimana, ribuan reaksi kimia dan biologis terjadi sepanjang hari dan malam terus bekerja secara otomatis untuk membantu kita sembuh.

Ketika organ kita terluka, sel-sel darah putih yang disebut neutrofil bergegas ke lokasi, untuk menangkal infeksi. Sel darah lain yang disebut monosit mengubah diri menjadi pemulung (makrofag), untuk menelan dan melahap jaringan mati dan membantu mengendalikan peradangan.

Ini hanya sedikit contoh, ada begitu banyak pasukan sel yang membantu kita dalam penyembuhan sehingga kita tidak dapat menghitung semuanya. Meski demikian proses super healing bukan sekedar pekerjaan internal jasad. Faktor eksternal juga turut mempengaruhi bagaimana proses ini berlangsung. Salah satunya adalah aksi-aksi keliru yang secara sengaja kita lakukan.

Terdapat lima kesalahan sepele yang sayangnya masih kita lakukan secara sengaja saat sakit dan kelima aksi ini sangat mempengaruhi jasad kita dalam proses super healingnya.  


1# MENOLAK RASA SAKIT

Sahabatku… Memang tidak ada manusia yang mau rasa sakit, namun saat kita dalam proses super healing hal pertama sebelum apapun adalah menerima rasa sakit itu terlebih dahulu.

Kalimat yang paling pantas untuk kita ajarkan ke dalam diri saat sakit adalah :

“Tubuhku yang super, saat ini kamu harus merasakan sakit. Terimakasih kepadamu rasa sakit, karena denganmu aku bisa berterimakasih kepada rasa sehat. Sekarang bersamamu kita akan belajar untuk sembuh agar sehat kembali datang”

Penerimaan adalah energy yang kuat. Jangan salah sangka. Kita dapat mengubah situasi apa pun. Tetapi jika kita tidak dapat sepenuhnya melihat apa yang ada, maka kita tidak membiarkan diri kita terbuka pada keajaiban transformasi. Penerimaan adalah energi yang memungkinkan sesuatu yang lebih besar datang. 

Penerimaan dapat mendorong kita maju. Hal-hal dapat benar-benar berubah ketika kita menerima di mana kita berada dan menghormati Sumber energi yang memberpikirkan tubuh dan kesadaran kita untuk terus semangat mengobati diri


2# SENGAJA Menghilangkan akal

Sahabatku… Kami tahu betapa penting dan bergunanya pikiran positif dalam proses self healing. Tapi saat kita mempraktekkan pikiran positif, kita juga tidak boleh menghilangkan porsi akal dari pikiran kita sendiri.

Akal kita mengenal sesuatu yang disebut sebab akibat. Akal kita mengenal mana yang terbaik dan mana yang terburuk. Akal kita juga mampu merencanakan dan menyusun aksi.

Iya betul, kita memiliki pikiran positif kalau kita akan sehat, kita akan sembuh, dan kita akan terbebas dari segala penyakit. Ini merupakan hal yang sangat bagus. Namun di dalam pikiran positif itu, akal tetap harus bekerja untuk menuntun kita.

Karena kita diberi akal olehNYA untuk mampu menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Kita diberi akal untuk mampu mengolah dan memikirkan hasil akhir dari sebuah tindakan. Kita diberi akal untuk mampu memilih pilihan yang baik dan meninggalkan pilihan yang buruk.

Karenanya untuk mencapai super Healing yang sempurna, kita tidak boleh menghilangkan porsi akal kita untuk berpikir. Jangan izinkan pikiran positif bekerja begitu liar sehingga mengingkari akalnya sendiri.

Tetaplah ikuti akal kita yang selalu menuntun kalau sebab terbaik akan menghasilkan akibat terbaik.


3# MENEMPATKAN PIKIRAN PADA FREKUENSI YANG SALAH

Sahabatku… Ini merupakan hukum frekuensi. Apabila energi mengeluarkan getaran tertentu, lalu getaran itu memancarkan frekuensi tertentu. Maka frekuensi tertentu yang terpancar hanya akan menerima frekuensi yang sama persis dari semesta.

Itulah kenapa frekuensi yang kita lepas saat sakit, memiliki andil yang cukup besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam proses super healing. Pikiran adalah sumber energi utama kita melepaskan frekuensi. Sementara frekuensi selalu akan menarik frekuensi yang sama.

Memang bukan hal yang mudah untuk berhenti memikirkan sakit pada saat kita terpuruk sakit. Namun cobalah untuk memfokuskan pikirkan pada sehat, untuk menarik frekuensi sehat. Ini akan sangat membantu pada proses super healing untuk mempercepat kesembuhan.


4# MENYERAH UNTUK BERSABAR

Sahabatku… Bersabarlah… Sabar yang dipesankan olehNYA itu bukan tindakan menyerah pada keadaan, tapi memilih untuk tidak menyerah pada keadaan.

Keinginan kuat kita untuk terus sembuh akan terbaca oleh seluruh anggota tubuh. Keinginan kuat kita akan memacu diri agar senantiasa melakukan sebab terbaik untuk akibat terbaik. Keinginan kuat kita akan membiarkan diri merencanakan aksi-aksi yang mendekatkan kita pada kesembuhan diri.

Beriman adalah memilikiNYA. Sabarnya orang yang memilikiNYA adalah kekuatanNYA. Jadi kalau kita memiliki kekuatanNYA apakah kita akan berhenti dengan kebaikan yang masih terus bisa kita pilih karenaNYA?


5# LUPA BERSYUKUR
Sahabatku… Biasanya kita selalu fokus menunggu hal besar untuk disyukuri, namun terus menyepelehkan rasa syukur pada hal-hal yang kecil. Padahal bersyukur adalah energy kesembuhan terbesar dari segalanya.

Syukur memiliki kapasitas untuk meningkatkan neurokimia penting. Ketika pikiran kita fokus pada perubahan kesehatan yang membaik, meskipun perubahan itu masih dalam porsi yang kecil. Namun rasa syukur kita itu  akan membuat lonjakan bahan kimia perasaan baik seperti dopamine, serotonin dan oksitosin. Ketiga hormon ini sangat amat berkontribusi pada proses super healing.

Jadi semakin banyak rasa terima kasih dipraktikkan, semakin dekat kita pada kesembuhan diri.
Akhir kata sahabatku… Sampai detik ini kita terus melepas harapan yang terbaik, dan dibalik layar-layar harapan kita yang tebal tetaplah memilih untuk belajar. Segala kondisi baik itu sehat dan sakit adalah porsi pelajaran. Teruslah belajar, meski dalam sakit sekalipun.


Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com


  •  
  •  
  • 0
  • Maret 25, 2020
admin16 admin16 Author

CARA MUDAH BERKOMUNIKASI DENGAN TUBUH



Sahabatku… Sebenarnya banyak cara yang bisa digunakan untuk memulai komunikasi dengan tubuh. Namun kami ingin berbagi teknik yang sangat mudah dan effektif disini, sehingga kita semua bisa mengaplikasikannya demi kesejahteraan fisik.

Teknik ini merupakan hasil dari pengalaman yang kami aplikasikan secara pribadi. Bagi kami pribadi, teknik ini cukup membuat diri semakin mampu merasakan kebersamaan yang erat dengan tubuh. Meningkatkan kesadaran kalau tubuh bukan sebuah bagian yang pasif. Dahulu kami juga sempat berpikir kalau tubuh hanyalah tubuh. Seperti mesin dingin yang tidak memiliki kesadaran.

Namun sejak kami mulai berkomunikasi dengannya. Ternyata tubuh merupakan bagian diri yang memiliki kesadaran dan tugas rutin yang senantiasa mereka emban dengan penuh tanggung jawab dan kekhidmatan.

Tubuh manusia adalah kumpulan kehidupan buatan Dzat Maha yang begitu tersistem rapi untuk mempertahankan keberlangsungan hidup kita. Sayangnya, kita tidak memahami tubuh kita sendiri, akhirnya secara langsung justru kita malah merusaknya sendiri.

Sahabatku… Berkomunikasi dengan tubuh merupakan sarana yang indah untuk kembali mengenal lalu memahami tubuh kita sendiri. Pastinya dengan ini kita akan mampu mensetting tubuh yang lebih sehat dan lebih sejahtera pastinya. Ini karena kita memiliki pengetahuan tentang apa yang dibutuhkan tubuh kita sendiri secara pribadi. Semoga teknik ini bermanfaat bagi kita semua.


# PERTAMA
Kami meminta kita untuk mengambil satu moment yang nyaman, pejamkan mata, lalu masuklah kedalam diri kita sendiri. Izinkan diri merasakan kehadiran kita.

Mulailah dengan merasakan aliran di dalam otak. Lanjut dengan merasakan tarikan dan hembusan nafas.  Lalu rasakanlah ritme degup jantung kita. Rasakanlah darah yang memompa dari jantung berjalan perlahan dan tenang menuju kepala, lalu turun ke tenggorokan kedua bahu, tangan, dada, perut lalu kedua kaki. Rasakan pula tulang rangka kita yang menopang semuanya itu.
Perlahan-lahan… Rasakanlah diri kita dan ucapkan “Selamat datang diri, aku datang”


# KEDUA
Cobalah untuk menanyakan kabar kepada diri kita sendiri “Apa kabar diri?” cukup diucapkan melalui frekuensi pikiran, tidak perlu bersuara, lalu tunggulah sebentar sambil terus merasakan diri. Biasanya dalam waktu kurang dari lima menit. Tubuh kita akan memberi kabar tentang dirinya. Pesan kami jangan kaget dengan diri yang memberi kabar. Itu merupakan awal hubungan yang baik.

Bagaimana tubuh memberi jawaban bisa dengan beberapa cara. Kita bisa mendengar frekuensi pikiran yang terdengar sama turut menjawab pertanyaan yang kita ajukan dengan jelas.

Atau kita bisa tiba-tiba merasakan ada bagian jasad yang tidak terasa baik, dan seperti meminta pertolongan. Ketika ini terjadi hal yang harus kita lakukan adalah memusatkan perhatian ke bagian jasad yang terasa sakit itu, lalu berikanlah energy perhatian. Bayangkan kita memberikan energy yang baik pada bagian yang sakit itu. Tanyakan pula apa yang bisa kita bantu, untuk mengurangi sakit itu.

Apabila tubuh kita justru terasa makin baik dan relaks, maka itu pertanda kalau tubuh kita dalam kondisi yang nyaman. Biasanya pada kondisi nyaman ini gelombang tetha otak menjadi aktif. Tidak ada yang salah apabila pada moment ini kita ingin memberi tahu tubuh kita apa yang ingin kita lakukan seolah-olah kitalah pemimpinnya.

Namun, untuk menjadi pemimpin yang bijak dan efektif, kita perlu memberi tahu tubuh mengapa kita menginginkannya melakukan apa yang kita katakan, dan apa manfaatnya bagi tubuh.

Bagi tubuh kita, kepentingan ditentukan oleh jumlah perhatian atau energi emosional yang kita berikan. Tubuh kita akan selalu mematuhi kebutuhan kita dengan cara yang efisien ini. Semakin kita menaruh perhatian, fokus dan rasa kebutuhan, maka semakin tubuh kita pengerti kalau hal yang kita inginkan ini adalah sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi.

Kebutuhan adalah setingkat diatas keinginan, dan tubuh kita sangat memahami perinsip ini. Contoh kecilnya, kita tetap akan mengantuk, meski kita begitu ingin tidak mengantuk. Kita tetap akan pergi ke kamar kecil, meski kita menahannya. Ini karena tubuh kita secara sistematis terus membaca kebutuhan jasad kita.


# KETIGA
Cobalah untuk terus berkomunikasi kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik. Hindari keluhan, ratapan dan bahasa yang menyudutkan diri. Jangan lupa juga ucapkanlah terimakasih untuk seluruh kinerja tubuh kita.

Sama seperti kita, tubuh juga menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi ketika kita mengatakan "Terima kasih" kepada tubuh, maka tubuh akan cenderung melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita. Otomatis pikiran kita pun akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging begitu saja. Jadi mengertilah, kalau pujian dan terimakasih yang tulus langsung menghasilkan efek yang lebih baik.
__________________

Sahabatku… Cukup tiga langkah saja. Maafkan kami atas kesederhanaannya. Karena ini memang sebegitu  sederhana sebenarnya.

Pahami sebelumnya kalau komunikasi tidak memberi perintah apalagi kritik. Komunikasi seperti percakapan dua sahabat, di mana "mendengarkan" sama pentingnya dengan "berbicara". Jadi kita berkomunikasi kepada tubuh, bukan untuk memerintahnya, bukan untuk mengutuknya. Namun untuk mengenalnya lalu memahami kebutuhannya. Sehingga kita dengan tubuh kita bisa lebih saling memakmurkan lagi dalam keharmonisan.

Kita juga perlu memahami kalau pun kita tidak pernah hadir untuk berkomunikasi secara langsung seperti cara diatas atau cara lainnya, tetap tubuh kita mendengarkan setiap pikiran, kata, dan gambar yang kita visualisasikan, dan tidak hanya itu, tubuh kita juga bereaksi terhadapnya.

Apakah ini hanya terkaan atau wujud spiritualitas yang aneh???

Sayangnya TIDAK. Bahkan dalam dunia medis, kita sudah mengerti betul kalau sel-sel tubuh kita hanya mengikuti instruksi yang diberikan oleh sistem saraf. Semua yang dilakukan tubuh terhubung dengan saraf. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh.

Efek dari keterhubungan ini akan berlipat-lipat apabila kita secara sengaja berkomunikasi dengan tubuh. Sudah dipahami secara medis kalau organ komunikasi paling utama terjadi di dalam otak.

Otak manusia diyakini berfungsi dalam lingkungan kimia yang kompleks melalui berbagai jenis neuron dan neurotransmiter. Neuron adalah sel-sel otak, berjumlah miliaran, yang mampu berkomunikasi instan satu sama lain melalui pembawa pesan kimia yang disebut neurotransmitter.

Ketika kita menjalani hidup kita, sel-sel otak secara konstan menerima informasi tentang lingkungan kita. Otak kemudian mencoba membuat representasi internal dunia eksternal kita melalui perubahan kimia yang kompleks.

Artinya? Tubuh kita berubah tergantung bagaimana kita berkomunikasi dengannya. Jadi secara tidak sadar kita memang berkomunikasi dengan seluruh sel-sel tubuh kita dan sistemnya.

Lalu… Apa salahnya sekarang, kalau kita secara sadar mulai menjadi pemimpin yang baik dan ramah dengan mulai berkomunikasi dengan tubuh kita sendiri?

Sahabatku… Tanpa perlu dipungkiri. Saat ini kita sedang membutuhkan tubuh yang terbaik. Bagaimana kalau sebagai permulaaannya, mari kita mulai secara sadar berkomunikasi dengan tubuh untuk mulai membangun tubuh yang baik. Percayalah apa yang kita mulai ini, benar-benar akan bermafaat.

Kalau kita cukup sibuk lakukan komunikasi sadar ini dua kali dalam sehari, atau sebenarnya kita bisa lakukan komunikasi ini setiap saat tanpa jeda. Bukankah Dzat Maha sudah memberikan kita kesatuan yang tidak terpisahkan antara kita dengan tubuh ini? Kalau begitu mari kita hargai keeratan hubungan kita ini dengannya.

Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com


  • 0
  • Maret 22, 2020
admin16 admin16 Author

CARA MEMPERTAHANKAN VIBRASI TINGGI DALAM KONDISI KECEMASAN



Sahabatku... Jujur saja Bumi dan isinya sedang terselimuti oleh pancaran elektromagnetik dari vibrasi energy rendah yang terpancar dari kondisi kecemasan kita. Menjaga agar energy kita tetap berada dalam vibrasi yang lebih tinggi akan menjadi semakin penting bagi kita dan seluruh dunia saat ini.

Kecemasan merupakan vibrasi energy rendah. Vibrasi energy rendah hanya akan menarik vibrasi energy rendah. Padahal energy rendah benar-benar akan mempengaruhi kesejahteraan diri.

Vibrasi energy rendah akan menurunkan suasana hati kita, menurunkan imunitas dan kekuatan jasad kita, menurunkan ketajaman instuisi kita. Tidak hanya itu, vibrasi energy rendah juga akan memperburuk kondisi Bumi dan semesta.

Namun bagaimanakah caranya? Bagaimana kita bisa tetap mempertahankan vibrasi tinggi dalam kondisi kecemasan – mungkinkah itu dilakukan? Sahabatku… Semoga jawaban ini berguna.

1# Sadari di vibrasi mana PIKIRAN kita sedang hidup

Faktanya ketika kita memikirkan suatu pikiran tertentu, sel-sel otak kita atau neuron akan bervibrasi pada frekuensi tertentu dan energi berkecepatan tinggi ini akan menarik frekuensi apa pun yang kita vibrasikan melalui pikiran.

Sementara semua kecemasan apapun alasannya didasarkan dari ketakutan, dan itu semua HANYA berlangsung didalam pikiran. Pikiran kita mensimulasikan deretan gambar terburuk dari suatu kondisi yang kita prediksi bisa terjadi di masa depan. Awal dari kecemasan, yaitu pikiran netral yang terpengaruh oleh jebakan ketakutan.

Disebut jebakan karena ketakutan sesuatu yang sangat imajinatif dan sayangnya apabila kita memilih terperangkap di dalam pikiran ketakutan, maka energy pikiran kita akan mempengaruhi elektromagnetik yang memancar agar sesuai dengan vibrasi rendah pikiran kita.

Dengan menyadari hal ini, maka kita akan mulai menjaga pikiran kita agar senantiasa memandang segalanya dalam kenetralan, agar apapun informasi yang bersifat ketakutan tidak serta merta kita biarkan berproses liar menjadi kecemasan.

Masalah utama sekarang adalah; kita tidak terlalu sadar dengan isi pikiran kita. Kita terus saja memaksa pikiran kita mengkonsumsi pil-pil ketakutan, meski kita tidak mau dan tidak pernah suka menjadi cemas.

Jadi cara agar kita bisa mempertahankan vibrasi tinggi, adalah kita harus mulai menyadari di vibrasi mana pikiran kita sedang hidup. Karena MOVE ON akan menjadi lebih mudah setelah kita mengenal diri. Sebagai pemimpin diri kita harus sadar akan energi yang kita bentuk dan pancarkan. Baik itu energy vibrasi tinggi atau energy vibrasi rendah.

Lalu apa yang harus kita lakukan kalau ternyata posisi kita hidup sekarang adalah di dalam vibrasi energy rendah?

Sahabatku… Setelah kita bisa menyadari posisi pikiran kita sendiri, maka kita bisa melakukan cara kedua ini.

2# Pilihlah untuk pindah vibrasi dengan menyaksikan kebaikan

Hidup adalah tentang pilihan. Begitu juga dengan vibrasi rendah atau tinggi, itu juga merupakan pilihan. Setelah kita mampu menyadari di posisi mana kita berada, maka pilihlah untuk pindah dari vibrasi rendah menuju vibrasi tinggi.

Sahabatku… Kecemasan akan selalu menjadi energy vibrasi rendah karena kecemasan senantiasa menggunakan imajinasi kita untuk menarik sesuatu yang justru tidak kita inginkan. Tapi bagaimana caranya kita pindah vibrasi?

Caranya adalah dengan menerima vibrasi rendah, lalu saksikanlah kebaikan di dalamnya.

Cobalah untuk percaya kalau nilai baik itu tidak selalu harus muncul dari sesuatu yang positif. Baik itu sesuatu yang kita anggap negatif seperti energy vibrasi rendah pun memiliki nilai kebaikan dan manfaat.

Lalu apa itu manfaat dari kecemasan selain kewaspadaan. Dalam porsi yang pas ketakutan dibutuhkan untuk menjadikan seseorang menjadi waspada. Setiap orang membutuhkan kewaspadaan yang seimbang untuk tindakan pencegahan.

Jadi cobalah untuk mulai melihat kecemasan yang muncul di dalam pikiran hanya sebagai peringatan untuk senantiasa bertindak waspada. Tapi bukan sebagai imajinasi-imajinasi negatif yang bergerak bebas dalam pikiran tanpa makna dan manfaat. Menyaksikan kebaikan adalah cara kita bersyukur, sementara bersyukur adalah panggilan vibrasi tinggi.

3# SELALU HARGAI INTUISI TERDALAM KITA DENGAN BERSYUKUR

Intuisi manusia tidak akan pernah menjebak diri didalam vibrasi rendah. Justru apa yang akan disarankan oleh intuisi adalah melepas vibrasi rendah untuk hidup dalam vibrasi tinggi. Sehingga diri bisa hidup dalam ketenangan, kebahagiaan dan kesejahteraan.

Bukankah ketiga hal ini adalah hal yang senantiasa diinginkan oleh manusia?

Iya betul, kita memiliki intuisi yang sama. Karena Dzat Maha selalu membisiki manusia untuk senantiasa meraih kebaikan dirinya. Hanya saja bisikan ini tertepis oleh kecemasan. Sehingga saat kita cemas, kita hanya fokus pada ketakutan, tanpa mau mendengar atau melihat jalan keluar.

Sahabatku… Kalau saat ini kita terjebak di dalam vibrasi rendah akibat dari kecemasan. Maka kita harus melepas ketakutan-ketakutan kita dan mempercayai serta menghargai intuisi kita sendiri dengan senantiasa bersyukur.

Itu karena bahkan kalaupun hanya diucapkan secara harfiah dalam pikiran, rasa terima kasih mampu secara otomatis mempersatukan diri kita dengan energi sumber.

Syukur menghadirkan rasa kedekatan sedemikian rupa dan mengangkat kita dari lingkungan vibrasi rendah menuju vibrasi yang lebih tinggi. Sebenarnya ini terjadi karena syukur adalah vibrasi tinggi dimana seharusnya kita berada.

Itulah semakin sering kita mempraktekkan bersyukur, semakin mudah kita mampu merasakan ketenangan, kebahagiaan dan kesejahteraan.

Bagian menyenangkannya kita bisa terlepas dari vibrasi rendah kecemasan. Hasilnya hati kita menjadi lapang, pikiran kita hanya mengenal ketakutan sebagai kewaspadaan, mata kita hanya mampu menyaksikan kebaikan. Terakhir kita bisa turut memberi Bumi dan semesta keseimbangan energy yang dibutuhkannya.

Pada ujungnya bersyukur memang bukan hal apa-apa selain upaya memakmurkan diri dan memakmurkan sesama.

Akhir kata sahabatku… Bahkan di dalam lautan vibrasi rendah sekalipun kita masih bisa mengambil anugerah pelajaran dan anugerah kebaikan-NYA. Pertanda kecil kalau Dzat Maha Guru memang senantiasa menemani bahkan di vibrasi terendah sekalipun. Tidakkah ini adalah satu alasan utama untuk senantiasa bersyukur?


Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

  • 0
  • Maret 18, 2020
admin16 admin16 Author

PELAJARI ALASAN TERSEMBUNYI – KENAPA ANAK-ANAK JUSTRU TIDAK BERESIKO TERHADAP CORONA VIRUS?



Sahabatku… Tahukan kita kalau menurut pusat pengendalian pencegahan penyakit Tiongkok diteliti kalau secara mengejutkan, tidak ada kematian di antara bayi, balita, atau anak-anak di bawah 10 tahun. WHO bahkan mengatakan kalau anak-anak tidak berisiko tinggi terhadap corona virus.

BAGAIMANA HAL ANEH INI BISA TERJADI?

Ini aneh karena dengan penyakit pernapasan lainnya seperti flu, yang sangat muda dan yang sangat tua harusnya menghadapi risiko kematian terbesar. Tapi fakta yang berkata di lapangan justru jauh berbeda. Pasien tertua justru telah menghadapi resiko kematian terbesar. Padahal menurut pengamatan cara orang meninggal karena COVID-19 sebenarnya sangat mirip dengan cara orang dapat meninggal karena flu - walaupun virus influenza sangat berbeda dari corona virus.

Sahabatku… Fakta ini tidak akan aneh lagi kalau kita mengetahui penyebabnya. Mari kita pelajari alasannya sebentar.

Penyebabnya sangat sederhana, ini tentang bagaimana seseorang mampu bertahan dengan kompleksitas internal dan eksternalnya. Seorang anak dibawah 10 tahun masih memandang dunia sebagai tempat belajar dan mengambil pengalaman. Mereka lebih santai, lebih mudah berbahagia, lebih mudah memaafkan, lebih fleksibel dengan keingianan, dan lebih berwelas asih terhadap dirinya sendiri.

Anak-anak memiliki otak spiritual yang lebih aktif dari pada mereka yang lebih tua. Betul memang secara fisik mereka masih lemah karena bahkan sistem kekebalan mereka belum berkembang se-kompleks orang yang lebih tua. Namun dari sisi pikiran, mereka jauh lebih jernih dari stress ketimbang orang yang lebih tua. Ini merupakan rahasia dan alasannya besarnya, karena bagaimanapun otak kita bekerja berdasarkan pikiran.

Pikiran orang yang lebih tua cenderung lebih menanggapi kecemasan dan ketakutan social. Dan secara sengaja membiarkan diri terjebak dalam stress. Ketika kita merasa stres, tubuh kita menerima banjir hormon yang dimaksudkan untuk membantu melawan situasi yang menyebabkan gangguan seperti itu. Namun ujung dari ini tidak terlalu baik, tubuh meningkatkan tekanan darah (BP) dengan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah mendadak menyempit.

Sistem kekebalan adalah kumpulan milyaran sel yang bergerak melalui aliran darah. Mereka bergerak masuk dan keluar dari jaringan dan organ, membela tubuh terhadap benda asing (antigen), seperti bakteri dan virus, termasuk virus corona. Ketika kita stres, kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan antigen berkurang. Itu sebabnya kita lebih rentan terhadap infeksi (peradangan harus terjadi).

Hal buruk dalam upaya tubuh untuk melawan virus, termasuk virus corona adalah sistem kekebalan tubuh kita dapat menyebabkan peradangan. Dalam dunia kedokteran proses ini disebut syok septik, merupakan respons seluruh tubuh di mana sistem kekebalan berusaha menyerang virus di mana-mana.

Pada kondisi tubuh yang normal, apabila syok septik terjadi, maka otak akan menganalisa tingkat kerusakan yang akan diterima oleh tubuh akibat dari sistem kekebalan ini. Bagaimana otak melakukan hal ini adalah dengan menggunakan hormon dan neurotransmiter.

Otak menganalisa ketika peradangan menjadi terlalu kronis, atau ketika tubuh perlu menggunakan energi untuk tindakan yang lebih penting, maka berbagai sitokin dan steroid dikeluarkan oleh otak untuk menurunkan peradangan dan respons antivirus.

Hasilnya peradangan bisa dihentikan sementara, agar kita tidak tersiksa. Pekerjaan otak yang sangat canggih dan kompleks ini mampu mencegah respons imun menjadi hiperaktif, dan memperparah peradangan yang akan membuat kerusakan organ lanjutan.

Sayangnya stress menekan otak kita untuk melakukan kegagalan dalam melakukan tugasnya mengatur sistem kekebalan, dan inilah yang menyebabkan kenapa persentase kesembuhan sangat minim terjadi di corona pada pasien yang lebih tua.

Stres jangka panjang juga merangsang gen yang meningkatkan peradangan dengan atau tanpa melakukan pelepasan steroid. Dalam situasi stress banyak gen yang justru malah mengurangi faktor-faktor yang menstimulasi steroid. Ini didasarkan pada perubahan reseptor steroid di dalam sel.

Alih-alih membuat lebih banyak steroid, gen justru menghasilkan lebih banyak alasan yang meningkatkan peradangan, tapi peradangan yang terjadi didalam tubuh, tidak disertai dengan penawarnya. Jadi singkatnya pada saat stress, tubuh kita justru akan memaksa tubuh melakukan banyak peradangan, dan menurunkan sistem imunitas yang justru kita butuhkan untuk mengobati peradangan itu.

Itulah kenapa meski stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi masalah kesehatan bisa muncul ketika stress terjadi terus menerus. Dampak dari stress selain depresi, rasa sakit, juga kerusakan organ dan sistem jasad, termasuk didalamnya bagaimana otak mengatur sistem kekebalan.

Satu-satunya pencegahan untuk hal ini adalah kembali mengaktifkan otak spiritual. Dengan mengaktifkan otak spiritual, maka kita mampu menurunkan resiko stress berlebihan yang mengacaukan kesejahteraan fisik kita.


LALU APA ITU OTAK SPIRITUAL?

Otak spiritual sendiri bukan hal mistis. Otak spiritual adalah tentang fisik dan bukan tentang non fisik. Otak spiritual adalah sesuatu yang bisa kita sentuh dan lihat.

Ilmuwan telah menemukan bagian fisik Spiritual Otak didalam otak manusia. Mengejutkannya, bagian ini tidak perlu diaktifkan oleh agama. Artinya, siapapun memiliki bagian ini didalam otaknya, baik itu beragama atau tidak beragama. Baik itu mengaku berTuhan atau tidak berTuhan. Baik itu dicap mukmin ataupun dicap kafir sekalipun.

Bagian otak yang memproses pengalaman spiritual adalah  bagian "parietal cortex" atau "lobulus parietal inferior kiri" untuk lebih spesifiknya. Selain aktif pada masa-masa spiritual, bagian otak ini juga diaktifkan setiap kali seseorang menyadari dirinya atau orang lain (move-in dan harmonisasi kebersamaan). Ini juga dirangsang ketika seseorang menggunakan keterampilan perhatiannya (mengamati dan mengambil pelajaran).

Dalam studi mereka, para peneliti, yang dipimpin oleh Marc Potenza, profesor psikiatri di Yale Child Study Center dan neuroscience, mewawancarai 27 orang dewasa muda. Mereka bertanya kepada para peserta tentang pengalaman masa lalu mereka yang penuh tekanan, santai, dan spiritual.

Setelah wawancara, para peserta menjalani pemindaian fMRI ketika mereka mendengarkan materi yang direkam berdasarkan pengalaman transenden pribadi mereka. fMRI scan mengungkapkan  bahwa bahkan dengan pengalaman spiritual yang berbeda, otak mereka menunjukkan kegiatan serupa yang berasal dari korteks parietal.

Gelombang otak partisipan mencerminkan pola yang sama ketika mereka terus mendengarkan rekaman mereka masing-masing atau ketika mereka mengalami keadaan transenden masing-masing.

"Kami mengamati dalam kondisi spiritual, dibandingkan dengan kondisi relaksasi-netral, aktivitas berkurang di lobulus parietal inferior kiri (IPL), sebuah hasil yang menunjukkan IPL dapat berkontribusi penting untuk pemrosesan persepsi dan representasi diri lainnya selama pengalaman spiritual," Begitulah para peneliti menulis  dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cerebral Cortex.


OTAK SPIRITUAL BERHUBUNGAN DENGAN RANGSANGAN STRESS SERTA SISTEM IMUNITAS

Penemuan ini sukses menjadi bukti kalau spiritual bukan tentang agama atau beragama. Spiritual adalah bagian netral dari tiap spirit. Jangan tersinggung dulu, perhatikan anak-anak, level mereka menjalani rukun-rukun agama masih lebih berantakan ketimbang mereka yang lebih tua. Namun ciri-ciri otak spiritual yang senantiasa aktif sukses mereka miliki.

Kehadiran corona virus membuktikan hal ini menjadi lebih jelas. Sampai-sampai WHO berani membuat statement kalau anak-anak tidak beresiko tinggi terhadap virus ini.

Penelitian tentang otak spiritual juga menyatakan bahwa medial thalamus dan caudate, bagian yang bertanggung jawab untuk pemrosesan sensorik dan emosional, kurang responsif terhadap rangsangan spiritual dibandingkan dengan stres.

Artinya? Stress yang kita pikirkan bekerja lebih kuat dari sisi spiritual yang kita pikirkan. Simpan informasi ini baik-baik, karena ini akan menjadi pegangan penting bagi kita dalam mengaktifkan otak spiritual. 

Tentunya dengan mengasah otak agar terus menerima rangsangan spiritual kita dapat membantu membangun kekuatan dan mengurangi efek depresi dan stress agar tidak berkembang menjadi penyakit yang pada gilirannya memengaruhi kesejahteraan fisik.

Sahabatku… Ketahuilah, apa yang kami sebut "otak spiritual" saat ini menjadi fokus dari banyak penelitian. Ini bukan tentang "mencari Tuhan" di otak. Juga bukan tentang memuji atau mengkritik praktik agama atau doktrin apapun.

Ilmu otak spiritual ini bertujuan untuk memahami bagaimana spiritualitas berdampak pada pikiran dan kesehatan fisik dan emosional kita. Tujuannya adalah untuk memulai perjalanan penemuan diri untuk mencari kebahagiaan, kelimpahan pribadi, dan kesejahteraan fisik sebagaimana yang telah ditakdirkan olehNYA.

Sahabatku… Kita tidak pernah salah apabila berencana membuat surga dunia. Namun surga dunia itu hanya tentang bagaimana diri membuat surganya sendiri. Kita telah memiliki salah satu alat pendukungnya didalam otak kita dan itu disebut otak spiritual. Sekarang tinggal bagaimana kita senantiasa membuatnya aktif. Kita akan meneruskan pelajaran kita.

Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

  •  
  •  
  •  
  • 0
  • Maret 15, 2020
admin16 admin16 Author

MENGENDALIKAN IMUNITAS TUBUH MELAWAN VIRUS CORONA DENGAN MULAI MEMBANGUN OTAK SPIRITUAL



Sahabatku… Tulisan ini bukan tentang obat tapi tentang pencegahan. Dimana kami mengajak kita semua untuk melakukan salah satu aktifitas pencegahan yang belum terlambat untuk kita lakukan sekarang. Bagaimanapun juga kita tetap harus berusaha melakukan sebab terbaik untuk akibat terbaik. Sementara meningkatkan imunitas tubuh adalah jawaban dari melawan virus, termasuk virus corona.

Fakta yang harus diketahui tentang imunitas yang berlangsung didalam jasad kita sekarang adalah bahwa: Neuron menggunakan sistem kabel sel yang cepat, sedangkan sistem kekebalan menggunakan jenis komunikasi nirkabel. Artinya? Otak dan kekebalan tidak bisa dipisahkan. Hampir setiap kegiatan memanfaatkan keduanya.

Otak berinteraksi dengan sistem limfatik tubuh untuk membantu menangkis penyakit dan meningkatkan kekebalan terhadap mikroba dan virus.

Sistem limfatik sendiri adalah sistem organ pada vertebrata yang merupakan bagian dari sistem sirkulasi dan sistem kekebalan tubuh (kumpulan sel imun). Sampai beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan percaya bahwa sistem limfatik ini berdiri secara independen, namun ini tidak benar lagi.
Telah terbukti kalau neuron (otak) dan sel imun bekerja bersama untuk mengidentifikasi musuh, dan mereka bekerja lebih erat bersama daripada yang diperkirakan sebelumnya untuk menentukan ‘sikap’ terhadap musuh yang teridentifikasi.

Jadi berbicara tentang imunitas melawan bakteri dan virus bukan tentang sekedar mencuci tangan, memakai masker, atau satu botol obat vitamin tapi juga tentang jaringan otak. Dua kapsul vitamin yang kita minum hanya akan menjadi pemicu peningkatan kekebalan yang nomor kesekian, tapi bagaimana otak kita bekerja adalah pemicu kekebalan nomor satu.

Sementara otak kita bekerja berdasarkan pikiran, baik itu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Inilah rahasia besar yang kita kesampingkan dipojokan. Akhirnya kita sukses menjadi korban, padahal Dzat Maha tidak pernah membuat kita untuk menjadi korban.

Pikiran adalah satu-satunya senjata utama manusia, tapi itu hanya berlaku kalau manusia pintar menggunakannya. Tapi bagaimana manusia bisa pintar menggunakan otaknya, kalau informasi tentang hal ini sengaja ditutupi demi sebuah kepentingan, sengaja ditutupi untuk sebuah kemakmuran yang berpihak, sengaja ditutupi agar manusia terus menerus menjadi korban dari hidupnya sendiri.

Tidak sahabatku… Kita tidak akan menjadi korban dan kita akan terus maju, meski harus terus belajar sambil merangkak dalam kegelapan. Karenanya kami akan berbagi pengetahuan dasar untuk meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus, termasuk virus corona.

Memang ini masih terlalu rumit untuk diungkapkan. Namun kita membutuhkan pengetahuan ini sekarang. Karena itu kami berusaha mengungkapkan hal ini sesederhana mungkin. Semoga bermanfaat.


PERTAMA : PAHAMILAH KALAU PIKIRAN MEMPENGARUHI BAGAIMANA SEL IMUN BEKERJA

Pikiran adalah sinyal listrik yang tidak pernah terputus didalam otak. Pikiran secara instan mengubah molekul kompleks dalam sirkuit luas di seluruh otak dan mempengaruhi bagaimana segala hal tentang jasad kita bekerja.  Termasuk bagaimana sirkuit kekebalan juga distimulasi melalui pikiran.

Aktifitas utama sirkuit kekebalan manusia adalah mengidentifikasi musuh, baik itu mikroba dan virus. Ini merupakan pekerjaan yang sulit. Karena baru-baru ini, ditemukan kalau jumlah mikroba dalam tubuh manusia ditemukan 10 kali lebih besar dari jumlah sel manusia. Dengan ini jumlah faktor kerja pembuatan DNA adalah 100 kali lebih besar untuk DNA mikroba dalam manusia daripada DNA sel manusia sendiri. Namun koloni mikroba ini tidak selalu buruk bahkan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Jadi tugas sel imun adalah menemukan siapa musuh dibalik selimut yang menyusup diantara triliyunan mikroba dan virus yang sedang meraja rela didalam jasad kita. Tapi bagaimana sel imun menemukan musuhnya adalah tentang bagaimana neuron (otak) ikut bekerja mengidentifikasi.

Jadi otak dan sistem kekebalan bolak-balik saling berkomunikasi untuk mengidentifikasi musuh dan membuat respon yang sangat kompleks dan terbaik terhadap ancaman musuh yang menyusup.

Contohnya peradangan (inflammation). Peradangan mengacu pada proses tubuh melawan hal-hal yang membahayakannya, seperti infeksi, cedera, dan racun, dalam upaya untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Ketika musuh (bakteri buruk dan virus) masuk merusak sel-sel, tubuh kita melepaskan bahan kimia yang memicu respons dari sistem kekebalan tubuh.

Respons ini termasuk pelepasan antibodi dan protein, serta peningkatan aliran darah ke area yang rusak. Seluruh proses normalnya berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari dalam kasus peradangan akut.

Peradangan akut bisa menjadi peradangan sangat kronis ketika seluruh respon ini terus menetap. Ini bagian berbahanyanya. Peradangan kronis dapat berdampak negatif pada jaringan dan organ kita yang lainnya. Jadi sayangnya pada tingkat tertentu peradangan tidak hanya dapat membunuh musuh (bakteri buruk dan virus) tetapi juga melukai organ-organ tubuh kita yang lainnya.

Untuk menghindari konsekuensi serius ini, otak berusaha memahami tingkat bahaya dan respons fisiologis yang terjadi akibat dari respon tubuh terhadap bakteri dan virus. Otak, secara sadar dan tidak sadar, berupaya memahami keadaan di lingkungan fisik dan sosial eksternal. Otak juga, memonitor lingkungan tubuh internal dan membuat penyesuaian untuk merespons ancaman eksternal. Kemudian otak mengirim sinyal untuk mengatur proses kekebalan tubuh.

Otak menggunakan hormon dan neurotransmiter untuk tujuan ini. Ketika peradangan menjadi terlalu kronis, atau ketika tubuh perlu menggunakan energi untuk tindakan yang lebih penting, maka berbagai sitokin dan steroid dikeluarkan oleh otak untuk menurunkan peradangan dan respons antivirus.

Steroid, yang disekresi oleh adrenal, memiliki efek besar pada penghentian peradangan. Banyak yang telah mengetahui kalau steroid digunakan sebagai obat untuk peradangan pada semua jenis penyakit. Tetapi kurang diketahui kalau steroid juga mengendalikan respons terhadap virus.

Pada penyakit tertentu, sistem pertahanan tubuh (sistem kekebalan) tidak berfungsi dengan baik. Ini dapat menyebabkan peradangan bekerja melawan jaringan tubuh dan menyebabkan kerusakan.

Tindakan otak untuk mengaktifkan kadar steroid mengurangi produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan. Membantu menjaga kerusakan jaringan serendah mungkin. Steroid juga mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh dengan mempengaruhi cara kerja sel darah putih.

Namun bagaimana otak mengatur steroid ini memiliki sebab akibat juga. Adakalanya otak kalah dan error dalam mengatur kadar steroid yang dibutuhkan oleh jasad untuk mengobati peradangan yang harus terjadi akibat bakteri dan virus. Akibatnya jasad manusia kalah dari peradangan yang dibuatnya sendiri.

Memang sekarang steroid dapat ditemukan dalam bentuk pil atau injeksi. Dalam kedokteran steroid digunakan untuk mengobati banyak kondisi di mana sistem pertahanan tubuh tidak berfungsi dengan baik dan justru menyebabkan kerusakan jaringan. Jadi steroid dapat menjadi terapi utama untuk penyakit tertentu.

Tapi sahabatku…

Cobalah menjadi rasional sebentar. Siapa yang lebih mengetahui berapa kadar kebutuhan steroid yang dibutuhkan tubuh, selain tubuh itu sendiri bukan?

Kita hanya bisa mengira-ngira kebutuhannya sesuai dengan penelitian. Tapi yang mengetahui jumlah asli steroid yang pas adalah otak kita sendiri. Obat steroid jangka panjang dapat menyebabkan masalah penglihatan, tekanan darah tinggi, dan osteoporosis. Saat meresepkan steroid/kortikosteroid, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.

Itulah kenapa kita butuh yang alami. Tubuh kita adalah bank obat alami buat dirinya sendiri. Sayangnya gaya hidup kita justru sukses merusak jasad ini sehingga otak menjadi error untuk menentukan mana yang terbaik buat dirinya sendiri. Bahkan saat dirinya sedang sangat kritits dan butuh pertolongan.

Apakah otak suka dengan kondisi ini? Jawabannya adalah tidak. Sudah kita ketahui diatas kalau otak adalah komandan yang paling handal. Tentu ia tidak senang saat tidak bisa lagi mengkomando dengan baik dan benar.

Namun segalanya adalah sebab-akibat.  Lalu apa itu yang menyebabkan otak error dalam mengatur yang seharusnya sukses dia atur???


KEDUA : PAHAMILAH KECEMASAN DAN KETAKUTAN SOSIAL MEMPENGARUHI PIKIRAN, LALU PIKIRAN MEMBUAT OTAK ERROR DALAM MENGATUR SEL IMUN DALAM TUBUH

Faktanya justru kita sedang dihadapi dengan kecemasan tidak henti yang menyebabkan ketakutan meledak-ledak akibat dari wabah corona yang muncul ini. Meski sebenarnya kita butuh kondisi yang sebaliknya untuk mempersiapkan tubuh yang siap dengan imunitas terbaiknya.

Namun kemungkinan besar kita justru akan membiarkan diri terpengaruh arus kecemasan dan ketakutan ini secara sengaja. Karenanya mohon pahami paragraph dibawah ini :  

Sistem kekebalan adalah kumpulan milyaran sel yang bergerak melalui aliran darah. Mereka bergerak masuk dan keluar dari jaringan dan organ, membela tubuh terhadap benda asing (antigen), seperti bakteri dan virus, termasuk virus corona.

Ketika kita stres, kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan antigen berkurang. Itu sebabnya kita lebih rentan terhadap infeksi (peradangan harus terjadi).

Stres jangka panjang juga merangsang gen yang meningkatkan peradangan dengan atau tanpa  melakukan pelepasan steroid. Dalam situasi stress banyak gen yang justru malah mengurangi faktor-faktor yang menstimulasi steroid. Ini didasarkan pada perubahan reseptor steroid di dalam sel.

Jadi alih-alih membuat lebih banyak steroid, gen justru menghasilkan lebih banyak alasan yang meningkatkan peradangan, tapi peradangan yang terjadi didalam tubuh, tidak disertai dengan penawarnya.

Sedihnya proses kompleks sistem imun untuk mengurangi efektivitas reseptor steroid ini harus terjadi pada hewan dan manusia yang mengalami stres berkepanjangan.

Jadi singkatnya pada saat stress, tubuh kita justru akan memaksa tubuh melakukan banyak peradangan, dan menurunkan sistem imunitas yang justru kita butuhkan untuk mengobati peradangan itu.

Sehingga bukan hanya menahan virus bertahan lebih lama, tapi juga memaksa jasad tidak mampu melawan apapun yang diakibatkan dari virus itu. Dan tahukah kita kalau pada tingkat lanjut stress bisa menghentikan efektifitas vaksin?

Jadi sekarang kita bisa membuat kesimpulan sendiri dari kesalahan apa yang sedang kita biarkan berlangsung sekarang. Jujur dengan niat baiknya, media – telah membuat corona ini makin buruk. Membuat kita menjadi semakin sulit untuk tidak cemas dan tidak takut. Akhirnya sulit untuk tidak memilih manjadi stress.

Tapi Sahabatku… Kita masih memiliki pilihan. Masih ada waktu untuk memperbaiki sistem imunitas kita dalam menghadapi hal yang terburuk. Selain kita menjaga asupan dan gaya hidup yang bersih, mohon kita juga untuk mulai membangun otak spiritual.

Karena tulisan ini sudah menjadi sangat panjang, kita akan lanjut membahas pada artikel lanjutannya tentang apa itu otak spiritual, lalu bagaimana pengaruh otak spiritual dalam membangun sistem kekebalan tubuh dan bagaimana kita bisa mulai membangun otak spiritual dengan cara yang mudah.

Akhir kata sahabatku… Coba pikirkan, kenapa Dzat Maha harus membuat sistem stress kalau stress itu tidak pernah baik?

Kalau dipikir-pikir, itu hanya karena stress tidak seharusnya menjadi stress kalau kita mampu menyadari dengan ‘SIAPA’ kita hidup. Kita hanya butuh menjadi waspada bukan menjadi stress. Kewaspadaan adalah anugerah dan obat, agar stress tidak pernah menjadi stress.

Iya betul, kita tidak bisa mengendalikan pergerakan virus corona yang sudah mewabah ini. Tapi kita tetap memiliki pilihan terbaik tentang bagaimana jasad ini melawannya.

Lagi-lagi kita memang diberikan banyak pilihan oleh-NYA. Sudah siapkah kita untuk memilih yang terbaik menurut akal untuk menjaga tubuh ini dari virus corona?


Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

  • 0
  • Maret 12, 2020
admin16 admin16 Author

3 RAHASIA BESAR KENAPA PIKIRAN POSITIF TIDAK PERNAH BERMANFAAT APALAGI BERHASIL?







Seorang sahabat bertanya "Kenapa pikiran tidak pernah berhasil di diri saya, tapi saya perhatikan banyak juga yang berhasil?" Melalui anugerahNYA izinkan kami menjawab.

Sahabatku… Kalau diri kita masih bertanya kenapa pikiran positif tidak bekerja dalam hidup, maka artikel ini sepenuhnya untuk kita baca. Nikmatilah dan temukan rahasianya.


RAHASIA Pertama : karena SESEORANG YANG berpikirAN positif BELUM TENTU MEMILIKI MENTAL YANG POSITIF.

Sudah berapa banyak afirmasi yang kita ucapkan? Sudah berapa banyak sesi motivasi yang kita ikuti? Sudah berapa kali self hypnosis di jalani? Sudah berapa sering self vizualitation di praktekkan? – tapi hasilnya nihil, diujung waktu kita tetap merasa menjadi korban dari keadaan.

Kenapa ini terjadi? Bagaimana bisa seseorang diluar sana begitu berhasil dengan pikiran positifnya, sementara kita bahkan tidak mendekat sedikitpun? Sebenarnya apa yang salah???

Sedihnya memang kebanyakan kita yang tidak berhasil membangun mentalnya se-positif pikirannya akan benar-benar kecewa. Mereka akan menerima kenyataaan kalau pikiran positif tidak pernah bekerja sebaik itu dalam menentukan nasib mereka.

Affirmasi tidak berhasil, self hypnosis gagal dan hidup dikeliling oleh kenyataan yang berlawanan dengan pikiran-pikiran positif itu. Kami yakin kita semua tahu rasanya ini. Dimana kita harus mengaku kalah atas ekspektasi pikiran positif yang tidak berhasil.

Itulah kenapa sebagian orang tidak terlalu suka berpikiran positif, karena mereka sadar kalau mereka sedang menyiapkan kekecewaan yang lebih besar di masa depan.

Padahal itu terjadi karena selama seseorang sibuk membangun pikiran positif, belum tentu ia juga sibuk membangun mental yang positif di saat yang bersamaan. Padahal mental positif lebih dibutuhkan ketimbang hanya pikiran yang positif. Saat seseorang memiliki mental positif, maka ia tidak lagi terlalu membutuhkan pikiran positif.

Itulah kenapa mental dan pikiran seharusnya dibangun secara bersamaan. Sayangnya membangun mental positif tidak semudah membangun pikiran positif. Dan inilah rahasia pertama kenapa seseorang tidak selalu berhasil dengan pikiran positifnya.

Karena kebanyakan kita memang lebih memilih membangun pikiran positif ketimbang mental positif.
Kita bisa mendengar afirmasi positif setiap hari, mengikuti kelas motivasi setiap minggu, berteman dengan seorang spiritual selamanya hanya untuk terus mengasah pikiran positif kita tetap stabil. Namun jangan mengharapkan hal-hal yang mudah seperti ini saat hendak membangun mental yang positif.

Mental positif hanya bisa dibangun dengan 100% hal negatif dan menjadi kuat dengan 100% hal negatif itu. Sampai akhirnya 100% hal negatif tidak ada lagi dalam hidup kita.

Sama seperti saat pertama kali kita coba berlari 10 kilo, jasad kita merasa itu sangat melelahkan diawal, namun setelah menerima lelahnya dan membiasakan dengan lelahnya, maka lama kelamaan lelah itu tidak ada lagi. Ketiadaan lelah itulah tanda kalau mental kita telah positif. Hasilnya, kita tidak lagi membutuhkan kata-kata positif seperti “ayo, ayo kamu pasti bisa!”.

Jadi sebaiknya memang mental dan pikiran positif dibangun secara bersamaan. Lalu bagaimana caranya?

Caranya cobalah untuk tidak selalu menghindari ketidaknyamanan, tapi cobalah untuk melampauinya dengan cara yang baik. Melampaui ketidaknyamanan dengan cara yang baik adalah dengan tidak mengeluh dan tetap waspada untuk tidak merana apalagi tersiksa. Jadi intinya, belajar untuk menjadi cerdas, kreatif dan stabil di dalam situasi yang tidak diinginkan.

Tidak terlalu enak memang, sama seperti menelan obat terpahit dan sadar kalau esok kita akan sembuh.


RAHASIA KEDUA :  karena SESEORANG YANG berpikirAN positif MASIH MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI KORBAN.

Sahabatku… Kesadaran memiliki beberapa lapisan. Bagaimana kita memandang hidup memiliki tingkatan. Sementara tingkatan yang paling rendah adalah sadar kalau hidup terjadi kepadamu.

Artinya, kita sadar kalau kita tidak memiliki andil dalam hidup ini untuk memilih. Dimana semua sudah dipilihkan dan ditentukan. Padahal sebenarnya tidaklah demikian.

Dalam hidup ini banyak contoh orang-orang yang telah berhasil dengan kenyataan yang mereka bentuk dari hukum sebab akibat yang mereka buat sendiri. Mereka memikirkan kesuksesan, mereka melakukan sebab akibat dari kesuksesan yang mereka pilih dan mereka berhasil hidup di dalam kesuksesan itu.

Kalau kita bertanya, kenapa itu bisa terjadi dengan mereka – sementara tidak bagi kita? Jawabannya adalah karena mereka memiliki kesadaran yang setingkat diatas kita.

Mereka sadar kalau nasib itu adalah pilihan. Mereka sadar Dzat Maha tidak memilihkan nasib seseorang namun hanya memberikan banyak pilihan-pilihan yang bisa dipilih, apapun itu. Mereka sadar kalau tidak ada yang namanya kebetulan, segalanya terjadi karena sebab dan akibat, dan dengan ini mereka selalu menyusun sebab terbaik untuk akibat terbaik.

Sahabatku… Coba kita sejenak move in untuk memeriksa tingkatan kesadaran kita. Apakah kita memiliki kesadaran pada lapisan yang pertama, atau lapisan yang setingkat diatasnya?

Jawaban jujur kita akan menguak kenapa pikiran positif kita tidak pernah berhasil. Alasannya mungkin karena kita masih sadar kalau kita hanya menunggu nasib yang berubah, namun tidak pernah membuat nasib kita berubah.

Solusinya untuk rahasia kedua ini adalah, cobalah untuk tidak hanya membangun pikiran positif namun juga aksikanlah pikiran-pikiran positif itu dalam aksi yang nyata. Lakukanlah setiap image kebaikan yang kita visualisasikan. Lakukanlah setiap kata motivasi yang kita dengar. Lakukanlah dan lakukanlah. Ingat saja kalau kita butuh sebab untuk menerima akibat.


RAHASIA KETIGA :  karena SESEORANG YANG berpikirAN positif MENGONTROL INTUISINYA SENDIRI.

Sahabatku… Intuisi adalah arahan fenomenal bagi mereka yang senantiasa mengharapkan kebahagiaan hakiki. Syaratnya intuisi tidak bisa terkontrol oleh yang namanya ego, ketakutan dan bahkan pikiran positif sekalipun.

Intuisi ini sangat netral dan hanya berada di zona netral. Sementara zona netral itu melampaui negatif dan melampaui positif.

Masalah tersembunyi dari berpikir positif adalah kita sangat percaya diri kalau pikiran positif ini adalah sumber kebahagiaan diri yang terbaik. Padahal itu belum tentu demikian. Akhirnya kita mengontrol intuisi yang masuk kepada kita.

Ambil contoh, kita begitu berpikir positif untuk diterima bekerja di salah satu perusahaan ternama, kita menetapkan diri kalau itu adalah yang terbaik dan itu adalah sumber kebahagiaan diri.

Pada masa di mana kita sedang membangun zona berpikir positif itu, kemungkinan kita akan dituntun oleh intuisi yang bahkan senantiasa mengarahkan diri untuk melakukan hal yang kebalikan dari goal kebahagiaan awal kita. Bisa itu kita dituntun untuk membuka usaha atau mungkin mengasah skill lain.

Ini memang hanya contoh, namun sahabatku… Dalam porsi kita membangun pikiran positif kita harus juga tetap belajar membangun kenetralan.

Kenetralan adalah sumber kebahagiaan yang melampaui negatif dan positif. Intuisi tidak akan salah, tapi pikiran positif kita mungkin melakukan kesalahan.

----
Akhir kata sahabatku… Jangan marah apabila pikiran positif ini tidak pernah berhasil. Jangan kecewa kalau kita masih terus harus mengkoreksi pikiran positif ini. Jangan sedih kalau sampai sekarang kita belum melampaui pikiran positif ini.

Namun berbanggalah, tersenyumlah, dan berbahagialah karena kita tidak mensia-siakan kesempatan pelajaran ini. Bukankah itu hal yang paling positif ?


Salam Semesta

Copyright 2020 © www.pesansemesta.com

  •  
  •  
  • 0
  • Maret 11, 2020
admin16 admin16 Author

DATABASE

COPYRIGHT

Seluruh artikel didalam website ini ditulis orisinil oleh tim penulis Pesan Semesta. Artikel yang kami share melalui website ini bukan hasil jiplakan, kutipan atau terjemahan.

Bagi pembaca yang ingin menghubungi penulis silahkan mengrim pesan melalui email : pesansemesta@yahoo.com


SALAM SEMESTA