TIGA AKSI PENGOBATAN TERBAIK TANPA OBAT & DOKTER



Seorang sahabat bertanya “Mau nanya ni akang teteh,,gimana cara ngobati jasad ini,,tanpa obat kimia dan dokter,, Bisa kah ,,cara nya gimana,,,?” Melalui anugerahNYA izinkan kami menjawab.

Sahabatku… Kami menghormati dengan sangat tulus profesi dan keilmuan kedokteran dan teknologi obat-obatan yang canggih saat ini. Namun apabila kita bertanya ‘apakah bisa berobat tanpa obat dan dokter?’ maka jawabannya adalah BISA.

Setiap saat jasad kita terus menerus bekerja untuk mengelola kesadaran kita, bahkan saat kita tidur atau koma sekalipun. Ibarat sebuah mesin atau perangkat keras sebuah Komputer. Apabila ada salah satu dari hardware ini rusak atau error, maka kinerjanya pun tidak akan maksimal.

Saat kinerja jasad tidak maksimal akhirnya kita merasakan yang namanya sakit. Rasa sakit adalah sebuah pertanda kalau ada bagian jasad yang rusak atau error. Bisa juga tanpa rasa sakit, namun melalui perubahan. Kulit yang bersisik, rambut yang berwarna kusam, garis kehitaman dibawah mata, selulit, dll. Semua tanda-tanda ini tidak memberi rasa sakit, namun tetap itu adalah sebuah tanda dari jasad.
Seperti sebuah sapaan agar kita menyadari kalau ternyata ada yang tidak beres dengan jasad kita. Sayangnya, kita manusia Bumi lebih senang mengobati dari pada mencegah, dan yang terparah kita lebih senang merencanakan dan membuat kerusakan jasad kita sendiri. Akhirnya, kita menjadi lebih sibuk mengobati jasad setelah rusak atau errornya, ketimbang mencegah kerusakan atau errornya.

Karena pertanyaan kita kali ini tentang bagaimana mengobati, maka kami hanya akan fokus dengan pertanyaannya. Pada artikel selanjutnya kami akan sedikit berbagi untuk bagaimana kita maintenance jasad agar tidak pernah sampai pada tahap mengobati.

Baiklah, pertama-tama pengobatan tanpa obat kimia dan dokter adalah BISA. Kami menghormati dengan sangat tulus profesi dan keilmuan kedokteran dan teknologi obat-obatan yang canggih saat ini. Namun apabila kita bertanya ‘apakah bisa berobat tanpa obat dan dokter?’ maka jawabannya adalah BISA.

Lalu bagaimana caranya?


1# KENALI LALU PAHAMILAH JASAD KITA

Sahabatku… Kenalkah kita dengan jasad kita sendiri? Kesalahan terbesar pendidikan kita adalah, kita mempelajari anatomi jasad hanya untuk sekedar angka diatas kertas, namun bukan untuk sebuah ilmu yang dipahami. Akibatnya kita menjadi buta dengan jasad kita sendiri. Lalu saat jasad kita rusak, kita membawa jasad ini ke seseorang untuk mengobservasinya. Padahal pada saat yang bersamaan sebenarnya kita bisa berkomunikasi dengan jasad untuk mengetahui apa yang dibutuhkannya. Dan apa yang telah kita lakukan sehingga membuatnya menjadi rusak dan error.

Kami tahu, banyak yang akan komplain dan berkata ‘kita kan tidak bisa berkomunikasi dengan jasad, lalu bagaimana kita bisa tahu?’

Sebenarnya ini sangat mudah, sebenarnya kita sangat tahu. Apabila kita waspada, maka kita bisa sangat tahu kalau kita telah merusak jasad ini dan kita juga bisa sangat tahu apa yang seharusnya kita lakukan.

Waspada adalah nama lain dari waskita. Ber-waskita adalah kita awas akan setiap pergerakan, dimulai dari dalam diri, menuju luar diri. Nah, kita tidak bisa waskita kalau kita tidak mengenal diri. Jadi mulailah mengenali jasad dan memahami jasad kita sendiri.

Apakah ini bisa mengobati jasad? Tentu, ini bisa mengobati jasad. Contoh kecilnya seperti ini; Kita sadar kalau kita senantiasa bernafas, tanpa nafas jasad kita tidak bisa bertahan lama untuk hidup. Jasad kita bernafas melalui sistem pernafasan. Ilmu pengetahuan dengan jelas menunjukkan bahwa udara yang tidak sehat itu berbahaya. Polusi udara, terutama polusi partikel udara yang tidak terlihat - dikenal sebagai PM 2.5 - meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius. Dan itu bisa membunuh. Bahkan kadar yang sangat rendah berperan dalam kematian akibat penyakit jantung dan paru-paru.

Pengetahuan akan membuka kunci kesadaran. Itulah kenapa kita diwajibkan belajar. Jadi mohon untuk tidak menjadikan peroses belajar hanya sebagai ajang pencapaian nilai dan uang. Jadikanlah proses belajar dalam hidup sebagai proses untuk memakmurkan diri dan sesama. Kemakmuran bukan tentang uang, namun tentang kebahagian yang tidak bisa terbayar oleh uang. Saat jiwa saling memakmurkan karena kesadaran yang meningkat, maka saat itupulalah kita akan saling menguntungkan, tanpa menyakiti siapapun, apalagi menyakiti jasad.

Solusi untuk mengobati jasad sendiri adalah dengan terlebih memasukkan ilmu pengetahuan yang benar tentangnya. Pengenalan dan pemahaman kita akan jasad sangat amat dibutuhkan. Tidak kenal, maka tidak sayang. Bagaimana kita telah mengakui menyanyangi diri kita, kalau kita tidak mengenalnya? Sayang itu artinya menjaga, melindungi dan menghargai. Sudahkah kita menyanyangi jasad kita?


2# COBALAH SEKALI-KALI MASUK KE DUNIA MIKROKOSMOS

Sahabatku… Kenyataan memiliki beberapa lapisan. Kita melihat jasad dan itu adalah lapisan terluar dari kenyataan yang kita lihat. Tentu ada sesuatu dibalik lapisan terluar itu. Sesuatu yang mungkin jarang terjamah atau mungkin tidak pernah kita pedulikan. Padahal apa yang kita lakukan pada bagian terluar mempengaruhi bagian terdalam, begitu juga sebaliknya. Apa yang terjadi dibagian dalam mempengaruhi bagian terluar.

Yang kami maksud dari bagian terdalam itu bukan organ dalam manusia, namun apa yang membentuknya. Jadi begini, sebagaimana yang kita ketahui, ilmu pengetahuan tidak meragukan lagi bahwa seluruh materi di dalam semesta ini tidak lain terbentuk dari molekul.  Molekul adalah kumpulan atom-atom yang saling berikatan kuat satu sama lainnya. Atom terbentuk dari partikel sub-atomik. Sementara partikel-partikel sub-atomik ini hanya terbuat dari energy.

Berarti Kalau disimpulkan secara singkat, seluruh inti dari setiap materi yang terlihat atau tidak terlihat, tanpa terkecuali adalah energy. Cara kerja energy adalah vibrasi (bergetar) lalu menghasilkan frekuensi.  Inilah wujud inti materi semesta. Termasuk diri kita, manusia.

Mari kita merunut mundur diri kita sendiri : Sebagai organisme, didalam tubuh manusia terdapat organ sistem. Organ sistem terdiri dari banyak jaringan. Jaringan tersusun dari ribuan juta sel-sel. Sel-sel itu tersusun dari molekul. Molekul terbentuk dari atom dan atom terbentuk dari energi. Jadi wujud inti manusia adalah energi.

Sahabatku… Apapun yang kita gerakkan. Apapun yang kita lihat, kelola, pengalaman apapun, fisik apapun itu semua tercipta dari dunia mikroskosmos. Tercipta dari energi. Energy atau bisa kita sebut mikrokosmos adalah pemeran utama dibalik terciptanya makrokosmos. Begitu juga sebaliknya.

Jadi saat jasad kita bermasalah, kita bisa memperbaiki energinya juga, dan ini sangat efektif. Sebenarnya bukan berarti saat jasad kita bermasalah, energy kita rusak atau jelek, hanya saja energy kita itu bersifat sangat netral dan hanya akan bervibrasi sesuai dengan gerakan yang kita bentuk melalui frekuensi. Contoh sederhana adalah dengan pikiran.

Pikiran adalah gerakan frekuensi yang bervibrasi untuk membentuk dan menarik frekuensi. Saat pikiran kita dipenuhi dengan kebahagiaan maka frekuensi yang bervibrasi akan melakukan hal yang sama. Akhirnya jasad kita pun bekerja untuk melakukan hal yang sama. Otak kita akan memerintahkan melalui neurotransmitter agar untuk mengeluarkan hormon dopamine, oxytocin, serotonin, and endorphins. Kalau keempat hormon ini aktif setiap saat, maka rasa sakit tidak muncul. Jasad akan bergerak lincah dan nyaman. Karena kenyamanan ini pun jasad kita bisa bergerak sesuai semestinya.

Keempat hormon ini hanya akan aktif kalau otak kita menerima getaran kebahagiaan. Dan ini getaran ini terjadi melalui pikiran bukan melalui sekoper uang. Kalau sekoper uang sudah tidak bisa membuat getaran kebahagiaan dalam pikiran, maka kita tidak akan menerima itu sebagai kebahagiaan. Jadi betul kebahagiaan bukan tentang ‘uang’ namun ‘pikiran yang bergetar dalam kebahagian’. Energy yang hidup dalam kebahagiaan, rahasianya ini adalah pilihan.

Sudahkah kita membenahi mikrokosmos kita? Ingat rahasianya; energy adalah netral, akan terbentuk sesuai dengan pilihan. Apa yang kita pilih sahabatku…?

Kalau kita memilih SEHAT, berarti akal kita bisa menyusun rencana-rencana untuk membuatnya terus sehat. Kita harus menyelipkan satu rencana besar diantara rencana-rencana itu, yaitu rencana untuk hanya memilih bergetar dalam kebaikan pikiran. Itulah kenapa kami senantiasa mengajak kita semua bersama-sama untuk belajar menjadi orang-orang yang bersyukur, orang-orang yang ikhlas, orang-orang yang connected (terhubung dengan pencipta dan pembuatnya). Ini hanya agar dunia mikrokomsos kita membaik.


3# KEMBALILAH KEPADA PRODUK YANG BAIK BAGI JASAD & BUMI

Sahabatku… Bagi sebagian kita ke halalan adalah yang sangat penting. Namun pahamilah, selain halal ada yang lebih penting lagi, yaitu BAIK (atau thoyyib). Mohon maaf karena segala produk dengan label halal belumlah tentu BAIK untuk jasad. Kami yakin bagian ketiga ini sudah sangat dipahami oleh kita semua. Sangat mudah kita menemukan sesuatu yang halal namun sangat susah kita menemukan sesuatu yang baik sekarang-sekarang ini.

Kami menyemangati kita semua untuk mulai mencari atau membuat produk yang baik bagi jasad dan bumi. Kenapa harus baik buat Bumi juga?

Sahabatku… Kita berdiri diatas planet Bumi. Kita ditakdirkan untuk menjadi PEMIMPIN DIATAS MUKA BUMI (khalifah fil ardh). Sudah seharusnya kemakmuran yang kita torehkan bukan hanya untuk sesama manusia, namun juga sesama makhluk Bumi dan planet Bumi juga. Inilah tugas utama kita disini.

Pikirkan saja begini, kalau planet Bumi kita baik, maka apa yang dihasilkan Bumi untuk manusia akan baik juga bukan? Air yang baik, udara yang baik, tanah yang baik dan menumbuhkan banyak tumbuhan yang baik. Lagi-lagi untuk siapa semua ini? Bukankah ini untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia Bumi juga?

Sahabatku… Bagian ketiga ini adalah renungan bagi kita semua, untuk mulai memikirkan aksi terbaik kita untuk menjaga dan melindungi Bumi.

-----------------------------------
Sahabatku… Kalau disimpulkan kita akan mengobati diri sendiri dengan 3 hal,yaitu : Ilmu, energy, kembali kepada alam.
Sampai disini, hanya tiga, tapi kalau kita memahami tiga hal ini, maka kita memang tidak membutuhkan obat kimia dan dokter lagi. Kami sudah membuktikannya, tapi kami ingin kita semua membuktikannya juga. Pembuktian kita bukan karena kita tidak menghargai profesi dokter dan ilmu pengetahuan obat. Namun karena kita percaya kalau manusia memang tidak ditakdirkan untuk sakit. Penyakit itu bukan anugerah ujian.

Coba pikirkan : Kenapa pula Dzat Maha Baik harus menguji kita dengan penyakit dan rasa sakit? Jasad yang sakit hanyalah nasib yang kita bentuk dari pilihan sebab akibat yang kita pilih. Kalau kita sakit dan belum paham alasannya, maka itu bukan ujian, itu hanya karena kita belum paham alurnya.
Sekarang kita tidak akan menjadi orang-orang buta yang menyalahkan takdir lagi. Namun kita akan menjadi orang-orang yang memaksimalkan kebaikan Dzat Maha Baik untuk menerima kebaikan yang lebih besar lagi. Bukankah saat kita mensyukuri kebaikan, maka kebaikan akan ditambahkan? Lalu apa itu bersyukur kalau bukan memaksimalkan gerakan?

Kalau sebagian kita sudah ada yang terlanjur sakit saat ini, maka berusahalah untuk memperbaiki energy dan kembali ke alam. Ditambah dengan sedikit-sedikit memasukkan pengetahuan-pengetahuan tentang organ jasadnya yang sakit. Hal terpenting saat sakit adalah tidak berputus asa. Gerakan pengobatan sekecil apapun hanya akan mendekatkan kita pada perbaikan diri. Apalagi disertai kesadaran penuh dengan SIAPA kita bergerak dan digerakkan. Terimakasih untuk pertanyaannya.


Salam Semesta

Copyright 2019 © www.PesanSemesta.com


Berikut ini beberapa artikel yang pernah kami posting yang berhubungan dengan perbaikan jasad semoga bisa membantu :

>> MENJAGA JASAD – APA YANG DIBUTUHKAN JASAD ?

>> Penjelasan Scientific Bahwa Mitokondria Butuh Spiritualitas

>> Tidak Marah Adalah Proses Untuk Memperkuat Jasad dan Pikiran

>> Cara Makan Secara Spiritual

>>  Otak Jantung Yang Sensitif

>> Bagaimana Seharusnya Kita Berbicara Dengan Baik dan Benar Kepada Otak?

Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang bisa langsung dibaca melalui :



Lebih baru Lebih lama