TIGA RAHASIA BESAR AGAR DOA MANUSIA SENANTIASA TERKABUL
Maret 31, 2020
Sahabatku… Tidak semua orang
merasa doanya terkabul. Banyak yang masih tersudut dipojokan dengan doanya
masing-masing. Padahal Dzat Maha sudah membuat sistem super hebat agar setiap
doa itu terkabul. Seharusnya doa kita memang selalu terkabul. Masalahnya, itu
tidak terjadi. Lalu kenapa doa manusia tidak terkabul dan bagaimana caranya agar
doa kita senantiasa terkabul?
Sebelum kami menjawabnya, mohon
pahamilah kalau sistem terkabulnya doa bukan tentang kadar iman seseorang.
Kalau pun kita tidak beriman sekalipun, doa kita tetap akan dikabulkanNYA apabila
kita mampu mengerti sistemNYA.
Sistem yang dibuat oleh Dzat Maha
adalah sistem yang netral. Sistem ini bekerja bagi seluruh isi semesta. Rahmat
bagi semesta alam. Begitulah senantiasa bekerja, meski nama Tuhan yang kita
sebut tidak sama, atau kita tidak pernah mengenal nama Tuhan sekalipun.
Sahabatku… Pada hakikatnya doa
muncul sebagai hasil dari getaran energi pikiran. Setiap getaran harusnya
menarik frekuensi yang sama sesuai dengan getarannya. Itulah kenapa Dzat Maha
senantiasa menjanjikan kepastian pengabulan doa. – Jadi apa itu rahasia besarnya?
RAHASIA Pertama : SAAT BERDOA
JANGAN MEMINTA – berdoalah seakan doa itu sudah terkabul
Sahabatku… Kesalahan pertama yang
kita lakukan saat berdoa adalah MEMINTA. Tapi bagaimana bisa salah – bukankah karena
kita tidak memiliki justru kita meminta?
Jadi begini, doa adalah frekuensi
yang kita lepas. Dalam berdoa apa yang kita lepas bukan kalimat, melainkan energi
yang kita bentuk. Apabila dalam doa kita membentuk energi tidak memiliki, itu
sama saja dengan kita melepas frekuensi tidak memiliki. Padahal frekuensi hanya
akan menarik frekuensi yang sama.
Saat kita meminta, berarti energi
yang kita getarkan adalah energi tidak memiliki. Dengan kata lain, frekuensi
yang kita tarik adalah frekuensi tidak memiliki dan frekuensi yang akan kita
tangkap adalah frekuensi yang sama juga.
Logikanya, 0 + 0 = 0. Jadi kalau
begini hampir selamanya kita tidak akan memiliki apa yang kita minta. Kecuali
kita melakukan sebab-akibat yang kebalikannya. Maka solusinya adalah, jangan
meminta saat berdoa tapi baliklah situasinya.
Ambil contoh kita berdoa untuk
sembuh. Maka ketimbang berdoa “Ya Tuhan mohon sembuhkanlah saya” cobalah untuk
membalik situasinya
“Ya Tuhan terimakasih untuk
kesembuhan yang kau anugerahkan. Setiap anggota tubuhku bekerja sedemikian
baiknya. Jiwaku menguat. Hatiku gembira dengan kesembuhan ini. Aku senantiasa
bersyukur dengan kesembuhan ini”
Dengan cara ini kita membentuk energi
sesuai dengan apa yang kita inginkan, bukan sesuai dengan apa yang tidak kita
inginkan. Kalau kita meminta sembuh, berarti kita tidak memiliki sembuh, maka
sembuh tidak akan menghampiri kita. Kalau kita bersyukur akan kesembuhan, maka
kita akan senantiasa dikelilingi dengan energi kesembuhan.
Saat berdoa, apapun doanya. Asumsikan
kalau diri kita sudah memiliki apa yang ingin kita miliki. Bukan hanya sekedar
asumsi namun rasakanlah juga euforianya. Izinkan diri kita tersenyum dan
mensyukurinya terlebih dahulu.
Tidak ada yang salah disini. Sistem
ini bukan sedang mengajari kita untuk membohongi kenyataan. Justru sebaliknya, sistem
ini mengajari kalau kita bukanlah korban dari keadaan. Kita hidup bebas untuk membentuk
energy kita sendiri.
Dzat Maha tidak pernah membuat
kita untuk sedetik pun menjadi korban, kenapa kita menjadi seperti ini, hanya
karena kita besar tanpa sedikitpun tahu kalau diri ini tidak terbatas.
Kalau kita memahami rahasia ini,
maka kita tidak akan pernah mengulang-ngulang doa yang sama. Tapi kita hanya
akan menghadirkan selalu rasa syukur yang sama disetiap desah nafas kita.
Karena doa kita memang akan terkabul sesuai dengan energi apapun yang kita
bentuk.
Segalanya apa yang dibentuk
manusia memang sudah terkabul. Dengan kata lain, sistem ini ingin mengajarkan
kita kalau apapun itu energi yang kita bentuk adalah DOA. Dan inilah rahasia
yang kedua.
RAHASIA KEDUA : DOA BUKAN MANTRA YANG DIBACA – DOA ADALAH GERAKAN
MANUSIA
Manusia adalah energi. Pada lavel
yang tidak mampu kita saksikan, manusia hanyalah energi. Molekul pembentuk sel
kita hanya terbentuk dari atom. Sementara atom hanya terbentuk dari energi.
Energi senantiasa bergetar, lalu getaran
energi menghasilkan frekuensi, lalu frekuensi ini menarik frekuensi yang sama. Jadi
sebenarnya apapun itu gerakan kita adalah doa. Baik terucap seperti diatas atau
tidak pernah terucap sekalipun.
Sampai detik ini memang sebagian manusia
masih berpikir kalau doa itu sekedar bait-bait yang diucapkan, tapi itu tidak
sepenuhnya betul. Karena apapun yang mereka aksikan adalah membentuk energi.
Jadi, kalau kita mau doa kita
senantiasa terkabul, maka mulailah memperhatikanlah aksi-aksi kita.
Karena aksi kita merupakan bukti
dari energi seperti apa yang sedang kita bentuk? Dari sana kita akan tahu
bagaimana energi kita bergetar dan frekuensi apa yang akan sedang kita tarik?
Kalau kita mau berpikir dengan
akal, sebenarnya kita sudah bisa memprediksi kenapa doa kita tidak terkabul
atau terkabul lewat gerakan kita sendiri. Apabila aksi yang kita lakukan
bukanlah doa yang kita inginkan. Maka wajar kalau doa kita tidak pernah terkabul.
Ambillah contoh yang sama. Seseorang
berdoa ingin sehat. Tapi energi yang dia bentuk adalah merokok, makan makanan
yang tidak baik bagi jasad, tidak menjaga kebersihan jasad dan lain sebagainya.
Kalaulah aksinya seperti ini, mungkinkah doanya untuk sehat terkabul?
Kalau energi yang seseorang
bentuk 100% berseberangan dengan doanya – maka seharusnya akalnya bisa menjawab
dengan jelas kenapa doanya tidak pernah terkabul.
Pikirkan sahabatku…. Karena Dzat
Maha membuat sistem ini hanya agar kita mau memikirkannya dengan akal yang
jernih.
Kejernihan akal akan membawa kita
pada pemahaman kalau doa memang sudah, dan akan selalu terkabul. Segala sesuatu
memang telah dibuat nyata olehNYA. Tapi tidak secara otomatis. Kita harus
bergerak!
Berdoa bukan tentang bait-bait
mantra. Berdoa adalah sekumpulan AKSI DINAMIS yang dijalankan secara OPTIMIS.
Sebagai energi fitrah manusia
bukan untuk berdiam saja dan menyusun harapan. Fitrah manusia adalah untuk
ber-aksi. Roda kehidupan hanya bermuara pada AKSI-AKSI. Begitupun dengan doa hanya
bermuara pada AKSI juga. Tanpa aksi apalah doa kita selain kumpulan kehampaan.
Hidup ini dibangun oleh
aksi-aksi, bahkan energi tidak pernah bergetar, inilah berdoa yang sebenarnya. Pahamilah
ini dan doa kita akan senantiasa terkabul.
RAHASIA KETIGA : HADIRKANLAH KENETRALAN – TANPA KENETRALAN DOA HANYALAH
RAUNGAN EGO.
Rahasia besar terakhir sahabatku…
Pahamilah kalau bahkan saat berdoa kenetralan harus tetap hadir. Tanpa
kenetralan doa hanya akan menjadi raungan ego. Baik itu doa yang kita
panjatkan, ataupun doa yang kita aksikan.
Saat kita tidak bisa netral, dan
saat doa tidak lagi netral, maka kita akan terus mendikte Dzat Maha dan mendikte
seluruh bimbinganNYA. Kita akan berlagak sebagai Tuhan yang tersesat. Kita
terus-terusan meraungi ego kita agar keinginan kita terpenuhi.
Tanpa kenetralan kita akan terus menyuruhNYA
agar tidak pernah sampai memasukkan diri ke dalam perangkap musuh. Padahal bagi
Dzat Maha dengan terperangkap kita bisa belajar untuk menemukan jalan menuju
surga.
Kenetralan adalah wajah ikhlas
yang utama. Karenanya mohon periksalah kembali doa kita, apakah terdapat
keikhlasan didalamnya? Apakah kita berdoa, atau kita sedang menyuruh-nyuruh
dzat yang kita panggil Tuhan? Kalau belum, mari belajar lagi sahabatku…
Ingat saja kalau ikhlas itu bukan
sekedar apa yang rela kita bagi, atau apa yang rela kita terima. Tapi seberapa
rela kita menghilangkan diri. Bergerak dalam ketulusan sebagai jiwa yang hanya
mengikatkan diri denganNYA. Hanya ada gerakanNYA didalam gerakan kita. Hanya
ada keinginanNYA didalam keinginan kita. Hanya ada diriNYA didalam diri kita.
Saat seseorang berhasil dengan ikhlasnya.
Maka setiap gerakan adalah kerelaan tapi tanpa gerakan kerelaan itu sendiri.
Seperti air yang masuk kedalam gelas atau masuk kedalam mangkuk. Bukankah air
tidak pernah berpikir apakah dia rela atau tidak rela membentuk dirinya menjadi
gelas atau mangkuk. Sebegitu saja dia mengikuti yang membentuknya.
Itulah keikhlasan, yaitu kita
memblendingkan diri kita. Membiarkan Dzat Maha Pengatur Semesta ini yang
menuntun dan membiarkan diri dituntun.
Kalau sudah begini, jawablah
sahabatku… Apakah ego kita akan meraung-raung menuntut Tuhannya? Tidak akan
pernah sahabatku… Pada moment inilah kita akan benar-benar mentuhankanNYA.
Akhir kata Sahabatku…
Rahasia sistem ini sangat
sederhana, namun begitu kuat. Sistem ini hanya ingin kita paham kalau tidak ada
yang perlu dikhawatirkan, kita tidak tercipta dan hidup untuk menjadi korban. Bagaimanapun
kita membentuknya, doa kita tetap akan terkabul se-yakin apa kita menyakininya.
Sekuat apa kita merasakan opitimisnya. Dan seberhasil apa kita meng-aksikannya.
Dari awal sampai kapanpun doa manusia
memang sudah terkabul bersamaNYA. DIA-lah Dzat Pemberi Rahmat bagi semesta alam.
RahmatNYA tidak pernah tertutup hanya bagi yang beriman.
Salam Semesta
5 KESALAHAN YANG DILAKUKAN DALAM PROSES SUPER HEALING
Maret 25, 2020
Sahabatku… Tubuh kita memiliki kemampuan
luar biasa untuk memperbaiki dirinya sendiri. Tubuh kita akan bekerja keras
sendiri untuk membantu kita pulih.
Itulah kenapa kami menyebutnya
SUPER, karena saat kita sakit dan tidak tahu harus bagaimana, ribuan reaksi
kimia dan biologis terjadi sepanjang hari dan malam terus bekerja secara
otomatis untuk membantu kita sembuh.
Ketika organ kita terluka,
sel-sel darah putih yang disebut neutrofil bergegas ke lokasi, untuk menangkal
infeksi. Sel darah lain yang disebut monosit mengubah diri menjadi pemulung
(makrofag), untuk menelan dan melahap jaringan mati dan membantu mengendalikan
peradangan.
Ini hanya sedikit contoh, ada
begitu banyak pasukan sel yang membantu kita dalam penyembuhan sehingga kita
tidak dapat menghitung semuanya. Meski demikian proses super healing bukan
sekedar pekerjaan internal jasad. Faktor eksternal juga turut mempengaruhi
bagaimana proses ini berlangsung. Salah satunya adalah aksi-aksi keliru yang
secara sengaja kita lakukan.
Terdapat lima kesalahan sepele
yang sayangnya masih kita lakukan secara sengaja saat sakit dan kelima aksi ini
sangat mempengaruhi jasad kita dalam proses super healingnya.
1# MENOLAK RASA SAKIT
Sahabatku… Memang tidak ada
manusia yang mau rasa sakit, namun saat kita dalam proses super healing hal
pertama sebelum apapun adalah menerima rasa sakit itu terlebih dahulu.
Kalimat yang paling pantas untuk
kita ajarkan ke dalam diri saat sakit adalah :
“Tubuhku yang super, saat ini
kamu harus merasakan sakit. Terimakasih kepadamu rasa sakit, karena denganmu aku
bisa berterimakasih kepada rasa sehat. Sekarang bersamamu kita akan belajar
untuk sembuh agar sehat kembali datang”
Penerimaan adalah energy yang
kuat. Jangan salah sangka. Kita dapat mengubah situasi apa pun. Tetapi jika
kita tidak dapat sepenuhnya melihat apa yang ada, maka kita tidak membiarkan
diri kita terbuka pada keajaiban transformasi. Penerimaan adalah energi yang
memungkinkan sesuatu yang lebih besar datang.
Penerimaan dapat mendorong kita
maju. Hal-hal dapat benar-benar berubah ketika kita menerima di mana kita
berada dan menghormati Sumber energi yang memberpikirkan tubuh dan kesadaran
kita untuk terus semangat mengobati diri
2# SENGAJA Menghilangkan akal
Sahabatku… Kami tahu betapa
penting dan bergunanya pikiran positif dalam proses self healing. Tapi saat
kita mempraktekkan pikiran positif, kita juga tidak boleh menghilangkan porsi
akal dari pikiran kita sendiri.
Akal kita mengenal sesuatu yang
disebut sebab akibat. Akal kita mengenal mana yang terbaik dan mana yang
terburuk. Akal kita juga mampu merencanakan dan menyusun aksi.
Iya betul, kita memiliki pikiran
positif kalau kita akan sehat, kita akan sembuh, dan kita akan terbebas dari
segala penyakit. Ini merupakan hal yang sangat bagus. Namun di dalam pikiran positif
itu, akal tetap harus bekerja untuk menuntun kita.
Karena kita diberi akal olehNYA
untuk mampu menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Kita diberi akal untuk
mampu mengolah dan memikirkan hasil akhir dari sebuah tindakan. Kita diberi
akal untuk mampu memilih pilihan yang baik dan meninggalkan pilihan yang buruk.
Karenanya untuk mencapai super
Healing yang sempurna, kita tidak boleh menghilangkan porsi akal kita untuk
berpikir. Jangan izinkan pikiran positif bekerja begitu liar sehingga
mengingkari akalnya sendiri.
Tetaplah ikuti akal kita yang
selalu menuntun kalau sebab terbaik akan menghasilkan akibat terbaik.
3# MENEMPATKAN PIKIRAN PADA FREKUENSI YANG SALAH
Sahabatku… Ini merupakan hukum
frekuensi. Apabila energi mengeluarkan getaran tertentu, lalu getaran itu
memancarkan frekuensi tertentu. Maka frekuensi tertentu yang terpancar hanya
akan menerima frekuensi yang sama persis dari semesta.
Itulah kenapa frekuensi yang kita
lepas saat sakit, memiliki andil yang cukup besar dalam kehidupan manusia,
termasuk dalam proses super healing. Pikiran adalah sumber energi utama kita
melepaskan frekuensi. Sementara frekuensi selalu akan menarik frekuensi yang
sama.
Memang bukan hal yang mudah untuk
berhenti memikirkan sakit pada saat kita terpuruk sakit. Namun cobalah untuk
memfokuskan pikirkan pada sehat, untuk menarik frekuensi sehat. Ini akan sangat
membantu pada proses super healing untuk mempercepat kesembuhan.
4# MENYERAH UNTUK
BERSABAR
Sahabatku… Bersabarlah… Sabar yang dipesankan olehNYA itu
bukan tindakan menyerah pada keadaan, tapi memilih untuk tidak menyerah pada
keadaan.
Keinginan kuat kita untuk terus sembuh
akan terbaca oleh seluruh anggota tubuh. Keinginan kuat kita akan memacu diri
agar senantiasa melakukan sebab terbaik untuk akibat terbaik. Keinginan kuat
kita akan membiarkan diri merencanakan aksi-aksi yang mendekatkan kita pada
kesembuhan diri.
Beriman adalah memilikiNYA.
Sabarnya orang yang memilikiNYA adalah kekuatanNYA. Jadi kalau kita memiliki
kekuatanNYA apakah kita akan berhenti dengan kebaikan yang masih terus bisa kita
pilih karenaNYA?
5# LUPA BERSYUKUR
Sahabatku… Biasanya kita selalu fokus
menunggu hal besar untuk disyukuri, namun terus menyepelehkan rasa syukur pada hal-hal
yang kecil. Padahal bersyukur adalah energy kesembuhan terbesar dari segalanya.
Syukur memiliki kapasitas untuk
meningkatkan neurokimia penting. Ketika pikiran kita fokus pada perubahan
kesehatan yang membaik, meskipun perubahan itu masih dalam porsi yang kecil. Namun
rasa syukur kita itu akan membuat
lonjakan bahan kimia perasaan baik seperti dopamine, serotonin dan oksitosin. Ketiga
hormon ini sangat amat berkontribusi pada proses super healing.
Jadi semakin banyak rasa terima
kasih dipraktikkan, semakin dekat kita pada kesembuhan diri.
Akhir kata sahabatku… Sampai
detik ini kita terus melepas harapan yang terbaik, dan dibalik layar-layar
harapan kita yang tebal tetaplah memilih untuk belajar. Segala kondisi baik itu
sehat dan sakit adalah porsi pelajaran. Teruslah belajar, meski dalam sakit
sekalipun.
Salam Semesta
Copyright 2020 ©
www.pesansemesta.com
CARA MUDAH BERKOMUNIKASI DENGAN TUBUH
Maret 22, 2020
Sahabatku… Sebenarnya banyak cara
yang bisa digunakan untuk memulai komunikasi dengan tubuh. Namun kami ingin
berbagi teknik yang sangat mudah dan effektif disini, sehingga kita semua bisa
mengaplikasikannya demi kesejahteraan fisik.
Teknik ini merupakan hasil dari pengalaman yang kami aplikasikan secara pribadi. Bagi kami pribadi, teknik ini cukup membuat diri semakin mampu merasakan kebersamaan yang erat dengan tubuh. Meningkatkan kesadaran kalau tubuh bukan sebuah bagian yang pasif. Dahulu kami juga sempat berpikir kalau tubuh hanyalah tubuh. Seperti mesin dingin yang tidak memiliki kesadaran.
Teknik ini merupakan hasil dari pengalaman yang kami aplikasikan secara pribadi. Bagi kami pribadi, teknik ini cukup membuat diri semakin mampu merasakan kebersamaan yang erat dengan tubuh. Meningkatkan kesadaran kalau tubuh bukan sebuah bagian yang pasif. Dahulu kami juga sempat berpikir kalau tubuh hanyalah tubuh. Seperti mesin dingin yang tidak memiliki kesadaran.
Namun sejak kami mulai
berkomunikasi dengannya. Ternyata tubuh merupakan bagian diri yang memiliki
kesadaran dan tugas rutin yang senantiasa mereka emban dengan penuh tanggung
jawab dan kekhidmatan.
Tubuh manusia adalah kumpulan kehidupan
buatan Dzat Maha yang begitu tersistem rapi untuk mempertahankan
keberlangsungan hidup kita. Sayangnya, kita tidak memahami tubuh kita sendiri,
akhirnya secara langsung justru kita malah merusaknya sendiri.
Sahabatku… Berkomunikasi dengan
tubuh merupakan sarana yang indah untuk kembali mengenal lalu memahami tubuh
kita sendiri. Pastinya dengan ini kita akan mampu mensetting tubuh yang lebih
sehat dan lebih sejahtera pastinya. Ini karena kita memiliki pengetahuan
tentang apa yang dibutuhkan tubuh kita sendiri secara pribadi. Semoga teknik
ini bermanfaat bagi kita semua.
# PERTAMA
Kami meminta kita untuk mengambil
satu moment yang nyaman, pejamkan mata, lalu masuklah kedalam diri kita
sendiri. Izinkan diri merasakan kehadiran kita.
Mulailah dengan merasakan aliran
di dalam otak. Lanjut dengan merasakan tarikan dan hembusan nafas. Lalu rasakanlah ritme degup jantung kita. Rasakanlah
darah yang memompa dari jantung berjalan perlahan dan tenang menuju kepala,
lalu turun ke tenggorokan kedua bahu, tangan, dada, perut lalu kedua kaki.
Rasakan pula tulang rangka kita yang menopang semuanya itu.
Perlahan-lahan… Rasakanlah diri kita
dan ucapkan “Selamat datang diri, aku datang”
# KEDUA
Cobalah untuk menanyakan kabar
kepada diri kita sendiri “Apa kabar diri?” cukup diucapkan melalui frekuensi pikiran,
tidak perlu bersuara, lalu tunggulah sebentar sambil terus merasakan diri.
Biasanya dalam waktu kurang dari lima menit. Tubuh kita akan memberi kabar
tentang dirinya. Pesan kami jangan kaget dengan diri yang memberi kabar. Itu merupakan
awal hubungan yang baik.
Bagaimana tubuh memberi jawaban
bisa dengan beberapa cara. Kita bisa mendengar frekuensi pikiran yang terdengar
sama turut menjawab pertanyaan yang kita ajukan dengan jelas.
Atau kita bisa tiba-tiba
merasakan ada bagian jasad yang tidak terasa baik, dan seperti meminta
pertolongan. Ketika ini terjadi hal yang harus kita lakukan adalah memusatkan
perhatian ke bagian jasad yang terasa sakit itu, lalu berikanlah energy perhatian.
Bayangkan kita memberikan energy yang baik pada bagian yang sakit itu. Tanyakan
pula apa yang bisa kita bantu, untuk mengurangi sakit itu.
Apabila tubuh kita justru terasa makin
baik dan relaks, maka itu pertanda kalau tubuh kita dalam kondisi yang nyaman. Biasanya
pada kondisi nyaman ini gelombang tetha otak menjadi aktif. Tidak ada yang
salah apabila pada moment ini kita ingin memberi tahu tubuh kita apa yang ingin
kita lakukan seolah-olah kitalah pemimpinnya.
Namun, untuk menjadi pemimpin
yang bijak dan efektif, kita perlu memberi tahu tubuh mengapa kita
menginginkannya melakukan apa yang kita katakan, dan apa manfaatnya bagi tubuh.
Bagi tubuh kita, kepentingan
ditentukan oleh jumlah perhatian atau energi emosional yang kita berikan. Tubuh
kita akan selalu mematuhi kebutuhan kita dengan cara yang efisien ini. Semakin
kita menaruh perhatian, fokus dan rasa kebutuhan, maka semakin tubuh kita
pengerti kalau hal yang kita inginkan ini adalah sebuah kebutuhan yang harus
terpenuhi.
Kebutuhan adalah setingkat diatas
keinginan, dan tubuh kita sangat memahami perinsip ini. Contoh kecilnya, kita
tetap akan mengantuk, meski kita begitu ingin tidak mengantuk. Kita tetap akan
pergi ke kamar kecil, meski kita menahannya. Ini karena tubuh kita secara
sistematis terus membaca kebutuhan jasad kita.
# KETIGA
Cobalah untuk terus berkomunikasi
kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik. Hindari keluhan, ratapan dan
bahasa yang menyudutkan diri. Jangan lupa juga ucapkanlah terimakasih untuk seluruh
kinerja tubuh kita.
Sama seperti kita, tubuh juga
menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi ketika kita
mengatakan "Terima kasih" kepada tubuh, maka tubuh akan cenderung
melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita. Otomatis pikiran kita pun
akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging
begitu saja. Jadi mengertilah, kalau pujian dan terimakasih yang tulus langsung
menghasilkan efek yang lebih baik.
__________________
Sahabatku… Cukup tiga langkah
saja. Maafkan kami atas kesederhanaannya. Karena ini memang sebegitu sederhana sebenarnya.
Pahami sebelumnya kalau komunikasi
tidak memberi perintah apalagi kritik. Komunikasi seperti percakapan dua
sahabat, di mana "mendengarkan" sama pentingnya dengan
"berbicara". Jadi kita berkomunikasi kepada tubuh, bukan untuk memerintahnya,
bukan untuk mengutuknya. Namun untuk mengenalnya lalu memahami kebutuhannya. Sehingga
kita dengan tubuh kita bisa lebih saling memakmurkan lagi dalam keharmonisan.
Kita juga perlu memahami kalau pun
kita tidak pernah hadir untuk berkomunikasi secara langsung seperti cara diatas
atau cara lainnya, tetap tubuh kita mendengarkan setiap pikiran, kata, dan
gambar yang kita visualisasikan, dan tidak hanya itu, tubuh kita juga bereaksi
terhadapnya.
Apakah ini hanya terkaan atau
wujud spiritualitas yang aneh???
Sayangnya TIDAK. Bahkan dalam dunia
medis, kita sudah mengerti betul kalau sel-sel tubuh kita hanya mengikuti
instruksi yang diberikan oleh sistem saraf. Semua yang dilakukan tubuh
terhubung dengan saraf. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,
organ-organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan
seluruh tubuh.
Efek dari keterhubungan ini akan berlipat-lipat
apabila kita secara sengaja berkomunikasi dengan tubuh. Sudah dipahami secara
medis kalau organ komunikasi paling utama terjadi di dalam otak.
Otak manusia diyakini berfungsi
dalam lingkungan kimia yang kompleks melalui berbagai jenis neuron dan
neurotransmiter. Neuron adalah sel-sel otak, berjumlah miliaran, yang mampu berkomunikasi
instan satu sama lain melalui pembawa pesan kimia yang disebut
neurotransmitter.
Ketika kita menjalani hidup kita,
sel-sel otak secara konstan menerima informasi tentang lingkungan kita. Otak
kemudian mencoba membuat representasi internal dunia eksternal kita melalui
perubahan kimia yang kompleks.
Artinya? Tubuh kita berubah
tergantung bagaimana kita berkomunikasi dengannya. Jadi secara tidak sadar kita
memang berkomunikasi dengan seluruh sel-sel tubuh kita dan sistemnya.
Lalu… Apa salahnya sekarang,
kalau kita secara sadar mulai menjadi pemimpin yang baik dan ramah dengan mulai
berkomunikasi dengan tubuh kita sendiri?
Sahabatku… Tanpa perlu
dipungkiri. Saat ini kita sedang membutuhkan tubuh yang terbaik. Bagaimana
kalau sebagai permulaaannya, mari kita mulai secara sadar berkomunikasi dengan
tubuh untuk mulai membangun tubuh yang baik. Percayalah apa yang kita mulai
ini, benar-benar akan bermafaat.
Kalau kita cukup sibuk lakukan komunikasi
sadar ini dua kali dalam sehari, atau sebenarnya kita bisa lakukan komunikasi
ini setiap saat tanpa jeda. Bukankah Dzat Maha sudah memberikan kita kesatuan
yang tidak terpisahkan antara kita dengan tubuh ini? Kalau begitu mari kita
hargai keeratan hubungan kita ini dengannya.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
CARA MEMPERTAHANKAN VIBRASI TINGGI DALAM KONDISI KECEMASAN
Maret 18, 2020
Sahabatku... Jujur saja Bumi dan isinya sedang
terselimuti oleh pancaran elektromagnetik dari vibrasi energy rendah yang terpancar
dari kondisi kecemasan kita. Menjaga agar energy kita tetap berada dalam vibrasi
yang lebih tinggi akan menjadi semakin penting bagi kita dan seluruh dunia saat
ini.
Kecemasan merupakan vibrasi energy
rendah. Vibrasi energy rendah hanya akan menarik vibrasi energy rendah. Padahal
energy rendah benar-benar akan mempengaruhi kesejahteraan diri.
Vibrasi energy rendah akan
menurunkan suasana hati kita, menurunkan imunitas dan kekuatan jasad kita,
menurunkan ketajaman instuisi kita. Tidak hanya itu, vibrasi energy rendah juga
akan memperburuk kondisi Bumi dan semesta.
Namun bagaimanakah caranya? Bagaimana
kita bisa tetap mempertahankan vibrasi tinggi dalam kondisi kecemasan –
mungkinkah itu dilakukan? Sahabatku… Semoga jawaban ini berguna.
1# Sadari di vibrasi mana PIKIRAN
kita sedang hidup
Faktanya ketika kita memikirkan
suatu pikiran tertentu, sel-sel otak kita atau neuron akan bervibrasi pada
frekuensi tertentu dan energi berkecepatan tinggi ini akan menarik frekuensi
apa pun yang kita vibrasikan melalui pikiran.
Sementara semua kecemasan apapun
alasannya didasarkan dari ketakutan, dan itu semua HANYA berlangsung didalam
pikiran. Pikiran kita mensimulasikan deretan gambar terburuk dari suatu kondisi
yang kita prediksi bisa terjadi di masa depan. Awal dari kecemasan, yaitu
pikiran netral yang terpengaruh oleh jebakan ketakutan.
Disebut jebakan karena ketakutan
sesuatu yang sangat imajinatif dan sayangnya apabila kita memilih terperangkap
di dalam pikiran ketakutan, maka energy pikiran kita akan mempengaruhi
elektromagnetik yang memancar agar sesuai dengan vibrasi rendah pikiran kita.
Dengan menyadari hal ini, maka
kita akan mulai menjaga pikiran kita agar senantiasa memandang segalanya dalam
kenetralan, agar apapun informasi yang bersifat ketakutan tidak serta merta kita
biarkan berproses liar menjadi kecemasan.
Masalah utama sekarang adalah;
kita tidak terlalu sadar dengan isi pikiran kita. Kita terus saja memaksa
pikiran kita mengkonsumsi pil-pil ketakutan, meski kita tidak mau dan tidak
pernah suka menjadi cemas.
Jadi cara agar kita bisa
mempertahankan vibrasi tinggi, adalah kita harus mulai menyadari di vibrasi
mana pikiran kita sedang hidup. Karena MOVE ON akan menjadi lebih mudah setelah
kita mengenal diri. Sebagai pemimpin diri kita harus sadar akan energi yang
kita bentuk dan pancarkan. Baik itu energy vibrasi tinggi atau energy vibrasi
rendah.
Lalu apa yang harus kita lakukan kalau
ternyata posisi kita hidup sekarang adalah di dalam vibrasi energy rendah?
Sahabatku… Setelah kita bisa menyadari
posisi pikiran kita sendiri, maka kita bisa melakukan cara kedua ini.
2# Pilihlah untuk pindah vibrasi
dengan menyaksikan kebaikan
Hidup adalah tentang pilihan. Begitu
juga dengan vibrasi rendah atau tinggi, itu juga merupakan pilihan. Setelah
kita mampu menyadari di posisi mana kita berada, maka pilihlah untuk pindah
dari vibrasi rendah menuju vibrasi tinggi.
Sahabatku… Kecemasan akan selalu
menjadi energy vibrasi rendah karena kecemasan senantiasa menggunakan imajinasi
kita untuk menarik sesuatu yang justru tidak kita inginkan. Tapi bagaimana
caranya kita pindah vibrasi?
Caranya adalah dengan menerima
vibrasi rendah, lalu saksikanlah kebaikan di dalamnya.
Cobalah untuk percaya kalau nilai
baik itu tidak selalu harus muncul dari sesuatu yang positif. Baik itu sesuatu
yang kita anggap negatif seperti energy vibrasi rendah pun memiliki nilai
kebaikan dan manfaat.
Lalu apa itu manfaat dari
kecemasan selain kewaspadaan. Dalam porsi yang pas ketakutan dibutuhkan untuk
menjadikan seseorang menjadi waspada. Setiap orang membutuhkan kewaspadaan yang
seimbang untuk tindakan pencegahan.
Jadi cobalah untuk mulai melihat
kecemasan yang muncul di dalam pikiran hanya sebagai peringatan untuk
senantiasa bertindak waspada. Tapi bukan sebagai imajinasi-imajinasi negatif yang
bergerak bebas dalam pikiran tanpa makna dan manfaat. Menyaksikan kebaikan
adalah cara kita bersyukur, sementara bersyukur adalah panggilan vibrasi
tinggi.
3# SELALU HARGAI INTUISI TERDALAM KITA DENGAN BERSYUKUR
Intuisi manusia tidak akan pernah
menjebak diri didalam vibrasi rendah. Justru apa yang akan disarankan oleh intuisi
adalah melepas vibrasi rendah untuk hidup dalam vibrasi tinggi. Sehingga diri
bisa hidup dalam ketenangan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Bukankah ketiga hal ini adalah hal
yang senantiasa diinginkan oleh manusia?
Iya betul, kita memiliki intuisi
yang sama. Karena Dzat Maha selalu membisiki manusia untuk senantiasa meraih
kebaikan dirinya. Hanya saja bisikan ini tertepis oleh kecemasan. Sehingga saat
kita cemas, kita hanya fokus pada ketakutan, tanpa mau mendengar atau melihat jalan
keluar.
Sahabatku… Kalau saat ini kita
terjebak di dalam vibrasi rendah akibat dari kecemasan. Maka kita harus melepas
ketakutan-ketakutan kita dan mempercayai serta menghargai intuisi kita sendiri
dengan senantiasa bersyukur.
Itu karena bahkan kalaupun hanya diucapkan
secara harfiah dalam pikiran, rasa terima kasih mampu secara otomatis mempersatukan
diri kita dengan energi sumber.
Syukur menghadirkan rasa kedekatan
sedemikian rupa dan mengangkat kita dari lingkungan vibrasi rendah menuju
vibrasi yang lebih tinggi. Sebenarnya ini terjadi karena syukur adalah vibrasi tinggi
dimana seharusnya kita berada.
Itulah semakin sering kita mempraktekkan
bersyukur, semakin mudah kita mampu merasakan ketenangan, kebahagiaan dan
kesejahteraan.
Bagian menyenangkannya kita bisa
terlepas dari vibrasi rendah kecemasan. Hasilnya hati kita menjadi lapang,
pikiran kita hanya mengenal ketakutan sebagai kewaspadaan, mata kita hanya
mampu menyaksikan kebaikan. Terakhir kita bisa turut memberi Bumi dan semesta
keseimbangan energy yang dibutuhkannya.
Pada ujungnya bersyukur memang
bukan hal apa-apa selain upaya memakmurkan diri dan memakmurkan sesama.
Akhir kata sahabatku… Bahkan di dalam
lautan vibrasi rendah sekalipun kita masih bisa mengambil anugerah pelajaran
dan anugerah kebaikan-NYA. Pertanda kecil kalau Dzat Maha Guru memang
senantiasa menemani bahkan di vibrasi terendah sekalipun. Tidakkah ini adalah
satu alasan utama untuk senantiasa bersyukur?
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
PELAJARI ALASAN TERSEMBUNYI – KENAPA ANAK-ANAK JUSTRU TIDAK BERESIKO TERHADAP CORONA VIRUS?
Maret 15, 2020
Sahabatku… Tahukan kita kalau
menurut pusat pengendalian pencegahan penyakit Tiongkok diteliti kalau secara
mengejutkan, tidak ada kematian di antara bayi, balita, atau anak-anak di bawah
10 tahun. WHO bahkan mengatakan kalau anak-anak tidak berisiko tinggi terhadap
corona virus.
BAGAIMANA HAL ANEH INI BISA TERJADI?
Ini aneh karena dengan penyakit
pernapasan lainnya seperti flu, yang sangat muda dan yang sangat tua harusnya
menghadapi risiko kematian terbesar. Tapi fakta yang berkata di lapangan justru
jauh berbeda. Pasien tertua justru telah menghadapi resiko kematian terbesar.
Padahal menurut pengamatan cara orang meninggal karena COVID-19 sebenarnya
sangat mirip dengan cara orang dapat meninggal karena flu - walaupun virus
influenza sangat berbeda dari corona virus.
Sahabatku… Fakta ini tidak akan
aneh lagi kalau kita mengetahui penyebabnya. Mari kita pelajari alasannya
sebentar.
Penyebabnya sangat sederhana, ini
tentang bagaimana seseorang mampu bertahan dengan kompleksitas internal dan
eksternalnya. Seorang anak dibawah 10 tahun masih memandang dunia sebagai
tempat belajar dan mengambil pengalaman. Mereka lebih santai, lebih mudah
berbahagia, lebih mudah memaafkan, lebih fleksibel dengan keingianan, dan lebih
berwelas asih terhadap dirinya sendiri.
Anak-anak memiliki otak spiritual
yang lebih aktif dari pada mereka yang lebih tua. Betul memang secara fisik
mereka masih lemah karena bahkan sistem kekebalan mereka belum berkembang
se-kompleks orang yang lebih tua. Namun dari sisi pikiran, mereka jauh lebih
jernih dari stress ketimbang orang yang lebih tua. Ini merupakan rahasia dan
alasannya besarnya, karena bagaimanapun otak kita bekerja berdasarkan pikiran.
Pikiran orang yang lebih tua
cenderung lebih menanggapi kecemasan dan ketakutan social. Dan secara sengaja membiarkan
diri terjebak dalam stress. Ketika kita merasa stres, tubuh kita menerima
banjir hormon yang dimaksudkan untuk membantu melawan situasi yang menyebabkan
gangguan seperti itu. Namun ujung dari ini tidak terlalu baik, tubuh
meningkatkan tekanan darah (BP) dengan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat
dan pembuluh darah mendadak menyempit.
Sistem kekebalan adalah kumpulan
milyaran sel yang bergerak melalui aliran darah. Mereka bergerak masuk dan keluar
dari jaringan dan organ, membela tubuh terhadap benda asing (antigen), seperti
bakteri dan virus, termasuk virus corona. Ketika kita stres, kemampuan sistem
kekebalan tubuh untuk melawan antigen berkurang. Itu sebabnya kita lebih rentan
terhadap infeksi (peradangan harus terjadi).
Hal buruk dalam upaya tubuh untuk
melawan virus, termasuk virus corona adalah sistem kekebalan tubuh kita dapat
menyebabkan peradangan. Dalam dunia kedokteran proses ini disebut syok septik,
merupakan respons seluruh tubuh di mana sistem kekebalan berusaha menyerang
virus di mana-mana.
Pada kondisi tubuh yang normal,
apabila syok septik terjadi, maka otak akan menganalisa tingkat kerusakan yang
akan diterima oleh tubuh akibat dari sistem kekebalan ini. Bagaimana otak
melakukan hal ini adalah dengan menggunakan hormon dan neurotransmiter.
Otak menganalisa ketika
peradangan menjadi terlalu kronis, atau ketika tubuh perlu menggunakan energi
untuk tindakan yang lebih penting, maka berbagai sitokin dan steroid
dikeluarkan oleh otak untuk menurunkan peradangan dan respons antivirus.
Hasilnya peradangan bisa
dihentikan sementara, agar kita tidak tersiksa. Pekerjaan otak yang sangat
canggih dan kompleks ini mampu mencegah respons imun menjadi hiperaktif, dan
memperparah peradangan yang akan membuat kerusakan organ lanjutan.
Sayangnya stress menekan otak kita untuk melakukan kegagalan
dalam melakukan tugasnya mengatur sistem kekebalan, dan inilah yang menyebabkan
kenapa persentase kesembuhan sangat minim terjadi di corona pada pasien yang
lebih tua.
Stres jangka panjang juga
merangsang gen yang meningkatkan peradangan dengan atau tanpa melakukan
pelepasan steroid. Dalam situasi stress banyak gen yang justru malah mengurangi
faktor-faktor yang menstimulasi steroid. Ini didasarkan pada perubahan reseptor
steroid di dalam sel.
Alih-alih membuat lebih banyak
steroid, gen justru menghasilkan lebih banyak alasan yang meningkatkan
peradangan, tapi peradangan yang terjadi didalam tubuh, tidak disertai dengan
penawarnya. Jadi singkatnya pada saat stress, tubuh kita justru akan memaksa
tubuh melakukan banyak peradangan, dan menurunkan sistem imunitas yang justru
kita butuhkan untuk mengobati peradangan itu.
Itulah kenapa meski stres adalah
bagian alami dari kehidupan, tetapi masalah kesehatan bisa muncul ketika stress
terjadi terus menerus. Dampak dari stress selain depresi, rasa sakit, juga
kerusakan organ dan sistem jasad, termasuk didalamnya bagaimana otak mengatur
sistem kekebalan.
Satu-satunya pencegahan untuk hal
ini adalah kembali mengaktifkan otak spiritual. Dengan mengaktifkan otak
spiritual, maka kita mampu menurunkan resiko stress berlebihan yang mengacaukan
kesejahteraan fisik kita.
LALU APA ITU OTAK SPIRITUAL?
Otak spiritual sendiri bukan hal
mistis. Otak spiritual adalah tentang fisik dan bukan tentang non fisik. Otak
spiritual adalah sesuatu yang bisa kita sentuh dan lihat.
Ilmuwan telah menemukan bagian fisik
Spiritual Otak didalam otak manusia. Mengejutkannya, bagian ini tidak perlu
diaktifkan oleh agama. Artinya, siapapun memiliki bagian ini didalam otaknya,
baik itu beragama atau tidak beragama. Baik itu mengaku berTuhan atau tidak
berTuhan. Baik itu dicap mukmin ataupun dicap kafir sekalipun.
Bagian otak yang memproses
pengalaman spiritual adalah bagian
"parietal cortex" atau "lobulus parietal inferior kiri"
untuk lebih spesifiknya. Selain aktif pada masa-masa spiritual, bagian otak ini
juga diaktifkan setiap kali seseorang menyadari dirinya atau orang lain (move-in
dan harmonisasi kebersamaan). Ini juga dirangsang ketika seseorang menggunakan
keterampilan perhatiannya (mengamati dan mengambil pelajaran).
Dalam studi mereka, para
peneliti, yang dipimpin oleh Marc Potenza, profesor psikiatri di Yale Child
Study Center dan neuroscience, mewawancarai 27 orang dewasa muda. Mereka
bertanya kepada para peserta tentang pengalaman masa lalu mereka yang penuh
tekanan, santai, dan spiritual.
Setelah wawancara, para peserta
menjalani pemindaian fMRI ketika mereka mendengarkan materi yang direkam
berdasarkan pengalaman transenden pribadi mereka. fMRI scan mengungkapkan bahwa bahkan dengan pengalaman spiritual yang
berbeda, otak mereka menunjukkan kegiatan serupa yang berasal dari korteks
parietal.
Gelombang otak partisipan
mencerminkan pola yang sama ketika mereka terus mendengarkan rekaman mereka
masing-masing atau ketika mereka mengalami keadaan transenden masing-masing.
"Kami mengamati dalam kondisi spiritual, dibandingkan dengan kondisi
relaksasi-netral, aktivitas berkurang di lobulus parietal inferior kiri (IPL),
sebuah hasil yang menunjukkan IPL dapat berkontribusi penting untuk pemrosesan
persepsi dan representasi diri lainnya selama pengalaman spiritual,"
Begitulah para peneliti menulis dalam
penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cerebral Cortex.
OTAK SPIRITUAL BERHUBUNGAN DENGAN RANGSANGAN STRESS SERTA SISTEM
IMUNITAS
Penemuan ini sukses menjadi bukti
kalau spiritual bukan tentang agama atau beragama. Spiritual adalah bagian
netral dari tiap spirit. Jangan tersinggung dulu, perhatikan anak-anak, level
mereka menjalani rukun-rukun agama masih lebih berantakan ketimbang mereka yang
lebih tua. Namun ciri-ciri otak spiritual yang senantiasa aktif sukses mereka
miliki.
Kehadiran corona virus membuktikan
hal ini menjadi lebih jelas. Sampai-sampai WHO berani membuat statement kalau
anak-anak tidak beresiko tinggi terhadap virus ini.
Penelitian tentang otak spiritual
juga menyatakan bahwa medial thalamus
dan caudate, bagian yang bertanggung
jawab untuk pemrosesan sensorik dan emosional, kurang responsif terhadap
rangsangan spiritual dibandingkan dengan stres.
Artinya? Stress yang kita
pikirkan bekerja lebih kuat dari sisi spiritual yang kita pikirkan. Simpan
informasi ini baik-baik, karena ini akan menjadi pegangan penting bagi kita
dalam mengaktifkan otak spiritual.
Tentunya dengan mengasah otak agar
terus menerima rangsangan spiritual kita dapat membantu membangun kekuatan dan
mengurangi efek depresi dan stress agar tidak berkembang menjadi penyakit yang
pada gilirannya memengaruhi kesejahteraan fisik.
Sahabatku… Ketahuilah, apa yang
kami sebut "otak spiritual" saat ini menjadi fokus dari banyak
penelitian. Ini bukan tentang "mencari Tuhan" di otak. Juga bukan
tentang memuji atau mengkritik praktik agama atau doktrin apapun.
Ilmu otak spiritual ini bertujuan
untuk memahami bagaimana spiritualitas berdampak pada pikiran dan kesehatan
fisik dan emosional kita. Tujuannya adalah untuk memulai perjalanan penemuan
diri untuk mencari kebahagiaan, kelimpahan pribadi, dan kesejahteraan fisik sebagaimana
yang telah ditakdirkan olehNYA.
Sahabatku… Kita tidak pernah
salah apabila berencana membuat surga dunia. Namun surga dunia itu hanya
tentang bagaimana diri membuat surganya sendiri. Kita telah memiliki salah satu
alat pendukungnya didalam otak kita dan itu disebut otak spiritual. Sekarang
tinggal bagaimana kita senantiasa membuatnya aktif. Kita akan meneruskan
pelajaran kita.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
MENGENDALIKAN IMUNITAS TUBUH MELAWAN VIRUS CORONA DENGAN MULAI MEMBANGUN OTAK SPIRITUAL
Maret 12, 2020
Sahabatku… Tulisan ini bukan
tentang obat tapi tentang pencegahan. Dimana kami mengajak kita semua untuk
melakukan salah satu aktifitas pencegahan yang belum terlambat untuk kita
lakukan sekarang. Bagaimanapun juga kita tetap harus berusaha melakukan sebab
terbaik untuk akibat terbaik. Sementara meningkatkan imunitas tubuh adalah jawaban
dari melawan virus, termasuk virus corona.
Fakta yang harus diketahui
tentang imunitas yang berlangsung didalam jasad kita sekarang adalah bahwa: Neuron
menggunakan sistem kabel sel yang cepat, sedangkan sistem kekebalan menggunakan
jenis komunikasi nirkabel. Artinya? Otak dan kekebalan tidak bisa dipisahkan.
Hampir setiap kegiatan memanfaatkan keduanya.
Otak berinteraksi dengan sistem
limfatik tubuh untuk membantu menangkis penyakit dan meningkatkan kekebalan
terhadap mikroba dan virus.
Sistem limfatik sendiri adalah
sistem organ pada vertebrata yang merupakan bagian dari sistem sirkulasi dan
sistem kekebalan tubuh (kumpulan sel imun). Sampai beberapa tahun yang lalu,
para ilmuwan percaya bahwa sistem limfatik ini berdiri secara independen, namun
ini tidak benar lagi.
Telah terbukti kalau neuron
(otak) dan sel imun bekerja bersama untuk mengidentifikasi musuh, dan mereka bekerja
lebih erat bersama daripada yang diperkirakan sebelumnya untuk menentukan ‘sikap’
terhadap musuh yang teridentifikasi.
Jadi berbicara tentang imunitas melawan
bakteri dan virus bukan tentang sekedar mencuci tangan, memakai masker, atau satu
botol obat vitamin tapi juga tentang jaringan otak. Dua kapsul vitamin yang
kita minum hanya akan menjadi pemicu peningkatan kekebalan yang nomor kesekian,
tapi bagaimana otak kita bekerja adalah pemicu kekebalan nomor satu.
Sementara otak kita bekerja
berdasarkan pikiran, baik itu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Inilah rahasia
besar yang kita kesampingkan dipojokan. Akhirnya kita sukses menjadi korban,
padahal Dzat Maha tidak pernah membuat kita untuk menjadi korban.
Pikiran adalah satu-satunya
senjata utama manusia, tapi itu hanya berlaku kalau manusia pintar
menggunakannya. Tapi bagaimana manusia bisa pintar menggunakan otaknya, kalau
informasi tentang hal ini sengaja ditutupi demi sebuah kepentingan, sengaja
ditutupi untuk sebuah kemakmuran yang berpihak, sengaja ditutupi agar manusia
terus menerus menjadi korban dari hidupnya sendiri.
Tidak sahabatku… Kita tidak akan
menjadi korban dan kita akan terus maju, meski harus terus belajar sambil merangkak dalam kegelapan.
Karenanya kami akan berbagi pengetahuan dasar untuk meningkatkan kekebalan
tubuh melawan virus, termasuk virus corona.
Memang ini masih terlalu rumit
untuk diungkapkan. Namun kita membutuhkan pengetahuan ini sekarang. Karena itu
kami berusaha mengungkapkan hal ini sesederhana mungkin. Semoga bermanfaat.
PERTAMA : PAHAMILAH KALAU PIKIRAN
MEMPENGARUHI BAGAIMANA SEL IMUN BEKERJA
Pikiran adalah sinyal listrik
yang tidak pernah terputus didalam otak. Pikiran secara instan mengubah molekul
kompleks dalam sirkuit luas di seluruh otak dan mempengaruhi bagaimana segala
hal tentang jasad kita bekerja. Termasuk
bagaimana sirkuit kekebalan juga distimulasi melalui pikiran.
Aktifitas utama sirkuit kekebalan
manusia adalah mengidentifikasi musuh, baik itu mikroba dan virus. Ini
merupakan pekerjaan yang sulit. Karena baru-baru ini, ditemukan kalau jumlah
mikroba dalam tubuh manusia ditemukan 10 kali lebih besar dari jumlah sel
manusia. Dengan ini jumlah faktor kerja pembuatan DNA adalah 100 kali lebih
besar untuk DNA mikroba dalam manusia daripada DNA sel manusia sendiri. Namun koloni
mikroba ini tidak selalu buruk bahkan sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia.
Jadi tugas sel imun adalah
menemukan siapa musuh dibalik selimut yang menyusup diantara triliyunan mikroba
dan virus yang sedang meraja rela didalam jasad kita. Tapi bagaimana sel imun
menemukan musuhnya adalah tentang bagaimana neuron (otak) ikut bekerja
mengidentifikasi.
Jadi otak dan sistem kekebalan
bolak-balik saling berkomunikasi untuk mengidentifikasi musuh dan membuat
respon yang sangat kompleks dan terbaik terhadap ancaman musuh yang menyusup.
Contohnya peradangan (inflammation). Peradangan mengacu pada
proses tubuh melawan hal-hal yang membahayakannya, seperti infeksi, cedera, dan
racun, dalam upaya untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Ketika musuh (bakteri
buruk dan virus) masuk merusak sel-sel, tubuh kita melepaskan bahan kimia yang
memicu respons dari sistem kekebalan tubuh.
Respons ini termasuk pelepasan
antibodi dan protein, serta peningkatan aliran darah ke area yang rusak.
Seluruh proses normalnya berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari
dalam kasus peradangan akut.
Peradangan akut bisa menjadi peradangan
sangat kronis ketika seluruh respon ini terus menetap. Ini bagian berbahanyanya. Peradangan kronis dapat berdampak negatif pada jaringan dan organ kita yang
lainnya. Jadi sayangnya pada tingkat tertentu peradangan tidak hanya dapat
membunuh musuh (bakteri buruk dan virus) tetapi juga melukai organ-organ tubuh
kita yang lainnya.
Untuk menghindari konsekuensi
serius ini, otak berusaha memahami tingkat bahaya dan respons fisiologis yang
terjadi akibat dari respon tubuh terhadap bakteri dan virus. Otak, secara sadar
dan tidak sadar, berupaya memahami keadaan di lingkungan fisik dan sosial
eksternal. Otak juga, memonitor lingkungan tubuh internal dan membuat
penyesuaian untuk merespons ancaman eksternal. Kemudian otak mengirim sinyal
untuk mengatur proses kekebalan tubuh.
Otak menggunakan hormon dan neurotransmiter
untuk tujuan ini. Ketika peradangan menjadi terlalu kronis, atau ketika tubuh
perlu menggunakan energi untuk tindakan yang lebih penting, maka berbagai
sitokin dan steroid dikeluarkan oleh otak untuk menurunkan peradangan dan
respons antivirus.
Steroid, yang disekresi oleh
adrenal, memiliki efek besar pada penghentian peradangan. Banyak yang telah
mengetahui kalau steroid digunakan sebagai obat untuk peradangan pada semua
jenis penyakit. Tetapi kurang diketahui kalau steroid juga mengendalikan
respons terhadap virus.
Pada penyakit tertentu, sistem
pertahanan tubuh (sistem kekebalan) tidak berfungsi dengan baik. Ini dapat
menyebabkan peradangan bekerja melawan jaringan tubuh dan menyebabkan
kerusakan.
Tindakan otak untuk mengaktifkan
kadar steroid mengurangi produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan. Membantu
menjaga kerusakan jaringan serendah mungkin. Steroid juga mengurangi aktivitas
sistem kekebalan tubuh dengan mempengaruhi cara kerja sel darah putih.
Namun bagaimana otak mengatur steroid
ini memiliki sebab akibat juga. Adakalanya otak kalah dan error dalam mengatur
kadar steroid yang dibutuhkan oleh jasad untuk mengobati peradangan yang harus
terjadi akibat bakteri dan virus. Akibatnya jasad manusia kalah dari peradangan
yang dibuatnya sendiri.
Memang sekarang steroid dapat
ditemukan dalam bentuk pil atau injeksi. Dalam kedokteran steroid digunakan
untuk mengobati banyak kondisi di mana sistem pertahanan tubuh tidak berfungsi
dengan baik dan justru menyebabkan kerusakan jaringan. Jadi steroid dapat
menjadi terapi utama untuk penyakit tertentu.
Tapi sahabatku…
Cobalah menjadi rasional
sebentar. Siapa yang lebih mengetahui berapa kadar kebutuhan steroid yang
dibutuhkan tubuh, selain tubuh itu sendiri bukan?
Kita hanya bisa mengira-ngira
kebutuhannya sesuai dengan penelitian. Tapi yang mengetahui jumlah asli steroid
yang pas adalah otak kita sendiri. Obat steroid jangka panjang dapat
menyebabkan masalah penglihatan, tekanan darah tinggi, dan osteoporosis. Saat
meresepkan steroid/kortikosteroid, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan
risikonya.
Itulah kenapa kita butuh yang alami.
Tubuh kita adalah bank obat alami buat dirinya sendiri. Sayangnya gaya hidup
kita justru sukses merusak jasad ini sehingga otak menjadi error untuk
menentukan mana yang terbaik buat dirinya sendiri. Bahkan saat dirinya sedang
sangat kritits dan butuh pertolongan.
Apakah otak suka dengan kondisi
ini? Jawabannya adalah tidak. Sudah kita ketahui diatas kalau otak adalah komandan
yang paling handal. Tentu ia tidak senang saat tidak bisa lagi mengkomando
dengan baik dan benar.
Namun segalanya adalah
sebab-akibat. Lalu apa itu yang
menyebabkan otak error dalam mengatur yang seharusnya sukses dia atur???
KEDUA : PAHAMILAH KECEMASAN DAN KETAKUTAN SOSIAL MEMPENGARUHI PIKIRAN,
LALU PIKIRAN MEMBUAT OTAK ERROR DALAM MENGATUR SEL IMUN DALAM TUBUH
Faktanya justru kita sedang
dihadapi dengan kecemasan tidak henti yang menyebabkan ketakutan meledak-ledak
akibat dari wabah corona yang muncul ini. Meski sebenarnya kita butuh kondisi
yang sebaliknya untuk mempersiapkan tubuh yang siap dengan imunitas terbaiknya.
Namun kemungkinan besar kita justru
akan membiarkan diri terpengaruh arus kecemasan dan ketakutan ini secara
sengaja. Karenanya mohon pahami paragraph dibawah ini :
Sistem kekebalan adalah kumpulan
milyaran sel yang bergerak melalui aliran darah. Mereka bergerak masuk dan
keluar dari jaringan dan organ, membela tubuh terhadap benda asing (antigen),
seperti bakteri dan virus, termasuk virus corona.
Ketika kita stres, kemampuan
sistem kekebalan tubuh untuk melawan antigen berkurang. Itu sebabnya kita lebih
rentan terhadap infeksi (peradangan harus terjadi).
Stres jangka panjang juga merangsang
gen yang meningkatkan peradangan dengan atau tanpa melakukan pelepasan steroid. Dalam
situasi stress banyak gen yang justru malah mengurangi faktor-faktor yang
menstimulasi steroid. Ini didasarkan pada perubahan reseptor steroid di dalam
sel.
Jadi alih-alih membuat lebih
banyak steroid, gen justru menghasilkan lebih banyak alasan yang meningkatkan
peradangan, tapi peradangan yang terjadi didalam tubuh, tidak disertai dengan penawarnya.
Sedihnya proses kompleks sistem imun untuk
mengurangi efektivitas reseptor steroid ini harus terjadi pada hewan dan
manusia yang mengalami stres berkepanjangan.
Jadi singkatnya pada saat stress,
tubuh kita justru akan memaksa tubuh melakukan banyak peradangan, dan menurunkan
sistem imunitas yang justru kita butuhkan untuk mengobati peradangan itu.
Sehingga bukan hanya menahan
virus bertahan lebih lama, tapi juga memaksa jasad tidak mampu melawan apapun
yang diakibatkan dari virus itu. Dan tahukah kita kalau pada tingkat lanjut stress bisa menghentikan
efektifitas vaksin?
Jadi sekarang kita bisa membuat
kesimpulan sendiri dari kesalahan apa yang sedang kita biarkan berlangsung
sekarang. Jujur dengan niat baiknya, media – telah membuat corona ini makin
buruk. Membuat kita menjadi semakin sulit untuk tidak cemas dan tidak takut. Akhirnya
sulit untuk tidak memilih manjadi stress.
Tapi Sahabatku… Kita masih memiliki
pilihan. Masih ada waktu untuk memperbaiki sistem imunitas kita dalam
menghadapi hal yang terburuk. Selain kita menjaga asupan dan gaya hidup yang
bersih, mohon kita juga untuk mulai membangun otak spiritual.
Karena tulisan ini sudah menjadi
sangat panjang, kita akan lanjut membahas pada artikel lanjutannya tentang apa
itu otak spiritual, lalu bagaimana pengaruh otak spiritual dalam membangun sistem
kekebalan tubuh dan bagaimana kita bisa mulai membangun otak spiritual dengan
cara yang mudah.
Akhir kata sahabatku… Coba
pikirkan, kenapa Dzat Maha harus membuat sistem stress kalau stress itu tidak
pernah baik?
Kalau dipikir-pikir, itu hanya karena
stress tidak seharusnya menjadi stress kalau kita mampu menyadari dengan ‘SIAPA’
kita hidup. Kita hanya butuh menjadi waspada bukan menjadi stress. Kewaspadaan adalah
anugerah dan obat, agar stress tidak pernah menjadi stress.
Iya betul, kita tidak bisa
mengendalikan pergerakan virus corona yang sudah mewabah ini. Tapi kita tetap
memiliki pilihan terbaik tentang bagaimana jasad ini melawannya.
Lagi-lagi kita memang diberikan
banyak pilihan oleh-NYA. Sudah siapkah kita untuk memilih yang terbaik menurut
akal untuk menjaga tubuh ini dari virus corona?
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
3 RAHASIA BESAR KENAPA PIKIRAN POSITIF TIDAK PERNAH BERMANFAAT APALAGI BERHASIL?
Maret 11, 2020
Seorang sahabat bertanya "Kenapa pikiran tidak pernah berhasil di diri saya, tapi saya perhatikan banyak juga yang berhasil?" Melalui anugerahNYA izinkan kami menjawab.
Sahabatku… Kalau diri kita masih bertanya kenapa pikiran positif tidak bekerja dalam hidup, maka artikel ini sepenuhnya untuk kita baca. Nikmatilah dan temukan rahasianya.
RAHASIA Pertama : karena SESEORANG
YANG berpikirAN positif BELUM TENTU MEMILIKI MENTAL YANG POSITIF.
Sudah berapa banyak afirmasi yang kita ucapkan? Sudah berapa banyak sesi motivasi yang kita ikuti? Sudah berapa kali self hypnosis di jalani? Sudah berapa sering self vizualitation di praktekkan? – tapi hasilnya nihil, diujung waktu kita tetap merasa menjadi korban dari keadaan.
Kenapa ini terjadi? Bagaimana bisa seseorang diluar sana begitu berhasil dengan pikiran positifnya, sementara kita bahkan tidak mendekat sedikitpun? Sebenarnya apa yang salah???
Sedihnya memang kebanyakan kita yang
tidak berhasil membangun mentalnya se-positif pikirannya akan benar-benar kecewa.
Mereka akan menerima kenyataaan kalau pikiran positif tidak pernah bekerja
sebaik itu dalam menentukan nasib mereka.
Affirmasi tidak berhasil, self
hypnosis gagal dan hidup dikeliling oleh kenyataan yang berlawanan dengan
pikiran-pikiran positif itu. Kami yakin kita semua tahu rasanya ini. Dimana kita
harus mengaku kalah atas ekspektasi pikiran positif yang tidak berhasil.
Itulah kenapa sebagian orang
tidak terlalu suka berpikiran positif, karena mereka sadar kalau mereka sedang
menyiapkan kekecewaan yang lebih besar di masa depan.
Padahal itu terjadi karena selama
seseorang sibuk membangun pikiran positif, belum tentu ia juga sibuk membangun mental
yang positif di saat yang bersamaan. Padahal mental positif lebih dibutuhkan ketimbang
hanya pikiran yang positif. Saat seseorang memiliki mental positif, maka ia tidak
lagi terlalu membutuhkan pikiran positif.
Itulah kenapa mental dan pikiran
seharusnya dibangun secara bersamaan. Sayangnya membangun mental positif tidak
semudah membangun pikiran positif. Dan inilah rahasia pertama kenapa seseorang
tidak selalu berhasil dengan pikiran positifnya.
Karena kebanyakan kita memang
lebih memilih membangun pikiran positif ketimbang mental positif.
Kita bisa mendengar afirmasi
positif setiap hari, mengikuti kelas motivasi setiap minggu, berteman dengan
seorang spiritual selamanya hanya untuk terus mengasah pikiran positif kita
tetap stabil. Namun jangan mengharapkan hal-hal yang mudah seperti ini saat hendak
membangun mental yang positif.
Mental positif hanya bisa
dibangun dengan 100% hal negatif dan menjadi kuat dengan 100% hal negatif itu.
Sampai akhirnya 100% hal negatif tidak ada lagi dalam hidup kita.
Sama seperti saat pertama kali kita
coba berlari 10 kilo, jasad kita merasa itu sangat melelahkan diawal, namun
setelah menerima lelahnya dan membiasakan dengan lelahnya, maka lama kelamaan
lelah itu tidak ada lagi. Ketiadaan lelah itulah tanda kalau mental kita telah
positif. Hasilnya, kita tidak lagi membutuhkan kata-kata positif seperti “ayo,
ayo kamu pasti bisa!”.
Jadi sebaiknya memang mental dan
pikiran positif dibangun secara bersamaan. Lalu bagaimana caranya?
Caranya cobalah untuk tidak
selalu menghindari ketidaknyamanan, tapi cobalah untuk melampauinya dengan cara
yang baik. Melampaui ketidaknyamanan dengan cara yang baik adalah dengan tidak
mengeluh dan tetap waspada untuk tidak merana apalagi tersiksa. Jadi intinya, belajar
untuk menjadi cerdas, kreatif dan stabil di dalam situasi yang tidak diinginkan.
Tidak terlalu enak memang, sama
seperti menelan obat terpahit dan sadar kalau esok kita akan sembuh.
RAHASIA KEDUA : karena SESEORANG YANG berpikirAN positif MASIH
MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI KORBAN.
Sahabatku… Kesadaran memiliki
beberapa lapisan. Bagaimana kita memandang hidup memiliki tingkatan. Sementara tingkatan
yang paling rendah adalah sadar kalau hidup terjadi kepadamu.
Artinya, kita sadar kalau kita
tidak memiliki andil dalam hidup ini untuk memilih. Dimana semua sudah
dipilihkan dan ditentukan. Padahal sebenarnya tidaklah demikian.
Dalam hidup ini banyak contoh orang-orang
yang telah berhasil dengan kenyataan yang mereka bentuk dari hukum sebab akibat
yang mereka buat sendiri. Mereka memikirkan kesuksesan, mereka melakukan sebab
akibat dari kesuksesan yang mereka pilih dan mereka berhasil hidup di dalam kesuksesan
itu.
Kalau kita bertanya, kenapa itu
bisa terjadi dengan mereka – sementara tidak bagi kita? Jawabannya adalah
karena mereka memiliki kesadaran yang setingkat diatas kita.
Mereka sadar kalau nasib itu
adalah pilihan. Mereka sadar Dzat Maha tidak memilihkan nasib seseorang namun
hanya memberikan banyak pilihan-pilihan yang bisa dipilih, apapun itu. Mereka
sadar kalau tidak ada yang namanya kebetulan, segalanya terjadi karena sebab
dan akibat, dan dengan ini mereka selalu menyusun sebab terbaik untuk akibat
terbaik.
Sahabatku… Coba kita sejenak move
in untuk memeriksa tingkatan kesadaran kita. Apakah kita memiliki kesadaran pada
lapisan yang pertama, atau lapisan yang setingkat diatasnya?
Jawaban jujur kita akan menguak
kenapa pikiran positif kita tidak pernah berhasil. Alasannya mungkin karena
kita masih sadar kalau kita hanya menunggu nasib yang berubah, namun tidak
pernah membuat nasib kita berubah.
Solusinya untuk rahasia kedua ini
adalah, cobalah untuk tidak hanya membangun pikiran positif namun juga aksikanlah
pikiran-pikiran positif itu dalam aksi yang nyata. Lakukanlah setiap image
kebaikan yang kita visualisasikan. Lakukanlah setiap kata motivasi yang kita
dengar. Lakukanlah dan lakukanlah. Ingat saja kalau kita butuh sebab untuk
menerima akibat.
RAHASIA KETIGA : karena SESEORANG YANG berpikirAN positif MENGONTROL
INTUISINYA SENDIRI.
Sahabatku… Intuisi adalah arahan
fenomenal bagi mereka yang senantiasa mengharapkan kebahagiaan hakiki. Syaratnya
intuisi tidak bisa terkontrol oleh yang namanya ego, ketakutan dan bahkan
pikiran positif sekalipun.
Intuisi ini sangat netral dan
hanya berada di zona netral. Sementara zona netral itu melampaui negatif dan
melampaui positif.
Masalah tersembunyi dari berpikir
positif adalah kita sangat percaya diri kalau pikiran positif ini adalah sumber
kebahagiaan diri yang terbaik. Padahal itu belum tentu demikian. Akhirnya kita
mengontrol intuisi yang masuk kepada kita.
Ambil contoh, kita begitu
berpikir positif untuk diterima bekerja di salah satu perusahaan ternama, kita
menetapkan diri kalau itu adalah yang terbaik dan itu adalah sumber kebahagiaan
diri.
Pada masa di mana kita sedang
membangun zona berpikir positif itu, kemungkinan kita akan dituntun oleh
intuisi yang bahkan senantiasa mengarahkan diri untuk melakukan hal yang
kebalikan dari goal kebahagiaan awal kita. Bisa itu kita dituntun untuk membuka
usaha atau mungkin mengasah skill lain.
Ini memang hanya contoh, namun sahabatku…
Dalam porsi kita membangun pikiran positif kita harus juga tetap belajar
membangun kenetralan.
Kenetralan adalah sumber
kebahagiaan yang melampaui negatif dan positif. Intuisi tidak akan salah, tapi
pikiran positif kita mungkin melakukan kesalahan.
----
Akhir kata sahabatku… Jangan
marah apabila pikiran positif ini tidak pernah berhasil. Jangan kecewa kalau
kita masih terus harus mengkoreksi pikiran positif ini. Jangan sedih kalau sampai
sekarang kita belum melampaui pikiran positif ini.
Namun berbanggalah, tersenyumlah,
dan berbahagialah karena kita tidak mensia-siakan kesempatan pelajaran ini. Bukankah
itu hal yang paling positif ?
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com