4 TRIK NEUROSCIENCE SEDERHANA AGAR SETIAP GOAL SEMESTA BERHASIL
Desember 31, 2020
Sahabatku… Apa goal Anda di tahun
ini? Dalam rangka membentuk sebab terbaik untuk akibat terbaik, maka tidak ada
salahnya kalau kita mulai menggunakan trik neuroscience agar setiap
goal semesta berhasil.
Tahun baru selalu dipenuhi
resolusi baru dan itu merupakan hal yang sangat baik. Sebagai semesta kita
memang harus senantiasa bergerak Dinamis, Opitimis dan penuh dengan Aksi. Sebagai
semesta kita memang harus senantiasa bergerak membentuk sebab terbaik untuk
akibat terbaik.
Apapun goal semesta kita semua,
pastinya kita ingin semuanya itu berhasil bukan? Tahun-tahun lalu mungkin goal
kita banyak yang runtuh tak berwujud. Namun tidak untuk tahun ini, berjanjilah
kalau tahun ini kita tidak akan menggigit jari lagi.
Hanya saja seutas janji yang
terucap tidak hanya butuh optimism, tetapi juga level dinamisme yang
ditingkatkan. Maksudnya? Rubahlah cara kita mewujudkan goal sahabatku… Kita tidak
bisa menggunakan cara yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda.
Cara terbaik untuk meraih hasil
yang berbeda adalah dengan berdinamis mencari cara yang berbeda, menggunakan
trik yang berbeda, dan melalui jalan-jalan yang berbeda.
Dengan kata lain: Upgrade-lah
diri kita sahabatku…
Segala tetang diri kita akan
selalu tentang tiga komponen; jasad, jiwa dan ruh. Dari ketiga komponen ini ada
dua komponen yang bisa kita upgrade, yaitu jasad dan jiwa. Ruh adalah entitas
netral, apapun dan bagaimanapun jasad dan jiwa terbentuk, energi ini akan terus
menghidupi sampai batas waktu yang tertentu.
Karenanya pada awal tahun ini mari
kita fokus meng-upgrade jasad dan jiwa agar mereka berdua bergerak aktif
mewujudkan segala goal semesta yang begitu dinamis telah kita rancang.
Saat kita berbicara tentang jasad
maka kita akan banyak berbicara tentang neuroscience yang rumit. Sementara jiwa
adalah sederetan coding canggih yang mengatur neuroscience yang rumit itu. Kita
adalah keterhubungan semesta yang harus terus di upgrade agar terus dimaksimalkan.
Cara termudah untuk mengupgrade coding
program adalah dengan mensetting bagaimana neuron itu bekerja. Sehingga settingan
terbaru kita ini mampu tertanam menjadi coding program baru yang beroperasi
otomatis sesuai goal kita.
Sahabatku… Ini tidak harus
menjadi rumit. Semoga trik-trik sederhana neuroscience dibawah ini berhasil
kita praktekkan agar bermanfaat dan mampu mempercepat pencapaian goal semesta
kita.
#Trik pertama: MANFAATKAN NEURON
MIRRORING
Sahabatku… Kami tidak tahu persis
apa goal Anda, tapi cukup pastikan Anda hidup didalamnya setiap hari. Biarkan otak
menangkap gambar-gambar goal itu setiap hari dan mempelajarinya. Minimal itu
hanya dengan melihat dan memperhatikan apa yang dilihat.
Ingat! Setiap goal butuh
keterampilan dalam proses perwujudannya. Sementara butuh waktu bagi otak untuk
benar-benar memiliki kemahiran untuk satu keterampilan.
Jadi butuh waktu bagi diri untuk merancang
neuron yang mendukung goal-goalnya sendiri. Dengan kita terus hidup didalam
goal kita, maka itu bisa membantu otak merancangnya dengan lebih cepat.
Dalam jasad ini kita memiliki
program yang namanya mirror neoron atau boleh disebut neuron cermin.
Neuron cermin memungkinkan kita
belajar melalui peniruan. Program ini memungkinkan kita untuk mencerminkan
bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan emosi dari apapun yang kita lihat secara
otomatis.
Sebenarnya neuron cermin
memainkan peran penting dalam kehidupan sosial kita. Dahulu neoron cermin kita
sangat aktif dan membantu perkembangan keterampilan kita saat anak-anak. Kita banyak
belajar melalui neuron cermin.
Kenapa tidak kita aktifkan lagi
sekarang? Caranya juga cukup sederhana; hiduplah dalam goal Anda setiap hari. Bisa
dengan membaca, menonton, mendengar, melihat. Tidak perlu lama-lama, 30 menit sehari
akan sangat membantu. Apalagi kalau kita mau memaksimalkannya terus.
Renungannya: Sudahkah apa yang
Anda inputkan ke dalam otak Anda hari ini sesuai dengan goal Anda?
#TRIK KEDUA: IKAT NEURON DAN TEBALKAN IKATANNYA
Pernah bertanya kenapa goal-goal
Anda yang berhubungan dengan keterampilan baru tidak begitu terwujud sempurna? Jangan
dahulu berpikir itu karena tentang Anda yang kurang berbakat. Setiap semesta
memiliki bakat yang bisa dia pilih secara sadar. Kita cukup memprogramnya saja.
Keterampilan adalah neuoron yang
saling terikat. Sekali neuron terikat berarti sekali kita terampil untuk
pertama kali. Berkali-kali neuron kita terikat, maka berkali-kali kita mengasah
keterampilan kita. Dengan kata lain kita berhasil menebalkan ikata neuron. Semakin
diasah, ikatan neuoron semakin tebal dan menguat. Itulah kenapa muncul istilah practice makes perfect.
Mulai hari ini jangan salahkan diri
kita yang tidak bisa menjahit, salahkan diri yang tidak mengajarinya. Pahami kalau
butuh waktu bagi otak untuk benar-benar memiliki kemahiran untuk satu
keterampilan. Sementara kesadaran kita untuk terus belajarlah yang membuat otak
kita semakin trampil. Jadi caranya adalah dengan konsisten mempraktekkan.
Latihlah diri, meskipun belum
sempurna tak apa, semua akan indah pada waktunya. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal sesuai goal kita juga harus belajar dengan cara yang tepat agar kita
memiliki ketrampilan yang cerdas dan tepat (Akan kami bahas secara detail pada
artikel selanjutnya)
#TRIK KETIGA: JAGA NEURON DARI MENDENGAR UCAPAN YANG MENGHANCURKAN
DIRINYA
Sahabatku… Neuron tidak sekedar mendengar
apa yang tervibrasikan dari luar ke dalam. Tetapi apa yang tervibrasikan dari
dalam ke dalam. Kebanyakan kita mampu menghindari suara yang dari luar, tetapi
tidak dari yang dalam.
Faktanya kita sering membiarkan
neuron-neuron kita yang sudah susah payah terikat untuk mendengarkan vibrasi
yang menghancurkan ikatannya sendiri. Misalnya saja yang sangat sering kita
lakukan adalah mengeluh ditengah pelajaran seperti berikut ini.
Saat mulai pelajaran kita
berbicara “Saya akan bisa!” lalu saat ditengah proses pembelajaran dan kita menghadapi
kesusahan yang justru membentuk keterampilan kita justru suka berbicara “ahh…
ini susah! Saya mungkin tidak bisa”.
Sahabatku… Ini sederhana dan
hampir menjadi kebiasaan, tanpa benar-benar kita pahami kalau apa yang kita
ucapkan itu benar-benar berpengaruh. Kalau kita ingin goal-goal kita terwujud
dengan cepat, maka sekarang kita harus menghentikan kebiasaan ini segera.
Perlu dipahami meski pikiran kita
merangkai kata-kata dengan begitu mudahnya, tapi bagaimana diri kita mampu
mengerti apa yang diucapkan oleh pikiran itu sesuatu yang berbeda. Kita
membutuhkan lebih dari sekedar pita suara untuk mengeluarkan kata-kata yang
bermakna.
Proses berbicara yang berlangsung
didalam otak, bagaimanapun, tidak pernah sesederhana saat pikiran kita
merangkainya. Namun pikiran kita pun berusaha keras untuk merangkai timbal
balik yang sesuai dari apa yang telah dipahaminya.
Semua yang kita pahami adalah
ikatan neuron yang bekerja super kompleks dan dinamis. Otak tidak suka
menyimpan neuron yang tidak berguna. Jadi saat kita mereject sesuatu, maka
neuron akan meruntuhkan dirinya secara otomatis. Salah satu cara kita mereject
adalah dengan ucapan.
Pusat bicara di otak kita adalah
area Broca dan area Wernicke. Wernicke di lobus temporal posterior menganalisis
kata-kata yang kita lihat dan dengar dan juga menempatkan kata-kata itu dalam
urutan yang benar sebelum kita berbicara. Artinya, neuron-neuron kita mendengar,
bahkan sebelum kita mengucapkannya secara jelas.
Kita tidak bisa berbohong kepada
mereka. Jadi hati-hati sahabatku… Bijaksananya sebelum Anda berlari keluar
untuk meratapi seluruh goal yang tak pernah berwujud, memang ada baiknya Anda
mengingat apa yang telah Anda ucapkan. Karena ucapan yang diucapkan oleh
pikiran Anda benar-benar bisa menghancurkan goal yang Anda bangun sendiri.
#TRIK KEEMPAT: RAMULAH HORMON YANG SESUAI DENGAN GOAL
Sahabatku… Bagaimana itu rasanya
goal Anda, bersyukurkah? Senangkah? Banggakah? Apapun itu rasanya, maka mulai
sekarang teruslah meramu hormone untuk membentuk emosi yang sesuai dengan goal.
Biasakan diri untuk hidup dengan ramuan emosi itu dan jangan biarkan diri
melenceng darinya. Sekali-kali boleh, terlalu sering jangan.
Setiap manusia memiliki satu
bagian didalam otaknya yang disebut otak emosinal. Tempat khusus dimana semua
emosi diwujudkan menjadi nyata oleh otak disebut Sistem Limbik. Berkat adanya
sistem limbic ini, kita hanya cukup memikirkan jenis perasaannya saja, lalu
otak kita meramu secara otomatis emosi itu.
Pekerjaan otak untuk meramu emosi
itu penting, karena kalau otak tidak pernah meramu emosi, maka kita tidak akan
pernah bisa mampu merasakan apa-apa.
Emosi itu seperti berdiri di
depan mesin kopi gratis. Kita cukup memencet tombol cappuccino, lalu mesin itu
meramu cappuccino dan menyajikannya, kita pun segera menyeruputnya dan
mengamini persis kalau itu adalah cappuccino. Misal lain kita memencet tombol
frapuccino, maka mesin itu akan meramu frapuccino, kita pun menyeruputnya dan
mengamini persis kalau itu adalah frapuccino.
Hal yang sama terjadi kalau kita
memencet moccacino, maka mocacino lah yang akan diramu, dan kita juga akan
mengamini kalau itu adalah moccacino. Ngomong-ngomong kenapa kami menggunakan
istilah ‘meramu’?
Karena sebelum disajikan, emosi
itu harus diramu terlebih dahulu. Bagaimana kadar ramuannya, tergantung dengan
bagaimana pikiran mensettingnya.
Emosi adalah permainan otak dalam
menentukan kadar neurokimia (zat kimia otak). Namun otak tidak pernah bermain
sendirian, otak membutuhkan pemain dan siapa lagi pemainnya selain kesadaran
yang hidup dengan pikirannya.
Sementara pikiran belajar tentang
perasaan dari apa yang dia lihat dari lingkungannya. Jadi kalau goal Anda adalah
untuk hidup di lingkungan makmur, damai, bahagia, maka pastikan pikiran Anda
sudah tahu bagaimana cara meramu emosinya.
Tidak usah bertanya bagaimana,
otak kita sudah otomatis akan melakukannya. Itu karena pikiran kita juga sangat
jago akan hal memikirkan perasaan, kita mampu memikirkan beratus-ratus jenis
perasaan, bahkan dalam jeda waktu yang sempit sekalipun hanya dengan
membayangkan kondisinya saja.
Dan seperti biasa; apapun yang
pikiran kita minta, maka otak kita akan melaksanakannya. Kalau begitu kenapa
tidak kita manfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan goal semesta ini?
-------
Akhir kata sahabatku… Sebenarnya
masih banyak trik-trik neuroscience fenomenal yang bisa mendukung seluruh goal
semesta. Kami hanya menjabarkan bagian-bagian yang terpenting saja tanpa mau bermaksud
membuat tulisan sederhana ini makin rumit dan panjang.
Seperti biasa, apapun goal kita
tahun ini pastikan diri selalu membersamai yang selalu membersamai.
Hadirkan diriNYA! Teruslah
mendinamiskan diri bersamaNYA, teruslah beroptimis diri bersamaNYA, dan
teruslah beraksi bersamaNYA. Sungguh DOA manusia memang sudah terwujud
bersamaNYA. Mungkin goal terbesar manusia adalah untuk memahami hal ini
terlebih dahulu.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
SELARAS DENGAN SEMESTA
Desember 31, 2020
Seorang sahabat bertanya “Maaf ijin bertanya, bagaimana cara mengetahui bahwa keputusan yang kita ambil selaras dengan semesta?” Melalui izinNYA kami menjawab.
Sahabatku… Dalam kenetralan kita
akan memilih dengan menggunakan akal yang bergerak cerdas untuk memahi
sebab-akibat dari setiap pilihannya sendiri.
Keselarasan semesta adalah
keniscyaan yang terlihat oleh kacamata kenetralan yang tidak berpihak pada
susah atau mudah, pada untung atau rugi, pada sukses atau gagal. Karena bagi
semesta setiap nilai apapun itu hanyalah sebab dan akibat.
Jangan berkata kalau selaras
menurut semesta berarti segalanya akan mudah secara otomatis. Karena baik itu kemudahan
atau kesusahan, keduanya tidak hadir begitu saja. Tetap saja dua nilai yang
berlangsung ini bisa berlangsung karena dibelakangnya bekerja hukum sebab akibat
yang senantiasa berlangsung.
Keselarasan semesta tidak pernah
menyalahi hukum sebab akibat yang berlangsung. Semesta tunduk dan patuh pada
tatanan yang sudah tertata rapih untuk mengatur semesta ini. Jadi apapun itu
keputusan yang telah kita pilih memang akan selalu didukung oleh semesta.
Tanpa keberpihakan semesta akan
senantiasa mendukung segala pilihan. Adapun hasil dari setiap pilihan akan
selalu sesuai dengan hukum sebab-akibat yang sudah tertata tanpa ada yang
menyalahi satu sama lainnya.
Jadi sahabatku… Sekarang semuanya
hanya tentang bentuk yang ingin kita bentuk. Karena apapun itu bentuknya, maka
semesta akan selalu mendukungnya. Ingatlah selalu kalau kenetralan adalah
keniscayaan semesta. Jadi memang semesta akan selalu menyelaraskan setiap
keputusan yang kita bentuk dengan sebab akibat yang berlaku.
Sampai disini semuanya menjadi
sederhana. Seharusnya seperti apa keinginan yang ingin kita bentuk, harus kita selalu
disesuaikan dengan apapun keputusan terbaik yang mendukungnya agar bisa
terwujud. Sebenarnya segala sesuatu yang kita miliki dan hadapi saat ini adalah
efek yang merupakan hasil dari sebab tertentu.
Dalam hidup ini setiap akibat memiliki
efek spesifik yang bisa diprediksi penyebabnya. Begitu juga setiap akibat memiliki
alur spesifik yang terprediksi dari penyebabnya. Semesta akan selalu
menyelaraskan setiap keputusan yang kita bentuk dengan sebab akibat yang
berlaku. Tugas kita adalah memilih sebab-sebab yang mendukung akibat yang ingin
kita bentuk.
Semuanya terjadi karena alasan,
baik atau buruk semua memiliki alur. Tidak ada yang terjadi karena kebetulan
atau keberuntungan. Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan sebagai akibat
langsung dari penyebab yang kita hasilkan dari dalam diri.
Segalanya membawa usul, alasan
dan tentunya sebuah awal. Kebetulan adalah alur proses yang tidak terpahami.
Jalur alur yang luput dari pengamatan dan kewaspadaan, itulah kebetulan. Jadi
bahkan kebetulan pun memiliki awal.
Sahabatku… Kita akan selalu
selaras dengan semesta. Baik dan buruk semesta akan selalu mendukungnya. Gagal atau
sukses semesta akan selalu mendukungnya. Semesta tidak memilih baik dan sukses
tetapi kita lah yang membentuknya. Kita membentuk kesuksekan dengan setiap
pilihan-pilihan yang kita pilih.
Sayangnya memang kita memiliki
keterbatasan utama yang selalu menjadi penghalang kita untuk menikmati
kesuksesan. Keterbatasan kita itu adalah
ketidakpahaman kita kalau setiap keputusan sudah membawa nasibnya
masing-masing.
Saat rintikan hujan turun ke atas
tanah, kita tidak bisa berharap tanahnya tidak menjadi basah kecuali kalau kita
memilih melindungi tanahnya dari hujan. Contoh sederhana, kalau memang setiap
keinginan harus selalu sesuai dengan pilihan yang kita aksikan.
Apabila kita sudah terlanjur membuat
keputusan, maka netralkan diri saat menyaksikan kesusahan dan kegagalan yang
dibawanya. Ingatkan ego kalau ini hanyalah sebab dan akibat. Apa yang perlu
kita lakukan hanyalah merubah sebabnya untuk menerima akibat yang berbeda.
Gunakanlah segala anugerah yang
kita miliki saat ini untuk merubahnya. Dan dalam kenetralan diri yang makin dijernihkan,
lakukanlah sebab terbaik untuk akibat terbaik. Ajak serta akal yang berpikir
untuk menyaksikan segalanya untuk mempelajari setiap keputusan apapun sebelum
benar-benar meng-aksikannya.
Pahami kalau keputusan kita adalah
nasib yang kita bentuk, apabila hasilnya masih tidak sesuai dengan harapan. Maka
cobalah tanyakan kedalam diri; sudahkah saya melakukan sebab terbaik untuk
akibat terbaik?
Kalau jawabannya belum maksimal. Maka
teruslah memaksimalkannya sahabatku…
Teruslah memaksimalkannya dalam
kenetralan tanpa mendikte semesta. Tetapi dengan terus memakimalkan sebab
terbaik untuk akibat terbaik. Dengan cara seperti inilah kita akan membentuk
nasib ini sesuai takdirNYA.
Takdir kita adalah sebagai rahmat
bagi semesta alam. Jadi apapun sebab dan akibatnya segalanya sudah menjadi
rahmatNYA. Baik dan buruk adalah sama-sama rahmatNYA.
Kalau ego kita masih menganggap rahmatNYA
hanya ada pada baik, maka itu tak apa sahabatku… Teruslah saja memaksimalkan sebab
yang terbaik untuk akibat yang terbaik.
Semesta ini seperti berada di banyak
persimpangan jalan. Kesadaran kita harus memilih jalan terbaik untuk sampai
ditempat terbaik. Ingatlah saja kalau rahmatNYA itu selalu menyertai. Mendekatlah
& rasakanlah! Kesusahan ini akan mereda dari rasanya, dan semesta yang
sudah selaras pun jadi terasa selaras.
Salam semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
KEMANAKAH HILANGNYA SUARA?
Desember 25, 2020
Seorang sahabat bertanya “Sampai
saat ini saya masih belum mengerti atas pertanyaan yang datang dari diri saya
sendiri yaitu: "KEMANAKAH HILANG/PERGINYA SUARA"? Mohon berkenan
membantu untuk menjawabnya” Melalui izinNYA kami menjawab.
Sahabatku… Sungguh pertanyaan
yang penuh essensi mendalam dari semesta yang hadir untuk mengingatkan dalam
kelembutan rahmatNYA. Beruntungnya setiap semesta yang menemukan pertanyaan.
Coba bayangkan sejenak suara apa
yang telah kita hilangkan jejaknya untuk mampu terdengar. Dalam hidup ini,
bahkan dalam keheningan alam nyatanya kita begitu sedikit mendengar bukan?
Tidak perlu mengambil contoh yang
terlalu jauh dan rumit selain itu adalah mendengar diri kita sendiri.
Detak jantung yang terasa
berdetak ini sebenarnya menghasilkan suara dinamis yang seharusnya kita dengar
selalu perubahannya. Desiran darah yang mengalir ini mampu menghasilkan suara
tersendiri, meski desirannya masih terlalu sunyi untuk didengar. Gelombang otak
memiliki sura yang menggeser disetiap perubahannya frekuensinya.
Intinya sahabatku… Setiap molekul
yang bergesekan itu menghasilkan suara khas yang seharusnya kita dengar. Agar kita
mampu pelajari perubahan-perubahan apa yang telah terjadi dalam diri kita, sehingga
kita mampu bergerak dengan tepat untuk menyeimbangkannya.
Hanya saja meski keseimbangan
diri itu penting, anehnya kita kehilangan suara itu bukan?
Kita kehilangan suara bahkan
untuk suara yang ada didalam. Kalau yang didalam saja terlewat, lalu bagaimana dengan
suara yang ada diluar. Setiap sel terdiri dari molekul-molekul yang atomnya senantiasa
bergetar, gesekan getarannya menghasilkan suara.
Jelas suara itu tidaklah
menghilang. Tetapi kitalah yang kehilangan diri untuk mau mendengarnya. Kehilangan
diri untuk mau mendengar bukan berarti kita kehilangan kemampuan untuk
mendengar.
Pada bagian telinga tengah yang
normal gelombang suara apapun masuk ke telinga bagian dalam dan kemudian ke
koklea. Koklea diisi dengan cairan yang bergerak sebagai respons terhadap
getaran dari jendela oval. Saat cairan bergerak, 25.000 ujung saraf mulai
bergerak.
Ujung saraf ini mengubah getaran
menjadi impuls listrik yang kemudian berjalan di sepanjang saraf kranial
kedelapan (saraf pendengaran) ke otak. Otak kemudian menafsirkan sinyal-sinyal
ini, dan begitulah cara kita mendengar.
Jadi apapun getarannya,
sebenarnya memang akan terdengar oleh telinga manusia normal.
Mungkin saat ini kita yang
membaca artikel sederhana ini bertanya; Apakah begitu penting mendengar gesekan
molekul? Apa manfaatnya dari mendengar gesekan molecular dan apa keuntungannya yang
akan kita dapat?
Begitulah kita sahabatku… Kita
kehilangan diri untuk mau mendengar. Kita hanya mau mendengar apa yang ingin
kita dengar dan membuang sisanya yang tidak terlihat menguntungkan.
Bijaksananya, tidak terlihat
bukan berarti tidak ada. Mari kita mencoba move in sebentar untuk mencari
esensi dari semesta yang mengingatkan kita untuk mendengar suara-suaraNYA.
Sahabatku… Kami tidak sembarang
saat mengucapkan kata suara-suaraNYA. Seharusnya ini adalah tauhid pertama yang
harus kita pupuk dari awal. Bahwa apapun yang terdengar itu, apapun yang terlihat
itu, sampai apapun yang terasa itu tidak akan ada tanpa ada yang membuat.
Mendengar itu bukan sekedar
mendengar dan berlalu. Tetapi mendengar bagaimana dan untuk apa Sang Pembentuk
membentukNYA.
Kebanyakan kita hanya sadar kalau
hanya dengan penglihatanlah kita mengumpulkan informasi. Padahal dengan
pendengaran kita juga mampu mengumpulkan informasi.
Seperti halnya penglihatan, pendengaran
manusia mengumpulkan, dan mengirimkan informasi dari kedua belahan telinga
menuju otak. Kedua telinga bekerja secara harmonis sebagai sistem yang terbagi
antara berbagai sisi. Sama seperti mata kita yang menerima informasi dari kiri
dan kanan, otak kita akan menghasilkan gambaran akustik serupa yang diterimanya
dari telinga juga.
Kecerdasan pendengaran manusia mendefinisikan
mekanisme rumit pemrosesan suara yang sebenarnya adalah gesekan molecular. Oleh
karena itu, kualitas pendengaran kita merupakan faktor kunci kecerdasan lain
yang jarang digali untuk dimaksimalkan.
Tuntunya setiap apa yang kita
dengar ada berkat kecerdasan semesta yang mematuhi bentukan Sang Pembentuk. Jadi
tidak ada bagian yang terlewat dari selain itu adalah kecerdasanNYA. Bagaimana kita
mendengarnya juga adalah kecerdasanNYA.
Dengan kemauan kita untuk mendengar,
maka kita masuk untuk menjadi saksi dari kecerdasan bentukNYA. Menyaksikan wujud
ilmuNYA yang seharusnya selalu tersaksikan. Menerima hikmah dari hikmah yang
seharusnya diterima. Sampai akhirnya kita bisa memanfaatkan apa-apa yang tidak
dimanfaatkan untuk kemakmuran semesta.
Sahabatku… Bukankah ini adalah
keuntungan bagi yang mau mendengar?
Akhir kata… Semoga saja jawaban
ini mampu membawa kita yang membacanya kepada penyaksian yang lebih dalam lagi.
Terimakasih bagi semesta untuk segala pertanyaan yang mendamaikan.
Nikmatilah apa yang seharusnya kita
dengar sahabatku… Jangan terlalu memaksa mendengar tanpa menikmati. Karena tidaklah
itu kecuali adalah moment kebersamaan kita dengan Dzat Maha Pembuat suara itu.
Pahamilah kalau tidak ada
keheningan yang hening bagiNYA. Semuanya terdengar dan bersuara dalam gemaan
yang apa adanya. Semesta ini adalah gemaan yang akan selalu terdengar kalau
kita mau khusyu mendengar bersama pembentukNYA.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
SAATNYA UPGRADE PROGRAM PIKIRAN BAWAH SADAR
Desember 22, 2020
“Kalau kita tidak bisa memprogram
diri, maka kita akan menjadi semesta yang terus diprogram”
Sahabatku… Program pikiran bawah
sadar bukan program genetis. Artinya, program pikiran bawah sadar tidak menurun
secara genetis. Tetapi program yang sengaja terinputkan lingkungan dan mampu
mempengaruhi genetika seseorang.
Manusia dilahirkan suci dalam
fitrah, orang tua dan lingkunganlah yang akan lanjut membantu membentuk
dirinya. Fungsi peran orang tua sebenarnya adalah memprogram anak-anak mereka
dari awal pembelahan sel sampai mereka dewasa dan mampu memprogram diri mereka
sendiri, agar bergerak sesuai program semesta yang netral.
Sayang dahulu orang tua kita atau
bahkan kita sendiri sudah terlanjur menjauh dari memahami fungsi peran ini. Namun
bukan berarti kita tidak memiliki pilihan sahabatku… Dzat Maha menghidupkan
kita dengan banyak pilihan untuk dipilih. Semesta selalu memiliki pilihan
begitu juga pilihan untuk memprogram dirinya sendiri.
JADI APA ITU PROGRAM PIKIRAN BAWAH SADAR?
Begini sahabatku… Dalam
pergerakan diri, kita dikendalikan oleh banyak program yang berlangsung, salah satunya
adalah pikiran bawah sadar.
Program pikiran bawah sadar bertanggung
jawab dengan pergerakan segala organ dan neurotransmitter didalamnya. Sementara
setiap gerakan neurotransmitter meninggalkan jejak perubahan kepada setiap sel
yang membentuk diri kita. Itulah kenapa kita kesulitan membedakan antara program
pikiran bawah sadar dengan program pikiran sadar. Karena memang kedua program
ini berjalan disetiap pergerakan sel-sel jasad kita.
Manusia adalah kumpulan keterhubungn
sistem. Ada banyak program-program yang running untuk menjalankan satu sistem. Kita
ini adalah kompleksitas program-program super canggih yang istimewa. Namun keistimewaan
yang istimewa ini akan memudar kalau tidak terpahami. Jadi sebaiknya memang perlahan-lahan
dipahami agar mampu dikendalikan dan keistimewaanya bisa dimaksimalkan.
Pikiran bawah sadar sendiri seperti
bank memori yang sangat besar. Kapasitasnya hampir tidak terbatas. Ini secara
permanen menyimpan semua yang pernah terjadi pada hidup kita.
Fungsi pikiran bawah sadar adalah
menyimpan dan mengambil data, serta memberi kita template untuk setiap aksi
tindakan manusia. Tugasnya adalah memastikan bahwa kita merespons persis
seperti yang telah kita programkan.
Seperti biasa, semesta selalu
memiliki nilai yang harus dijaga seimbang. Sisi baik dari apa yang dilakukan
oleh program bawah sadar adalah untuk saving energi. Otak manusia butuh energi
yang lebih kalau mereka harus terus menerus harus memikirkan hal-hal
yang mereka biasa lakukan secara sadar. Jadi ketimbang membuang-buang energi, program
bawah sadar merekam aktifitas sadar kita dan menghadirkannya secara otomatis.
Sayangnya tidak semua program yang terprogram sesuai dengan fitrah, fungsi, tujuan dan tugas kita masing-masing sebagai semesta. Kebanyakan program kita adalah program masal yang justru malah mendown-gradekan kita dari versi terbaik diri.
Pemrograman ini terlaksan sejak kita berumur
0-7 tahun, dimana pada masa itu kita merekam semua aktifitas kita ke dalam pikiran
bawah sadar, sehingga saat lepas dari umur itu kita bisa mensetting apa yang kita lakukan dari mulai
bangun tidur sampai tidur lagi secara otomatis.
Apakah program pikiran bawah
sadar ini bisa dihentikan?
Keotomatisan pikiran bawah sadar ini
hanya akan berhenti sampai kita benar-benar memikirkan segalanya dengan sadar.
Saat manusia berpikir, mereka akan menggunakan pikiran sadar dan menghentikan
sementara program pikiran bawah sadar.
Ini terjadi karena pikiran bawah
sadar kita bersifat subjektif. Ia tidak berpikir atau bernalar secara mandiri. Pikiran
bawah sadar adalah program yang terus berputar.
Kalau begitu apakah kita bisa
menghapus pikiran bawah sadar?
Jawabannya adalah tidak bisa. Program
bawah sadar tidak bisa dihapus. Pikiran bawah sadar itu ibarat musik yang
mengalun abadi tanpa tombol play. Sementara pikiran sadar ibarat tombol Pause bagi musik
itu.
Kalau kita tidak pernah menekan
tombol Pause, maka musik itu akan terus berputar tanpa ada yang bisa
menghentikan karena memang musik itu tidak bisa dihapus. Seseorang tidak bisa
hidup tanpa program bawah sadarnya. Jadi satu-satunya cara adalah dengan meng-upgrade
program bawah sadar yang tidak relevan dengan program bawah sadar yang baru.
LALU BAGAIMANA CARANYA KITA MENG-UPGRADE PROGRAM PIKIRAN BAWAH SADAR?
Sesuai namanya, upgrade adalah
pemindahan level ke level yang lebih canggih. Jadi kita melakukan upgrade
program pikiran bawah sadar agar programnya bisa naik level, dan bukan justru
turun.
Sudah menjadi keharusan sebelum memulai
upgrade kita harus masuk ke dalam pikiran sadar untuk move in, yaitu memikirkan
diri sendiri untuk memilih program yang terbaik buat dirinya sendiri.
Pastinya ini penting dan wajib, karena
kita harus sadar dahulu apa yang akan kita upgrade, dengan kata lain mencari
jawaban dari apa yang akan kita perbaiki?
Tentu jawabannya bisa sangat beragam,
bagi sebagian kita ada yang ingin memperbaiki hubungannya, keuangannya, cara
pandangnya, kesehatannya, kesuksesaanya, spiritualitasnya. Apapun itu semuanya
sah-sah saja.
Tips dari kami kalau Anda masih
bingung dengan apa yang sebenarnya harus diupgrade. Maka cobalah memilih hal yang
paling tidak bisa Anda lakukan atau yang paling sulit Anda lakukan. Misalnya Anda
paling sulit meminta maaf, atau Anda sulit untuk menahan emosi, atau Anda sulit
bersaing dan menerima persaingan.
Nah, kesulitan-kesulitan itu sebenarnya bukan karena Anda tidak mencobanya. Melainkan disebabkan oleh konsep program bawah sadar yang tidak mendukung. Artinya, Anda
tidak memiliki program itu dibawah pikiran bawah sadar Anda, sehingga Anda menjadi kesulitan dengannya.
Tapi tenang, kita bisa membalik
kondisinya dengan cara melakukan program upgrade. Jadi setelah memilih satu
program yang ingin dirubah, maka saatnya pikiran sadar membuat satu konsep program
baru untuk pikiran bawah sadar dan memasukan program itu ke dalamnya.
Ingat! Hanya satu program, jangan
memasukkan terlalu banyak program sekaligus. Seperti yang banyak dilakukan
sekarang. Karena itu tidak sesuai dengan sistem operasi otak.
Memang otak sangat pintar dalam pekerjaan multitasking. Tetapi, otak manusia selalu menseleksi hal yang paling Anda
anggap penting dahulu. Mereka bekerja dengan menyaring informasi penting dan menghindari
interupsi dari potongan-potongan informasi yang tidak relevan dengan
kepentingan Anda. Gunakan rahasia otak ini untuk memprogram pikiran bawah
sadar.
Kalau dibaca, langkah-langkah diatas
ini terkesan sederhana bukan? Tapi bagaimana dengan aplikasinya sendiri. Bisakah
menjadi sesederhana itu?
Baiklah, sesuai dengan hukumnya;
segala sesuatu bisa mudah kalau kita bisa membuatnya mudah. Setuju? Pahami trik
rahasia dibawah ini agar kita bisa melakukan upgrade ini dengan mudah.
TRIK RAHASIA APLIKASI PROGRAM BARU KE DALAM PIKIRAN BAWAH SADAR
Sahabatku… Kunci rahasia dari memasukkan
program baru ke dalam pikiran bawah sadar adalah dengan menjadi sadar. Ingat rahasianya: Pikiran bawah sadar hanya
mematuhi perintah yang diterimanya dari pikiran sadar. Apapun yang kita lakukan
dengan kesadaran penuh, akan senantiasa dipatuhi oleh pikiran bawah sadar.
Jadi kita harus senantiasa
memaksimalkan diri untuk hidup di zona pikiran sadar, agar pikiran bawah sadar bisa
memprogram konsep program baru yang kita buat menjadi program yang otomatis.
Disini banyak dari kita yang sedikit keliru
dalam memberikan tips mengupgrade pikiran bawah sadar. Mereka berkata kalau
pikiran bawah sadar butuh repitisi yang berulang-ulang. Betul memang pikiran
bawah butuh repitisi, tetapi tidak hanya repitisi saja, melainkan repitisi yang
dilakukan secara sadar.
Karena kalau kita hanya bermain
di repitisi saja tanpa menyertai pikiran sadar, maka pikiran bawah sadar tidak
akan mencatat itu sebagai sebuah program baru. Itulah kenapa sebagian yang
menggunakan konsep repitisi tidak terlalu berhasil.
Ambil contoh kasus seperti ini:
Agus adalah tempramen, dan Agus ingin mengajarkan pikiran bawah sadarnya program
baru untuk mengontrol amarahnya. Lalu Agus melakukan konsep repitisi, dengan
terus berkata ke dalam diri “saya damai dan tenang, saya damai dan tenang”
terus saja dia mengulang-ulang ucapan itu agar terjadi repitisi.
Suatu hari Agus menghadapi situasi
yang membuatnya marah, lalu dia pun menjadi marah sebegitu otomatisnya. Saat Agus tenang akhirnya dia
termenung dipojokan dan menyesali dirinya kenapa dia marah. Dia menyadari kalau
tidak seharusnya dia marah, seharusnya di damai dan tenang.
Pertanyaannya : Kenapa Agus baru
menyadarinya belakangan dan bukan pada saat dia marah?
Sahabatku… Jawabannya adalah
karena Agus tidak mengaktifkan pikiran sadarnya saat marah. Akhirnya program
bawah sadar Aguslah yang muncul ke permukaan. Dan bukankah hal yang dialami Agus
ini sering juga kita alami?
Untuk menghindarinya, maka kita harus selalu ingat aturannya, yaitu kita harus senantiasa memaksimalkan diri untuk hidup di zona pikiran sadar, agar pikiran bawah sadar kita bisa memprogram konsep program pikiran sadar yang baru menjadi program yang otomatis.
Hanya saja ini tidak cukup dilakukan
dengan sekedar mulut yang mengucapkan repitis. Tetapi dibutuhkan juga akal yang
berpikir agar paham konsep apa yang sedang diucapkannya. Akal yang paham
merupakan tanda besar kalau kesadarannya pun ikut paham.
Sementara program bawah sadar
akan selalu mengikuti program pikiran sadar. Itulah kenapa tanpa akal yang ikut
serta, ucapan repitisi tidak akan banyak membantu. Hal yang briliant justru
akan terjadi saat kita mampu menghadirkan kesadaran ber-akal. Karena semua
kebiasaan berpikir dan bertindak yang secara sadar kita lakukan akan selalu disimpan
di pikiran bawah sadar.
Semakin sering kita mengulangnya (secara
sadar) maka pikiran bawah sadar akan memprogramnya secara otomatis. Bayangkan kalau
kita berhasil mempogram pikiran bawah sadar bahwa hidup nyaman adalah hidup yang bergerak untuk memkmurkan
semesta. Sangat super bukan?
Sahabatku… Apapun itu programnya
yang akan kita upgrade, teruslah mencobanya sampai kita berhasil mengembangkan
diri pada tingkat baru yang lebih tinggi.
Tanda kalau upgrade kita berhasil
adalah kita berhasil keluar dari zona nyaman kita sendiri, menuju zona yang
tidak nyaman, lalu akhirnya zona tidak nyaman itu berubah menjadi zona nyaman. Hal ini terjadi secara otomatis karena pikiran bawah sadar akan menghafal semua zona nyaman dan bekerja untuk membuat
kita tetap di dalamnya.
Akhir kata sahabatku... Kalau kita masih malas untuk
mengembangkan program diri, maka ingatlah sekali lagi; kalau kita tidak bisa memprogram
diri, maka kita akan menjadi semesta yang terus diprogram.
Selamat mencoba sahabatku…
Salam semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
RAHASIA GELOMBANG FREKUENSI OTAK UNTUK MEMBANGUN KECERDASAN SEMESTA
Desember 22, 2020
Sahabatku… Banyak cara untuk menjadi semesta yang cerdas, salah satu caranya adalah dengan mensetting frekuensi gelombang otak saat belajar. Sebenarnya ini merupakan rahasia paling mudah dan cepat untuk menjadi cerdas.
Sayang, tidak semua manusia
memahami trik sederhana yang akan kami jabarkan ini. Semoga kita yang membaca
artikel ini mampu mempraktekkannya. Sehingga bersama-sama kita bisa saling
meningkatkan kecerdasan semesta.
Kecerdasan semesta adalah
keberhasilan manusia menyelesaikan masalah yang ada dihadapannya. Jadi bagi
semesta, kecerdasan itu tidak dilihat dari sekedar nilai (A+) diatas selembar
ijazah. Tetapi dilihat dari kemampuan tiap individu kita untuk saling
memakmurkan.
Itulah kenapa bagi semesta tidak
harus ada kesetaraan nilai dalam kecerdasan. Sebagai semesta kita bisa cerdas
di segala bidang. Karena kecerdasan tiap manusia hadir untuk saling menyelesaikan
kebutuhan, sehingga saling terbangun kemakmuran, dan bukan justru untuk saling
membandingkan dalam perlombaan yang ketat.
Tentunya semesta akan semakin
makmur saat masalah-masalahnya teratasi bukan? Jadi mulai sekarang, kita memang
harus netral melihat masalah-masalah yang hadir dalam semesta ini. Karena sebenarnya
masalah-masalah itu hadir bukan sebagai ujian dari Dzat Maha, melainkan sebagai
sebuah kail yang menunggu ditarik oleh manusia-manusia cerdas yang mau netral
mengatasinya.
Sayangnya saat dihadapi oleh
masalah, kebanyakan kita justru lebih sering bersikap acuh karena merasa tidak
memiliki kecerdasan skill dibidang itu. Padahal apabila kita mau, jasad kita terutama
otak akan senantiasa mendukung kita 100% untuk membentuk kecerdasan skill apapun.
Selama ini manusia pasti tahu
persis untuk memiliki kecerdasan skill, maka satu-satunya cara adalah dengan
belajar. Sayangnya, kebanyakan kita belajar sambil mensetting frekuensi
gelombang otak yang salah.
Hasilnya kita jadi susah untuk
menjadi cerdas meski sudah mencobanya berkali-kali. Akhirnya manusia menjadi
malas untuk belajar, apalagi sengaja belajar untuk menyelesaikan masalah yang
ada di semesta. Karena dirinya sendiri sudah menyimpan masalah yang tidak bisa
diselesaikannya sendiri. Padahal manusia adalah kecerdasan semesta yang tidak
terbatas.
Nah, untuk mencabut batas kecerdasan
yang kita miliki, maka setiap kita harus mulai mau memperhatikan frekuensi
gelombang otaknya saat belajar apapun. Jadi begini, dalam jasad kecerdasan apapun
adalah simpul neuron.
Ketika semua neuron ini
diaktifkan, mereka menghasilkan pulsa listrik, aktivitas listrik yang
disinkronkan ini menghasilkan "gelombang otak". Jadi gelombang otak
adalah hasil dari aktifitas koneksi neuron dalam otak manusia.
Berdasarkan frekuensi getarannya
gelombang otak manusia terbagi kedalam lima pola, yaitu : Beta, Alpha, Theta,
Delta dan Gamma. Masing-masing gelombang otak ini memiliki serangkaian
karakteristiknya sendiri-sendiri.
Contohnya kita tidak bisa belajar
sambil mensetting frekuensi gelombang Theta dan Delta. Gelombang Theta 4 hz – 8
hz terjadi pada saat kita mengalami
tidur ringan, atau sangat mengantuk. Gelombang Deltha 0.5 hz – 4 hz terjadi
pada saat kita tertidur lelap, tanpa mimpi.
Bagaimana dengan frekuensi gelombang
Alpha? Gelombang Alpha 8 hz – 12 hz terjadi saat kita sedang rileks, melamun
atau berkhayal. Kondisi Alpha ini sangat bagus dipakai untuk memasukkan
informasi ke alam bawah sadar. Karena meski sangat nyaman, namun gelombang
Alpha tidak bisa digunakan untuk berpikir rasional. Jadi gelombang otak ini
tidak terlalu cocok kalau dipakai untuk meningkatkan kecerdasan skill yang
membutuhkan diri untuk berpikir sadar. Gelombang ini justru akan lebih baik
kalau dipakai untuk meditasi atau Move in.
Karena Theta, Delta dan Alpha
tidak cocok untuk belajar, maka selama ini kita direkomendasikan dan disetting untuk
belajar pada frekuensi gelombang Beta (12-25 Hz). Dimana gelombang beta akan otomatis
terjadi pada saat kita mengalami aktifitas diri (tubuh, jiwa, energi) yang
terjaga penuh. Ini biasanya terjadi saat kita mulai memecahkan masalah,
berpikir rasional, atau berkonsentrasi dengan tugas.
Gelombang Beta bukan gelombang
yang buruk, kita jelas membutuhkannya. Tanpa diri yang mampu membentuk
gelombang Beta, maka tidak ada yang namanya konsentrasi dan fokus. Hanya saja
kekurangannya, gelombang Beta merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan
norepinefrin yang bisa membuat kita cemas, marah, dan stress kapan saja kita
tidak mengkontrolnya.
Ini salah satu alasan kenapa
seseorang merasa lelah saat belajar dalam waktu priode tertentu. Alasannya karena
dia belajar sambil mensetting gelombang Beta. Apabila ini sengaja diulang
berkali-kali setiap kali seseorang belajar, maka dia justru akan sulit untuk
menjadi cerdas meskipun dia berkali-kali belajar.
Hormon kortisol dan norepinefrin yang
berlebihan membuat otak menjadi sedikit error untuk mengelola informasi yang
harusnya dikelolanya. Akhirnya seseorang harus berusaha terlalu keras dan sulit
untuk menjadi cerdas.
Hal semacam ini sebenarnya tidak
terlalu perlu terjadi kalau kita mampu mensetting gelombang otak kita untuk belajar
pada frekuensi Gamma (40-100 Hz), dan inilah rahasia paling mudah dan cepat
untuk menjadi cerdas dalam bidang apapun.
Banyak rumor yang mengatakan
kalau gelombang Gamma membahayakan. Tapi ini hanyalah rumor agar kecerdasan
menjadi barang yang mahal dan menyusahkan. Bayangkan! kalau setiap semesta bisa
menjadi cerdas dengan mudah, maka semuanya akan jadi lebih sulit
terkomersialisasi bukan?
Pikirkanlah sahabatku… Dzat Maha
tidak akan menyusahkan hidup kita kecuali itu adalah kita sendiri yang
membuatnya sulit. Kecerdasan semesta
bukanlah hal yang sulit kalau kita mampu menyeimbangkan caranya. Sementara cara
termudahnya adalah dengan mensetting gelombang Gamma setiap kali akan belajar. Kenapa
Gelombang Gamma?
Gelombang Gamma ini berasal dari
thalamus dan bergerak dari belakang otak ke depan dan kembali lagi 40 kali per
detik. Aktivitas yang cepat ini menjadikan kondisi gamma sebagai salah satu puncak
kinerja mental dan fisik.
Karena kalau pada gelombang Beta
kita mampu berpikiran sadar tapi menjadi stress, hal yang sebaliknya terjadi
pada gelombang Gamma. Saat kita berada pada gelombang Gamma kita mampu
berpikiran sadar tapi tanpa strees dan tetap relaks. Itulah alasan mengapa
gelombang Gamaa disebut keadaan super seseorang. Dimana seseorang menjadi
sangat cerdas secara pikiran, namun sangat tenang dalam perasaan.
Para ahli saraf sendiri percaya
bahwa mereka yang kesulitan belajar, mereka yang memiliki memori buruk dan
mereka yang mengalami gangguan pemrosesan emosi memiliki aktivitas gelombang
gamma yang rendah.
Mereka yang tingkat aktivitas Gamma-nya
tinggi biasanya sangat cerdas, penuh kasih sayang, bahagia, dan memiliki
ingatan yang sangat baik dan kontrol diri yang kuat. Begitu juga dengan skor
IQ, EQ dan SQ orang dengan aktivitas gelombang Gamma tinggi, hasil skor mereka
juga tinggi.
Sayangnya gelombang Gamma tidak akan
otomatis terjadi saat seseorang berpikir sadar sebagaimana gelombang Beta. Jadi,
kita harus secara sengaja dan sadar mensetting diri agar menghasilkan gelombang
Gamma untuk memanfaatkannya. Para ilmuan percaya bahwa kita dapat melatih diri
untuk menghasilkan lebih banyak frekuensi Gamma. Jadi ini bukan hal yang tidak
mungkin.
Pada artikel berikutnya kita akan
lanjut membahas cara mensetting diri untuk terus menghasilkan gelombang Gamma.
Pembahasan nanti akan menjadi lebih penting lagi dari sekarang. Karena ternyata
gelombang Gamma tidak hanya mampu memakmurkan diri, tetapi juga memakmurkan
Bumi sebagai alam semesta terdekat kita.
Akhir kata sahabatku…
Manusia adalah kesempurnaan
pembentukan kalau mereka mau mempelajari diri mereka sendiri. Dari apa yang
kita pelajari hari ini saja terlihat jelas kalau bahkan di jasad kita ini
banyak sekali tools yang belum kita maksimalkan kegunaannya.
Jadi janganlah berhenti untuk
mengagumi kesempurnaan kita. Teruslah bersemangat mengenal diri dan membuat
diri takjub akan kecerdasanNYA yang sangat sempurna ini.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
MERAIH KHUSYU SEJATI
Desember 21, 2020
Seorang sahabat bertanya “Min...
Mohon jelaskan tentang khusyu! Kenapa saya selalu susah khusyu dalam ibadah
meski sudah berusaha fokus?” Melalui izinNYA kami menjawab.
Sahabatku… Sebelumnya pahamilah
kalau khusyu itu tidak didapat dari fokus. Ini penting! Jadi mohon jangan
beranggapan kefokusan kita dalam melakukan ibadah-lah yang akan mendatangkan
khusyu. Kekhusyuaan tidak didatangkan dari fokus.
Secara harfiah khusyu berarti
rendah, takluk, dan merendahkan diri kepada Tuhan yang disembah. Sebenarnya dari
memahami pengertian ini saja kita sudah bisa menerima solusi dari pertanyaan
diatas.
Mari kita simak penjabarannya
agar kita menjadi lebih paham. Karena sebenarnya khusyu adalah hal penting yang
harus terasa. Setiap orang yang melaksanakan ibadah harus merasakan khusyu, apapun
ibadah yang sedang dilakukannya.
Khusyuk itu penting agar ibadahnya
bukan lagi sekedar menjadi gerakan tubuh atau ucapan mulut, melainkan menjadi makna
yang membawa hasil positif kepada kesadaran spiritual.
Salah satu tanda kalau kita telah
mendatangkan manfaat kesadaran spiritual didalam ritual ibadah adalah munculnya
rasa khusyu sejati, sebuah rasa yang berbeda dengan sekedar menahan fokus.
Khusyu sejati adalah rasa luar
biasa bersahaja dalam kekhidmatan ibadah. Karena diri yang telah menjadi khusyu
itu sudah membersamai ibadahnya itu sendiri.
Pastinya selalu ada sebab akibat
yang senantiasa menyertai sebuah hasil. Salah satu alasan untuk kembali
merasakan khusyu yang sejati dalam beribadah adalah dengan mengintrospeksi diri
terlebih dahulu.
Pertama, coba tanyakan kedalam
diri “sudahkah saya merendah?”
Apa itu merendah diri dalam
beribadah?
Sahabatku… Ibadah itu sebenarnya
bukan sekedar ritual yang dilakukan dalam waktu dan tempat tertentu. Tetapi aksi
diri kita secara keseluruhan. Dengan kata lain, apapun yang kita lakukan dengan
diri ini adalah ibadah tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Itulah kenapa memang Dzat Maha
tidak pernah membutuhkan ibadah-ibadah kita. Karena Dzat Maha sudah memberikan
kita segala apa yang kita butuhkan untuk beraksi, Dzat Maha sudah
menyempurnakannya dan Dzat Maha juga sudah memberi kesempatannya agar kita bisa
beraksi.
Jadi memang sebuah kewajiban
kalau seseorang harus membangun dulu mindsetnya tentang ibadah sebelum dia beribadah.
Ini penting agar seseorang mampu merendahkan diri dalam beribadah. Merendah karena
paham, kalau ibadah ini dilakukan bukan untuk Dzat Maha yang kita sebut Tuhan,
tetapi untuk aksi diri kita sendiri.
Jadi sahabatku… coba tanyakan pertanyaan
pertama pertama ini dahulu.
Jawablah dengan jujur, karena
tanpa jawaban kita pun sebab akibat dalam semesta ini akan selalu berguril
dengan jujur. Kejujuran ini hanya tentang kesadaran kita yang harus belajar
paham.
Kedua, tanyakan “sudahkah saya
menaklukkan diri?”
Lalu, apa itu menaklukkan diri
dalam beribadah?
Sahabatku… Janganlah membawa ego
dalam beribadah. Apapun itu ibadah yang kita lakukan. Lakukan dalam kenetralan
sebagai sebuah kewajaran. Artinya, sebelum bisa merasakan khusyu sejati, maka kita
harus terlebih dahulu menaklukan ego.
Salah satu diantara contoh-contoh
ego dalam ibadah yang harus ditaklukkan adalah, pengakuan telah beribadah, hasrat
mendapat pengakuan dan imbalan, sampai keinginan untuk merasakan khusyu pun
masuk ke dalam ego dalam ibadah. Jadi maksudnya?
Maksudnya adalah jadilah netral. Ingat
kembali point introspeksi pertama; ibadah adalah aksi diri. Jadi jadikan aksi
kita ini sebagai kewajaran yang memang seharusnya kita lakukan sebagai semesta
yang dibuatNYA.
Caranya? Netralkanlah diri dari
keinginan. Seperti seporsi oksigen yang sedang berjuang menghidupi setiap
mitokondria kita. Bukankah mereka tidak memiliki keinginan apa-apa, selain keinginan
bergerak sesuai keinginan pembuatNYA?
Nah sahabatku… Sudahkah ibadah kita
sudah sesuai kendali keinginan pembuatNYA, atau kita masih mengendalikan
keinginan itu?
Jawablah dengan jujur, karena
tanpa jawaban kita pun sebab akibat dalam semesta ini akan selalu berguril
dengan jujur. Kejujuran ini hanya tentang kesadaran kita yang harus belajar
paham.
Ketiga, tanyakan “sudahkah saya
merendahkan diri kepada tuhan yang disembah?”
Sebelum menjawab pertanyaan
diatas, coba jawab dahulu; apakah kita sudah menyembah Tuhan? Kalau kita menjawab
iya, maka coba tanyakan siapa itu Tuhan?
Singkatnya kita akan menjawab kalau
Tuhan itu adalah Sang Pencipta. Tapi Tuhan itu sendiri definitif. Tuhan itu
adalah sesuatu yang disembah dan puja, sesuatu yang ditakuti, sesuatu yang di
prioritaskan, dan sesuatu yang mampu membuat kita melakukan sesuatu yang tidak
kita sukai.
Dari definisi ini mari kita
bertanya: Siapakah Tuhan dalam hidup kita? Siapakah yang kita sembah dan kita
puja dalam hidup ini? Siapakah sesuatu yang kita takuti dalam hidup ini?
Siapakah sesuatu yang kita prioritaskan dalam hidup ini? Siapakah sesuatu yang
mampu membuat kita mampu melakukan sesuatu yang tidak kita sukai dalam hidup
ini?
Apapun perbedaan nama Tuhan dalam
tiap agama, tetap definisi tuhan adalah sama. Jadi yang terpenting adalah
aplikasinya bukan namanya. Jadi mari kita menjawab dalam kejujuran sahabatku...
Dan kita akan menemukan bahwa itulah Tuhan kita, dan barulah kita boleh
mengakui kalau diri kita memang sudah menyembah Tuhan.
Ini memang berat, mau tidak mau,
kita yang mengaku beragama atau kita yang mengaku tidak beragama, tetap harus
menemukan satu titik kerendahan diri untuk menjawab pertanyaan ini. Karena dari
jawaban jujur ini, kita bisa mentuhankan siapa saja, bahkan kita bisa
mentuhankan diri kita sendiri, orang tua, bos ataupun pasang. Kalau jawabannya
memang bukan diriNYA, maka pantaskah kita mengakui diri telah menyembahNYA?
Khusyu itu akan otomatis didapat
saat seseorang berhasil menemukan titik kerendahan diri ini, dan bukan saat
seseorang menyempurnakan ibadahnya dengan fokus. Apa itu menyempurnakan ibadah
dengan fokus, kalau seseorang bahkan tidak mampu menjawab atas nama Siapa dia
beribadah?
Akhir kata Sahabatku…
Dari hasil introspeksi ini bukankah
kita bisa melihat, kalau kita selalu menuntut lebih untuk mendapatkan hasil yang
sempurna, padahal kita tidak pernah melakukan sebab-akibatnya?
Kita berharap merasakan khusyu
sejati, tetapi kita belum merendah, kita belum menaklukkan dan kita bahkan
belum menyembah.
Tentunya sampai disini kita semua
tahu apa yang harus dilakukannya untuk meraih khusyu sejati dalam ibadah itu
bukan? Raihlah sahabatku…
Saat nafas ini tahu bersama siapa
dia bernafas, maka disitulah kekhusyuaan sejati muncul. Tidaklah kita meraih
khusyu sejati kecuali bersamaNYA. Mulai hari ini jadilah khidmat bersamaNYA dan
itulah kefokusan terbesarnya.
Salam Semesta
Copyright 2020 ©
www.pesansemesta.com
AGAR DIRI TERLEPAS DARI SAKITNYA SHADOW SELF
Desember 20, 2020
Sahabatku… Saat seseorang mengarungi perjalanan spiritual yang dalam, biasanya mereka akan mulai sadar kalau dirinya terikat dengan shadow self.
Biasanya shadow self mulai muncul
saat seseorang sudah mulai membandingkan dirinya dengan konsep dirinya yang
baru. Dimana seseorang yang terikat dengan shadow self ini sadar betul kalau
kepribadian lamanya tidak lagi mendukung dirinya yang sekarang.
Shadow self sendiri adalah sisi kepribadian diri yang berisi
semua bagian dari diri yang tidak lagi diingini oleh diri itu sendiri. Bisa
berupa kebiasaan, sifat, sikap atau pemikiran.
Uniknya, justru saat diri ingin berubah menjadi pribadi yang
baru, shadow self justru semakin mengikat. Akhirnya kebanyakan kita akan
terjebak pada rasa tidak nyaman seperti, rasa tidak percaya diri, rasa menolak
diri dan kurangnya self respect pada diri sendiri.
Akhirnya shadow self menjadi bagian yang menyakitkan. Utamanya
rasa sakit terasa, karena diri sudah tidak lagi nyaman dengan dirinya sendiri.
Jadi pertanyaan pentingnya adalah; bagaimana agar diri mampu
terlepas dari sakitnya shadow self?
Sahabatku… Semoga ketiga langkah dibawah ini bisa menjadi
jalan keluar bagi kita-kita yang sedang merasa tersakiti oleh shadow self.
1# Terimalah Shadow
Self Dan Janganlah Dihapus
Langkah pertama adalah menerima
shadow self dan tidak menghapusnya. Saran ini aneh memang, justru kita sangat
ingin menghapus shadow self bukan? Bagaimana bisa kita menyimpan hal yang begitu
tidak nyaman untuk disimpan.
Namun sahabatku… Seburuk apapun
penilaian kita tentang shadow self, tetap dia adalah diri yang selama ini
menemani kita. Bagaimanapun juga shadow self sudah mengakar dengan erat,
bertahun-tahun, bahkan mungkin dari kecil kita telah bersamanya.
Jadi meski saat ini kesadaran
kita sudah memahami konsep kepribadian diri yang lebih baik, bukan berarti kita
bisa menghapusnya begitu saja.
Cara terbaik adalah bukan dengan
menghapus, tetapi dengan menerima.
Terimalah shadow self sebagai sejarah
diri yang berharga. Siapakah kita yang saat ini tanpa diri kita yang dahulu
bukan?
Tanpa shadow self mungkin kita
tidak akan sampai di tahap yang sekarang ini. Tahap dimana kita telah menjadi
sadar untuk menyadari kepribadian diri kita yang buruk dan mau mengubahnya.
Jadi sahabatku… Dalam keinginan
kita merubah kepribadian, janganlah menarik shadow self untuk menghapusnya, selamanya
kita tidak akan bisa menjauh dari shadow self ini! Semakin kita menolaknya,
justru rasanya akan semakin tidak nyaman, diri akan penuh dengan kekecewaan. Padahal
sebaik-baiknya diri adalah diri yang mampu mensyukuri dirinya sendiri.
Tanpa rasa syukur terhadap diri,
maka tidak akan ada yang namanya perubahan positif. Sementara bersyukur itu
butuh keikhlasan. Ikhlas sendiri adalah menempatkan diri pada titik
keseimbangan.
Kalau kita terus membiasakan diri
menghempas negatif dan hanya mau menerima positif untuk menguntungkan diri, maka
keseimbangan apa yang bisa kita terima?
Kita akan menerima keseimbangan
saat kita sudah mampu menghargai negatif, sebagaimana kita mampu menghargai
positif. Disitulah keikhalasan kita dalam mensyukuri diri akan muncul. Karenanya,
terimalah shadow self sahabatku…
Lagi pula, selamanya shadow self memang
tidak akan bisa terhapus. Sebaik atau seburuk apapun kepribadian diri ini, tetap
kita akan memiliki shadow self, pernyataan ini adalah saintifik (kita akan
membahasnya pada kesempatan lain). Jadi artinya, kita akan selalu memiliki shadow
self.
Tentunya sebagian kita pasti
bertanya-tanya; Bagaimana bisa mengaplikasikan kepribadian baru yang lebih
baik, kalau kepribadian yang lama tidak kita hapus?
Justru itulah gunanya kita TIDAK
menghapus shadow self. Kita akan menerima shadow self dan berdamai dengannya
agar shadow self menjadi jinak dan mau menurut dibawah kendali kesadaran kita. Karena
dibawah kendali kesadaran kitalah nantinya kita akan mengajari shadow self.
2# Ajarilah Shadow Self Dengan Kasih Sayang
Setelah menerima shadow self,
maka langkah selanjutnya adalah mengajarinya kepribadian yang baru.
Sahabatku… Pada tahap ini terapkanlah
yang namanya kasih sayang dalam pelajaran. Diri kita akan belajar dan alangkah
baik kalau dia terus belajar dalam rasa syukur yang penuh kasih sayang.
Jadi kita memang tidak akan
membuatnya malu dan terjatuh, kita akan memapahnya dan menjadikan dirinya
berharga dalam pijakan yang kuat. Kita akan mengagumi setiap upaya dirinya yang
sedang berusaha dan kita akan terus berdiri disampingnya menjadi bayangannya
yang terus mengajari.
Kalau shadow self Anda adalah
amarah, maka teruslah mengajak dan mengajari shadow self untuk memahami dan
mengendalikan amarahnya sendiri.
Rahasianya mengajari shadow self ada
pada kenetralan diri dan waskita. Jadilah netral dan selalulah waskita dengan
segala pergerakan dalam diri. Pelajaran ini butuh kasih sayang diri yang mau
bersabar melihat dirinya sendiri belajar.
Jadi kasih sayang ke dalam diri
adalah penting. Renungkanlah! Kalaulah Dzat Maha terus memberi kita kesempatan
dan pengampunan yang tidak bersyarat. Lalu kenapa kita tidak mengikutinya? Bukankah
diri ini adalah bentukanNYA. Seharusnya kita bisa menghargai bentukanNYA bukan?
3# Berproseslah Bersama Shadow Self Dengan Ramah
Sahabatku… Diantara proses siang yang
menjadi malam ada sore. Diantara malam yang menjadi siang ada fajar. Apakah Dzat
Maha tidak bisa langsung membuat siang dan malam tanpa proses sore dan fajar?
Tentu jawabannya adalah sangat
bisa. Pastinya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Semesta Alam. Jadi ini bukan
tentang bisa atau tidak bisa, tetapi tentang pelajaran yang terlihat.
Dzat Maha ingin kita melihat
kalau setiap semesta akan melalui yang namanya siklus proses. Apa yang harus
semesta lakukan adalah bukan memotong alur prosesnya namun mensyukuri
prosesnya.
Sahabatku… Mensyukuri proses
bukan dengan sekedar mengucapkan terimakasih pada proses. Tapi dengan terus berproses.
Semesta adalah keramahan proses yang selalu mau berproses.
Hujan yang tiba-tiba turun, tidak
turun begitu saja tanpa terlebih dahulu berproses. Bagi kita itu tiba-tiba
hujan, tapi kalau kita mau mengerti, dari sebuah kejadian yang tiba-tiba itu sebenarny
terurai kumpulan proses yang terstruktur. Tetapi tetap dengan ramah semesta
mendukung proses hujan, sama seperti hujan yang ramah mau berproses.
Tentunya sama dengan dengan diri kita
yang sekarang. Pelajaran yang diterima oleh shadow self kita adalah proses yang
sedang berproses. Pertanyaanya; Maukah kita berproses dengan ramah bersama
shadow self untuk membentuk kepribadian yang lebih baik?
Sahabatku… Shadow self adalah
uraian kepribadian dari sebuah kumpulan proses yang kita bentuk sendiri. Kita
bangun dari hasil berproses kita selama ini. Jadi kalau sekarang kita ingin membentuk
kepribadian yang lebih baik darinya, maka mulailah lagi saja prosesnya
sahabatku.
Berproseslah lagi! Karena seperti
apa kita ingin terbentuk dan berharga dalam kepribadian yang seperti apapun, tetap
itu semua akan tergantung dari seberapa kuat kita memilih berproses.
Dahulu emas menjadi berharga
karena dia mau berproses. Tapi mana yang lebih berharga emas atau berlian?
Jelas berlian jauh lebih berharga dibanding emas. Tapi janga lupa, kalau
berlian asli membutuhkan waktu berproses selama jutaan tahun untuk terbentuk.
Itulah alasan utama berlian begitu mahal, indah, dan tidak bisa dihancurkan.
Akhir kata tersenyumlah Sahabatku…
Shadow self itu bukan sisi diri yang buruk. Shadow self hanyalah bayangan diri
yang ingin diterima dan diajari. Teruslah belajar dan berproses. Teruslah juga
menyayangi diri beserta shadow selfnya, karena apapun diri ini adalah diriNYA. Setulus
itu memang diriNYA menyayangi.
Salam Semesta
Copyright 2020 ©
www.pesansemesta.com
APA YANG DIMAKSUD TESLA DENGAN ENERGI, FREKUENSI & VIBRASI?
Desember 18, 2020
Dalam hidupnya Tesla pernah
berkata “Jika Anda ingin menemukan
rahasia semesta, pikirkan dalam istilah energi, frekuensi, dan vibrasi.”
Sahabatku… Mari kita memikirkan
kembali maksud dari perkatan Tesla. Percayalah, dengan memahami maksudnya, maka
kita akan menemukan banyak pelajaran tentang keniscayaan semesta yang sungguh sayang
apabila sampai tidak terpahami.
1# ENERGI
Sahabatku… Secara ilmiah sudah
terbukti kalau segalanya adalah energi, termasuk itu manusia. Apabila kita
masih ragu dengan pernyataan ilmiah ini maka sentuhlah kulit kita sendiri, cobalah
bertanya; Terbuat dari apakah lapisan kulit itu? Tentu jawaban sederhananya
adalah sel-sel kulit.
Kalau begitu, terbuat dari apakah
sel itu? Jawabannya, sel terbuat dari protein yang merupakan jenis molekul dan
air yang merupakan molekul lain. Didalam pusat sel adalah DNA dan RNA, keduanya
juga merupakan molekul rumit lainnya.
Baiklah, lalu terbuat dari apakah
molekul itu? Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau
lebih. Contoh karbon dioksida (CO2) adalah sebuah molekul yang terbuat dari
satu atom karbon dan dua atom oksigen.
Lalu bagaimana dengan atom itu
sendiri, terbuat dari apakah atom? Atom adalah partikel terkecil dari sesuatu
yang kita sebut materi. Mencengangkannya, atom tidak memiliki struktur fisik. Atom
adalah 99,99999% energi, dan 0,00001% zat fisik.
Inti dari tiap materi yang kita saksikan
sebagai alam semesta terbentuk dari sesuatu yang hampir tidak bisa kita lihat
sama sekali sebagai zat fisik/materi. Bijaksananya bukan berarti tidak terlihat,
maka sesuatu itu tidak ada. Tidak terlihatnya energi hanya tentang instrument
penglihatan kita saja yang tidak mampu melihatnya.
Dalam kaca mata dunia fisika
kuantum melalui pembuktian beberapa perangkat canggih bisa terlihat kalau seluruh
materi tidak lain terbentuk dari molekul. Molekul adalah gabungan dari beberapa
atom dan atom terbentuk dari energi yang bervibrasi.
2# VIBRASI
Salah satu bukti kuat kalau kita
dan materi semesta ini energi, adalah kenyataan bahwa kita bervibrasi dan menterjemahkan
vibrasi.
Harus diketahui bahwa atom-atom
selalu berada dalam keadaan bergerak konstan, dan tergantung pada kecepatan
vibrasi atom-atom inilah benda-benda muncul sebagai benda padat, cair, atau
gas.
Jadi, dinding beton itu bisa kita
rasakan sebagai benda padat karena laju getaran energinya. Semakin cepat sebuah
atom bergetar, maka semakin padat molekulnya, begitu juga yang terjadi
sebaliknya.
Karena itu disimpulkan kalau energi
bergerak dalam vibrasi secara konstan. Dengan kata lain, kita hidup di lautan
getaran/vibrasi.
Manusia adalah makhluk bergetar
begitu juga dengan makhluk hidup lainnya, termasuk materi apapun di dalam
semesta ini, baik materi yang masih terlihat atau tidak terlihat seperti udara
dan gas. Baik yang bisa bergerak atau diam seperti dinding beton.
Memang betul secara kasat mata
kita tidak melihat getarannya materi, kita hanya menterjemahkannya. Sampai saat
ini masih banyak manusia belum siap betul untuk mengakui bahwa dirinya bergetar
dan menterjemahkan getaran. Padahal segala hal yang kita amati dengan indra
kita ini sebenarnya hanyalah interpretasi vibrasi.
Kita mendengar karena telinga
kita menterjemahkan vibrasi. Kita melihat karena kita menterjemahkan vibrasi.
Kita menghirup karena hidung kita menterjemahkan vibrasi. Jari kita
menterjemahkan vibrasi dan begitu juga dengan lidah.
Indra manusia bekerja dengan menterjemahkan
vibrasi apapun yang diterimanya, dan dari sebab-akibat proses itulah kesadaran manusia
mampu menerima dan memahami lingkungannya. Sehingga akhirnya kesadaran manusia memiliki
yang namanya pikiran, perasaan dan pilihan dalam bertindak seperti yang selama
ini kita miliki sampai sekarang.
Sayang memang masih sedikit dari kita
yang menyadari betul kalau dirinya adalah penterjemah vibrasi. Padahal
dengan menyadari keniscayaan semesta ini maka segala hal bisa menjadi
menguntungkan dan mudah.
Kami katakan mudah karena kita
adalah energi, bergerak dalam energi dan sebagai energi. Sudah menjadi
keniscayaan semesta energi itu bervibrasi. Sementara vibrasi itu ibarat pemancar
yang membentuk frekuensi tertentu.
Dengan kata lain semua manusia
dan materi semesta memiliki medan energi yang memiliki frekuensi getarannya
sendiri-sendiri, baik mereka menyadarinya atau tidak menyadarinya.
3# FREKUENSI
Secara sederhana kita bisa
mengartikan frekuensi sebagai gelombang. Setiap energi bergetar dan getarannya
itu memancarkan gelombang energi.
Karena semua gelombang itu adalah
perjalanan energi, maka semakin banyak energi yang bergetar dalam gelombang, maka
semakin tinggi frekuensinya. Semakin rendah frekuensinya, semakin sedikit
energi yang bergetar dalam gelombang.
Frekuensi sendiri diukur dalam
satuan hertz (Hz), digunakan untuk menentukan dan membedakan pola getaran. Apakah
pola getaran ini penting? Pastinya! Frekuensi memiliki andil yang cukup besar
dalam kehidupan manusia. Salah satunya karena frekuensi selalu membawa hukum
tarik menarik.
Frekuensi akan menarik pola
getaran yang sama. Jadi maksudnya, tiap pola getaran energi yang kita bentuk akan
memancarkan gelombang energi tertentu, yang mana gelombang yang terpancar ini
akan selalu menarik gelombang tertentu yang sama, sesuai dengan pola getaran
energi yang kita bentuk.
Singkatnya; sebagai materi semesta
kita akan selalu menerima sesuai dengan getaran energi yang kita bentuk. Jadi
boleh dikatakan kalau frekuensi itu ibarat nasib yang kita bentuk, sekaligus nasib
yang akan kita terima juga. Karenanya, pastikan diri kita hanya membentuk nasib
yang sesuai dengan harapan, agar kita tidak kecewa dan menyalahkan Dzat Maha
yang telah memberi kita segalanya.
Akhir kata sahabatku… Pahamilah, kalau
ketiga hal diatas ini bukan sekedar ilmu pengetahuan atau ajaran keagamaan,
apalagi terkaan mistis.
Apa yang kami sampaikan disini
bukan modul ilmu tertentu, melainkan ilmu dari semesta. Ketiga rahasia semesta ini
adalah keniscayaan semesta yang sebenarnya. Beginilah kita apa adanya, dan inilah
rahasia semesta yang dimaksudkan oleh Tesla.
Dalam quot-nya yang singkat Tesla
ingin kita memahami kembali keniscayaan semesta yang sebenarnya. Dimana sebenarnya
kita ini adalah semesta, dan sebagai semesta kita adalah energi bergetar yang terus
memancarkan frekuensi untuk menerima frekuensi.
Tentunya akan ada banyak manfaat dan
kemudahan apabila kita mau bergerak sesuai dengan keniscayaan semesta yang
sebenarnya ini. Satu manfaat besar dari quot Tesla yang bisa kita ambil untuk
awal pelajaran adalah pemahaman kalau saat ini kita hidup sebagai pembentuk
energi.
Energi tidak dapat diciptakan
atau dihancurkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Jadi apapun dan siapapun kita adalah semesta yang terbentuk kekal dan abadi.
Dalam kekekalan energi yang
menjadi diri kita saat ini, masing-masing kita memiliki kesempatan yang sama
untuk membentuk energi, baik secara sadar ataupun tidak sadar.
Bijaksananya, sebagai pembentuk
energi, janganlah menuntut apa yang akan kita terima dari semesta. Tapi lihatlah
bagaimana kita bergetar? Karena getaran kita adalah sumber frekuensi yang kita pancarkan.
Sementara apapun yang kita pancarkan adalah sebab-akibat dari apa yang akan
kita terima.
Jadi sahabatku… Mulai sekarang
sebagai energi semesta, fokuslah dengan apa yang akan kita bentuk, bukan apa
yang akan kita terima. Kalau kita mampu menguasai hal ini, maka kita akan
menjadi semesta yang mengendalikan.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
EMPAT TRIK SEDERHANA AGAR GROUNDING LEBIH EFEKTIF
Desember 11, 2020
Secara teknis grounding atau earthing
adalah terapi yang berfokus pada penyelarasan kembali energi listrik tubuh
dengan menyambungkannya kembali ke bumi.
Kita ini sebenarnya adalah
makhluk bioelektrik yang hidup di planet listrik. Jasad kita beroperasi secara
elektrik. Semua sel yang membentuk jasad memancarkan beberapa frekuensi yang
berjalan, misalnya, jantung, sistem kekebalan, otot, dan sistem saraf. Jadi
hampir seluruhnya.
Sementara Bumi ini seperti
baterai raksasa yang berisi muatan listrik alami dan halus — jenis energi
khusus yang ada di dalam tanah sangat baik untuk diserap tubuh. Jadi antara
kita dan Bumi itu tercipta hubungan special yang saling membutuhkan.
Penelitian ilmiah juga sudah menunjukkan
bahwa tubuh dapat dilindungi dan ditolong untuk menjadi lebih baik saat kita tersambung
kembali ke Bumi secara elektrik.
Bumi memiliki suplai elektron
bebas yang tak terbatas, jadi ketika seseorang melakukan grounding, elektron
tersebut secara alami mengalir antara bumi dan tubuh, mengurangi radikal bebas
dan menghilangkan muatan listrik statis.
Grounding berguna untuk menenangkan
diri saat stress, atau saat seseorang merasa kewalahan dengan emosi-emosi negatif
yang membebaninya. Grounding juga terbukti mampu mengurangi kerusakan otot, meredakan
nyeri, dan mencegah terjadinya peradangan di dalam tubuh, yang pada gilirannya
mencegah gangguan kesehatan terkait peradangan.
Aktifitas grounding sendiri dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana seperti; Berjalan tanpa alas kaki,
berbaring di tanah, berendam dalam air. Bisa dilakukan di alam terbuka atau
sekedar di area taman rumah yang sempit.
Agar grounding atau earthing yang
kita lakukan membawa hasil yang lebih efektik, maka ada beberapa trik sederhana
yang bisa kita lakukan. Diantaranya adalah :
1# Sapalah Alam
Sahabatku… Menyapa alam itu bukan
ide yang gila! Justru malah sebaliknya. Kadang kita lupa betapa terkoneksinya
kita dengan alam. Grounding yang efektif itu bukan sekedar berjalan atau
berdiri begitu saja di atas tanah tanpa alas kaki. Tetapi juga belajar untuk terhubung
dengan alam tempat dimana kita berada lalu menyatu dengan bumi.
Alam disini sifatnya tidak
terbatas, rumah Anda termasuk alam, kolam renang itu juga adalah alam, taman
sempit dipojokan halaman rumah Anda juga adalah alam. Dimanapun kita berada,
maka itulah alam kita dan seharusnya kita terhubung dengannya.
Tidak butuh cara yang aneh untuk
menyapa alam. Cukup koneksikan hati dan pikiran untuk menyapa alam seperti kita
menyapa seseorang. Sebarlah salam yang tulus, setulus apa yang alam berikan
kepada kita.
2# Perhatikanlah Nafas
Memperhatikan nafas adalah dengan
menjadi sadar pada pergerakan nafas itu sendiri. Kita jarang melakukan ini
bukan? Bagi sebagian kita, memperhatikan napas yang otomatis adalah pekerjaan
yang tidak terlalu penting. Namun sekali-kali lakukanlah. Minimal pada waktu
melakukan grounding.
Tujuan dari memperhatikan nafas
atau bernafas dengan sadar adalah untuk menjadi sepenuhnya hadir pada kondisi
diri saat ini. Kebanyakan kita tidak hidup pada saat ini. Pikiran kita
menerawang menuju masa depan, masa lalu atau memperhatikan hal lain yang bukan
diri sendiri.
Padahal menjadi diri sendiri bisa
membantu melepaskan kekhawatiran tentang masa lalu atau masa depan. Karena itu diharapkan
dengan melakukan pernapasan sadar, maka akan membantu kita untuk masuk kedalam
diri lebih mudah, dan bisa lebih bersyukur pada apa yang kita miliki sekarang.
Dengan rasa syukur yang terbangun
otomatis akan lebih membantu mengurangi kecemasan, membantu mengatasi
kelelahan, meredakan nyeri jenis tertentu, dan mengurangi pikiran negatif.
Itu karena bersyukur adalah
pikiran positif yang mampu meledakkan kadar dopamin tinggi di otak? Neuroscience telah menemukan hubungan antara
pikiran positif dan aktivasi neurotransmitter tertentu. Jadi dengan memusatkan
perhatian pada hal-hal yang disyukuri memaksa perubahan jasad ke fase yang
lebih positif.
Rasa syukur yang dibangkitkan
saat grounding akan lebih mampu merangsang lebih banyak neurotransmiter di otak
kita, khususnya dopamin dan serotonin, yang meningkatkan perasaan bahagia,
damai dan rasa cukup dengan diri sendiri.
3# Rangkullah diri
Sahabatku… Meskipun manusia tidak
suka sendirian. Namun nyatanya kita masih sering sendirian dalam diri sendiri.
Grounding adalah moment yang
tepat untuk kembali merangkul diri yang terabaikan. Cobalah untuk berkomunikasi
kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik.
Komunikasi itu seperti percakapan
dua sahabat, di mana "mendengarkan" sama pentingnya dengan
"berbicara". Jadi kita berkomunikasi kepada diri, bukan untuk
memerintahnya, bukan untuk mengutuknya. Namun untuk mengenalnya lalu memahami
kebutuhannya. Sehingga kita dengan diri kita bisa lebih saling merangkul lagi
dalam keharmonisan.
Jadi hindari keluhan, ratapan dan
bahasa yang menyudutkan diri. Jangan lupa juga ucapkanlah terimakasih untuk
seluruh kinerja diri kita. Terimalah diri dengan apa adanya. Hargai apa yang
sedang dia rasakan.
Sama seperti kita, tubuh juga
menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi ketika kita
mengatakan "Terima kasih" kepada diri, maka diri akan cenderung
melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita. Otomatis pikiran kita pun
akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging
begitu saja.
Jadi mengertilah sahabatku kalau
pujian dan terimakasih yang tulus langsung menghasilkan efek yang lebih baik. Grounding
pun akhirnya bisa menjadi lebih efektif hasilnya karena bumi mampu merespon elektromagnetik
positif yang kita pancarkan.
4# Netralah!
Sahabatku… Seperti biasa,
berhentilah mendefinisikan positif dan negatif. Maksudnya?
Bergeraklah sebagai semesta yang
netral. Terimalah setiap hal negatif yang sedang kita bawa saat grounding. Jangan
ditolak, tetapi terimalah. Karena begitulah cara kita melepaskannya, yaitu
dengan menerimanya.
Ingat! Kita adalah semesta.
Sementara semesta adalah kenetralan dalam keseimbangan. Grounding ini tidak
akan pernah terlalu berhasil kalau kita masih memilih postif dan menolak negatif.
Sudah menjadi keniscayaan kalau positif
tidak akan ada tanpa negatif. Jadi terimalah negatif yang sedang kita bawa. Karena
pada saat kita menerimanya, justru negatif pun akan memudar dari tempatnya. Bergegas
berubah menjadi positif yang menjadi semakin jelas.
Energi baru yang lebih segar pun
akhirnya terbentuk dalam penerimaan yang tulus. Kita pun akan takjub, ternyata beginilah
rasanya keseimbangan diri yang penuh dengan penerimaan tulus yang tidak
merongrong keuntungan.
Akhir kata sahabatku…. Sudahkan
Anda grounding hari ini? Kalau belum duduklah atau berdirilah ditempat Anda
sekarang. Sapalah alamnya, perhatikan nafas itu, rangkullah diri itu, dan
netralkanlah penilaian itu.
Kami ucapkan selamat grounding… Tidak
ada yang aneh dari grounding atau earthing. Grounding hanyalah sedikit bukti
kecil kalau kita dan Bumi adalah satu. Sebagai kesatuan memang sudah seharusnya
kita saling memberi dan menerima.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
#pesansemesta