TANDA DIRI SUDAH BERSYUKUR
Januari 31, 2020
Apa tandanya kalau diri kita telah
berhasil bersyukur?
Sahabatku… Tandanya adalah kita
tidak lagi khawatir dengan hasil. Kita tidak lagi tersiksa dengan goal. Kita
tidak meringis dengan kegagalan. Kita memiliki baju tameng untuk segala
perasaan negatif. Hati kita seperti trampolin. Meski beban yang menginjak
berat, kita berhasil memantulkannya kembali dan tersenyum. Kita seringan balon,
hembusan angin hanya akan membuat kita makin naik keatas.
Saat kita bersyukur, kita akan
melihat dunia dengan tersenyum, apapun yang terjadi. Kenapa? Karena kita
memiliki definisi tersendiri tentang tersenyum. Bagi kita tersenyum adalah
ketulusan melihat apa yang ingin diperlihatkan Semesta. Apapun itu! Meski yang
kita lihat secara logika tidaklah membahagiakan. Tetap dengan tulus kita
tersenyum, artinya kita menerima dengan ketulusan, karena kita sadar apapun
itu, itu dihadirkan olehNYA. Lalu dengan ketulusan pun kita merubahnya menjadi
baik, karena didalam aksi-aksi kita pun ada DIA yang senantiasa menemani.
Inilah puncak dari langkah kita menuju diberbahagiakan.
Bila kita berbahagia, kenyataan
hidup apapun tidak akan merobek-robek. Bila kita menengok keluar dan melihat
keburukan hidup dimana-mana. Kita tidak akan dibuat risau olehnya. Dengan tulus
kita akan bergerak untuk memperbaikinya, bukan menyerap keburukannya. Semua
yang dihidup kita ini adalah energi. Energi tidak hilang, hanya akan berubah.
Saat kita berbahagia, kita tidak
lagi menyerap energi negatif dari sekitar. justru kita memancarkan energi
positif yang akan mengubah energi negatif itu menjadi positif. Saat berbahagia
kita menjadi sangat baik dan hanya akan melakukan kebaikan. Kita menjadi
mercusuar yang memancarkan energi positif.
SANG PENCIPTA menjadikan kita sebagai contoh kebaikan dan harmonisasi untuk sesama. Ini semua ditarik oleh satu syarat, yaitu “SYUKUR” sebagai puncak dari langkah menuju kebahagian.
SANG PENCIPTA menjadikan kita sebagai contoh kebaikan dan harmonisasi untuk sesama. Ini semua ditarik oleh satu syarat, yaitu “SYUKUR” sebagai puncak dari langkah menuju kebahagian.
Sahabatku... Apakah kemarin pagi kita
bersyukur telah dibangunkan kembali dari tidur? Apakah kemarin siang kita
mensyukuri kaki-kaki kita yang masih bisa berjalan? Tangan yang masih kuat
menggenggam? Mata yang bisa mengerlip? Kulit yang masih sanggup berkeringat?
Mulut yang masih bisa mengunyah?
Keajaiban-keajaiban sederhana
yang terlupakan karena kita hanya terfokus pada yang besar, dan mensia-siakan
yang kecil. Dengan mudah kita mensyukuri uang, jabatan, pendidikan, pekerjaan,
usaha. Tapi tidak keajaiban-keajaiban sederhana yang terjadi didalam diri kita
sendiri. Sudahkan kita bersyukur hari ini? Atau kita masih tetap setia dengan
segala keluhan-keluhan.
Sahabatku… Ciri-ciri diri yang
berhasil bersyukur adalah diri yang senantiasa menikmati hasil dan bertindak
dengan ketulusan. Diri yang merasa
nyaman dengan diri apa adanya, tidak membandingkan diri dengan diri yang lain. Diri
yang bukan tukang nyinyir, yaitu yang selalu melihat-lihat kelebihan dan
kekurangan orang lain.
Diri yang bersyukur selalu
menikmati tiap hasil dari aksi-aksi diri. Karena diri senantiasa bertindak
berdasarkan ketulusan hanya kerena SANG PENCIPTA. Diri yang percaya apapun dan
bagaimana pun hasilnya itu adalah anugerah SANG PENCIPTA.
Hidup diri yang bersyukur itu
seperti awan, awan selalu bergerak ringan, tanpa beban. Selalu flexibel dengan
perannya. Begitu juga dengan diri yang
bersyukur. Diri yang bersyukur selalu mengikuti alur Universe, tanpa menahannya
dengan ego dan nafsu peribadi.
Lalu bagaimana dengan diri kita
sahabatku…?
Semoga ciri-ciri ini bisa melekat
didalam diri. Kalaulah belum, mari kita mantapkan dasar awalnya, yaitu
merasakah kehadiranNYA ditiap layer kehidupan.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.PesanSemesta.com
APAKAH ENERGI MEMILIKI SPESIFIKASI ?
Januari 31, 2020
Seorang sahabat bertanya “Energi itu sebenernya apa sih,
spesifikasi ya?” Melalui anugerahNYA izinkan kami menjawab.
Setiap buku teks fisika akan
memberi tahu kita energi adalah "kapasitas untuk melakukan pekerjaan"
. Kemudian biasanya dijelaskan bahwa "pekerjaan" adalah tindakan
memindahkan sesuatu melawan suatu kekuatan.
Tetapi ini bukan definisi yang
memuaskan. Ini definisi yang kosong dan jelas kita bisa merasakan ada sesuatu
yang hilang. Tapi meski demikian, tidak ada yang bisa mendefinisikan energy apalagi
men-spesifikasikannya menjadi suatu pengertian, selain energy adalah segalanya
dan membentuk segalanya.
Kalau kita bertanya alasan
mengapa energi sangat sulit untuk didefinisikan adalah karena itu adalah
gagasan abstrak. Tidak ada esensi fisik energi, dan tidak ada yang disebut energi
murni. Energi selalu dibawa oleh sesuatu, apapun itu adalah energy. Kata ‘segalanya’
sudah membawa definisi energy pada arti yang sesungguhnya.
Ilmu pengetahuan, melalui Fisika
Quantum, menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu di alam semesta kita
adalah energy yang bervibrasi. Namun, bahkan para ilmuan yang sangat pintar
dengan segala macam perlengkapan canggih masih tertunduk. Mereka tidak bisa
menjelaskan apa itu energy yang bervibrasi, dari mana asalnya, bagaimana energy
bervibrasi itu diciptakan, apa komposisinya, dan berdasarkan kesadaran apa
energy itu terus bervibrasi dan menciptakan kehidupan yang hidup bahkan mati?
Dan ini bukan tentang agama atau
kepercayaan. Faktanya, kita dan seluruh isi semesta yang bahkan tidak mengenal
agama atau kepercayaan, mereka semua diciptakan, dihidupkan dan dibentuk dari satu
energy sama yang terus bervibrasi didalam waktu dan ruang.
Kehidupan yang kita saksikan seutuhnya
adalah wujud atom-atom, atom-atom berkembang sesuai reaksi kimia nya membentuk
aneka macam bentuk kehidupan. Namun apapun bentuk kehidupannya, wujud asli atom
hanyalah energy yang bervibrasi.
Tidak perlu kesombongan wujud dan
rupa, memang kita dan semesta raya ini hanyalah energy yang bervibrasi. Kita
semua hasil ciptaan dan kehidupan SANG PENCIPTA PENGHIDUP. Itulah yang membuat
kita setara dalam wujud yang sesungguhnya. Tinggal bagaimana kita membentuk dan
mengelola energy ini melalui proses tritunggal yang kemarin kita pelajari. https://web.facebook.com/pesan.semesta.7/posts/217772056056577
Sahabatku… Sungguh keterbatasan
bagi kita yang diciptakan dan dihidupkan membicarakan SANG PENCIPTA PENGHIDUP.
Kita hanya bisa berterimakasih untuk segala ciptaan dan kehidupan dengan cara
menghargai kehidupan yang dihidupkanNYA dan dimatikanNYA, dan tidak
menilai-nilai hasil ciptaanNYA. Beginilah cara kita mengakui dan mempercayai
SANG PENCIPTA PENGHIDUP.
Kalau pengucapan SANG PENCIPTA
PENGHIDUP kurang berkenan dengan keyakinan atau agama kita, silahkan-lah kita
menggantinya dengan nama yang kita yakini sebagai SANG PENCIPTA PENGHIDUP.
Kenapa kami menggunakan nama SANG PENCIPTA PENGHIDUP ? Karena terlepas dari
siapapun kita. Apa pun agama atau keyakinan kita. Atau bagaimana pun kita
memanggilNYA. Atau bahkan kalau pun setiap hari kita mengutuk Tuhan dan tidak
mengakui apalagi mempercayaiNYA. Tetap kita hanyalah atom-atom yang diciptakan
dan dihidupkan. Tetap kita adalah energy yang bervibrasi.
Kita boleh tidak percaya dengan
adanya Tuhan yang disembah. Tapi tidak percaya dengan adanya SANG PENCIPTA
PENGHIDUP adalah ketidak mungkinan yang terlalu sombong. Karena bahkan ketidak
mungkinan yang terlalu sombong ini pun masih diciptakan dan dihidupkan.
Apakah SANG PENCIPTA PENGHIDUP
membutuhkan pengakuan dan kepercayaan kita untuk segala yang diciptakan dan
dihidupkan? Kalau kita berpikir netral, jawaban TIDAK pasti muncul. Karena
kalau jawabannya adalah IYA. Mohon maaf, dengan apa mereka yang tidak
mengakuiNYA, dan dengan apa mereka yang tidak mempercanyaiNYA saat ini bisa
hidup? Siapakah yang meniupkan ruh kedalam diri mereka? Siapakah yang
membiarkan energy terus bervibrasi untuk membentuk diri mereka dan kehidupan
mereka?
Jadi jelas saat kita semua
mengakui dan mempercayai SANG PENCIPTA PENGHIDUP. Kepercayaan itu bukan untuk
sebuah label atau pengakuan bagiNYA. Tapi sebagai sebuah definisi kalau kita
berada disini sekarang, membaca tulisan kecil ini adalah karena kita berada
didalam-NYA. Tidak ada perdebatan tentang ini. Kalau ada silahkan pelajari dan
beri jawaban tentang dari mana energy bervibrasi itu berasal?
Akhir kata sahabatku… Apa itu spesifikasi
energy saat segala hal yang kita sebut spesifikasi adalah energy?
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.PesanSemesta.com
MENGHIDUPKAN KEMBALI HATI NURANI
Januari 31, 2020
Seorang sahabat bertanya tentang hati nurani, melalui anuegrahNYA izinkan kami menjawab.
Sahabatku… Manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih antara yang salah dan yang benar, dan karenanya manusia bertanggung jawab untuk segala tindakan mereka, ini yang sering kita panggil karma. Dimana karma adalah sebab dan akibat di mana niat dan tindakan individu (sebab) memengaruhi masa depan individu (akibat) tersebut.
Pertanyaannya sekarang : Apakah
mereka yang jahat tidak memiliki hati nurani? Apakah hati nurani hanya benar
dan tidak ada salah? Sebelum menjawabnya, mari kita bertanya dahulu, apa itu
salah dan apa itu benar?
Ambil contoh, bagi Bumi menimbun
sampah didalam tanahnya adalah salah, tapi bagi manusia itu adalah benar. Bagi
laut mengambil ikan secara masal akan merubah ekosistem laut dan itu adalah
salah, tapi bagi manusia itu adalah benar, manusia membutuhkan omega 3 dan
omega 6 yang terkandung didalam ikan dan itu adalah tindakan benar.
Bagi penjahat, pencurian itu
adalah benar, karena mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan
cara mencuri. Sementara bagi yang dicuri adalah salah, karena pencuri mengambil
barang yang bukan milik mereka.
Bagi orang tua sikap protective
mereka adalah benar, tapi bagi anak itu adalah salah. Dan masih banyak contoh
kasus lainnya. Jadi coba kita merenung kembali untuk mencari apa itu salah dan
apa itu benar? Dan ternyata itu tidak ada? Semua tentang salah dan benar adalah
konsep, semua salah dan benar adalah kepentingan dan kebutuhan.
Saat kita mampu memahami apa itu
salah dan benar, lalu melepas diri darinya. Maka kita akan menemukan sesuatu
yang disebut hati nurani. Sebuah penghubung antara kita dengan Dzat Maha yang
akan menuntun kita untuk menemukan titik keseimbangan diri. Sehingga diri tahu
persis porsinya dalam hidup ini dan bertindak sesuai porsi yang diajarkan dan dibimbing
langsung olehNYA. Inilah yang sering kita sebut taufik dan hidayah.
Saat seseorang sudah diberikan
taufik dan hidayah, maka seseorang akan senantiasa bergerak sesuai dengan hati
nuraninya, yang mana itu adalah keseimbangan dirinya sebagai semesta. Dari sinilah
kita akan bisa menjawab sendiri, apa itu hati nurani?
Hati nurani bisa dikatakan
sebagai sebuah hubungan pribadi yang dinamis dengan Dzat Maha yang ditingkatkan
oleh pengetahuan dan aksi. Dan hati nurani terlepas dari salah dan benar
menurut versi manusia. Karena salah dan benar menurut versi manusia adalah kepentingan
dan kebutuhan. Sementara keseimbangan jauh melewati kepentingan dan kebutuhan. Keseimbangan
sudah memenuhi kedua hal ini dengan cara yang benar sesuai semestanya
masing-masing.
Ini adalah sebuah penanda besar
kalau Dzat Maha ada di segalanya. Baik di salah maupun di benar. Jadi sebenarnya
tidak ada satu jiwa pun yang tidak memiliki hati nurani, yang ada adalah jiwa
yang tidak menghidupkan hati nuraninya dan membiarkan hati nuraninya layu
dipojokan jiwanya.
Sahabatku… Tentunya kita ingin
menghidupkan hati nurani. Karena tentunya kita ingin hubungan pribadi kita dengan
Dzat Maha terus terangkai dalam kehidupan ini. Kita tidak ingin berada di satu moment
dimana kita merasa sendirian tanpaNYA. Meski kesendirian ini tidak mungkin
terjadi, karena Dzat Maha selalu membersamai. Tapi kita ingin menjadi
benar-benar sadar kalau Dzat Maha membimbingi dan mengajari. Kita ingin taufik
dan hidayah itu selalu mengiringi. Bukan begitu?
Hanya sekarang bagaimana caranya?
Bagaimana kita menghidupkan kembali hati nurani yang setengah mati ini?
1# LUPAKAN SALAH & BENAR
Sahabatku... Kita memang hidup di
dalam dualitas. Tapi harap ingat saja kalau di dalam yang salah ada Dzat Maha
dan di dalam yang benar ada Dzat Maha juga. Keduanya, baik salah dan baik benar
hadir dan hidup berkat kehidupan SANG PENGHIDUP.
Tidak ada perbedaan apapun yang
membedakan kita kecuali posisi kita menilai salah dan benar itu sendiri. Jadi mari
kita belajar melihat inti terdalamnya dahulu. Mari kita belajar melihat sebuah
keterhubungan tanpa penilaian terlebih dahulu, maka gerbang keseimbangan
perlahan terbuka. Hingga akhirnya kita mampu menyaksikan kebenaran.
Kebenaran adalah saat kita mampu melihat segalanya
sebagai satu, yaitu Dzat Maha. Setelah langkah pertama ini, maka kita akan mampu melakukan step kedua ini, yaitu menyaksikan
kalau DIA dekat.
2# SAKSIKANLAH KALAU DIA DEKAT
Tutuplah sejenak mata itu dari
melihat segala yang dekat. Lalu masuklah kedalam. Tanyakanlah kedalam diri “Dimanakah
DIA berada?” lalu jawablah “DIA dekat dan DIA bersamaku”.
Sahabatku… Apabila kita mau
menyadari dan menyaksikan sebuah kebersamaan denganNYA, maka cukuplah ini menjadi
penghidup hati nurani manusia.
Mulai sekarang jangan pernah
menunjuk sebuah tempat diluar diri, tapi teruslah menunjuk kedalam bahwa DIA
memang sedekat itu. Kedekatan akan membangun kebersamaan – kebersamaan akan
membangun hubungan, menghilangkan kesendirian, dan menghapus jarak yang
terpisah.
Kalau kita sudah menyadari kalau
DIA memang sedekat itu, maka kita juga akan sadar kalau taufik dan hidayahnya memang
akan selalu mengiringi.
Akhir kata sahabatku… Hati nurani
adalah hati Dzat Maha yang tertanam didalam tiap jiwa. Tidak ada yang tidak
memilikinya, semua jiwa memilikinya dan semua jiwa memiliki kesempatan untuk
menghidupinya kembali.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.PesanSemesta.com
MEWASPADAI GERAKAN ENERGI
Januari 27, 2020
Dalam hidup ini tidak ada
kekuatan yang lebih dahsyat dari kekuatan kesadaran. Saat kesadaran manusia
akan keberadaan dirinya didalam lautan energy semesta ini sudah terwaspadai
dengan betul oleh kesadarannya sendiri, maka tidaklah ini adalah kekuatan
terbesarnya. (https://web.facebook.com/pesan.semesta.7/posts/213852689781847)
Seorang sahabat bertanya
“Bagaimana cara kita memataskan diri untuk menerima kekuatan kesadaran” Melalui
anugerahNYA izinkan kami menjawab.
Sahabatku… Jawaban dari kami
adalah dengan cara kita terus mewaspadai gerakan energy. Dengan terus waspada
akan gerakan energy, maka kita secara sengaja membuka gerbang-gerbang kekuatan
kesadaran, yang mana apabila kekuatan kesadaran ini terolah dengan baik akan
menjadikan diri kita selalu setingkat lebih baik dalam segala aspek dalam hidup
ini.
Lalu apa artinya ini… Apa arti
dari terus mewaspadai gerakan energy?
Sahabatku… Apa isi pikiran kita
dalam hidup ini. Apa yang kita jalani dan lakukan dalam hidup ini, dan apapun
yang kita kelola dan bentuk dalam hidup ini dari segala gerakan kita kesemuanya
adalah ENERGY.
Kita adalah bentukan energy, kita
membentuk energi dan kita hidup karena energy juga. Jadi apapun yang dikelola di
dalam dan oleh kesadaran kita adalah ENERGY.
Itulah kenapa Tesla berkata “Jika
Anda ingin menemukan rahasia alam semesta, pikirkanlah energi, frekuensi dan
vibrasi” Karena memang energy itu bukan sesuatu yang sekedar ilmiah, tapi
sesuatu yang segalanya.
Ambil contoh seperti ini : Dari
tempat Anda berada sekarang, Anda sedang menggengam handphone, membuka aplikasi
facebook, menatap tulisan ini, membacanya dan mencerna isinya. Itu semua adalah
gerakan energy. --- Kalau kita bertanya bagaimana bisa itu adalah gerakan energy?
Pertama-tama, segala sesuatu
dalam hidup ini terbentuk dari kumpulan molekul. Molekul adalah kumpulan atom. Di
tengah atom terdapat nucleus yang berisi proton, neutreon dan electron, ini
yang disebut dengan partikel dan sub partikel. Nah adakah sesuatu yang
membentuk sub partikel ini?
Jawabannya adalah ada, yaitu energy.
Sampai titik ini kita mentok. Karena energy, hampir sama sekali tidak terlihat
sebagai sesuatu, energy persis seperti empty space (ruang kosong). Ruang kosong
adalah kekosongan fisik yang nyata. Tapi segala kekosongan fisik yang kita
sebut energy ini membentuk segala hal yang kita sebut semesta. Dimana semesta sendiri
adalah totalitas keberadaan. Segalanya adalah semesta, termasuk adalah kita.
Dari fakta ilmiah inilah kita
bisa menyebut dan menyaksikan kalau segala gerakan kita adalah gerakan energy. Kembali
ke contoh yang tadi. Jadi tulisan yang sedang Anda baca, aplikasinya, handphonenya,
Anda-nya, keberadaan objek dan makhluk disekitar
Anda berada, planet Anda berdiri, tata surya tempat planet berada dan seluruh
disekitarnya adalah energy.
Kita adalah energy, gerakan kita
adalah energy dan apa yang kita lakukan adalah mengelola energy itu.
Ambil satu gerakan, misalnya saja
saat kita membaca tulisan ini. Saat cahaya memenuhi retina, proses penglihatan
dimulai. Selama ini kita menyebutnya cahaya, tapi lagi-lagi cahaya itu adalah
energy. Apa yang kita sebut cahaya terdiri dari gelombang-gelombang
elektromagnetik dan partikel-partikel energy yang disebut photon.
Ketika photon ini mencapai
retina, maka ketika itu kita mulai bisa menangkap apa itu yang disebut cahaya. Jadi
cahaya adalah suatu bentuk energy yang terinputkan melalui mata. Otak kita lalu
menterjemahkan gelombang-gelombang elektromagnetik yang memiliki berbagai
amplitude (panjang gelombang) dan frekuensi ini secara sangat cepat.
Lalu disini kita bukan hanya
melihat tapi kita membaca, jadi neuron-neuron otak kita mulai mengelola impulse-impluse
energy dari apa yang kita baca lalu mengelolanya didalam kesadaran. Hal yang
sama juga terjadi pada proses mendengar, merasakan dll, yang mohon maaf tidak kami
jabarkan detail disini, karena akan menjadi sangat panjang dan rumit untuk
dipersingkat.
Jadi intinya apapun yang sampai
dan dikelola oleh kesadaran kita adalah energy dari berbagai gelombang
elektromagnetik, itulah yang disebut dengan energy yang bervibrasi dan memancarkan
frekuensi. Ujungnya memang harus diakui dan tidak bisa dipungkiri kalau apapun yang
dikelola oleh dan didalam kesadaran kita adalah energy.
Jujur pembahasan ini memang
sangat kompleks, tidak ada niat lain dari kami, selain kami ingin berbagi kompleksitas
informasi ini kepada kita semua dalam bentuk sesederhana mungkin, apabila
tampak tidak sederhana, maka maafkan kami, hal ini memang kompleksitas
penciptaan. Tapi kita tidak bisa menghiraukan kompleksitas ini, karena ini adalah
kunci menuju semesta.
Kita adalah semesta itu sendiri. Semesta
memiliki kekuatan kesadaran yang sangat besar dan untuk memantaskan diri
menggengam kekuatan kesadaran ini langkah awal yang perlu kita lakukan adalah
mewaspadai gerakan energy.
Mewaspadai
gerakan energy adalah kita sadar dengan segala pergerakan energy semesta ini, yaitu
dengan bagaimana kita menerima energy, mengelolanya dan membentuknya melalui tahap
tritunggal : input – proses – output.
Sahabatku… Kalau kita menanyakan
bagaimana aplikasi sederhananya, maka aplikasi awalnya sangat sederhana. Dimulai
dari mulai mengenali komponen diri (jasad, jiwa & ruh). Pengetahuan kita
perlahan-lahan akan membuat diri mulai mewaspadai pergerakan yang ada didalam
diri sampai nanti menuju mewaspadi pergerakan energy yang diluar diri.
Kita bahkan sedang
mengaplikasikannya disini sahabatku… Bukankah sekarang kita sedang belajar
untuk selangkah kecil lebih mengenal energy semesta diri yang kompleks ini.
Bukankah sekarang kita sedikit tahu kalau diri kita adalah energy semesta yang
sedang mengelola dan membentuk energy semesta.
Iya, kita sudah tahu bukan? Sebuah
tanda kalau kita sudah lebih bagus dalam mewaspadai gerakan energy semesta ini.
Dan tidaklah ini adalah salah satu dari kekuatan kesadarannya. Kita sekarang
akan terus meluncur dalam gerakan energy untuk menyempurnakan pengetahuan ini.
Lalu energy seperti apa yang akan
kita bentuk dalam kekuatan kesadaran ini sahabatku? Apapun itu, teruslah bergerak
membentuk energy ini dalam kewaspaan bersamaNYA… Dzat Maha akan menjadi guru
pembimbing yang akan senantiasa mendampingi dan menyertai kesadaran kita dalam
mewaspadai gerakan energy ini.
Salam Semesta
Copyrighth 2020 ©
www.PesanSemesta.com
OTAK, PIKIRAN, ENERGI SEMESTA & KEKUATAN
Januari 22, 2020
Sahabatku… Apa yang mata manusia
lihat dan kelola sebagai materi, tersusun dan terbentuk dari sesuatu yang
sebenarnya tidak bisa dilihat secara kasat mata biasa. Tapi bukan berarti tidak
terlihat tapi tidak nyata. Karenya kenyataan yang sebenarnya justru jasad
manusia dan seluruh yang terdapat di dalam semesta ini tidak lain terbentuk
dari kumpulan atom-atom.
Atom adalah 99,99999% energi, dan
0,00001% zat fisik, maka seluruh semesta ini pada wujud aslinya tidak berwujud
apa-apa selain energy yang bervibrasi. Termasuk didalamnya segala tentang manusia.
Jadi sebenarnya manusia boleh
beranggapan kalau mereka adalah energi yang berada didalam energi. Melakukan
energy dan mengelola energy. Energi itu sifatnya tidak terbatas, tidak
termusnahkan, dan hanya dapat berubah atau dirubah.
Berarti kita adalah memang makhluk
tidak terbatas yang membawa sifat-sifat energy, karena memang kita tercipta
dari materi energi. Sayangnya sampai sekarang banyak orang masih berpendapat kalau
dunia energi tidak ada hubungannya dengan realitas "nyata". Padahal
ini sepenuhnya tidak benar.
Faktanya kita membentuk energy semesta
dari segala realita yang kita bangun dengan kesadaran atau tanpa kesadaran. Artinya
apapun itu gerakan kita baik itu kita menyadarinya atau tidak menyadarinya,
maka itu akan selalu mempengaruhi dan merubah energy. Karena apapun gerakan itu
adalah energy.
Kalau kita menghubungkan ini dengan
pikiran dan otak, maka kita pastinya akan menemukan kalau otak dan pikiran
adalah energy juga.
Otak dan bagian jasad lainnya terdiri
dari banyak jaringan. Jaringan tersusun dari ribuan juta sel-sel. Sel-sel itu
tersusun dari molekul. Molekul terbentuk dari atom dan atom terbentuk dari
energi. Jadi, iya betul otak yang mengelola pikiran adalah atom yang kalau
diurut mundur hanyalah wujud dari energy yang bervibrasi.
Begitu juga dengan pikiran. Pikiran
adalah energi dalam getaran. Ketika kita memikirkan suatu pemikiran tertentu,
sel-sel otak kita atau neuron akan bergetar (bervibrasi) pada frekuensi
tertentu dan energi berkecepatan tinggi ini akan menarik apa pun yang kita
kirim melalui pikiran.
Ilmu pengetahuan sekarang telah
menemukan bahwa sifat pikiran adalah urutan kuantum. Pikiran berasal dari hasil
getaran energi. Walaupun kedengarannya seperti konsep atau teori, ini adalah
realitas baru yang diungkapkan fisika kuantum kepada kita.
Itulah kenapa pikiran kita memiliki
pengaruh kuat pada kehidupan, dan itu juga alasan kenapa pikiran bergerak
dengan membawa sifat-sifat energy didalamnya. Apabila kita mampu memahami
sifat-sifat energy didalam pikiran kita. Maka tidak lain itu hanya akan menjadi
sumber kekuatan bagi kita.
Lalu kekuatan apakah itu dari
pikiran dan otak?
Sahabatku… Dalam hidup ini tidak ada
kekuatan yang lebih dahsyat dari kekuatan kesadaran. Saat kesadaran manusia
akan keberadaan dirinya didalam lautan energy semesta ini sudah terwaspadai
dengan betul oleh kesadarannya sendiri, maka tidaklah ini adalah kekuatan
terbesarnya.
Namun tentunya jauh sebelum menerima
kekuatan terbesarnya, kita harus terlebih dahulu memantaskan diri. Sebuah
kepantasan adalah syarat utama. Bukankah ujung pertanyaannya menjadi sedikit
lebih rumit sekarang, yaitu dengan apa kita bisa menerima sebuah kepantasan
untuk menerima kekuatan kesadaran?
Sahabatku… Kembali mengulang paragraf
diatas, yaitu :
“Kita membentuk energy semesta dari segala
realita yang kita bangun dengan kesadaran atau tanpa kesadaran. Artinya apapun
itu gerakan kita baik itu kita menyadarinya atau tidak menyadarinya, maka itu
akan selalu mempengaruhi dan merubah energy. Karena apapun gerakan itu adalah energy.”
Otak kita adalah energy, pikiran
kita adalah getaran energy. Pikiran terkelola didalam kesadaran. Jadi kesadaran
memang membawa peran jasad dan pikiran. Bukan hanya membawa peran, namun
membentuk dan merubah otak dan pikiran. Begitu juga sebaliknya.
Jadi kuncinya adalah dengan
mewaspadi segala gerakan kita agar menjadi gerakan yang ber-kesadaran bukan
gerakan tanpa kesadaran.
Akhir kata sahabatku… Mari perlahan
kita mewaspadai dan awas diri dengan segala hal yang kita olah didalam
kesadaran, sehingga tidak ada satu pun celah dari gerakan tanpa kesadaran kita
yang mengambil alih peran otak dan pikiran.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
EMPAT ELEMEN SEMESTA ADA DIDALAM JASAD
Januari 20, 2020
Faktanya jasad manusia adalah
mikrokosmos dari Semesta. Di dalam semesta secara kasat mata segalanya selalu
berhubungan dan tersusun dari empat elemen yang seimbang ini, yaitu; tanah, air, api dan udara.
Sayangnya kita menghiraukan hal
ini, padahal jasad kita harus mengelola keempat elemen ini dengan baik dan
benar. Itu karena jasad manusia seperti Alam Semesta yang kecil, penting untuk
mencapai keseimbangan antara empat elemen di dalam jasad untuk kesehatan dan
kesejahteraan kita sendiri.
Para ilmuwan percaya bahwa dari sekian unsur yang diketahui penting untuk
kehidupan manusia. Hanya empat di antaranya - karbon (C), oksigen (O), hidrogen
(H) dan nitrogen (N) yang membentuk
sekitar 96% dari jasad manusia.
Kalau kita hubungkan empat unsur
jasad ini dengan empat elemen semesta yang sedang kita bahas, maka kita akan
menemukan kuncinya. Pada kesempatan kali ini, mari kita melihat keterhubungan
sempurna antara empat elemen semesta dan empat unsur jasad kita.
1#
Unsur pertama karbon adalah elemen tanah
Karbon adalah
elemen tanah yang hidup tidak hanya di tanah tapi segalanya. Termasuk jasad
manusia. Karbon adalah blok pembangun dasar bagi sebagian besar sel dalam jasad.
Karbon membentuk 18% dari jasad manusia. Gula dalam jasad seperti glukosa menahan
unsur karbon. Dan karbon dicerna ke dalam jasad dengan mengonsumsi karbohidrat.
Karbon sangat
penting bagi kehidupan karena ia terikat dalam berbagai cara untuk membentuk
senyawa yang dibutuhkan jasad kita setiap hari. Setiap organisme hidup mengandung
karbon dengan berbagai cara. Karena karbon digunakan di jasad dalam sistem
pernapasan. Ketika oksigen digunakan dalam jasad, ia dicampur dengan karbon yang
menghasilkan karbon dioksida.
Karbon
dicampur dengan karbon dioksida saat berada di jasad kita. Tetapi kekurangan
atau terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan. Jika kita kebanyakan
karbon, itu dapat menyebabkan muntah parah, pembatasan aliran darah dan
penyakit paru-paru. Dan jika kekurangan otot tegang dan menyebabkan orang
menjadi tegang, cemas, stres dan bahkan agresif.
Pertanyaannya dari
mana kita mendapatkan karbon ?
Karbon adalah
blok bangunan untuk semua kehidupan di Bumi dan sebagian besar dari jumlah
total yang dimiliki Bumi dalam kehidupan dan molekul organik mati. Itu berarti
tidak hanya pada atau hewan, tetapi juga dalam hal-hal seperti bahan bakar
fosil. Karbon juga ditemukan di atmosfer di mana ia merupakan bagian dari gas
karbon dioksida yang dipancarkan ketika bahan bakar fosil dibakar dan ketika
organisme hidup bernafas.
Karbon pasti juga
banyak dalam bahan organik di tanah, dan di batu. Namun jauh dan jauh karbon
paling banyak di Bumi disimpan ternyata di tempat yang mengejutkan: lautan.
Diperkirakan ada 38.000 hingga 40, 000 miliar metrik ton karbon di lautan itu
sendiri dengan 66 juta hingga 100 juta miliar metrik ton karbon dalam sedimen
laut dan batuan sedimen.
Sedimen dan
batuan itu terbentuk dari cangkang keras dan bagian tubuh organisme laut yang
menyerap karbon di dalam air. Ketika mereka mati, tubuh mereka tenggelam ke
dasar laut, dan bagian-bagian yang keras terurai menjadi sedimen, yang kemudian
dibentuk menjadi batuan sedimen.
2# UNSUR KEDUA HIDROGEN ADALAH
ELEMEN AIR
Hidrogen
adalah elemen air. Sebagian besar materi di alam semesta apakah planet dll
terutama terdiri dari hidrogen saja.
Hidrogen
adalah komponen penting air. Hidrogen adalah unsur paling melimpah di Alam
Semesta. Sekitar 90 persen dari semua atom terbuat dari hidrogen. Ini adalah
elemen yang ada dalam semua cairan tubuh manusia yang memungkinkan racun dan
limbah diangkut dan dihilangkan.
Dengan bantuan
sambungan hidrogen di tubuh kita tetap dilumasi dan mampu menjalankan
fungsinya. Bahkan sistem kekebalan tubuh tetap sehat karenanya. Oleh karena itu
tidak salah untuk mengatakan bahwa hidrogen adalah elemen yang memainkan peran
penting bagi keberadaan kehidupan manusia.
Karena air,
sel-sel tubuh tetap terhidrasi dan membantu menghilangkan racun dari tubuh.
Nutrisi juga diangkut ke sel, sendi tetap dilumasi dan membuat sistem kekebalan
tubuh menjadi kuat.
Hidrogen
membantu dalam menghasilkan energi dalam tubuh. Seperti, kita tahu bahwa tubuh
manusia menggunakan energi dalam bentuk ATP (Adenosine tri phosphate). Kami
mengkonsumsi energi yang memberi makanan seperti karbohidrat yang terdiri dari
karbon, hidrogen, dan oksigen. Enzim yang ada dalam tubuh kita membantu
pencernaan makanan dan memecah makanan kompleks menjadi lebih sederhana.
Juga Hidrogen
bertanggung jawab untuk memperlambat proses penuaan tubuh. Tahukah Anda bahwa
penuaan disebabkan oleh zat yang ada dalam tubuh yang disebut radikal bebas?
Hidrogen disimpan dalam jaringan tubuh kita yang melindungi kita dari kerusakan
yang bisa dilakukan oleh radikal bebas.
Hidrogen mudah
terbakar pada konsentrasi antara 4% dan 75% di udara, yang merupakan kisaran
yang sangat luas dibandingkan dengan bahan bakar umum lainnya. Kebakaran
hidrogen memiliki panas radiasi rendah, sehingga kita tidak dapat merasakan
kehadiran nyala api sampai kita sangat dekat dengannya (atau bahkan di
dalamnya).
Tapi harus
diperhatikan kalau diperlukan oksigen (atau udara) dan sumber penyalaan agar
pembakaran terjadi.
3# UNSUR KETIGA OKSIGEN ADALAH
ELEMEN API
Oksigen
terkenal sebagai udara yang harus kita hirup. Oksigen juga terkenal sebagai pemicu
pembakaran yang utama. Jadi ketimbang dimasukkan kedalam elemen udara, oksigen
sebenarnya lebih tepat masuk ke dalam elemen api.
Setiap jasad membutuhkan
oksigen. Setiap jaringan dan setiap sel dalam tubuh membutuhkan pasokan oksigen
yang konstan untuk bekerja dengan baik. Saat kita berbicara sel, maka kita
berbicara hampir 99% jasad manusia.
Oksigen masuk
ke sel dan jaringan kita melalui paru-paru. Paru-paru menghirup oksigen dari
udara, kemudian memasukkan oksigen ke dalam aliran darah melalui jutaan kantung
udara kecil yang disebut alveoli. Hemoglobin dalam sel darah merah kemudian
mengambil oksigen dan membawanya ke jaringan dan sel-sel jasad.
Tanpa oksigen,
maka tidak ada pembakaran. Tidak ada pembakaran, maka resikonya adalah tidak
adanya energy untuk sel-sel jasad itu sendiri. Kita harus paham alasan utama
manusia melakukan proses respirasi adalah karena kita membutuhkan udara untuk
bernafas dan karena oksigen pada akhirnya adalah bahan bakar yang memungkinkan
sel kita untuk menghasilkan energi dari makanan yang kita makan. ATP tidak akan
diproduksi oleh mitokondria tanpa bahan pemicu pembakaran yang disebut oksigen.
4# Elemen
keempat nitrogen ADALAH ELEMEN UDARA
Nitrogen
adalah elemen udara. Dimana secara volume, udara kering mengandung 78,09%
nitrogen , 20,95% oksigen , 0,93% argon , 0,04% karbon dioksida , dan sejumlah
kecil gas lainnya. Setiap saat jasad kita menghirupnya, mengelolanya dan
mengambil manfaat darinya.
Apa jadinya
jasad manusia tanpa nitrogen?
Nitrogen
adalah bagian penting dari jasad kita. Semua asam amino mengandung nitrogen dan
ini adalahblok bangunan yang membentuk protein di rambut, otot, kulit, dan
jaringan penting lainnya.Nitrogen adalah bagian penting dari DNA, yang
mendefinisikan seperti apa kita dalam banyak hal. Kita tidak bisa bertahan
hidup tanpa nitrogen dalam makanan kita - kita mendapatkannya dalam bentuk
protein.
------
Sahabatku… Masing-masing bagian
penyusun jasad manusia terdiri dari empat elemen atau empat unsur, dalam
proporsi yang berbeda-beda. Gerakan, dari empat elemen atau unsur ini terus
berlangsung, sehingga perubahan adalah proses yang berkelanjutan dalam jasad
manusia. Perubahan ini bisa bersifat siklus, seperti dalam siklus asupan dan
eliminasi makanan, atau progresif seperti pertumbuhan tumor kanker dan penyakit
lainnya.
Kita cenderung menganggap
penyakit sebagai pengganggu dari luar. Kita menganggapnya sebagai sesuatu untuk
dilawan dan dihancurkan. Namun sebenarnya penyakit dapat dilihat sebagai
manifestasi fisik dari ketidakseimbangan internal.
Ketidakseimbangan internal sendiri
salah satunya disebabkan oleh ketidakseimbangan kita dalam mengelola keempat
elemen di dalam jasad. Jadi hubungannya empat elemen dengan kesehatan, benar-benar
sangat nyata.
Tulisan ini akan menjadi langkah
awal penyadaran bagi kita untuk mulai fokus memperhatikan empat unsur didalam
jasad ini sehingga keseimbangan keempat elemen kita TIDAK tergangu.
Sahabatku… Mulai
sekarang kita akan terus menjaga keseimbangan elemen diri kita, dan
ini kita lakukan karena kita paham kalau selama kita tidak merawat akar
penyebabnya, maka ketidakseimbangan internal dapat terus bermanifestasi dalam
bentuk ketidaknyamanan, penyakit, atau gangguan fisik.
Itu hanya karena Dzat Maha sudah membentuk kehidupan semesta dengan hukum sebab dan akibat. Sekarang mari kita mulai belajar selalu membuat sebab terbaik untuk menerima akibat terbaik bagi kesehatan dan kesejahteraan jasad.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
APA ARTINYA HIDUP ?
Januari 20, 2020
Seorang sahabat datang dan
meratap “apa artinya hidup ini?”
Kami menjawab “Hidup tidak pernah
memiliki arti apa-apa, kita lah yang datang dan membawa arti didalamnya. Kita
bisa menjadi hidup didalam kehidupan atau menjadi mati didalam kehidupan.
Keduanya sama-sama kehidupan. Jadi baik memiliki arti atau tidak memiliki arti,
itulah kehidupan.
Hidup artinya memberi arti kepada kehidupan. Arti itu bukan berada pada kehidupan itu, tapi pada hidup yang memberi arti itu.
“Kitalah artinya hidup – dengan
arti yang sama persis dengan arti yang kita buat”
Sahabatku… Teruslah bergerak membuat
arti didalam kehidupan ini. Karena seharusnya memang tidak ada kehidupan yang
tidak berarti, segalanya adalah kehidupanNYA.
Selamanya kehidupanNYA melewati mati dan hidup. SANG PENGHIDUP tidak pernah mati, kita sajalah yang memilih mati didalam kehidupanNYA.
Selamanya kehidupanNYA melewati mati dan hidup. SANG PENGHIDUP tidak pernah mati, kita sajalah yang memilih mati didalam kehidupanNYA.
Ingat saja kalau kita adalah
alunan di dalam musik. Kita adalah desiran di dalam angin. Kita adalah
gelombang di dalam ombak. Kita adalah sinar di dalam cahaya. Teruslah bergerak
dan memberi arti sahabatku…
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
MITOKONDRIA ANTARA JASAD DAN JIWA
Januari 16, 2020
“Apakah betul kalau mitokondria
kita bagus, maka energy sel kita juga bagus?” Melalui anugerahNYA izinkan kami
menjawab.
Sahabatku… Setiap makhluk hidup
terbuat dari sel. Sel adalah hal terkecil yang dapat mereproduksi dirinya
sendiri. Ketika kita melihat ke dalam sel, kita melihat bahwa sel memiliki
sub-sub yang masih lebih kecil, yang dikenal sebagai "Organel" yang
melakukan fungsi berbeda yang penting bagi sel untuk terus hidup.
Mitokondria adalah organel yang
ditemukan dalam sel-sel setiap organisme kompleks. Mereka menghasilkan sekitar
90% energi kimia yang dibutuhkan sel untuk bertahan hidup.
Segala sesuatu yang dilakukan
jasad, dari bergerak hingga berpikir membutuhkan energi. Energi yang kita
gunakan berasal dari protein, gula, dan lemak dalam makanan kita.
Namun manusia tidak dapat
menggunakan ketiga bahan ini secara langsung, kita perlu mengubah ketiga bahan
ini menjadi bentuk energi yang dapat digunakan oleh sel atau yang disebut ATP.
Itulah kenapa jasad kita
sepenuhnya bergantung pada energi yang diperoleh dari makanan yang kita makan,
bukan bergantung pada makanannya. Karena apapun makanan yang kita makan akan
mengalami banyak proses didalam jasad hingga akhirnya melepaskan ATP.
ATP atau Adenosine Tri-Phosphate
adalah satuan energi sel. Ini adalah salah satu sumber energi terpenting dan
utama jasd. ATP digunakan di hampir semua fungsi anggota jasad.
Dalam jasad setiap makhluk hidup,
konversi dari energi makanan ke ATP terjadi di mitokondria.
Mitokondria adalah bagian dari
sel yang berfungsi mengubah protein, gula, dan lemak yang kita makan, menjadi
bentuk energi kimia yang dapat digunakan jasad untuk melanjutkan kehidupan.
Tidak ada energi, tidak hidup! Inilah mengapa penting
bagi kita untuk memahami cara kerja mitokondria, dan mengetahui apa saja
kebutuhannya.
Memahami cara kerja mitokondria
sama seperti mengetahui bagaimana jasad kita menghasilkan energi yang
membuatnya tetap hidup. Tapi sebenarnya mitokondria sendiri berfungsi lebih
dari sekedar menghasilkan energi. Lalu
apa saja fungsi mitokondria didalam sel :
1. Mitokondria mengkonversi gula, lemak dan protein
dari makanan kita menjadi ATP yaitu jenis energy yang kita butuhkan untuk
pasokan energy sel. Ini penting untuk memetabolisme atau memecah karbohidrat
dan asam lemak untuk menghasilkan energi. Sel eukariotik menggunakan energi
dalam bentuk molekul kimia yang disebut ATP (adenosin trifosfat). Manusia
merupakan organisme eukariotik. Ini berarti bahwa semua sel manusia — termasuk
yang ditemukan di otak, jantung, otot, dan sebagainya — juga eukariotik.
2. Mitokondria memproduksi bahan kimia yang
dibutuhkan jasad. Mitokondria mengandung beberapa enzim spesifik yang
dibutuhkan untuk produk-produk penting dalam tubuh manusia, seperti d-amino
levulinic acid synthetase yang dibutuhkan untuk membuat hemoglobin.
3. Mitokondria memecah produk limbah dalam jasad
sehingga tidak berbahaya, dan mendaur ulang beberapa produk limbah tersebut
untuk menghemat energi.
4. Yang tidak kalah penting, bahwa mitokondria juga
memiliki peran khusus dalam membuat sel mati. Ini mungkin terdengar aneh,
tetapi sangat penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan jasad manusia.
Jadi selain membuat beberapa sel tetap hidup, mitokondria pun membuat beberapa
sel harus mati. Karena terkadang sel tidak mati ketika seharusnya dia mati.
Akhirnya sel mulai tumbuh tanpa terkendali. Dan ini adalah cikal bakal penyebab
tumor mulai tumbuh. Jadi penyebab awal seseorang terkena tumor adalah karena
sel mitokondria dalam jasadnya tidak bekerja optimal lagi.
MITKOKONDRIA BISA RUSAK, yaitu
saat mitokondria tidak lagi menghasilkan energy bagi sel atau salah (error)
dalam melakukan fungsi.
Pertanyaannya: Kenapa mitokondria
penghasil energi sel bisa tidak lagi menghasilkan energi sel atau error (rusak)
dalam menghasilkan energi sel?
Salah satu yang dibutuhkan
mitokondria untuk menghasilkan semua
energi dan melakukan fungsinya adalah oksigen. Mitokondria membutuhkan
oksigen – Harap diingat.
Mitokondria secara efektif
membakar makanan kita dengan cara yang terkontrol dan hati-hati untuk
menghasilkan energi kimia melalui proses yang disebut “fosforilasi oksidatif”.
Jadi mitokondria sama halnya seperti api yang akan padam tanpa oksigen, jika
mitokondria kekurangan oksigen, mereka juga berhenti bekerja. Jadi oksigen
bukan hanya berfungsi untuk bahan kita bernafas, tapi juga bahan kita
mendapatkan energi. Tidak ada energi, tidak hidup!
Manusia bisa kekurangan oksigen
saat tidak bisa bernafas. Tapi sebenarnya bukan hanya itu yang membuat kita
kekurangan oksigen. Ada hal yang sering kita lakukan secara sengaja yang
membuat jasad kita otomatis kekurangan oksigen, yaitu STRESS.
Salah satu hormon stres
terpenting pada manusia adalah kortisol glukokortikoid. Glukokortikoid ini
memainkan peran utama dalam respons otak terhadap stress. Para peneliti
menemukan bahwa kortisol mengubah fungsi mitokondria. Karena stress dapat
membuat jasad kita otomatis kekurangan oksigen. Sementara mitkondria selalu
membutuhkan oksigen untuk memberi energy kepada sel.
Sesuatu yang sama-sama
berhubungan. Karena pastinya stress dapat menyebabkan darah kurang mengirimkan
oksigen ke jantung dan otak. Kedua organ ini akhirnya melakukan banyak
pekerjaan dan membutuhkan banyak energi. Tetapi tanpa oksigen, mitokondria
berhenti bekerja, dan ini bisa menyebabkan sel-sel di otak atau jantung bisa
rusak atau bahkan mati.
Sebaliknya, jika oksigen kembali
normal, maka mitokondria menjadi error, mitokondria akan kewalahan dan
menghasilkan banyak "radikal bebas". Ini adalah bahan kimia yang
sangat reaktif yang akhirnya menyebabkan banyak kerusakan didalam jasad
manusia.
Berarti ada dua jawaban penting
dari kenapa mitokondria manusia bisa error atau berhenti bekerja; yaitu
kekurangan oksigen dan stress.
Sahabatku… Iya betul kalau
mitokondria kita bagus, maka energy sel kita juga bagus. Jadi mulai dari sini
kita bisa memahami kalau jasad kita bukan hanya membutuhkan makanan fisik, tapi
juga makanan rohani.
Selain jasad kita yang makan,
jiwa kita juga harus makan. Kalau jasad kita kenyang, maka jiwa kita juga harus
kenyang.
“JASAD AKAN MEMPERBAIKI &
MENJAGA JIWA DAN BEGITU SEBALIKNYA JIWA JUGA MAMPU MEMPERBAIKI & MENJAGA
JASAD”
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
3 CARA UNTUK TETAP BERADA DALAM TITIK KESEIMBANGAN
Januari 14, 2020
Sahabatku… Saat kita berbicara
tentang keseimbangan, maka kita akan berbicara tentang berdiri di tengah kubu
dan hanya mengambil porsi yang sama dari kedua sisinya. Artinya, tetap harus
ada negative didalam positif dan tetap harus ada positif didalam negative.
Pertanyaannya sederhana : “Bagaimana
caranya? Bagaimana agar porsi yang senantiasa kita ambil selalu seimbang,
sehingga kita pun tetap hidup dalam titik keseimbangan yang abadi?” Melalui
anugerahNYA izinkan kami menjawab.
1# Cara pertama adalah menghapus dualitas untuk diri sendiri
Sahabatku… Kebingungan diatas
hanya akan terjadi saat kita menempatkan diri dalam dualitas hidup yang kental.
Faktanya dualitas tidak bisa dihapus. Jadi sekarang semua tergantung dari
bagaimana kita menghadapinya. Sebuah pilihan adalah aksi awal.
Saat kita memilih menghapus
dualitas untuk diri sendiri, maka disaat itu kita bisa menentukan titik
keseimbangan diri sendiri berdasarkan nilai-nilai yang didalam diri.
Berhenti melihat dan mendengar
penilaian orang lain, lalu fokus hanya melihat dan mendengar diri sendiri
adalah langkah pertamanya. Karena apa yang membuat diri kita seimbang belum
tentu sama dengan apa yang membuat diri orang lain seimbang.
Kita sedang membicarakan diri
bukan membicarakan yang diluar diri. Karena lagi-lagi apapun yang diluar diri
hanya akan ditanggapi oleh yang di dalam diri. Jadi bagaimana keseimbangan
hidup ini berlangsung 100% adalah tanggung jawab pribadi per-orangan. Kita adalah
pemimpin, satu hal yang harus dipimpin adalah diri ini. Seorang pemimpin yang
berhasil memimpin dirinya, kemungkinan besar akan berhasil memimpin yang
lainnya juga.
Tapi apa itu keberhasilan? Keberhasilan
adalah tingkat dimana titik keseimbangan bisa tercipta harmonis. Penilai keharmonisan
ini hanyalah diri sendiri, bukan orang lain. Masing-masing kita akan membawa
keharmonisan diri yang diciptakan oleh diri yang memahami apa itu keharmonisan
bagi dirinya sendiri.
Sayangnya kita terbiasa melihat
keluar dan menilai-nilai yang diluar, tapi lupa dengan diri sendiri. Akhirnya sulit
menemukan titik keseimbangan diri yang sebenarnya. Karena apa yang dikeker
adalah apa yang dibutuhkan orang lain, bukan apa yang dibutuhkan diri sendiri. Diri
sendiri terlupakan dan sengaja dihempaskan ke pojokan.
Sahabatku… Move in adalah langkah
awal sebelum Move on. Pastikan diri ini sempurna sebelum berharap menyaksikan
kesempurnaan. Pastikan diri ini seimbang sebelum berharap menyaksikan
keseimbangan. Pastikan diri ini harmonis sebelum berharap menyaksikan
keharmonisan.
Kita bukan makhluk yang egois karena
hanya berfokus pada diri sendiri. Kita justru adalah makhluk yang paham kalau
semesta yang telah cukup menfokuskan dirinya akan mampu menfokuskan diri untuk
memakmurkan semesta yang lainnya dengan ketulusan.
Kita bukanlah semesta yang mengemis
kesempurnaan, keseimbangan dan keharmonisan. Namun kita adalah semesta yang menciptakannya
dan membaginya kepada semesta. Persis seperti semesta yang tulus dalam
gerakannnya, begitu juga diri ini tulus dalam gerakannya.
2# Cara kedua adalah menjadi logis dengan harapan
Sahabatku… Kita tahu persis kalau
dua rasa tidak mungkin tercipta tanpa kubu yang lainnya. Begitulah keseimbangan
bukan? Hanya masalahnya kita terlalu berharap untuk menikmati kubu positif
tanpa kubu negative. Kita berharap sesuatu yang instant tanpa proses. Kita takut
digojlok dalam negative hanya untuk keluar menjadi semesta yang penuh dengan
kepositifan.
Solusi kedua untuk tetap berada
dalam titik keseimbangan adalah menjadi logis dengan harapan. Kita tidak bisa
berharap melihat matahari terbit tanpa melalui gelapnya malam. Kita pun tidak
bisa melihat gemerlapnya bintang tanpa melalui teriknya matahari.
Selogis itu kita akan setiap
langkah kita, maka akan sewaspada itu pula kita dalam menjaga keseimbangan
diri. Hati dan akal kita akan menetap pada satu kubu yang sadar dengan apa yang
sedang dan akan dilaluinya. Hasilnya kita tidak terombang-ambing. Kita bisa
tetap berpijak ditengah keseimbangan.
Sekali lagi mohon dimengerti,
kalau keseimbangan adalah paket didalam diri bukan diluar diri.
3# Cara ketiga pahami kalau kita ini sudah sempurna
Sahabatku… Kita tidak akan
menunggu sempurna untuk menikmati titik keseimbangan diri ini. Energy adalah energy.
Tidak ada energy yang sempurna. Semua energy adalah sempurna. Kita adalah energy
yang sempurna. Baik itu dalam keminimalan sekalipun. Baik itu nilainya positif
ataupun nilainya negative, keduanya adalah sempurna.
Artinya?
Kita tidak bergerak untuk menjadi
sempurna atau mencapai kesempurnaan. Tapi kita adalah kesempurnaanNYA yang
bergerak.
Kita hidup bukan untuk menjadi
sempurna namun untuk menyaksikan kesempurnaan. Itu hanya karena diri kita sudah
bersama kesempurnaan Maha Sempurna. Kesempurnaan yang kita sakiskan didalam
diri akan menjadi pemersatu yang indah dan disitulah letak keistimewaan hidup,
yaitu untuk menyaksikan kesempurnaan.
Lalu apa hubungan ini dengan titik
keseimbangan???
Sahabatku… Kita mungkin tidak
akan sanggup berlari menggapai kesempurnaan untuk terus berada di titik
keseimbangan yang kita impikan. Tapi kita sangat mungkin untuk membuka jiwa dan
menyaksikan kesempurnaan. Saat kita mampu menyaksikan kalau segalanya telah
sempurna, maka bagian mana yang tidak akan seimbang.
Anggap bagi kita bayangan titik
keseimbangan adalah keluarga yang bahagia, harta yang melimpah, kesehatan yang
prima, karir yang gemerlap, pribadi yang cemerlang. Masalahnya berapa lama
waktu yang kita butuhkan untuk sekedar merasakan rasanya keseimbangan seperti
itu? Padahal bukankah sebelum titik keseimbangan itu tercapai kita pasti harus belepotan
dan babak belur dahulu? Lalu di titik mana kita akan menempatkan diri kita yang
belum seimbang itu?
Sahabatku… Kalau kita mampu
melihat sedih sebagai sebuah kesempurnaan dan mampu melihat senang sebagai sebuah
kesempurnaan, maka dititik mana pun hidup ini adalah seimbang. Kita tidak
kehilangan control apapaun, tapi jiwa kita telah sukses mengontrol segalanya. Jadi
sebelum bayangan keseimbangan kita terbentuk kita telah terlebih dahulu berada
rapi di titik yang seimbang. Apabila bayangan keseimbangan kita telah
terbentuk, maka kita tinggal merapihkan sudut yang telah rapih saja.
Bukankah ini sangat ideal?
Sahabatku… Cara ketiga ini akan kita
dapat kalau kita mau membersamaiNYA. Kebersamaan bersamaNYA adalah pelajaran
terindah untuk menyaksikan kesempurnaan.
Saat Dzat Maha mengajari kita
kesempurnaan maka kita akan paham, kalau kesempurnaan bukan tujuan tapi sebuah
penyaksian. Kita akan mengambil porsi yang sama didalam negative ataupun
didalam positif. Karena keduanya sama-sama sempurna didalam penyaksian kita
bersamaNYA. Apakah ini bukan seimbang namanya, tentu ini sangat ideal bukan?
---------
Sahabatku… Semoga tiga cara
diatas bisa kita praktekkan. Dalam praktek kita yang apa adanya, ingatlah
selalu kalau kita telah sempurna – kita hanya akan menyaksikan kesempurnaan. Ingatlah
kalau harapan kita akan menjadi nyata kalau kita mematuhi alur logisnya. Ingatlah
pula kalau dulitas bisa dihapus, meski hanya untuk diri sendiri.
Kalau cara diatas belum begitu
jelas, maka cobalah memperjelas dahulu niatnya. Niat adalah hubungan yang
sangat halus, niat akan membangunkan sebuah pelajaran yang bahkan kita sendiri
tidak paham bagaimana.
Titik keseimbangan adalah titik
persimpangan paling ramah yang sering kita lewati karena kita tidak paham
bagaimana caranya menjadikan titik ini sebagai titik yang abadi.
Titik abadi adalah titik konstan
dimana kita paham kalau kita hidup didalam keabadiaan. Sementara keabadiaan
adalah melewati hidup dan mati. Niat akan menarik pemahaman tentang ini, meski
kita tidak pernah tahu kapan waktunya.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
3 LANGKAH SEDERHANA MEN-TERAPI PIKIRAN UNTUK MENGHASILKAN OUTPUT FREKUENSI YANG TINGGI
Januari 09, 2020
Pikiran kita adalah gelombang
energi yang menembus semua waktu dan ruang. Pikiran adalah getaran yang paling
kuat - jadi dengan pikiranlah kita dapat menarik apa yang kita inginkan dan apa
yang tidak kita inginkan.
Setiap pikiran bergetar, setiap
getaran menghasilkan frekuensi. Tanpa terasa frekuensi pikiran kita sedang diciptakan
sekarang. Dan pada saat yang bersamaan frekuensi ini juga sedang menghasilkan
output frekuensi dalam waktu dan ruang yang kita miliki. Sementara apa yang
kita terima tergantung dengan output frekuensi ini.
Apakah pikiran kita akan menghasilkan
output frekuensi tinggi atau output frekuensi rendah semua itu di bawah kendali
kita sendiri. Pikiran kita sendiri-lah pusat pengendalinya. Kita bisa memilih output
frekuensi tinggi atau rendah dengan pikiran kita.
Pikiran adalah benar-benar kekuatan
luar biasa yang kita miliki! Lalu pernahkan berpikir untuk men-terapi bagaimana
kita berpikir? Kalau belum, semoga setelah ini kita akan memperhatikan
bagaimana kita berpikir, lalu kita akan men-terapinya secara berkala sehingga pikiran
kita senantiasa menghasilkan output frekuensi tinggi, bukan sebaliknya.
Sekali lagi, ini karena frekuensi
dari output pikiran adalah hal penting. Karena dengan frekuensi yang dihasilkan
oleh pikiran kita, kita dapat menarik frekuensi lain yang sesuai. Sekarang
bagaimana caranya kita men-terapi pikiran agar menghasilkan frekuensi tinggi?
Sahabatku… Kita bisa memulai
dengan tiga langkah sederhana ini :
1#
Langkah Pertama
Coba masuk
kedalam hidup kita untuk mengefaluasi bagian perbagian dan mencerna dimana
letaknya pikiran-pikiran yang masih menumpuk dan masih aktif mengeluarkan
output frekuensi rendah.
Misalkan : “Saya
tidak menghasilkan cukup uang”, “Saya benci pekerjaan saya”, “Dia tidak lagi
mencintai saya”, “Hidup saya sia-sia tanpa makna”.
2#
Langkah Kedua
Ambil satu
pikiran yang menghasilkan output frekuensi rendah lalu rubahlah frekuensinya.
Misalkan :
-
Rubah “Saya tidak menghasilkan cukup uang”
menjadi “Saya menghasilkan cukup uang dan akan selalu cukup”
-
Rubah “Saya benci pekerjaan saya” menjadi “Saya
senang memiliki pekerjaan dan pekerjaan yang baik akan selalu menghampiri saya”
-
Rubah “Dia tidak lagi mencintai saya” menjadi “Saya
dicintai oleh cinta yang berlimpah darinya dan dari diri saya sendiri”
-
Rubah “Hidup saya sia-sia tanpa makna” menjadi “Hidup
saya dipenuhi banyak makna yang tidak pernah saya sia-siakan”
3#
Langkah Ketiga
Setiap kali
pikiran-pikiran kita yang menarik output frekuensi rendah muncul maka ingatlah
dan menyatulah dengan langkah kedua. Cobalah untuk tidak mendikte saat
memikirkannya tapi menyatu dengan pikirannya, sehingga rasa syukur, semangat dan
kekuatan baru otomatis muncul dari pikiran kita sendiri.
Tiga langkah diatas memang cukup
sangat sederhana. Namun kami sudah sering membuktikan tiga langkah ini dan
cukup berhasil menterapi pikiran kami yang kadang kusut.
Sahabatku… Semoga tiga langkah
diatas berhasil kita praktekkan. Karena memang pikiran adalah bentuk energi
yang membawa frekuensi tertentu dan memancarkan getaran ke dunia. Tergantung dengan
pikiran itulah, kita akan menentukan tingkat frekuensi dan nilai output dari
frekuensi.
Saat Kita memulai 3 langkah di
atas, cobalah fokus pada satu area dulu. Lihat apakah kita dapat merasakan
perubahan di dalamnya. Kemudian kesenangan nyata dimulai. Kami percaya kalau
kita memperhatikan, maka kita bisa melihat perubahan yang terjadi secara
eksternal. Ingat saja kalau output frekuensi pikiran yang tinggi dan kuat dapat
diciptakan dalam semua bidang kehidupan kita. Apapun kondisinya dan di manapun
areanya.
Akhir kata sahabatku… Pikiran
adalah doa yang tidak pernah terucap namun selalu terkabul. Pikiran adalah
komunikasi semesta yang tidak pernah terputus dengan Dzat Maha Memberpikirkan. Seandainya
saja kita menyadari betapa kuatnya pikiran kita, maka kita akan segera mulai men-terapi
pikiran kita untuk menghasilkan output frekuensi yang selalu lebih tinggi.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com
KITA AKAN BERSINAR SEPERTI BINTANG APABILA KITA TAHU SIAPA DIRI KITA SEBENARNYA
Januari 08, 2020
Sahabatku… “Kita adalah
gemerlapan bintang yang berharga”
Senang rasanya membaca sekutip kalimat
diatas, membuat kita merasa sangat berharga. Sejenak menghapus segala
kekurangan saat kita berkaca melihat diri sendiri. Membuat diri memahami bahwa
segala kelemahan dan ketidaksempurnaan ini memang tidak seharusnya diemban,
karena secara diam-diam kita memang selalu bersinar seperti bintang.
Sahabatku… Kita adalah gemerlapan
bintang yang berharga bukan sebuah kalimat puitis untuk membangkitkan jiwa kita
yang sedang merana, tapi sebuah panggilan untuk kembali mengenal diri dan
menyaksikan sesuatu yang tidak lagi terlihat dipermukaan.
Sebagaimana kita ketahui elemen
adalah blok bangunan dasar dari alam semesta kita. Bumi menampung 92 unsur
alami dengan nama seperti karbon, oksigen, natrium, dan hidrogen, serta banyak
atom lainnya.
Atom-atom adalah
partikel-partikel kecil yang luar biasa yang juga ada didalam jasad manusia. Hampir
99% massa tubuh manusia terdiri dari enam unsur: oksigen , karbon , hidrogen ,
nitrogen , kalsium , dan fosfor . Hanya sekitar 0,85% yang tersusun dari lima
unsur lain: kalium , belerang , natrium , klor , dan magnesium.
Jadi sebenarnya apa yang
membedakan kita dari apa yang berbeda dari kita adalah hanya bentuk fisik dan
program jiwa yang menyesuaikan dengan bentuk fisik. Namun segala elemen kita pada
dasarnya adalah sama.
Manusia dan makhluk hidup lainnya
penuh dengan karbon, unsur 6. Kehidupan di bumi juga mengandung banyak oksigen,
unsur 8. Tulang kaya akan kalsium, unsur 20. Nomor 26, zat besi, membuat darah
kita menjadi merah.
Kimiawan telah menyusun grafik
yang menempatkan elemen-elemen secara berurutan berdasarkan fitur struktural,
seperti berapa banyak proton yang mereka miliki. Contohnya hidrogen. Elemen
satu, ia memiliki satu proton. Helium, dengan dua proton. Begitu juga dengan
sisanya. Jadi elemen-elemen ini tidak mungkin berubah menjadi sesuatu kombinasi
yang berbeda. Dimanapun hidrogen berada, maka seperti itulah kombinasinya.
Sebagian besar hidrogen dalam
tubuh kita mengapung dalam bentuk air. Tubuh manusia sekitar 60% air dan
hidrogen hanya menyumbang 11% dari massa air itu. Meskipun air terdiri dari dua
atom hidrogen untuk setiap oksigen, hidrogen memiliki massa yang jauh lebih
sedikit. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa 93% massa dalam tubuh kita adalah
stardust atau debu bintang.
Selama beberapa dekade, para ilmuan
mengatakan manusia terbuat dari debu bintang, dan sekarang, survei baru
terhadap 150.000 bintang menunjukkan betapa benarnya klise lama kita ini. Bahwa
manusia dan galaksi memiliki sekitar 97 persen dari jenis atom yang sama, dan
unsur-unsur dari Kehidupan yang lebih banyak terdapat di pusat galaksi.
Kenapa dan bagaimana bisa? Jawabannya
karena dari mana semua bahan kimia atau elemen yang kita ketahui ini dibuat
dari proses panjang ledakan bintang.
Selama supernova, ketika sebuah
bintang masif meledak di akhir masa hidupnya, lingkungan energi tinggi yang
dihasilkan memungkinkan penciptaan beberapa unsur terberat termasuk besi dan
nikel. Ledakan itu juga menyebarkan unsur-unsur berbeda di seluruh alam
semesta, menyebarkan debu bintang yang sekarang membentuk planet termasuk Bumi
dan termasuk juga isinya.
Kita bahkan masih menyimpan unsur
molekul itu didalam jantung kita yang berdetak saat ini dan di dalam darah yang
mengalirinya.
Agar jantung kita berdetak,
jantung membutuhkan satu molekul yang disebut Heme B. Heme B adalah satu atom
besi. Jadi di satu sisi di jantung kita ada atom besi. Dimana ini sebenarnya
adalah bagian sentral dari molekul hemoglobin karena ini adalah hal yang
memungkinkan kita untuk mengikat oksigen dan memindahkannya melalui sistem
peredaran darah kita.
Tentunya bukan kebetulan zat besi
ada di jantung kita, apalagi saat kita tahu kalau satu-satunya cara atom besi
dibuat di semesta adalah melalui supernova dan melalui bintang supermasif.
Hanya ini satu-satunya cara bagi kita untuk mendapatkan Heme B.
Sahabatku… Pastinya ada yang
mengatur, membuat, merencanakan sebuah rancangan energy super besar untuk membuat
MAHA KARYA ini. Dan pasti juga ada alasan besar kenapa hampir seluruh bahan
baku semesta ini adalah sama.
Zat besi yang berada disetiap
jantung makhluk hidup adalah sama seperti zat besi yang ada di jantung kita. Ternyata
sebuah perbedaan hanya akan berujung pada sebuah persamaan yang terlalu samar
kecuali kalau kita mau menyaksikannya. Sesamar itu pula gemerlapnya diri kita
dari penglihatan diri sendiri.
Karenanya sahabatku… Meski kita benar-benar
adalah gemerlapan yang berkelap-kelip didalam kesadaran yang nyata. Namun senyata
apa gemerlapannya tergantung dari sebagaimana kita memaknai gemerlapan ini.
Sebuah makna hanya akan bertutur
apabila kita tahu siapa diri kita, dan persis setelah kita mengenal diri kita,
disitulah kita mengenal Tuhan kita. Lalu dari sanalah muncul gemerlapan abadi
yang sesungguhnya.
Sahabatku... Kita akan bersinar seperti bintang apabila kita tahu siapa diri kita sebenarnya.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com