PesanNYA Untuk Para Suami Bijaksana
April 30, 2019
Sore itu dibawah atap rumah terlihat
seorang wanita sedang berdiri diantara kedua anaknya yang sedang berkelahi. Di
satu sisi tangannya dia harus buru-buru membalas pesan yang masuk dari
pelanggannya yang sedang complain. Satu sisi matanya lagi sedikit melirik ke
cucian yang menumpuk diujung koridor dan rumah yang luluh lantah berantakan.
Dia juga masih sempat mengintip ke atas meja makan yang masih kosong.
Setelah berhasil menyelesaikan
konflik saudara yang berlangsung dan konflik external dengan pelanggannya, dia lanjut
berputar-putar sekeliling rumah, hebatnya dalam hitungan menit rumah yang
tadinya seperti habis diserang monster ganas bisa kembali ke bentuk semula. Bersih,
wangi dan tertata rapih.
Sekilas dia mengintip kedua
anaknya yang sudah berdamai, mengambil nafas senang sambil membuka kulkas.
Seperti kalkulator canggih, dari hanya melihat apa yang tersedia di dalam
kulkas, dia bisa mengkalkulasi dan mengambil keputusan tentang apa yang akan
terhidang diatas meja makan untuk suami dan kedua anaknya. Srenk.. srenk..
srenk.. trink… Seperti mantra ajaib makanan super lezat terhidang diatas meja.
Dia kembali melihat jam, baiklah
masih ada sisa waktu sebelum suaminya pulang. Diraihnya cucian-cucian baju yang
menumpuk itu dan tidak sampai dua puluh menit sebelum suaminya pulang
cucian-cucian itu sudah tersusun rapi dilemari.
Lalu suaminya pulang… Suaminya
sekilas menatap istrinya dengan lelah. Tampilan yang begitu membosankan
dimatanya. Rambut yang terkonde, wajah lelah yang berminyak, sama sekali tidak
wangi, hanya bau keringat dan asap dapur. Perempuan itu mencoba tersenyum
melihat tatapan suaminya, dia tidak tahu apa isi pikiran suaminya, baginya mungkin
suaminya sangat lelah dikantor. Tidak mau terlalu menggangu suaminya dia
berkata “Ayo makan kamu pasti lapar”. Mendengar kalimat itu suaminya hanya
mengangguk, baginya itu hanya sebaris kalimat biasa, yang selalu diucapkan
istrinya sepulang kantor.
Setelah mandi dan berpakaian, suaminya
duduk didepan meja makan. Sementara istrinya sedang sibuk bolak-balik menyuapi
kedua anak mereka. Seusai suaminya makan, istrinya ternyata baru keluar dari
kamar dengan wujud aslinya. Rambutnya tersisir rapi, wajah kelimisnya hilang,
dan badannya wangi. Tampilan yang diinginkan suaminya pada awal dia disambut
pulang kantor. Tanpa sadar suaminya berkata “Begini donk mah, cantik…” Mendengar
pujian suaminya, bukannya bahagia istrinya malah melempar bantal dan berlari
menuju kamar, menangis.
Andai tangisan itu mampu
berbicara, maka mungkin suaminya mampu mengerti ketidak adilan yang
berlangsung. Tapi sayangnya tangisan itu tidak bisa berbicara, maka biarkan
kami yang berbicara. Maka dengarkanlah pesan kami untuk semua laki-laki dan
perempuan.
Pesan ini hanya ingin
mengingatkan kalian bahwa kalian adalah sama. SANG PENGHIDUP menghidupkan Anda
sama, hak dan kewajiban Anda sama. SANG PENGHIDUP tidak pernah membuat
undang-undang bahwa seorang perempuan harus melakukan apa yang dilakukannya
sekarang. Atau juga seorang laki-laki harus melakukan apa yang dilakukannya
sekarang. Jadi, apa yang berlangsung sekarang hanyalah budaya yang dibuat manusia,
bukan apa yang DIA buat untuk kalian.
Pada wujud asli, kalian berdua
adalah sama. Kalian sama makhlukNYA. Kalian semua memiliki hak yang sama
dariNYA. Dan kalian semua berkawijaban untuk memimpin dan memakmurkan diatas
semestaNYA.
DIA tidak menciptakan
diskriminisasi. Laki-laki lebih kuat dari perempuan hanyalah selogan ego yang
dengan sengaja dikoar-koarkan selama puluhan generasi untuk meruntuhkan umat
manusia itu sendiri.
Satu-satunya alasan kaum
perempuan di kerdilkan adalah, karena seorang perempuan memiliki kekuatan yang
tidak dimiliki oleh kaum laki-laki dan kaum laki-laki juga memiliki kekuatan
yang tidak dimiliki oleh kaum perempuan. Andaikan kekuatan ini menyatu dan
tersempurnakan. Maka bumi akan menjadi tempat yang sangat sempurna untuk
manusia. Sayangnya kita memang sengaja dimundurkan.
Sahabatku… Pada awal penciptaanNYA
laki-laki dan perempuan adalah wujud keharmonisan yang saling menyeimbangkan. Sekali
lagi tulisan ini bukan gerakan feminisme,
tapi ini adalah gerakan kembali ke wujud awal yang diciptakan SANG PENGHIDUP. Dimana
SANG PENGHIDUP tidak melihat itu laki-laki atau itu perempuan. Setiap kalian
memiliki hak dan kewajian yang sama diatas Semesta raya ini.
Jadi sahabatku… Istri Anda yang
sedang melakukan seluruh pekerjaan rumahnya untuk Anda, tidak melakukan itu
semua karena SANG PENGHIDUP menciptakan perempuan untuk itu, bukan! Dia terpaksa
melakukan itu karena puluhan generasi mereka sengaja membentuk perempuan
seperti itu.
Jadi sahabatku… Ingatkan ini
kepada istri Anda : Bahwa dia memiliki hak untuk terus belajar, dia memiliki hak
untuk spiritualitasnya, dia memiliki hak untuk memakmurkan, dan dia juga memiliki
hak untuk membangun serta mewujudkan mimpinya.
Sahabatku… Anda adalah suami yang
bijaksana dan istri Anda sangat mulia dan tulus melakukan seluruh kewajibannya
untuk laki-laki se-bijaksana Anda. Mohon jangan lupa untuk mengingatkan istri
Anda tentang hak dariNYA yang harus dia terima, karena ini adalah pesanNYA.
Sahabatku… Percayalah! Hanya
suami bijaksana yang mampu mengingatkan hak istrinya, dan Andalah suami
bijaksana itu sahabatku…
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7
3 Tips Agar Tetap Elegant Saat Menghadapi gangguan
April 30, 2019
Butuh kesiapan mental untuk selalu
tampil elegant menghadapi segala macam gangguan. Costumer yang membatalkan
orderan gara-gara supplier yang telat kirim barang. Anak-anak yang berisik saat
Anda butuh fokus. Ditinggal karyawan saat orderan banyak, atau sekedar macet
ditengah jalan menuju tempat interview. Hal-hal remeh yang tidak Anda inginkan terjadi,
namun ternyata harus terjadi, itulah kumpulan gangguan-gangguan kecil. Lalu bagaimana
dengan gangguan besar?
Sahabatku, sebenarnya besar atau
kecil itu tergantung dengan siapa yang melihat. Bagi semut setengah butir bakso
yang jatuh ke lantai itu sangat besar, tapi bagi Anda? Jadi, Anda memang diharuskan
untuk menjadi lebih besar dari gangguan yang datang.
Semoga 3 tips dibawah bisa
membantu Anda agar menjadi lebih besar dari segala gangguan yang menghadapi :
1# Rubah mindset Anda tentang apa itu gangguan
Mindset atau disebut juga pola
pikir adalah kumpulan pemikiran dan keyakinan yang membentuk kebiasaan berpikir
Anda. Dan kebiasaan berpikir akan memengaruhi apa yang Anda rasakan, dan apa
yang Anda lakukan. Jadi mindset memengaruhi cara manusia memahami dunia, dan
bagaimana manusia memahami diri sendiri lalu bersikap.
Cara merubah mindset kita tentang
gangguan adalah dengan tidak lagi menganggap gangguan adalah gangguan. Gangguan
adalah gangguan saat Anda melihatnya sebagai gangguan. Kalau Anda merubah cara
Anda melihat gangguan sebagai sebuah tantangan yang harus Anda lewati, maka
tidak ada lagi yang disebut gangguan dalam hidup Anda.
Anak-anak yang berisik saat Anda
butuh fokus, adalah tantangan yang datang kepada Anda. Dia menantang Anda untuk
mengetahui apakah diri Anda bisa tetap fokus dalam kondisi berisik atau tidak.
Ditinggal karyawan saat orderan
banyak, adalah tantangan yang datang kepada Anda. Dia menantang Anda untuk
mengetahui apakah diri Anda cukup bertanggung jawab untuk memenuhi orderan atau
tidak.
Sahabatku… Saat kita mampu
melihat sesuatu dari sudut yang berbeda, maka kita akan menerima persepsi yang
berbeda pula. Hanya saja memang butuh energi disini, dan energi itu disebut memilih.
Kita harus memilih untuk tidak lagi menjadi korban dari mindset kita sendiri. Dan
akhirnya kita memilih untuk merubah mindset kita, dengan cara memilih melihat
gangguan dari sudut yang berbeda. Begitu juga dengan tulisan ini tidak mampu
merubah mindset Anda, sampai Anda sendiri yang memilihnya
2# Hargai gangguan yang datang kepada Anda
Kalau Anda masih sulit untuk
memilihnya, semoga kalimat dibawa ini bisa membuat Anda memilihnya.
“DIA yang Maha Penyanyang lagi
Maha Mengetahui, sangat menyanyangi Anda dan sangat mengetahui kapasitas Anda
yang sebenarnya. Karena itu DIA tahu, ganguan yang datang itu bukanlah gangguan
bagi Anda, melainkan sumber kekuatan baru Anda”
Karenanya sahabatku… Hargailah
gangguan yang datang, gangguan-gangguan itu hadir hanya karena DIA percaya Anda
memang sekuat itu, benar-benar sekuat itu.
Mulai sekarang, Anda tidak perlu
lagi mem-posting gangguan yang Anda alami, tapi postinglah saat Anda sudah
berhasil mengatasi gangguannya. Biarkan dunia mengetahui kalau Anda berhasil
mengatasi gangguan-gangguan itu, bukan meratapinya. Agar dunia juga ikut tahu,
bahwa gangguan hanyalah batu yang memang sengaja dibuatkan untuk Anda agar Anda
mampu berpijak naik.
3# Gangguan akan pergi dan Anda akan merindukannya
Sahabatku… Saat Anda sudah
melewati 20 anak tangga, dan saat sampai di anak tangga yang ke 20, Anda
melihat ternyata ada 3 anak tangga yang hilang didepan Anda. Lalu saat Anda merasa
diri Anda tidak mungkin melompat langsung ke tangga yang ke 24, DIA datang
membawakan Anda 3 anak tangga agar Anda tidak harus melompat. Apakah Anda akan
menyalahkanNYA? TIDAK, justru Anda akan bersyukur bukan.
Memang saat ini Anda belum bisa
mensyukuri gangguan-gangguan yang datang itu, tapi saat Anda sudah berada
diatas anak tangga yang ke 40 dan menengok kebawah, Anda pasti akan
mensyukuriNYA, ternyata DIA memang selalu menyanyangi Anda
Sahabatku… Gangguan Anda saat ini
pasti akan pergi, karena DIA membawa anak tangga itu hanya agar Anda bisa
berpijak. Suatu saat Anda akan menunggu dan merindukan anak-anak tangga yang
hilang itu. Karena Anda tahu, itu hanyalah wujud kasih sayangNYA.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7
Belajar Waktu Dari Planet Venus
April 29, 2019
Sahabatku… Apa yang mengalihkan
diri Anda dari hal terpenting dalam hidup Anda. Padahal waktu yang kita miliki sangat
terbatas? Memang kita bukanlah pemilik rekor planet dengan waktu perputaran
paling pendek per harinya. Kalau dibandingkan dengan planet-planet lain, ada
juga planet yang perputaran waktunya lebih pendek dari pada planet bumi. Mari kita
mengambil contoh dari data yang berhasil di teliti oleh para astronom :
Venus : 243
hari per hari
Merkuri : 58
hari dan 15 jam per hari
Mars : 24 jam,
39 menit dan 35 detik per hari
Bumi : 24 jam
per hari
Uranus : 17
jam, 14 menit dan 24 detik per hari
Neptunus : 16
jam, 6 menit dan 36 detik per hari
Saturnus : 10
jam 45 menit 45 detik per hari
Jupiter : 9,9
jam per hari
Baiklah dari hasil penelitian
diatas, kita boleh mengelus dada, ternyata waktu kita tidak sesingkat di Jupiter.
Tapi masih kalah jauh dari Mars, Merkuri apalagi dengan Venus.
Penasaran dengan mengapa hari di Venus
lebih panjang dari yang lain? Itu karena Venus lebih dekat ke Matahari, oleh
karena itu, orbitnya membutuhkan periode waktu yang lebih singkat dari pada
rotasi pada porosnya. Planet Venus juga berputar mundur. Itu artinya ia
berputar berlawanan arah dengan Bumi. Jika kita berdiri di Venus, kita bisa
melihat Matahari terbit di Barat dan terbenam di Timur.
Baiklah, mari kita kembali lagi kepada
pertanyaan diatas : Apa yang mengalihkan diri Anda dari hal terpenting dalam
hidup Anda. Padahal waktu yang kita miliki sangat terbatas?
Waktu yang terbatas, kali ini
kita memang sedang menterjemahkan waktu sebagai hal yang primitif, yaitu alat
ukur. Meski pada tulisan kami sebelumnya kami menjabarkan esensi waktu secara
spiritual yang terlepas dari hanya sekedar alat ukur. Tapi kali ini biarkan
kita menterjemahkannya sebagai hal yang primitif agar terjadi sinkronisasi
dengan tulisan sebelumnya.
Jadi begini sahabatku… Karena kita
masih berdiri dan hidup diatas planet Bumi, maka waktu yang terbatas itu
memiliki angka 24. Tapi kita tidak menggunakan angka 24 itu, untuk hanya
melakukan hal-hal terpenting dalam hidup ini. Misalkan saja kita masih
menggunakan angka 24 untuk : Menonton/Social
media selama total 2 jam per hari. Aktifitas rutin total 2 jam per hari. Bekerja
8 jam per hari. Macet 2 jam per hari untuk berangkat, dan 2 jam lagi per hari
untuk pulang. Bersantai 1 jam per hari. Tidur 7 jam per hari. Kalau hitungan
perumpamaan ini di hitung, totalnya tidak lebih dan tidak kurang dari 24 jam.
Sekali lagi contoh diatas
hanyalah perumpamaan belaka. Masing-masing kita memiliki hitungannya
sendiri-sendiri, dan itu sah-sah saja. Karena itu adalah 24 jam Anda sahabatku.
Apapun yang Anda lakukan dan bagaimanapun Anda mengisinya. Angkanya tidak akan
berkurang atau pun bertambah, tetap 24.
Baiklah sekarang mari kita buat simulasi:
Umur manusia 52 tahun x 365 hari = 18.980
hari (di bumi) : 234 hari (1 hari di venus) = 81 hari di venus
Dengan kata lain 52 tahun kita di
bumi setara dengan 81 hari di venus. Berarti umur kakek atau nenek kita sama saja
seperti bayi berumur 2,5 bulan di Venus. Bisa dihitung sendiri kalau umur kita
hanya setengah dari 52 tahun.
Sahabatku… Para astronom baru
berhasil menghitung planet Venus sebagai planet paling terlama di galaxy kita. Pastinya
masih banyak yang belum terhitung dan belum terjangkau oleh mereka. Tapi sampai
disini saja kita sudah bisa menangis, betapa kita telah mensia-siakan yang sangat
sedikit. Waktu akan terus melaju, lalu apa lagi yang akan tersisa tentang Anda
dan waktu Anda.
Sahabatku… Apa yang mengalihkan
diri Anda dari hal terpenting dalam hidup Anda. Padahal waktu yang kita miliki sangat
terbatas?
Salam Semesta
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7
Cara Melihat Masa Depan Anda
April 29, 2019
Apakah Anda ingin melihat masa
depan Anda? Tahukan kalau untuk bisa melihat masa depan, Anda tidak memerlukan
kemampuan apa-apa. Jadi saat ini juga Anda bisa melihat masa depan Anda sendiri.
Tanpa apapun yang disebut indra keenam, ramalan tarot, apalagi mbah dukun. Mau kami
ajarkan caranya ?
Baiklah jadi begini caranya
sahabatku…
Sekarang duduklah dengan santai
didepan cermin. Biarkan diri Anda dalam posisi damai, bisa dengan mulai menarik
nafas panjang dan menghembuskannya, lalu tersenyumlah. Pastikan diri Anda benar-benar
melakukannya tanpa menengok ke sisi lain, selain ke arah cermin.
Kalau Anda sudah cukup damai, izinkan
kami bertanya sahabatku… Apa yang Anda lihat? Karena apa yang Anda lihat,
itulah masa depan Anda.
Baiklah, Anda tidak melihat
apa-apa selain diri Anda sendiri bukan? Dialah yang Anda lihat dicermin, dan itulah
masa depan Anda.
Anda-lah masa depan Anda
sahabatku… Bukan tentang yang lain, atau tentang apapun selain diri Anda sendiri.
Kalau Anda ingin melihat diri Anda pada masa depan, maka mulailah dengan
melihat kedalam diri Anda sendiri sekarang. Perhatikan paket diri Anda secara
detail dan menyeluruh.
Sementara untuk melihat paket
diri Anda secara detail dan menyeluruh, Anda tidak butuh apa-apa selain cermin yang
jujur dan kedamaian diri. Tapi dimana Anda akan menemukan cermin yang jujur?
Cermin yang jujur itu bisa
ditemukan didalam mata hati Anda sahabatku. Fitrahnya mata hati adalah untuk
melihat kedalam diri, bukan keluar diri. Karena apapun yang Anda lihat diluar hanyalah
cerminan dari dalam diri Anda sendiri. Masing-masing manusia melihat dengan
caranya sendiri-sendiri. Anda tidak bisa meminjam mata orang lain untuk melihat
paket diri Anda. Bagaimana Anda melihatnya itulah yang terpenting. Karena disitulah
masa depan Anda berada.
Manusia adalah paket yang
berharga. Logikanya sahabatku… Kalau paket diri menentukan sebuah masa
depan. Maka bagaimana mungkin, kita mengharapkan melihat sesuatu yang jauh berbeda
dari realita kita saat ini, terjadi di masa depan dengan paket diri yang sama?
Kalau saat ini realita kita
adalah kekurangan, maka bagimana kita mengharapkan kemakmuran dimasa depan
dengan paket diri yang sama? Kalau saat ini realita kita adalah kesengsaraan,
maka bagaimana kita mengharapkan kebahagiaan dimasa depan dengan paket diri
yang sama? Kalau saat ini realita kita adalah kebencian, maka bagimana kita
mengharapkan kedamaian dimasa depan dengan paket diri yang sama? Sangat wajar
kalau akhirnya keinginan dan masa depan menjadi kefanaan.
Apa yang ingin kita lihat pada
masa depan harusnya sesuatu yang pastinya lebih baik dari sekarang ini. Kita
ingin melihat kemakmuran, melihat kebahagiaan, melihat kedamaian, melihat
keseimbangan. Singkatnya, kita ingin melihat sesuatu yang ingin kita rasakan
namun belum kita rasakan saat ini. Pengalaman-pengalaman baru yang bersarang di
angan-angan kita, itulah masa depan yang kita harapkan.
Faktanya, kebanyakan kita mendapati
masa depan dan keinginan adalah sesuatu yang nyata namun fana. Keinginan kita
mendorong pada masa depan, namun kenyataan yang ada sama sekali tidak
mendukungnya. Itulah kenapa kita memang harus merubah sesuatu didalam diri.
Karena adalah mustahil, apabila masa depan yang berbeda tercipta dari sesuatu
yang sama. Sesuatu yang sama tidak bisa menciptakan masa depan yang berbeda.
Kalau memang bisa, berarti masa depan itu sudah ada. Lalu kenapa harus disebut
masa depan?
Butuh kesiapan sebelum kita melihat
masa depan. Kita harus siap dengan kumpulan aksi-aksi radikal, yaitu merubah
paket diri untuk pantas menerima keinginannya sendiri, untuk pantas menerima
masa depan yang dia ciptakannya sendiri. Itulah mengapa kami mengajak Anda
untuk duduk dengan damai didepan cermin, agar mata hati Anda bisa dengan jujur melihat
dirinya sendiri. Lalu bertanya “Apakah diri saya yang sekarang adalah masa
depan yang saya inginkan?”
Sahabatku… Tidak ada yang
menciptakan realita kita selain diri kita sendiri. Sebagai mesin pencipta yang
berharga, saatnya kita menciptakan paket diri yang berbeda, yaitu diri yang
memiliki kepantasan menerima masa depan yang sesuai dengan keinginannya. Sekali
lagi, masa depan kita tergantung dari paket diri kita. Semesta tidak memberikan
apa yang kita inginkan, tapi apa yang pantas kita dapatkan. Sebuah kepantasan
adalah harga mati untuk segala keinginan. Itulah kenapa kita berada didalam
kehidupan ini hanya untuk belajar memantaskan diri. Bahkan surga yang sebenarnya
pun memiliki syarat kepantasannya sendiri.
Sahabatku… Selalu ada aksi dalam
hidup ini. Maka sebelum melihat masa depan yang sebenarnya adalah tentang
merubah paket diri terlebih dahulu. Banyak hal dalam diri kita yang harus
terlebih dahulu di-repair, di-upgrade, di un-install, dan di install ulang.
Kita ini adalah sebuah mesin pencipta yang terprogram. Detik demi detik dari
hari dilahirkan, tanpa kita sadari kita senantiasa memprogram paket diri kita
sendiri. Sayangnya kita tidak terlalu menyadari hal ini.
Sahabatku… Semua program ini
berlangsung terus menerus didalam. Pertanyaanya: Dari mana datangnya program
diri kita ini? Bagaimana cara kita membuatnya? Dan bagaimana bisa program kita
tidak menghasilkan realita yang sesuai dengan keinginannya sendiri? Tentu ada
banyak pembelajaran yang harus kita pikirkan sebelum benar-benar kita aksikan.
Sahabatku… Niatkanlah selalu
untuk menerima pelajaran dan beraksi. Percayalah DIA akan selalu menemani dan membimbing.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
Terorisme Adalah Kebencian Yang Diajarkan
April 28, 2019
Sahabatku… Tahukan Anda kalau
kebencian adalah sesuatu yang memang sengaja diajarkan? Salah satunya melalui
ideologi ekstrem, penyamarataan nilai dan ketakutan berlebihan.
Semoga tulisan ringan ini bisa
menjawab kenapa terorisme yang mengatas namakan agama selalu dan akan selalu
terjadi. Kecuali kita mau mencerna, memberpikirkan lalu memahami sesuatu yang
diajarkan olehNYA secara lebih sadar.
Sebelumnya kami ingin
memberitahu, tulisan ini bukan bertujuan menyalahkan kelompok tertentu dan apa
yang mereka yakini, sama sekali tidak. Tulisan ini adalah kebutuhan kita
bersama untuk mengintrospeksi diri, bahwa terorisme tidak pernah diajarkan
olehNYA. Terorisme muncul dari kebencian yang diajarkan. Bukan muncul dari
ajaranNYA.
Kesedihan tersendiri bagi kami
menulis tulisan ini. Mencoba sejenak merasakan betapa para teroris telah
melakukan kekeliruan besar dengan meng-atas namakanNYA. Padahal mereka hanyalah
korban dari ideologi ektrem yang memang sengaja disebar dan diajarkan
sedemikian rupa, sehingga yang menerima ajaran itu terkonsep kedalam alam bawah
sadarnya, bahwa apa yang mereka lakukan adalah untukNYA dan karenaNYA. Padahal
mereka hanyalah korban.
Ada tujuan besar yang memang
dibangun dengan mengatas namakan terrorisme. Mari kesampingan tujuan mereka
itu, untuk melihat apa yang kita terima dari terorisme ini selain kebencian.
Kebencian, itulah satu kata yang
ingin mereka tanamkan dari terorisme. Mau tidak mau kebencian itu pasti akan
muncul saat seseorang kehilangan yang mereka cintai, apalagi akibat dari
kesengajaan yang terencana. Bukan hanya tentang kebencian satu orang, melainkan
ratusan, ribuan bahkan jutaan orang sekaligus pada waktu yang bersamaan melepas
kebencian.
Dan berkat kebencian itu pulalah,
maka terjadilah perpecahan. Akhirnya, manusia yang seyognyanya adalah satu
kesatuan terpaksa terpecah belah. Bukan hanya itu, energi kebencian yang tidak
mau dihilangkan itu akan terserap oleh bumi dan pastinya itu bukan hal yang
positif bagi bumi. Tidak hanya itu juga, kebencian adalah episode berkelanjutan
bagi sejarah kemanusiaan untuk edisi-edisi negatif lainnya. Kerusakan,
kehilangan, kemiskinan, serta kejahatan terencana.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Sahabatku… Jangan pernah menarik
energi kebencian kedalam diri dengan melepas energi yang sama. Kebencian yang kita
sebar dengan mengatas namakan toleranisme hanyalah perusak tambahan bagi
keberlanjutan kehidupan bumi. Berhentilah! Jangan membenci, tapi belajarlah,
ambillah pelajaran dari edisi terorisme yang lagi-lagi terjadi.
Lihatlah bagaimana kita masih
mengingat perang salib dan apa yang mereka lakukan. September 11 dan apa yang
mereka lakukan, bom Srilanka dan apa yang mereka lakukan. Ini tidak akan
terulang lagi kalau kita mau kembali mencerna, memberpikirkan lalu memahami
sesuatu yang diajarkan olehNYA secara lebih sadar.
Apakah DIA mengajarkan kita
penyamarataan nilai? TIDAK. Apakah DIA mengajarkan kita ketakutan yang
berlebihan? TIDAK. Apakah DIA mencontohkan ideologi ekstrem didalam Semesta?
TIDAK.
Tapi DIA mengajarkan kita untuk
berpikir!
Coba pikirkan sahabatku… Pikirkan
sesuatu yang masuk kedalam akal dan jiwa. Apakah benar kita harus menghapus
kehidupan yang memang DIA hidupkan? Kalau kita memang beriman dan percaya hanya
ada satu PENGHIDUP untuk semesta raya ini. Maka kita tidak mungkin menghapus
kehidupan itu, hanya karena mereka berbeda kelompok dengan kita.
Coba pikirkan sahabatku… Dari
mana kebencian itu muncul dan kenapa kita harus membenci saat DIA dengan kasih
sayangNYA masih menyanyangi kita dan mereka. Apakah DIA memilih kasih sayang? TIDAK.
Kalau begitu kita tidak mungkin berhenti menyanyangi yang DIA sayangi bukan?
Akhir kata sahabatku… Kalau iman
kita masih lebih tipis dari kebencian kita, maka selama itu pula terorisme
tidak akan berhenti dari atas bumi ini. Satu kata tentang iman adalah tentang
mendekat kepadaNYA, bukan kepada nama kelompok. Karena memang DIA tidak
berkelompok. DIA adalah Tuhan Semesta Alam Raya. Sadarilah sahabatku… Kesadaran
Anda akan menghentikan niat mereka untuk menyebarkan kebencian ini.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7
Gagal Itu Tidak Sia-Sia
April 28, 2019
Sahabatku… Hal apa yang paling
sia-sia didalam hidup ini? Tunggu sebentar! Sebelum menjawabnya mari kita
bertanya dahulu, benarkah kesia-siaan itu memang ada dalam hidup ini?
Ulat tidak pernah sia-sia menjadi
kepompong, dan kepompong tidak pernah sia-sia menjadi kupu-kupu. Meski kupu-kupu
hanya bertahan hidup selama satu-dua minggu saja dia pun tetap tidak sia-sia,
karena selama hidupnya, selain bertugas untuk memindahkan serbuk sari, dia juga
memberi keindahan bagi yang melihat.
Remah makanan yang jatuh ke atas lantai
juga tidak sia-sia. Itu adalah rezeki bagi para semut. Apakah semut yang kecil
itu diciptakan sia-sia? Tidak. Semut adalah serangga pemulung. Mereka memainkan
peranan besar untuk membersihkan bangkai hewan mati dan mengubah sampah menjadi
tanah. Semut membawa benih ke area baru, tetapi mereka juga membantu menentukan
bibit tanaman mana yang dapat bertahan hidup untuk bereproduksi. Semut juga melindungi
serangga penghasil madu dari predator dan parasit.
Lalu bagaimana dengan belatung,
bukankah itu sangat jorok? Tujuan belatung hidup adalah untuk tumbuh menjadi
lalat. Mereka adalah tahap larva dari berbagai spesies lalat. Belatung sangat
efisien dalam mengurangi bangkai menjadi tumpukan tulang hanya dalam beberapa
hari, bukan hanya itu belatung juga mampu mendaur ulang nutrisi yang tersisa
dari bangkai untuk kembali ke tanah.
Apabila melihat ulat, maka manusia
akan segera menyingkirkannya.
Apabila melihat remah makanan,
maka manusia akan segera menyapunya.
Apabila melihat belatung, maka
manusia langsung mual dan memusnahkannya.
Kita, manusia yang diciptakan
untuk menjadi khalifah diatas bumi, melihat tiga hal diatas sebagai sebuah
kesia-siaan. Jauh sangat berbeda dari cara DIA melihat.
Sahabatku… Tidak ada kesia-sian
yang terlihat olehNYA. BagiNYA semua adalah bermakna. Begitu juga dengan segala
kegagalan Anda hari ini. DIA melihat nafas Anda masih tersenggal-senggal dengan
tangan mengepal dan muka menunduk. DIA melihat keringat dingin Anda mengucur, dan
DIA pun membaca hati Anda yang sangat kecewa, karena telah melakukan hal yang
sia-sia.
Sahabatku… Hal terakhir yang bisa
Anda lihat dari kegagalan adalah sebuah pembelajaran. Sementara pembelajaran
bukanlah sebuah kesia-siaan, dan begitulah DIA melihatnya.
Sahabatku… DIA SANG MAHA SEMPURNA
tidak mungkin membuat sesuatu yang sia-sia. Memang hanya kita sajalah yang
terlalu jauh dari kesempurnaan untuk mampu melihat kesempurnaan buataNYA. Namun
kalau melihat masih terlalu jauh, maka biarkan diri ini mengintip.
Intiplah diri Anda sahabatku… DIA
tidak mungkin membuat Anda untuk kesia-sia-an belaka. Kegagalan Anda hanyalah
tanda dari kemenangan lain yang menunggu untuk Anda raih. Jangan berhenti untuk
menjadi sia-sia, sekarang ataupun nanti.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7
Manusia Yang Cukup
April 28, 2019
Sahabatku… Di malam yang hening
ini kami ingin mengajak Anda untuk mengingat kembali kebaikan yang telah Anda
terima dalam hidup ini. Apakah kebaikan-kebaikan itu sudah setara dengan
sesuatu yang belum Anda terima?
Sahabatku… Manusia cenderung selalu
mengingat kebaikan yang belum mereka dapatkan, ketimbang kebaikan yang telah
mereka dapatkan. Pulang dari berbelanja Anda mengingat item-item yang sengaja
harus Anda cancel karena Anda tidak mampu membayarnya. Tapi Anda tidak
mengingat item-item yang baru Anda belanjakan. Pulang dari kantor Anda
mengingat bos Anda yang menerima kenaikan pangkat lagi. Tapi melupakan kenaikan
gaji Anda yang baru sebulan lalu. Pulang dari kampus Anda mengingat teman Anda
yang dibelikan laptop baru. Tapi melupakan handphone yang baru Anda beli kemarin.
Sahabatku… Di malam yang hening
ini pikirkanlah kembali tentang kebaikan yang sudah kita terima dalam hidup
ini. Apabila kita mampu mengingatnya, maka kita akan menunduk dan malu dengan
kebaikan yan belum kita terima tapi terus kita ingat. Karena ternyata, yang
telah kita terima lebih banyak dengan apa yang belum kita terima.
Sahabatku… Manusia yang cukup
adalah manusia yang mengingat kebaikan yang diterimanya sangat banyak. Sama seperti juga
dia mengingat bahwa kebaikan yang akan diterimanya sangat banyak. Manusia yang cukup percaya bahwa cukup DIA-lah
sumber kebaikan hidupnya, dan dia memang sudah selalu bersamaNYA. Jadi karenaNYA
dia sudah merasa cukup.
Sahabatku… Malam ini, pejamkan
mata Anda dan biarkan jiwa Anda berbicara “Cukuplah DIA bagiku…”
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
6 Pekerjaan Tuhan yang Masih Dikerjakan Manusia
April 27, 2019
Mari kita berbicara sebentar
tentang manusia yang masih melakukan pekerjaanNYA. Semoga jangan sampai lagi
ada salah satu dari pekerjaanNYA ini yang kita lakukan lagi.
1# Menilai ketakwaan
Sahabatku… Betapa sering kita
menggantikan posisiNYA dengan masih menilai-nilai taraf keimanan seseorang. Oh dia
lebih beriman karena memakai baju ini, oh dia lebih beriman karena sering
terlihat melakukan ibadah, oh dia lebih beriman karena lebih sering sedekah. Lalu
saat kita melihat manusia yang melakukan sebaliknya, kita beranggapan bahwa dia
kurang atau bahkan tidak beriman.
Sahabatku… Bukankah hanya DIA
yang mampu menilai ketakwaan seseorang? Lalu kenapa masih menilai seseorang hanya
dari segala kesan luar mereka, padahal kita tahu persis hanya DIA SANG MAHA
PENILAI.
Sahabatku… Mereka yang kita nilai
adalah sama makhluk sebagaimana kita yang menilai. Dan kita adalah makhluk
biasa, yang bahkan belumlah mengetahui tingkat ketakwaan dirinya. Sadarilah diri
untuk lebih mengutamakan berkaca diri.
2# Menjadi Maha Mengetahui
Bukankah ini sering sekali kita
lakukan? Menjadi SANG MAHA MENGETAHUI. Saat berdoa kita berbicara seakan
mengetahui betul apa yang kita butuhkan. Terus-terusan kita mendikteNYA. Padahal
seyogyanya tak perlu kita melakukannya, apabila kita sudah percaya kalau hanya
DIA-lah SANG MAHA MENGETAHUI. Jadi, akan sangat malu kalau kita masih
mendikteNYA.
Sahabatku… Belumlah tentu benar dan
tepat hal yang kita ketahui, karena itu serahkanlah pengetahuan kita kepadaNYA
tanpa perlu mendikte-dikte. Sungguh DIA sudah mengetahui bahkan sebelum dikte-an
itu terucap atau pun terlintas.
3# Menghitung dosa dan pahala
“Kalau kamu melakukan itu maka
kamu dosa!” atau “Kalau kamu melakukan ini maka ini akan jadi ladang pahala!”.
Sahabatku… Sedari kecil mungkin
sebagian kita selalu diberi doktrin tentang dosa dan pahala tanpa siberi
pemahaman apa-apa tentang kebenaranya. Akhirnya masalah muncul, karena sudah kita
tidak tahu apa-apa tentang kebenaranannya, tapi sekarang malah kita menunjuk-nunjuk
itu dosa dan itu pahala.
Baiklah sahabatku… Pemahaman
tentang esensi dosa dan pahala serta kebenarannya memang akan menjadi pembahasan
panjang. Tapi yang akan kita bahas disini adalah aksi manusia yang masih terus
menerus menunjuk itu dosa dan itu pahala, tanpa memiliki pemahaman dan
kebenaran apa-apa tentangnya.
Mulai sekarang alangkah baiknya
misteri dosa dan pahala kita serahkan kepadaNYA sampai pemahaman dan kebenaran
tentangnya (dosa dan pahala) datang kepada kita.
4# Menerima Pujian
Senang dipuji memang adalah
sebuah keniscayaan. Tidak ada manusia yang tidak suka dipuji. Hanya saja,
pujian selalu menggiring kita menuju gerbang kesombongan. Dan saat manusia
berada didepan gerbang kesombongan, maka dia punya dua pilihan yang bisa
dipilih secara sadar, yaitu menjadi sombong atau tidak menjadi sombong.
Kebanyakan kita memang akan
kelepasan dan akhirnya menjadi sombong. Merasa memiliki, merasa melakukan,
merasa berjasa, merasa lelah, merasa bekerja keras, merasa pantas dan lain
sebagainya. Sebenarnya semua rasa-rasa ini adalah keniscayaan yang wajar sekali
dirasakan oleh manusia. Namun apabila tidak terkontrol maka akan memunculkan
keburukan sifat sombong.
Apa itu keburukan sifat sombong? Yaitu
lupa kepada SANG PENGHIDUP, lupa kepada SANG PENGGERAK yang karena SANG
PENGHIDUP lah semua yang kita lakukan menjadi bisa kita lakukan.
Sahabatku… Porsi manusia sangat sedikit
sekali untuk pantas menerima pujian. Hanya kepada DIA SANG MAHA segala pujian
itu pantas disematkan. Bahkan SANG PENGHIDUP pun tidak butuh apapun yang
disebut pujian.
5# Menjanjikan Hasil Akhir
Sahabatku… Apakah DIA menjanjikan
hasil akhir hidup Anda? TIDAK, bahkan DIA SANG MAHA PENGATUR SEGALANYA pun
tidak menjanjikan hasil akhir Anda, padahal DIA MENGETAHUI. Lalu kenapa
sebagian manusia masih melakukannya. “Apabila saya terpilih maka saya akan ….”,
“Apabila kalian belajar di bimbel ini maka kalian akan lulus dan pintar semua”,
“Apabila Anda minum obat ini maka penyakit Anda akan sembuh”, “Apabila Anda berinvestasi
di bisnis ini maka Anda akan untung 100%”
Sahabatku… Kemungkinan bisa
terjadi lain apabila DIA menghendaki hal yang lain terjadi. Baiknya kita hanya
memberikan bukti nyata dari hasil aksi-aksi kita, bukan bait-bait janji akhir.
6# Menilai isi hati manusia
Betul memang kita bisa membaca
manusia lain melalui energi, sikap dan gerak-geriknya. Namun bukan berarti kita
pantas menilai isi hati manusia itu. Kembali lagi hanya kepada DIA lah segala hal
yang sedang beroperasi didalam hati manusia.
Sahabatku… Kita hanya berhak
membuat pilihan dari apa yang kita baca dari manusia, tapi jangan pernah
menilai tentang isi hati. DIA lah SANG MAHA PEMBOLAK-BALIK hati manusia. Percayakanlah
pekerjaan ini kepadaNYA.
Akhir kata sahabatku… Porsi hidup
manusia dalam hidup ini sudah sangat kompleks tanpa perlu kita malakukan
pekerjaanNYA. Adalah sebuah penghormatan kita kepadaNYA untuk menjaga sikap dan
aksi kita pada tempat yang seharusnya. Jangan sampai kita menTuhankan diri kita
sendiri.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
Saat Spritualitas Menjawab Esensi Waktu
April 26, 2019
Tiap-tiap detik yang terlewati
sampai sekarang itulah waktu menurut kita. Angka 1 sampai 12 yang berputar maju
itulah waktu menurut kita. Pagi dan malam itulah waktu menurut kita. Terlepas
menurut ilmuan waktu adalah sesuatu yang bersifat relatif, bisa lebih cepat
atau lebih lambat. Tetap angkanya hanya 24 jam dalam satu hari. Tidak bertambah
sedetik pun, lagi-lagi inilah waktu menurut kita.
Jadi, apa itu waktu?
Bagaimana kalau jam tidak pernah
ditemukan apakah waktu akan tetap ada?
Bagaimana kalau malam datang
terlambat apakah waktu tetap hanya 24 jam?
Lalu siapa yang menentukan kalau
waktu kita hanya 24 jam dalam 1 hari. Bagaimana kalau kita mau berpendapat satu
hari dalah 36 jam, apakah kita salah, lalu mengapa?
Kalau jam yang menempel di
dinding itu kita hancurkan. Apakah masih bisa kita berkata waktu terus
berputar, apakah betul waktu masih terus berputar, padahal kita tidak pernah
melihat wujudnya?
Para ilmuan berkata bahwa 1 tahun
di planet pluto adalah 248 tahun di
planet bumi. Berarti angka jam di pluto bukan 24 jam per hari?
Sahabatku… Bagaimana kalau kita
berhenti mengartikan waktu secara primitif hanya sebagai sebuah angka yang
menempel pada benda saja. Bagaimana kalau kita mencari pengertian lain tentang
waktu. Untuk menjawabnya mari kita berpikir sejenak. Apa yang kita dapat dari
waktu?
KEHIDUPAN! Iya waktu adalah
kehidupan. Unsur kehidupan tidak dapat dipisahkan dari waktu dan ruang. Apapun
yang terjadi didalam kehidupan semuanya berlangsung dalam waktu dan ruang.
Ruang adalah tempat berlangsungnya proses kehidupan dan waktu adalah kapan
terjadinya proses kehidupan itu.
Dari sana, maka muncul lah beberapa
konsep tentang waktu :
*Konsep
Kesinambungan*
Bahwa waktu masa lalu sangat menentukan waktu masa
sekarang, kemudian masa sekarang sangat menentukan apa yang terjadi pada masa
yang akan datang. Bukti nyata kalau waktu itu berkesinambungan adalah sejarah
manusia itu sendiri. Hidup manusia berjalan dengan dinamis, bukan statis. Mulai
dari dia dikandungan, keluar dari rahim menjadi bayi, berubah menjadi balita,
lalu berubah menjadi anak kecil, berubah menjadi remaja, dewasa, lalu menjadi
orang tua.
*Konsep
Perubahan*
Bahwa segala
kehidupan yang terjadi senantiasa bergerak dan terus berkembang. Seorang bayi
yang berubah menjadi dewasa. Sepotong apel yang hijau, lalu memerah, lalu
dipetik lalu berubah menjadi busuk. Waktu membawa konsep perubahan kesegala
aspek kehidupan.
*Konsep
Keberlanjutan*
Segala
peristiwa di kehidupan ini memiliki rangkaian. Kehidupan yang sekarang adalah
lanjutan dari kehidupan yang kemarin. Begitu juga kehidupan masa depan adalah
lanjutan dari kehidupan saat ini. Oleh karena itu dapat disebut mata rantai
kehidupan manusia. Dimana sebuah peristiwa selalu berkaitan dengan peristiwa
lainnya, tidak terpisahkan.
Konsep-konsep diatas menyadarkan
kita pada satu hal penting; bahwa kebutuhan kita akan waktu adalah untuk hidup,
bukan alat ukur semata. Kenapa ini begitu penting?
Karena pada kenyataannya hidup
adalah detik ini juga. Hari esok adalah milikNYA dan hari kemarin sudah bukan
milik kita lagi.
Manusia hanya menyimpan memory
akan masa lalu. Tapi, sudah tidak memiliki waktunya. Bagaimana dengan masa
depan, bukankah kita bisa memprediksi dan merencanakan masa depan? Iya betul.
Memori di otak kita mampu menvisualisasi dan mampu membangun rencana masa
depan. Tapi waktunya belum lah milik kita. Ia hanyalah sepotong memori tanpa
waktu. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan unsur waktu dan ruang untuk
mewujudkan rencana. Tanpa waktu dan ruang yang ada hanyalah kehampaan.
Jadi menjadi sebaik-baiknya
sekarang adalah pilihan yang terbaik. Karena sebaik-baiknya sekarang akan
menentukan sebaik-baiknya masa depan. Sebaik-baiknya masa depan juga ditentukan
dari sebaik-baiknya sekarang. Bukankah ini adalah konsep waktu?
Saat berbicara mengenai masa
depan. Maka, masa depan adalah hal gaib yang masih menjadi hak SANG PENGHIDUP.
Saat kita berbicara mengenai masa lampau. Maka, masa lampau adalah hak yang
sudah bukan milik kita lagi. Jadi, yang kita miliki adalah sekarang. Kata-kata
waktu sekarang pun masih tetap berbatas dan hanya SANG PENGHIDUP yang
mengetahui batasannya.
Kesadaran kita tentang waktu
sangat esensial. Ia mengingatkan kita dalam menyusun strategi hidup. Bukankah manusia
cenderung menunda-nunda kebaikan termasuk didalamnya menunda-nunda kebersamaan
denganNYA?
Sahabatku… Saat spritualitas menjawab
esensi waktu, maka dia akan menjawab bahwa waktu adalah goresan kehidupan.
Mensyukuri waktu adalah mensyukuri hidup. Waktu bisa membuat kita bersyukur,
waktu pun bisa membuat kita menyesal. Mensyukuri hidup adalah mensyukuri
kebersamaan denganNYA. Karena sebenarnya kebersamaan kita denganNYA adalah keabadian
yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kita hanya belum menyadarinya saja.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7
Anda Membutuhkan Positif Untuk Menjadi Maklum
April 26, 2019
Pernahkah Anda melihat orang yang
bersikap dengan tingkat pemakluman yang sangat tinggi.
Saat seseorang pengendara motor menabrak
spion mobilnya, alih-alih marah sambil tersenyum dia membuka kaca membenahi
spion sambil berkata “kasihan, dia pasti sedang sangat buru-buru”
Saat seseorang menyerobot
antriannya di rumah sakit, dia hanya mengangguk wajar.
Saat anaknya berkelahi dengan
temannya dan pulang dalam kondisi menangis, dia tidak ikut marah tapi memaklumi,
namanya juga anak-anak.
Saat tetangganya mendendangkan
lagu disko sampai terdengar keluar sebaris komplek. Dia hanya tersenyum dan
berpikir mungkin tetangganya sedang sangat senang, karena itu dia menyanyi.
Bukankah orang diatas ini sangat
positif, dan karenanya dia mampu memaklumi?
Sahabatku… Sikap memaklumi muncul
karena seseorang memiliki positif didalam jiwanya. Karena positif itulah
akhirnya dia memiliki pikiran yang positif, karenanya itu dia tidak menuduh
orang lain negatif. Karena positif itulah akhirnya dia memiliki perasaan yang
positif, karenanya itu dia tidak berburuk sangka dengan keadaan. Karena positif
itulah akhirnya dia memiliki sikap yang positif, karenanya itu seluruh tindakannya
adalah kebaikan.
Jadi kalau seseorang itu kurang
memaklumi, apakah berarti dia negatif?
Bayangkan seperti ini sahabatku… Manusia
adalah energi yang terus bervibrasi. Kalau kita memancarkan vibrasi positif,
apakah kita akan menerima vibrasi negatif? Tidak bukan, bukan begitu cara energi
bekerja. Kalau kita positif, pasti kita akan menerima vibrasi positif juga.
Alhasil tidak akan ada hal yang mampu menggangu kita. Begitu juga kalau vibrasi
yang kita pancarkan negatif, maka kita akan menerima vibrasi negatif juga. Alhasil
kita akan dikelilingi oleh hal yang terus mengganggu kita.
Bagi seseorang yang memikiki banyak
negatif, kejadian seperti menabrak spion, menyerobot antrian, berkelahi dengan
anak, dan lagu yang berisik adalah hal yang mengganggu. Tapi tidak bagi mereka
yang positif, kejadian seperti itu tidak akan menggangu mereka, dan itulah
sumber alasan pemakluman mereka, yaitu diri yang positif.
Hidup selalu tentang bagaimana
persepsi kita melihatnya. Bagi si A pemimpin itu jelek, tapi kalau bagi B pemimpin
itu bagus. Bagi A pemimpin itu sangat bagus, tapi kalau bagi B pemimpin itu
sangat tidak bagus. Kalau seperti ini cara kerjanya, berarti bukan masalah pemimpinnya
bukan, namun yang melihat pemimpin itu. Bukan begitu?
Seberapa positif diri Anda, jawabannya
akan sangat menentukan pemakluman Anda juga. Karena pemakluman Anda adalah
refleksi dari positif yang sengaja Anda tanam.
“Yang sengaja Anda tanam” garis
bawahi hal ini sahabatku… Positif atau negatif adalah yang Anda pilih untuk
menjadi diri Anda. Cara Anda berpikir, berperasaan dan bersikap adalah pilihan
diri Anda. Agama apapun tidak akan ada yang bisa menentukannya, sepositif
apapun orang tua tidak juga bisa menenetukannya, karena hanya Andalah
penentunya. Positif atau negatif bukan sebuah ketetapan takdir melainkan pilihan.
Lalu bagaimana caranya kita
memilih menjadi positif? Padahal hidup selalu tentang bagaimana persepsi kita
melihatnya, bisa saja bagi Anda itu positif dan bagi dia itu tidak, lalu
bagaimana??
Kalau pertanyaannya seperti itu, maka
belok-kan lagi pertanyaannya kepada diri Anda sendiri. Bagaimana menurut Anda,
apakah seseorang yang menabrak spion Anda itu melakukan kebaikan buat Anda?
TIDAK
Bagaimana menurut Anda, apakah
seseorang yang menyerobot antrian Anda itu melakukan kebaikan buat Anda? TIDAK
Bagaimana menurut Anda, apakah anak
yang berkelahi dan memukul anak Anda itu dia melakukan kebaikan buat Anda?
TIDAK
Bagaimana juga menurut Anda
apakah tetangga Anda, yang mendengarkan lalu terlalu berisik itu dia melakukan
kebaikan buat Anda? TIDAK
Lalu bagaimana sahabatku… Apakah
Anda mau diperlakukan seperti itu tanpa diberi sedikitpun kebaikan? TIDAK
Kalau begitu jadilah positif
dengan selalu melakukan kebaikan yang diinginkan orang lain. Bukan karena
kepentingan peribadi Anda, bukan atas nama pahala, bukan pula atas nama sebuah
balasan, ketenaran atau kata terimakasih.
Positif adalah melakukan kebaikan
dengan ketulusan, hanya karena ingin melakukan kebaikan. Semakin banyak
ketulusan yang Anda sebar. Semakin banyak pula positif didalam diri Anda. Dan
semakin banyak positif itu maka positif akan muncul sebagai wujud pemakluman. Akhir
kata kalau sudah begitu. Selamat sahabatku… Tidak ada hal yang akan menganggu
Anda dalam hidup ini. Berbahagialah terus Anda bersamaNYA.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
Tidak Marah Adalah Proses Untuk Memperkuat Jasad dan Pikiran
April 26, 2019
Sahabatku… Pernahkah membaca quot
yang mengatakan “Kemarahan adalah
perasaan yang membuat mulut Anda bekerja lebih cepat dari pada pikiran Anda”
ada juga quot yang mengatakan “Anda
marah, maka Anda bodoh” Quot-quot yang bagus bukan? Mari kita membahasnya secara
ilmiah dan spiritual.
Belum lama ini muncul berita
tentang pedagang pecel lele yang dikeroyok oleh salah satu konsumennya hanya
karena pelayanannya dianggap lelet. Baiklah kita tidak akan membahas berita
ini, karena detailnya memang masih samar. Namun yang axkan kita ambil pelajaran
adalah memang benar saat marah logika kita seakan menghilang. Mungkin kalau
pelakunya ditanya sekarang “Pak, apakah Anda tidak menyesal karena terpaksa
masuk bui, hanya gara-gara seporsi pecel lele?” Kami yakin pasti jawabannya
adalah “Iya”, kalau memang otaknya masih bekerja normal.
Otak yang bekerja normal, ini
point pertama yang akan kita garis bawahi sekarang. Seperti emosi lainnya, ada
dua hal yang diserang saat kemarahan terjadi, yaitu jasad dan pikiran. Kemarahan
adalah sesuatu yang kompleks sahabatku… Mari kita bahas bersama.
*Pertama akan kita bahas tentang apa yang dialami jasad kita saat
kemarahan muncul*
Emosi marah di mulai di dalam
amigdala. Amigdala adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
ancaman terhadap kenyamanan manusia, dan untuk mengirim alarm ketika ancaman teridentifikasi.
Amigdala sama sekali bukan bagian
jasad yang negatif, karena amigdala memang diciptakan untuk sesuatu yang
positif. Kemungkinan besar akan terjadi kekacauan yang tidak normal kalau kita
tidak memiliki si amigdala ini. Mungkin kita akan menyebrang jalan tanpa menengok
kanan-kiri terlebih dahulu. Atau kita akan mengangkat panci air panas dengan
tangan kosong. Atau kita akan melewati singa lapar begitu saja tanpa
mempertimbangkan resikonya.
Intinya, amigdala diciptakan
untuk sesuatu yang positif dan amigdala memang sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
keberlangsungan hidupnya. Karena amigdala bertujuan agar membuat kita mampu
mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri.
Sahabatku… Amigdala sangat
efisien untuk memperingati kita tentang segala ancaman, sehingga membuat kita
bereaksi sebelum korteks (bagian otak yang bertanggung jawab atas pemikiran dan
penilaian) mampu memeriksa kewajaran reaksi kita. Dengan kata lain, otak kita
terhubung sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kita untuk bertindak sebelum kita
dapat benar-benar mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita.
Meski faktanya seperti ini, tidak
menjadi alasan bagi kita untuk berperilaku buruk, karena selain manusia dapat bertindak
otomatis agresif, manusia juga bisa mengendalikan impuls agresif mereka.
Sebenarnya tulisan kita sekarang hanya menyambungkan sebagian kecil fungsi
amigdala yang berhubungan dengan emosi, karena amigdala bukan hanya bertanggung
jawab tentang emosi marah, namun emosi-emosi lainnya juga. Lain kesempatan akan
kita bahas kelanjutannya. Kembali lagi menuju topik amigdala dan amarah.
Saat Anda menjadi marah,
otot-otot tubuh Anda menegang. Di dalam otak Anda, bahan kimia neurotransmitter yang dikenal sebagai katekolamin dilepaskan, menyebabkan Anda
mengalami ledakan energi yang berlangsung hingga beberapa menit. Pada saat yang
sama, detak jantung Anda meningkat, tekanan darah Anda naik, dan laju
pernapasan Anda juga meningkat. Wajah Anda mungkin memerah ketika peningkatan
aliran darah memasuki anggota jasad sebagai persiapan untuk tindakan fisik.
Perhatian Anda menyempit dan menjadi terkunci pada target kemarahan Anda. Terakhir
dalam hitungan cepat, neurotransmiter otak
melepaskan hormon tambahan (di antaranya adrenalin
dan noradrenalin) yang memicu keadaan
gairah. Akhir kata Anda sekarang siap bertarung… Anda sudah marah sahabatku!
Meskipun emosi Anda mungkin tidak
terkendali, tidak serta merta semua bagian diri Anda menjadi tidak terkendali.
Ada bagian jasad yang bernama korteks prefrontal otak, dia masih tetap sadar
dan dapat menjaga emosi Anda dalam proporsi normal. Boleh dibilang korteks
prafrontal berperan eksekutif untuk menjaga hal-hal di bawah kendali.
Jadi kalau dilihat dari sisi
jasad saat kemarahan muncul, tetap jasad Anda memiliki pilihan, apakah dia
harus lanjut marah, atau tidak marah. Tapi pilihannya sekarang sangat tergantung
dengan Anda. Untuk mampu memilihnya, mari kita lanjut ke pembahasan yang kedua.
*Kedua akan kita bahas tentang apa yang dialami pikiran kita saat
kemarahan muncul :*
Mengontrol kemarahan sama saja
dengan mempelajari cara-cara untuk membantu korteks prefrontal Anda mengatasi
amigdala Anda, sehingga Anda memiliki kendali atas bagaimana Anda bereaksi
terhadap emosi marah.
Ini memerlukan latihan, salah
satunya Anda harus mempelajari emosi Anda sendiri. Butuh waktu untuk
mempelajari emosi, dan mempelajari emosi tidak akan bisa Anda lakukan saat Anda
masih dalam zona marah. Karena didalam zona marah Anda adalah amarah Anda. Jadi
langkah awal saat Anda berada didalam zona marah, adalah dengan mengambil alih
kembali pikiran Anda. Betul memang Anda adalah amarah Anda. Tapi ingat! Kita
masih bisa mengendalikan pikiran kita.
Di antara banyak cara untuk mengendalikan
pikiran terjadi, cara paling simpel Anda bisa mencoba dua teknik ini :
1# Teknik
relaksasi.
Teknik ini
berfungsi untuk mengurangi gairah Anda dan mengurangi aktivitas amigdala Anda.
Ada banyak teknik relaksasi, diantara yang paling efektif adalah dengan
pernafasan. Kenapa? Karena saat marah otak kita kekurangan oksigen, itulah
kenapa disebut ‘Anda marah Anda bodoh’. Karena memang otak kita tidak bisa
bekerja secara proposional saat marah, akibat dari supplay oksigen yang memang sengaja
dibatasi. Jadi dengan olah pernapasan, bisa membuat otak Anda perlahan-lahan
bekerja normal kembali. Sehingga Anda bisa mulai berpikir dengan lebih sistematis
dan positif.
2# Teknik
kognitif
Penggunaan
teknik kontrol kognitif membantu Anda berlatih untuk menggunakan penilaian Anda
untuk mengesampingkan reaksi emosional Anda. Teknik kognitif lebih menekankan
bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan rasional (akal) yang
dimiliki oleh manusia yang marah itu sendiri. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kognitif adalah spiritualisme seseorang yang dia bangun sebelumnya.
Ada hal yang
ingin kami garis bawahi dan lurusi disini. Sesuatu yang berhubungan dengan apa
yang sering kita lakukan sebagai aksi yang spritual, tapi tidak terlalu kita
sadari dimana letak spiritualitasnya. Sebelumnya kami meminta maaf, mohon
jangan tersinggung, ini hanya pelurusan makna agar kita berintrospeksi.
Jadi begini
sahabatku… Sering saat marah, kita diingatkan untuk mengingatNYA dengan lafadz
tertentu tergantung agamanya. Ketahuilah, apapun itu lafadznya itu sama sekali
tidak akan membuat Anda berhenti dan sadar untuk tidak marah. Kecuali Anda mengingat
maknanya juga. Artinya bukan lafadzNYA yang harus diucapkan, tapi makna dari
lafadz itu yang harus Anda resapi. Karena disitulah letak spiritualitasnya
berada, dan didalam spiritualitas itulah terdapat koneksi Anda denganNYA.
Jadi sahabatku
mohon dimengerti kalau ini bukan penilaian atau kritisasi. Tapi introspeksi
agar apapun lafadz yang kita ucapkan, tidak hanya menjadi sekedar mantra-mantra
belaka, melainkan ada sebuah pemahaman dan ikatan yang sampai kedalam pikiran
dan jiwa kita.
Sahabatku… Ada baiknya dua teknik
diatas kita kuasai dalam hidup ini, yaitu teknik bagaimana kita mampu
merelaksasi diri dan teknik dimana kita mampu secara sadar menguasai rasionalisme
diri. Memang sulit sekali untuk merasa
relaks pasca marah. Efek adrenalin selama kemarahan bisa berlangsung sangat
lama, berjam-jam atau terkadang berhari-hari. Tergantung dari bagaimana kontrol
kognitif kita bekerja.
Sahabatku… Kita akui ada begitu
banyak hal yang bisa memicu amarah kita dalam hidup ini. Manusia berpikir
memusnahkan hal-hal yang memicu amarah adalah jalan keluar terbaik. Tapi
sebenarnya tidaklah harus begitu. Dunia ini memang akan selalu dipenuhi oleh
alasan-alasan amarah manusia, karena manusia pula lah alasan amarah itu muncul.
Maka biarkanlah dunia dengan
amarahnya, tapi diri kita dipenuhi dengan kesadaran. Bahwa emosi marah hanyalah
proses yang harus kita jalani untuk membuat kita bertambah kuat. Betul memang
saat seorang bijak mengatakan, kekuatan Anda bukan terletak dari seberapa kuat
Anda marah, tapi seberapa kuat Anda menahan amarah itu.
Anda sudah mengerti sahabatku,
bahwa untuk tidak marah diperlukan kekuatan untuk mengontrol apa yang sedang berlangsung
didalam jasad dan pikiran. Bukankah sebuah kekuatan kalau Anda bisa mengontrol
apa yang sedang berlangsung itu?
Tersenyumlah sahabatku… Amarah
datang tidak lain sebagai alasan bagi Anda untuk belajar menjadi lebih kuat.
Begitulah DIA mengajari hambaNYA dengan kasih sayang yang tersembunyi. Ego kita
tidak akan mengakui, kalau ternyata didalam amarah terdapat kasih sayangNYA
bukan? Itu hanya karena DIA memang tidak membutuhkan pengakuan itu. Karena DIA
sudah menjadi ke-MAHA-an tanpa menunggu kesadaran kita sadar tentang ke-MAHA-anNYA.
Jadi mulai sekarang, ingatkan
diri Anda saat Anda marah, bahwa diri Anda hanya sedang berproses untuk menjadi
lebih kuat dengan memilih tidak marah. Siapa lagi yang mengajak Anda berproses
kalau bukan DIA SANG MAHA PEMILIK KEKUATAN itu sendiri. Percayalah Anda memang
akan sekuat itu, karena DIA sedang mempercayai Anda.
Salam Semesta