Pesan Semesta.
melampaui batas menjadi satu

PesanNYA Untuk Para Suami Bijaksana









Sore itu dibawah atap rumah terlihat seorang wanita sedang berdiri diantara kedua anaknya yang sedang berkelahi. Di satu sisi tangannya dia harus buru-buru membalas pesan yang masuk dari pelanggannya yang sedang complain. Satu sisi matanya lagi sedikit melirik ke cucian yang menumpuk diujung koridor dan rumah yang luluh lantah berantakan. Dia juga masih sempat mengintip ke atas meja makan yang masih kosong.

Setelah berhasil menyelesaikan konflik saudara yang berlangsung dan konflik external dengan pelanggannya, dia lanjut berputar-putar sekeliling rumah, hebatnya dalam hitungan menit rumah yang tadinya seperti habis diserang monster ganas bisa kembali ke bentuk semula. Bersih, wangi dan tertata rapih.

Sekilas dia mengintip kedua anaknya yang sudah berdamai, mengambil nafas senang sambil membuka kulkas. Seperti kalkulator canggih, dari hanya melihat apa yang tersedia di dalam kulkas, dia bisa mengkalkulasi dan mengambil keputusan tentang apa yang akan terhidang diatas meja makan untuk suami dan kedua anaknya. Srenk.. srenk.. srenk.. trink… Seperti mantra ajaib makanan super lezat terhidang diatas meja.

Dia kembali melihat jam, baiklah masih ada sisa waktu sebelum suaminya pulang. Diraihnya cucian-cucian baju yang menumpuk itu dan tidak sampai dua puluh menit sebelum suaminya pulang cucian-cucian itu sudah tersusun rapi dilemari.

Lalu suaminya pulang… Suaminya sekilas menatap istrinya dengan lelah. Tampilan yang begitu membosankan dimatanya. Rambut yang terkonde, wajah lelah yang berminyak, sama sekali tidak wangi, hanya bau keringat dan asap dapur. Perempuan itu mencoba tersenyum melihat tatapan suaminya, dia tidak tahu apa isi pikiran suaminya, baginya mungkin suaminya sangat lelah dikantor. Tidak mau terlalu menggangu suaminya dia berkata “Ayo makan kamu pasti lapar”. Mendengar kalimat itu suaminya hanya mengangguk, baginya itu hanya sebaris kalimat biasa, yang selalu diucapkan istrinya sepulang kantor.

Setelah mandi dan berpakaian, suaminya duduk didepan meja makan. Sementara istrinya sedang sibuk bolak-balik menyuapi kedua anak mereka. Seusai suaminya makan, istrinya ternyata baru keluar dari kamar dengan wujud aslinya. Rambutnya tersisir rapi, wajah kelimisnya hilang, dan badannya wangi. Tampilan yang diinginkan suaminya pada awal dia disambut pulang kantor. Tanpa sadar suaminya berkata “Begini donk mah, cantik…” Mendengar pujian suaminya, bukannya bahagia istrinya malah melempar bantal dan berlari menuju kamar, menangis.

Andai tangisan itu mampu berbicara, maka mungkin suaminya mampu mengerti ketidak adilan yang berlangsung. Tapi sayangnya tangisan itu tidak bisa berbicara, maka biarkan kami yang berbicara. Maka dengarkanlah pesan kami untuk semua laki-laki dan perempuan.

Pesan ini hanya ingin mengingatkan kalian bahwa kalian adalah sama. SANG PENGHIDUP menghidupkan Anda sama, hak dan kewajiban Anda sama. SANG PENGHIDUP tidak pernah membuat undang-undang bahwa seorang perempuan harus melakukan apa yang dilakukannya sekarang. Atau juga seorang laki-laki harus melakukan apa yang dilakukannya sekarang. Jadi, apa yang berlangsung sekarang hanyalah budaya yang dibuat manusia, bukan apa yang DIA buat untuk kalian.

Pada wujud asli, kalian berdua adalah sama. Kalian sama makhlukNYA. Kalian semua memiliki hak yang sama dariNYA. Dan kalian semua berkawijaban untuk memimpin dan memakmurkan diatas semestaNYA.

DIA tidak menciptakan diskriminisasi. Laki-laki lebih kuat dari perempuan hanyalah selogan ego yang dengan sengaja dikoar-koarkan selama puluhan generasi untuk meruntuhkan umat manusia itu sendiri.

Satu-satunya alasan kaum perempuan di kerdilkan adalah, karena seorang perempuan memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki dan kaum laki-laki juga memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh kaum perempuan. Andaikan kekuatan ini menyatu dan tersempurnakan. Maka bumi akan menjadi tempat yang sangat sempurna untuk manusia. Sayangnya kita memang sengaja dimundurkan.

Sahabatku… Pada awal penciptaanNYA laki-laki dan perempuan adalah wujud keharmonisan yang saling menyeimbangkan. Sekali lagi tulisan ini bukan gerakan feminisme, tapi ini adalah gerakan kembali ke wujud awal yang diciptakan SANG PENGHIDUP. Dimana SANG PENGHIDUP tidak melihat itu laki-laki atau itu perempuan. Setiap kalian memiliki hak dan kewajian yang sama diatas Semesta raya ini.  

Jadi sahabatku… Istri Anda yang sedang melakukan seluruh pekerjaan rumahnya untuk Anda, tidak melakukan itu semua karena SANG PENGHIDUP menciptakan perempuan untuk itu, bukan! Dia terpaksa melakukan itu karena puluhan generasi mereka sengaja membentuk perempuan seperti itu.

Jadi sahabatku… Ingatkan ini kepada istri Anda : Bahwa dia memiliki hak untuk terus belajar, dia memiliki hak untuk spiritualitasnya, dia memiliki hak untuk memakmurkan, dan dia juga memiliki hak untuk membangun serta mewujudkan mimpinya.

Sahabatku… Anda adalah suami yang bijaksana dan istri Anda sangat mulia dan tulus melakukan seluruh kewajibannya untuk laki-laki se-bijaksana Anda. Mohon jangan lupa untuk mengingatkan istri Anda tentang hak dariNYA yang harus dia terima, karena ini adalah pesanNYA.

Sahabatku… Percayalah! Hanya suami bijaksana yang mampu mengingatkan hak istrinya, dan Andalah suami bijaksana itu sahabatku…

Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
  •  
  •  
  • 0
  • April 30, 2019
admin16 admin16 Author

3 Tips Agar Tetap Elegant Saat Menghadapi gangguan









Butuh kesiapan mental untuk selalu tampil elegant menghadapi segala macam gangguan. Costumer yang membatalkan orderan gara-gara supplier yang telat kirim barang. Anak-anak yang berisik saat Anda butuh fokus. Ditinggal karyawan saat orderan banyak, atau sekedar macet ditengah jalan menuju tempat interview. Hal-hal remeh yang tidak Anda inginkan terjadi, namun ternyata harus terjadi, itulah kumpulan gangguan-gangguan kecil. Lalu bagaimana dengan gangguan besar?

Sahabatku, sebenarnya besar atau kecil itu tergantung dengan siapa yang melihat. Bagi semut setengah butir bakso yang jatuh ke lantai itu sangat besar, tapi bagi Anda? Jadi, Anda memang diharuskan untuk menjadi lebih besar dari gangguan yang datang.

Semoga 3 tips dibawah bisa membantu Anda agar menjadi lebih besar dari segala gangguan yang menghadapi :


1# Rubah mindset Anda tentang apa itu gangguan

Mindset atau disebut juga pola pikir adalah kumpulan pemikiran dan keyakinan yang membentuk kebiasaan berpikir Anda. Dan kebiasaan berpikir akan memengaruhi apa yang Anda rasakan, dan apa yang Anda lakukan. Jadi mindset memengaruhi cara manusia memahami dunia, dan bagaimana manusia memahami diri sendiri lalu bersikap.

Cara merubah mindset kita tentang gangguan adalah dengan tidak lagi menganggap gangguan adalah gangguan. Gangguan adalah gangguan saat Anda melihatnya sebagai gangguan. Kalau Anda merubah cara Anda melihat gangguan sebagai sebuah tantangan yang harus Anda lewati, maka tidak ada lagi yang disebut gangguan dalam hidup Anda.
Anak-anak yang berisik saat Anda butuh fokus, adalah tantangan yang datang kepada Anda. Dia menantang Anda untuk mengetahui apakah diri Anda bisa tetap fokus dalam kondisi berisik atau tidak.

Ditinggal karyawan saat orderan banyak, adalah tantangan yang datang kepada Anda. Dia menantang Anda untuk mengetahui apakah diri Anda cukup bertanggung jawab untuk memenuhi orderan atau tidak.

Sahabatku… Saat kita mampu melihat sesuatu dari sudut yang berbeda, maka kita akan menerima persepsi yang berbeda pula. Hanya saja memang butuh energi disini, dan energi itu disebut memilih. Kita harus memilih untuk tidak lagi menjadi korban dari mindset kita sendiri. Dan akhirnya kita memilih untuk merubah mindset kita, dengan cara memilih melihat gangguan dari sudut yang berbeda. Begitu juga dengan tulisan ini tidak mampu merubah mindset Anda, sampai Anda sendiri yang memilihnya


2# Hargai gangguan yang datang kepada Anda

Kalau Anda masih sulit untuk memilihnya, semoga kalimat dibawa ini bisa membuat Anda memilihnya.

“DIA yang Maha Penyanyang lagi Maha Mengetahui, sangat menyanyangi Anda dan sangat mengetahui kapasitas Anda yang sebenarnya. Karena itu DIA tahu, ganguan yang datang itu bukanlah gangguan bagi Anda, melainkan sumber kekuatan baru Anda” 

Karenanya sahabatku… Hargailah gangguan yang datang, gangguan-gangguan itu hadir hanya karena DIA percaya Anda memang sekuat itu, benar-benar sekuat itu.

Mulai sekarang, Anda tidak perlu lagi mem-posting gangguan yang Anda alami, tapi postinglah saat Anda sudah berhasil mengatasi gangguannya. Biarkan dunia mengetahui kalau Anda berhasil mengatasi gangguan-gangguan itu, bukan meratapinya. Agar dunia juga ikut tahu, bahwa gangguan hanyalah batu yang memang sengaja dibuatkan untuk Anda agar Anda mampu berpijak naik.

3# Gangguan akan pergi dan Anda akan merindukannya

Sahabatku… Saat Anda sudah melewati 20 anak tangga, dan saat sampai di anak tangga yang ke 20, Anda melihat ternyata ada 3 anak tangga yang hilang didepan Anda. Lalu saat Anda merasa diri Anda tidak mungkin melompat langsung ke tangga yang ke 24, DIA datang membawakan Anda 3 anak tangga agar Anda tidak harus melompat. Apakah Anda akan menyalahkanNYA? TIDAK, justru Anda akan bersyukur bukan.

Memang saat ini Anda belum bisa mensyukuri gangguan-gangguan yang datang itu, tapi saat Anda sudah berada diatas anak tangga yang ke 40 dan menengok kebawah, Anda pasti akan mensyukuriNYA, ternyata DIA memang selalu menyanyangi Anda

Sahabatku… Gangguan Anda saat ini pasti akan pergi, karena DIA membawa anak tangga itu hanya agar Anda bisa berpijak. Suatu saat Anda akan menunggu dan merindukan anak-anak tangga yang hilang itu. Karena Anda tahu, itu hanyalah wujud kasih sayangNYA.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
  •  
  •  
  • 0
  • April 30, 2019
admin16 admin16 Author

Belajar Waktu Dari Planet Venus








Sahabatku… Apa yang mengalihkan diri Anda dari hal terpenting dalam hidup Anda. Padahal waktu yang kita miliki sangat terbatas? Memang kita bukanlah pemilik rekor planet dengan waktu perputaran paling pendek per harinya. Kalau dibandingkan dengan planet-planet lain, ada juga planet yang perputaran waktunya lebih pendek dari pada planet bumi. Mari kita mengambil contoh dari data yang berhasil di teliti oleh para astronom :
Venus : 243 hari  per hari
Merkuri : 58 hari dan 15 jam per hari
Mars : 24 jam, 39 menit dan 35 detik per hari
Bumi : 24 jam per hari
Uranus : 17 jam, 14 menit dan 24 detik per hari
Neptunus : 16 jam, 6 menit dan 36 detik per hari
Saturnus : 10 jam 45 menit 45 detik per hari
Jupiter : 9,9 jam per hari

Baiklah dari hasil penelitian diatas, kita boleh mengelus dada, ternyata waktu kita tidak sesingkat di Jupiter. Tapi masih kalah jauh dari Mars, Merkuri apalagi dengan Venus.

Penasaran dengan mengapa hari di Venus lebih panjang dari yang lain? Itu karena Venus lebih dekat ke Matahari, oleh karena itu, orbitnya membutuhkan periode waktu yang lebih singkat dari pada rotasi pada porosnya. Planet Venus juga berputar mundur. Itu artinya ia berputar berlawanan arah dengan Bumi. Jika kita berdiri di Venus, kita bisa melihat Matahari terbit di Barat dan terbenam di Timur.

Baiklah, mari kita kembali lagi kepada pertanyaan diatas : Apa yang mengalihkan diri Anda dari hal terpenting dalam hidup Anda. Padahal waktu yang kita miliki sangat terbatas?

Waktu yang terbatas, kali ini kita memang sedang menterjemahkan waktu sebagai hal yang primitif, yaitu alat ukur. Meski pada tulisan kami sebelumnya kami menjabarkan esensi waktu secara spiritual yang terlepas dari hanya sekedar alat ukur. Tapi kali ini biarkan kita menterjemahkannya sebagai hal yang primitif agar terjadi sinkronisasi dengan tulisan sebelumnya.

Jadi begini sahabatku… Karena kita masih berdiri dan hidup diatas planet Bumi, maka waktu yang terbatas itu memiliki angka 24. Tapi kita tidak menggunakan angka 24 itu, untuk hanya melakukan hal-hal terpenting dalam hidup ini. Misalkan saja kita masih menggunakan angka 24 untuk  : Menonton/Social media selama total 2 jam per hari. Aktifitas rutin total 2 jam per hari. Bekerja 8 jam per hari. Macet 2 jam per hari untuk berangkat, dan 2 jam lagi per hari untuk pulang. Bersantai 1 jam per hari. Tidur 7 jam per hari. Kalau hitungan perumpamaan ini di hitung, totalnya tidak lebih dan tidak kurang dari 24 jam.

Sekali lagi contoh diatas hanyalah perumpamaan belaka. Masing-masing kita memiliki hitungannya sendiri-sendiri, dan itu sah-sah saja. Karena itu adalah 24 jam Anda sahabatku. Apapun yang Anda lakukan dan bagaimanapun Anda mengisinya. Angkanya tidak akan berkurang atau pun bertambah, tetap 24.

Baiklah sekarang mari kita buat simulasi:  Umur manusia 52 tahun x 365 hari = 18.980 hari (di bumi) : 234 hari (1 hari di venus) = 81 hari di venus

Dengan kata lain 52 tahun kita di bumi setara dengan 81 hari di venus. Berarti umur kakek atau nenek kita sama saja seperti bayi berumur 2,5 bulan di Venus. Bisa dihitung sendiri kalau umur kita hanya setengah dari 52 tahun.

Sahabatku… Para astronom baru berhasil menghitung planet Venus sebagai planet paling terlama di galaxy kita. Pastinya masih banyak yang belum terhitung dan belum terjangkau oleh mereka. Tapi sampai disini saja kita sudah bisa menangis, betapa kita telah mensia-siakan yang sangat sedikit. Waktu akan terus melaju, lalu apa lagi yang akan tersisa tentang Anda dan waktu Anda.

Sahabatku… Apa yang mengalihkan diri Anda dari hal terpenting dalam hidup Anda. Padahal waktu yang kita miliki sangat terbatas?

Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
  •  
  •  
  • 0
  • April 29, 2019
admin16 admin16 Author

Cara Melihat Masa Depan Anda










Apakah Anda ingin melihat masa depan Anda? Tahukan kalau untuk bisa melihat masa depan, Anda tidak memerlukan kemampuan apa-apa. Jadi saat ini juga Anda bisa melihat masa depan Anda sendiri. Tanpa apapun yang disebut indra keenam, ramalan tarot, apalagi mbah dukun. Mau kami ajarkan caranya ?

Baiklah jadi begini caranya sahabatku…

Sekarang duduklah dengan santai didepan cermin. Biarkan diri Anda dalam posisi damai, bisa dengan mulai menarik nafas panjang dan menghembuskannya, lalu tersenyumlah. Pastikan diri Anda benar-benar melakukannya tanpa menengok ke sisi lain, selain ke arah cermin.

Kalau Anda sudah cukup damai, izinkan kami bertanya sahabatku… Apa yang Anda lihat? Karena apa yang Anda lihat, itulah masa depan Anda.

Baiklah, Anda tidak melihat apa-apa selain diri Anda sendiri bukan? Dialah yang Anda lihat dicermin, dan itulah masa depan Anda.

Anda-lah masa depan Anda sahabatku… Bukan tentang yang lain, atau tentang apapun selain diri Anda sendiri. Kalau Anda ingin melihat diri Anda pada masa depan, maka mulailah dengan melihat kedalam diri Anda sendiri sekarang. Perhatikan paket diri Anda secara detail dan menyeluruh.   

Sementara untuk melihat paket diri Anda secara detail dan menyeluruh, Anda tidak butuh apa-apa selain cermin yang jujur dan kedamaian diri. Tapi dimana Anda akan menemukan cermin yang jujur?

Cermin yang jujur itu bisa ditemukan didalam mata hati Anda sahabatku. Fitrahnya mata hati adalah untuk melihat kedalam diri, bukan keluar diri. Karena apapun yang Anda lihat diluar hanyalah cerminan dari dalam diri Anda sendiri. Masing-masing manusia melihat dengan caranya sendiri-sendiri. Anda tidak bisa meminjam mata orang lain untuk melihat paket diri Anda. Bagaimana Anda melihatnya itulah yang terpenting. Karena disitulah masa depan Anda berada.

Manusia adalah paket yang berharga. Logikanya sahabatku… Kalau paket diri menentukan sebuah masa depan. Maka bagaimana mungkin, kita mengharapkan melihat sesuatu yang jauh berbeda dari realita kita saat ini, terjadi di masa depan dengan paket diri yang sama?

Kalau saat ini realita kita adalah kekurangan, maka bagimana kita mengharapkan kemakmuran dimasa depan dengan paket diri yang sama? Kalau saat ini realita kita adalah kesengsaraan, maka bagaimana kita mengharapkan kebahagiaan dimasa depan dengan paket diri yang sama? Kalau saat ini realita kita adalah kebencian, maka bagimana kita mengharapkan kedamaian dimasa depan dengan paket diri yang sama? Sangat wajar kalau akhirnya keinginan dan masa depan menjadi kefanaan.

Apa yang ingin kita lihat pada masa depan harusnya sesuatu yang pastinya lebih baik dari sekarang ini. Kita ingin melihat kemakmuran, melihat kebahagiaan, melihat kedamaian, melihat keseimbangan. Singkatnya, kita ingin melihat sesuatu yang ingin kita rasakan namun belum kita rasakan saat ini. Pengalaman-pengalaman baru yang bersarang di angan-angan kita, itulah masa depan yang kita harapkan.

Faktanya, kebanyakan kita mendapati masa depan dan keinginan adalah sesuatu yang nyata namun fana. Keinginan kita mendorong pada masa depan, namun kenyataan yang ada sama sekali tidak mendukungnya. Itulah kenapa kita memang harus merubah sesuatu didalam diri. Karena adalah mustahil, apabila masa depan yang berbeda tercipta dari sesuatu yang sama. Sesuatu yang sama tidak bisa menciptakan masa depan yang berbeda. Kalau memang bisa, berarti masa depan itu sudah ada. Lalu kenapa harus disebut masa depan?

Butuh kesiapan sebelum kita melihat masa depan. Kita harus siap dengan kumpulan aksi-aksi radikal, yaitu merubah paket diri untuk pantas menerima keinginannya sendiri, untuk pantas menerima masa depan yang dia ciptakannya sendiri. Itulah mengapa kami mengajak Anda untuk duduk dengan damai didepan cermin, agar mata hati Anda bisa dengan jujur melihat dirinya sendiri. Lalu bertanya “Apakah diri saya yang sekarang adalah masa depan yang saya inginkan?”

Sahabatku… Tidak ada yang menciptakan realita kita selain diri kita sendiri. Sebagai mesin pencipta yang berharga, saatnya kita menciptakan paket diri yang berbeda, yaitu diri yang memiliki kepantasan menerima masa depan yang sesuai dengan keinginannya. Sekali lagi, masa depan kita tergantung dari paket diri kita. Semesta tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi apa yang pantas kita dapatkan. Sebuah kepantasan adalah harga mati untuk segala keinginan. Itulah kenapa kita berada didalam kehidupan ini hanya untuk belajar memantaskan diri. Bahkan surga yang sebenarnya pun memiliki syarat kepantasannya sendiri.

Sahabatku… Selalu ada aksi dalam hidup ini. Maka sebelum melihat masa depan yang sebenarnya adalah tentang merubah paket diri terlebih dahulu. Banyak hal dalam diri kita yang harus terlebih dahulu di-repair, di-upgrade, di un-install, dan di install ulang. Kita ini adalah sebuah mesin pencipta yang terprogram. Detik demi detik dari hari dilahirkan, tanpa kita sadari kita senantiasa memprogram paket diri kita sendiri. Sayangnya kita tidak terlalu menyadari hal ini.

Sahabatku… Semua program ini berlangsung terus menerus didalam. Pertanyaanya: Dari mana datangnya program diri kita ini? Bagaimana cara kita membuatnya? Dan bagaimana bisa program kita tidak menghasilkan realita yang sesuai dengan keinginannya sendiri? Tentu ada banyak pembelajaran yang harus kita pikirkan sebelum benar-benar kita aksikan.

Sahabatku… Niatkanlah selalu untuk menerima pelajaran dan beraksi. Percayalah DIA akan selalu menemani dan membimbing.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

  •  
  •  
  • 0
  • April 29, 2019
admin16 admin16 Author

Terorisme Adalah Kebencian Yang Diajarkan









Sahabatku… Tahukan Anda kalau kebencian adalah sesuatu yang memang sengaja diajarkan? Salah satunya melalui ideologi ekstrem, penyamarataan nilai dan ketakutan berlebihan.

Semoga tulisan ringan ini bisa menjawab kenapa terorisme yang mengatas namakan agama selalu dan akan selalu terjadi. Kecuali kita mau mencerna, memberpikirkan lalu memahami sesuatu yang diajarkan olehNYA secara lebih sadar.

Sebelumnya kami ingin memberitahu, tulisan ini bukan bertujuan menyalahkan kelompok tertentu dan apa yang mereka yakini, sama sekali tidak. Tulisan ini adalah kebutuhan kita bersama untuk mengintrospeksi diri, bahwa terorisme tidak pernah diajarkan olehNYA. Terorisme muncul dari kebencian yang diajarkan. Bukan muncul dari ajaranNYA.

Kesedihan tersendiri bagi kami menulis tulisan ini. Mencoba sejenak merasakan betapa para teroris telah melakukan kekeliruan besar dengan meng-atas namakanNYA. Padahal mereka hanyalah korban dari ideologi ektrem yang memang sengaja disebar dan diajarkan sedemikian rupa, sehingga yang menerima ajaran itu terkonsep kedalam alam bawah sadarnya, bahwa apa yang mereka lakukan adalah untukNYA dan karenaNYA. Padahal mereka hanyalah korban.

Ada tujuan besar yang memang dibangun dengan mengatas namakan terrorisme. Mari kesampingan tujuan mereka itu, untuk melihat apa yang kita terima dari terorisme ini selain kebencian.

Kebencian, itulah satu kata yang ingin mereka tanamkan dari terorisme. Mau tidak mau kebencian itu pasti akan muncul saat seseorang kehilangan yang mereka cintai, apalagi akibat dari kesengajaan yang terencana. Bukan hanya tentang kebencian satu orang, melainkan ratusan, ribuan bahkan jutaan orang sekaligus pada waktu yang bersamaan melepas kebencian.

Dan berkat kebencian itu pulalah, maka terjadilah perpecahan. Akhirnya, manusia yang seyognyanya adalah satu kesatuan terpaksa terpecah belah. Bukan hanya itu, energi kebencian yang tidak mau dihilangkan itu akan terserap oleh bumi dan pastinya itu bukan hal yang positif bagi bumi. Tidak hanya itu juga, kebencian adalah episode berkelanjutan bagi sejarah kemanusiaan untuk edisi-edisi negatif lainnya. Kerusakan, kehilangan, kemiskinan, serta kejahatan terencana.

Lalu apa yang harus kita lakukan?

Sahabatku… Jangan pernah menarik energi kebencian kedalam diri dengan melepas energi yang sama. Kebencian yang kita sebar dengan mengatas namakan toleranisme hanyalah perusak tambahan bagi keberlanjutan kehidupan bumi. Berhentilah! Jangan membenci, tapi belajarlah, ambillah pelajaran dari edisi terorisme yang lagi-lagi terjadi.

Lihatlah bagaimana kita masih mengingat perang salib dan apa yang mereka lakukan. September 11 dan apa yang mereka lakukan, bom Srilanka dan apa yang mereka lakukan. Ini tidak akan terulang lagi kalau kita mau kembali mencerna, memberpikirkan lalu memahami sesuatu yang diajarkan olehNYA secara lebih sadar.

Apakah DIA mengajarkan kita penyamarataan nilai? TIDAK. Apakah DIA mengajarkan kita ketakutan yang berlebihan? TIDAK. Apakah DIA mencontohkan ideologi ekstrem didalam Semesta? TIDAK.

Tapi DIA mengajarkan kita untuk berpikir!

Coba pikirkan sahabatku… Pikirkan sesuatu yang masuk kedalam akal dan jiwa. Apakah benar kita harus menghapus kehidupan yang memang DIA hidupkan? Kalau kita memang beriman dan percaya hanya ada satu PENGHIDUP untuk semesta raya ini. Maka kita tidak mungkin menghapus kehidupan itu, hanya karena mereka berbeda kelompok dengan kita.

Coba pikirkan sahabatku… Dari mana kebencian itu muncul dan kenapa kita harus membenci saat DIA dengan kasih sayangNYA masih menyanyangi kita dan mereka. Apakah DIA memilih kasih sayang? TIDAK. Kalau begitu kita tidak mungkin berhenti menyanyangi yang DIA sayangi bukan?

Akhir kata sahabatku… Kalau iman kita masih lebih tipis dari kebencian kita, maka selama itu pula terorisme tidak akan berhenti dari atas bumi ini. Satu kata tentang iman adalah tentang mendekat kepadaNYA, bukan kepada nama kelompok. Karena memang DIA tidak berkelompok. DIA adalah Tuhan Semesta Alam Raya. Sadarilah sahabatku… Kesadaran Anda akan menghentikan niat mereka untuk menyebarkan kebencian ini.  


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
  •  
  •  
  • 0
  • April 28, 2019
admin16 admin16 Author

Gagal Itu Tidak Sia-Sia








Sahabatku… Hal apa yang paling sia-sia didalam hidup ini? Tunggu sebentar! Sebelum menjawabnya mari kita bertanya dahulu, benarkah kesia-siaan itu memang ada dalam hidup ini?

Ulat tidak pernah sia-sia menjadi kepompong, dan kepompong tidak pernah sia-sia menjadi kupu-kupu. Meski kupu-kupu hanya bertahan hidup selama satu-dua minggu saja dia pun tetap tidak sia-sia, karena selama hidupnya, selain bertugas untuk memindahkan serbuk sari, dia juga memberi keindahan bagi yang melihat.

Remah makanan yang jatuh ke atas lantai juga tidak sia-sia. Itu adalah rezeki bagi para semut. Apakah semut yang kecil itu diciptakan sia-sia? Tidak. Semut adalah serangga pemulung. Mereka memainkan peranan besar untuk membersihkan bangkai hewan mati dan mengubah sampah menjadi tanah. Semut membawa benih ke area baru, tetapi mereka juga membantu menentukan bibit tanaman mana yang dapat bertahan hidup untuk bereproduksi. Semut juga melindungi serangga penghasil madu dari predator dan parasit.

Lalu bagaimana dengan belatung, bukankah itu sangat jorok? Tujuan belatung hidup adalah untuk tumbuh menjadi lalat. Mereka adalah tahap larva dari berbagai spesies lalat. Belatung sangat efisien dalam mengurangi bangkai menjadi tumpukan tulang hanya dalam beberapa hari, bukan hanya itu belatung juga mampu mendaur ulang nutrisi yang tersisa dari bangkai untuk kembali ke tanah.

Apabila melihat ulat, maka manusia akan segera menyingkirkannya.
Apabila melihat remah makanan, maka manusia akan segera menyapunya.
Apabila melihat belatung, maka manusia langsung mual dan memusnahkannya.

Kita, manusia yang diciptakan untuk menjadi khalifah diatas bumi, melihat tiga hal diatas sebagai sebuah kesia-siaan. Jauh sangat berbeda dari cara DIA melihat.

Sahabatku… Tidak ada kesia-sian yang terlihat olehNYA. BagiNYA semua adalah bermakna. Begitu juga dengan segala kegagalan Anda hari ini. DIA melihat nafas Anda masih tersenggal-senggal dengan tangan mengepal dan muka menunduk. DIA melihat keringat dingin Anda mengucur, dan DIA pun membaca hati Anda yang sangat kecewa, karena telah melakukan hal yang sia-sia.

Sahabatku… Hal terakhir yang bisa Anda lihat dari kegagalan adalah sebuah pembelajaran. Sementara pembelajaran bukanlah sebuah kesia-siaan, dan begitulah DIA melihatnya.

Sahabatku… DIA SANG MAHA SEMPURNA tidak mungkin membuat sesuatu yang sia-sia. Memang hanya kita sajalah yang terlalu jauh dari kesempurnaan untuk mampu melihat kesempurnaan buataNYA. Namun kalau melihat masih terlalu jauh, maka biarkan diri ini mengintip.

Intiplah diri Anda sahabatku… DIA tidak mungkin membuat Anda untuk kesia-sia-an belaka. Kegagalan Anda hanyalah tanda dari kemenangan lain yang menunggu untuk Anda raih. Jangan berhenti untuk menjadi sia-sia, sekarang ataupun nanti.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
  •  
  • 0
  • April 28, 2019
admin16 admin16 Author

Manusia Yang Cukup









Sahabatku… Di malam yang hening ini kami ingin mengajak Anda untuk mengingat kembali kebaikan yang telah Anda terima dalam hidup ini. Apakah kebaikan-kebaikan itu sudah setara dengan sesuatu yang belum Anda terima?

Sahabatku… Manusia cenderung selalu mengingat kebaikan yang belum mereka dapatkan, ketimbang kebaikan yang telah mereka dapatkan. Pulang dari berbelanja Anda mengingat item-item yang sengaja harus Anda cancel karena Anda tidak mampu membayarnya. Tapi Anda tidak mengingat item-item yang baru Anda belanjakan. Pulang dari kantor Anda mengingat bos Anda yang menerima kenaikan pangkat lagi. Tapi melupakan kenaikan gaji Anda yang baru sebulan lalu. Pulang dari kampus Anda mengingat teman Anda yang dibelikan laptop baru. Tapi melupakan handphone yang baru Anda beli kemarin.

Sahabatku… Di malam yang hening ini pikirkanlah kembali tentang kebaikan yang sudah kita terima dalam hidup ini. Apabila kita mampu mengingatnya, maka kita akan menunduk dan malu dengan kebaikan yan belum kita terima tapi terus kita ingat. Karena ternyata, yang telah kita terima lebih banyak dengan apa yang belum kita terima.

Sahabatku… Manusia yang cukup adalah manusia yang mengingat kebaikan yang diterimanya sangat banyak. Sama seperti juga dia mengingat bahwa kebaikan yang akan diterimanya sangat banyak. Manusia yang cukup percaya bahwa cukup DIA-lah sumber kebaikan hidupnya, dan dia memang sudah selalu bersamaNYA. Jadi karenaNYA dia sudah merasa cukup.

Sahabatku… Malam ini, pejamkan mata Anda dan biarkan jiwa Anda berbicara “Cukuplah DIA bagiku…”


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

  •  
  • 0
  • April 28, 2019
admin16 admin16 Author

6 Pekerjaan Tuhan yang Masih Dikerjakan Manusia




Mari kita berbicara sebentar tentang manusia yang masih melakukan pekerjaanNYA. Semoga jangan sampai lagi ada salah satu dari pekerjaanNYA ini yang kita lakukan lagi.


1# Menilai ketakwaan

Sahabatku… Betapa sering kita menggantikan posisiNYA dengan masih menilai-nilai taraf keimanan seseorang. Oh dia lebih beriman karena memakai baju ini, oh dia lebih beriman karena sering terlihat melakukan ibadah, oh dia lebih beriman karena lebih sering sedekah. Lalu saat kita melihat manusia yang melakukan sebaliknya, kita beranggapan bahwa dia kurang atau bahkan tidak beriman.

Sahabatku… Bukankah hanya DIA yang mampu menilai ketakwaan seseorang? Lalu kenapa masih menilai seseorang hanya dari segala kesan luar mereka, padahal kita tahu persis hanya DIA SANG MAHA PENILAI.

Sahabatku… Mereka yang kita nilai adalah sama makhluk sebagaimana kita yang menilai. Dan kita adalah makhluk biasa, yang bahkan belumlah mengetahui tingkat ketakwaan dirinya. Sadarilah diri untuk lebih mengutamakan berkaca diri.


2# Menjadi Maha Mengetahui

Bukankah ini sering sekali kita lakukan? Menjadi SANG MAHA MENGETAHUI. Saat berdoa kita berbicara seakan mengetahui betul apa yang kita butuhkan. Terus-terusan kita mendikteNYA. Padahal seyogyanya tak perlu kita melakukannya, apabila kita sudah percaya kalau hanya DIA-lah SANG MAHA MENGETAHUI. Jadi, akan sangat malu kalau kita masih mendikteNYA.

Sahabatku… Belumlah tentu benar dan tepat hal yang kita ketahui, karena itu serahkanlah pengetahuan kita kepadaNYA tanpa perlu mendikte-dikte. Sungguh DIA sudah mengetahui bahkan sebelum dikte-an itu terucap atau pun terlintas.


3# Menghitung dosa dan pahala

“Kalau kamu melakukan itu maka kamu dosa!” atau “Kalau kamu melakukan ini maka ini akan jadi ladang pahala!”.

Sahabatku… Sedari kecil mungkin sebagian kita selalu diberi doktrin tentang dosa dan pahala tanpa siberi pemahaman apa-apa tentang kebenaranya. Akhirnya masalah muncul, karena sudah kita tidak tahu apa-apa tentang kebenaranannya, tapi sekarang malah kita menunjuk-nunjuk itu dosa dan itu pahala.

Baiklah sahabatku… Pemahaman tentang esensi dosa dan pahala serta kebenarannya memang akan menjadi pembahasan panjang. Tapi yang akan kita bahas disini adalah aksi manusia yang masih terus menerus menunjuk itu dosa dan itu pahala, tanpa memiliki pemahaman dan kebenaran apa-apa tentangnya.

Mulai sekarang alangkah baiknya misteri dosa dan pahala kita serahkan kepadaNYA sampai pemahaman dan kebenaran tentangnya (dosa dan pahala) datang kepada kita.


4# Menerima Pujian

Senang dipuji memang adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada manusia yang tidak suka dipuji. Hanya saja, pujian selalu menggiring kita menuju gerbang kesombongan. Dan saat manusia berada didepan gerbang kesombongan, maka dia punya dua pilihan yang bisa dipilih secara sadar, yaitu menjadi sombong atau tidak menjadi sombong.

Kebanyakan kita memang akan kelepasan dan akhirnya menjadi sombong. Merasa memiliki, merasa melakukan, merasa berjasa, merasa lelah, merasa bekerja keras, merasa pantas dan lain sebagainya. Sebenarnya semua rasa-rasa ini adalah keniscayaan yang wajar sekali dirasakan oleh manusia. Namun apabila tidak terkontrol maka akan memunculkan keburukan sifat sombong.

Apa itu keburukan sifat sombong? Yaitu lupa kepada SANG PENGHIDUP, lupa kepada SANG PENGGERAK yang karena SANG PENGHIDUP lah semua yang kita lakukan menjadi bisa kita lakukan.

Sahabatku… Porsi manusia sangat sedikit sekali untuk pantas menerima pujian. Hanya kepada DIA SANG MAHA segala pujian itu pantas disematkan. Bahkan SANG PENGHIDUP pun tidak butuh apapun yang disebut pujian.


5# Menjanjikan Hasil Akhir

Sahabatku… Apakah DIA menjanjikan hasil akhir hidup Anda? TIDAK, bahkan DIA SANG MAHA PENGATUR SEGALANYA pun tidak menjanjikan hasil akhir Anda, padahal DIA MENGETAHUI. Lalu kenapa sebagian manusia masih melakukannya. “Apabila saya terpilih maka saya akan ….”, “Apabila kalian belajar di bimbel ini maka kalian akan lulus dan pintar semua”, “Apabila Anda minum obat ini maka penyakit Anda akan sembuh”, “Apabila Anda berinvestasi di bisnis ini maka Anda akan untung 100%”

Sahabatku… Kemungkinan bisa terjadi lain apabila DIA menghendaki hal yang lain terjadi. Baiknya kita hanya memberikan bukti nyata dari hasil aksi-aksi kita, bukan bait-bait janji akhir.


6# Menilai isi hati manusia

Betul memang kita bisa membaca manusia lain melalui energi, sikap dan gerak-geriknya. Namun bukan berarti kita pantas menilai isi hati manusia itu. Kembali lagi hanya kepada DIA lah segala hal yang sedang beroperasi didalam hati manusia.

Sahabatku… Kita hanya berhak membuat pilihan dari apa yang kita baca dari manusia, tapi jangan pernah menilai tentang isi hati. DIA lah SANG MAHA PEMBOLAK-BALIK hati manusia. Percayakanlah pekerjaan ini kepadaNYA.


Akhir kata sahabatku… Porsi hidup manusia dalam hidup ini sudah sangat kompleks tanpa perlu kita malakukan pekerjaanNYA. Adalah sebuah penghormatan kita kepadaNYA untuk menjaga sikap dan aksi kita pada tempat yang seharusnya. Jangan sampai kita menTuhankan diri kita sendiri.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

  •  
  • 0
  • April 27, 2019
admin16 admin16 Author

Saat Spritualitas Menjawab Esensi Waktu









Tiap-tiap detik yang terlewati sampai sekarang itulah waktu menurut kita. Angka 1 sampai 12 yang berputar maju itulah waktu menurut kita. Pagi dan malam itulah waktu menurut kita. Terlepas menurut ilmuan waktu adalah sesuatu yang bersifat relatif, bisa lebih cepat atau lebih lambat. Tetap angkanya hanya 24 jam dalam satu hari. Tidak bertambah sedetik pun, lagi-lagi inilah waktu menurut kita.

Jadi, apa itu waktu?

Bagaimana kalau jam tidak pernah ditemukan apakah waktu akan tetap ada?

Bagaimana kalau malam datang terlambat apakah waktu tetap hanya 24 jam?

Lalu siapa yang menentukan kalau waktu kita hanya 24 jam dalam 1 hari. Bagaimana kalau kita mau berpendapat satu hari dalah 36 jam, apakah kita salah, lalu mengapa?

Kalau jam yang menempel di dinding itu kita hancurkan. Apakah masih bisa kita berkata waktu terus berputar, apakah betul waktu masih terus berputar, padahal kita tidak pernah melihat wujudnya?

Para ilmuan berkata bahwa 1 tahun di planet pluto adalah 248  tahun di planet bumi. Berarti angka jam di pluto bukan 24 jam per hari?

Sahabatku… Bagaimana kalau kita berhenti mengartikan waktu secara primitif hanya sebagai sebuah angka yang menempel pada benda saja. Bagaimana kalau kita mencari pengertian lain tentang waktu. Untuk menjawabnya mari kita berpikir sejenak. Apa yang kita dapat dari waktu?

KEHIDUPAN! Iya waktu adalah kehidupan. Unsur kehidupan tidak dapat dipisahkan dari waktu dan ruang. Apapun yang terjadi didalam kehidupan semuanya berlangsung dalam waktu dan ruang. Ruang adalah tempat berlangsungnya proses kehidupan dan waktu adalah kapan terjadinya proses kehidupan itu.

Dari sana, maka muncul lah beberapa konsep tentang waktu :

*Konsep Kesinambungan*
Bahwa  waktu masa lalu sangat menentukan waktu masa sekarang, kemudian masa sekarang sangat menentukan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Bukti nyata kalau waktu itu berkesinambungan adalah sejarah manusia itu sendiri. Hidup manusia berjalan dengan dinamis, bukan statis. Mulai dari dia dikandungan, keluar dari rahim menjadi bayi, berubah menjadi balita, lalu berubah menjadi anak kecil, berubah menjadi remaja, dewasa, lalu menjadi orang tua.

*Konsep Perubahan*
Bahwa segala kehidupan yang terjadi senantiasa bergerak dan terus berkembang. Seorang bayi yang berubah menjadi dewasa. Sepotong apel yang hijau, lalu memerah, lalu dipetik lalu berubah menjadi busuk. Waktu membawa konsep perubahan kesegala aspek kehidupan.

*Konsep Keberlanjutan*
Segala peristiwa di kehidupan ini memiliki rangkaian. Kehidupan yang sekarang adalah lanjutan dari kehidupan yang kemarin. Begitu juga kehidupan masa depan adalah lanjutan dari kehidupan saat ini. Oleh karena itu dapat disebut mata rantai kehidupan manusia. Dimana sebuah peristiwa selalu berkaitan dengan peristiwa lainnya, tidak terpisahkan.


Konsep-konsep diatas menyadarkan kita pada satu hal penting; bahwa kebutuhan kita akan waktu adalah untuk hidup, bukan alat ukur semata. Kenapa ini begitu penting?

Karena pada kenyataannya hidup adalah detik ini juga. Hari esok adalah milikNYA dan hari kemarin sudah bukan milik kita lagi.

Manusia hanya menyimpan memory akan masa lalu. Tapi, sudah tidak memiliki waktunya. Bagaimana dengan masa depan, bukankah kita bisa memprediksi dan merencanakan masa depan? Iya betul. Memori di otak kita mampu menvisualisasi dan mampu membangun rencana masa depan. Tapi waktunya belum lah milik kita. Ia hanyalah sepotong memori tanpa waktu. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan unsur waktu dan ruang untuk mewujudkan rencana. Tanpa waktu dan ruang yang ada hanyalah kehampaan.

Jadi menjadi sebaik-baiknya sekarang adalah pilihan yang terbaik. Karena sebaik-baiknya sekarang akan menentukan sebaik-baiknya masa depan. Sebaik-baiknya masa depan juga ditentukan dari sebaik-baiknya sekarang. Bukankah ini adalah konsep waktu?

Saat berbicara mengenai masa depan. Maka, masa depan adalah hal gaib yang masih menjadi hak SANG PENGHIDUP. Saat kita berbicara mengenai masa lampau. Maka, masa lampau adalah hak yang sudah bukan milik kita lagi. Jadi, yang kita miliki adalah sekarang. Kata-kata waktu sekarang pun masih tetap berbatas dan hanya SANG PENGHIDUP yang mengetahui batasannya.

Kesadaran kita tentang waktu sangat esensial. Ia mengingatkan kita dalam menyusun strategi hidup. Bukankah manusia cenderung menunda-nunda kebaikan termasuk didalamnya menunda-nunda kebersamaan denganNYA?

Sahabatku… Saat spritualitas menjawab esensi waktu, maka dia akan menjawab bahwa waktu adalah goresan kehidupan. Mensyukuri waktu adalah mensyukuri hidup. Waktu bisa membuat kita bersyukur, waktu pun bisa membuat kita menyesal. Mensyukuri hidup adalah mensyukuri kebersamaan denganNYA. Karena sebenarnya kebersamaan kita denganNYA adalah keabadian yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kita hanya belum menyadarinya saja.

Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig   -  FB: pesansemesta.7
  •  
  • 0
  • April 26, 2019
admin16 admin16 Author

Anda Membutuhkan Positif Untuk Menjadi Maklum









Pernahkah Anda melihat orang yang bersikap dengan tingkat pemakluman yang sangat tinggi.

Saat seseorang pengendara motor menabrak spion mobilnya, alih-alih marah sambil tersenyum dia membuka kaca membenahi spion sambil berkata “kasihan, dia pasti sedang sangat buru-buru”

Saat seseorang menyerobot antriannya di rumah sakit, dia hanya mengangguk wajar.

Saat anaknya berkelahi dengan temannya dan pulang dalam kondisi menangis, dia tidak ikut marah tapi memaklumi, namanya juga anak-anak.

Saat tetangganya mendendangkan lagu disko sampai terdengar keluar sebaris komplek. Dia hanya tersenyum dan berpikir mungkin tetangganya sedang sangat senang, karena itu dia menyanyi.

Bukankah orang diatas ini sangat positif, dan karenanya dia mampu memaklumi?

Sahabatku… Sikap memaklumi muncul karena seseorang memiliki positif didalam jiwanya. Karena positif itulah akhirnya dia memiliki pikiran yang positif, karenanya itu dia tidak menuduh orang lain negatif. Karena positif itulah akhirnya dia memiliki perasaan yang positif, karenanya itu dia tidak berburuk sangka dengan keadaan. Karena positif itulah akhirnya dia memiliki sikap yang positif, karenanya itu seluruh tindakannya adalah kebaikan.

Jadi kalau seseorang itu kurang memaklumi, apakah berarti dia negatif?

Bayangkan seperti ini sahabatku… Manusia adalah energi yang terus bervibrasi. Kalau kita memancarkan vibrasi positif, apakah kita akan menerima vibrasi negatif? Tidak bukan, bukan begitu cara energi bekerja. Kalau kita positif, pasti kita akan menerima vibrasi positif juga. Alhasil tidak akan ada hal yang mampu menggangu kita. Begitu juga kalau vibrasi yang kita pancarkan negatif, maka kita akan menerima vibrasi negatif juga. Alhasil kita akan dikelilingi oleh hal yang terus mengganggu kita.

Bagi seseorang yang memikiki banyak negatif, kejadian seperti menabrak spion, menyerobot antrian, berkelahi dengan anak, dan lagu yang berisik adalah hal yang mengganggu. Tapi tidak bagi mereka yang positif, kejadian seperti itu tidak akan menggangu mereka, dan itulah sumber alasan pemakluman mereka, yaitu diri yang positif.

Hidup selalu tentang bagaimana persepsi kita melihatnya. Bagi si A pemimpin itu jelek, tapi kalau bagi B pemimpin itu bagus. Bagi A pemimpin itu sangat bagus, tapi kalau bagi B pemimpin itu sangat tidak bagus. Kalau seperti ini cara kerjanya, berarti bukan masalah pemimpinnya bukan, namun yang melihat pemimpin itu. Bukan begitu?

Seberapa positif diri Anda, jawabannya akan sangat menentukan pemakluman Anda juga. Karena pemakluman Anda adalah refleksi dari positif yang sengaja Anda tanam.

“Yang sengaja Anda tanam” garis bawahi hal ini sahabatku… Positif atau negatif adalah yang Anda pilih untuk menjadi diri Anda. Cara Anda berpikir, berperasaan dan bersikap adalah pilihan diri Anda. Agama apapun tidak akan ada yang bisa menentukannya, sepositif apapun orang tua tidak juga bisa menenetukannya, karena hanya Andalah penentunya. Positif atau negatif bukan sebuah ketetapan takdir melainkan pilihan.

Lalu bagaimana caranya kita memilih menjadi positif? Padahal hidup selalu tentang bagaimana persepsi kita melihatnya, bisa saja bagi Anda itu positif dan bagi dia itu tidak, lalu bagaimana??

Kalau pertanyaannya seperti itu, maka belok-kan lagi pertanyaannya kepada diri Anda sendiri. Bagaimana menurut Anda, apakah seseorang yang menabrak spion Anda itu melakukan kebaikan buat Anda? TIDAK

Bagaimana menurut Anda, apakah seseorang yang menyerobot antrian Anda itu melakukan kebaikan buat Anda? TIDAK

Bagaimana menurut Anda, apakah anak yang berkelahi dan memukul anak Anda itu dia melakukan kebaikan buat Anda? TIDAK

Bagaimana juga menurut Anda apakah tetangga Anda, yang mendengarkan lalu terlalu berisik itu dia melakukan kebaikan buat Anda? TIDAK

Lalu bagaimana sahabatku… Apakah Anda mau diperlakukan seperti itu tanpa diberi sedikitpun kebaikan? TIDAK

Kalau begitu jadilah positif dengan selalu melakukan kebaikan yang diinginkan orang lain. Bukan karena kepentingan peribadi Anda, bukan atas nama pahala, bukan pula atas nama sebuah balasan, ketenaran atau kata terimakasih.

Positif adalah melakukan kebaikan dengan ketulusan, hanya karena ingin melakukan kebaikan. Semakin banyak ketulusan yang Anda sebar. Semakin banyak pula positif didalam diri Anda. Dan semakin banyak positif itu maka positif akan muncul sebagai wujud pemakluman. Akhir kata kalau sudah begitu. Selamat sahabatku… Tidak ada hal yang akan menganggu Anda dalam hidup ini. Berbahagialah terus Anda bersamaNYA.


Salam Semesta

Copyright © www.PesanSemesta.com

  • 0
  • April 26, 2019
admin16 admin16 Author

Tidak Marah Adalah Proses Untuk Memperkuat Jasad dan Pikiran










Sahabatku… Pernahkah membaca quot yang mengatakan “Kemarahan adalah perasaan yang membuat mulut Anda bekerja lebih cepat dari pada pikiran Anda” ada juga quot yang mengatakan “Anda marah, maka Anda bodoh” Quot-quot yang bagus bukan? Mari kita membahasnya secara ilmiah dan spiritual.  

Belum lama ini muncul berita tentang pedagang pecel lele yang dikeroyok oleh salah satu konsumennya hanya karena pelayanannya dianggap lelet. Baiklah kita tidak akan membahas berita ini, karena detailnya memang masih samar. Namun yang axkan kita ambil pelajaran adalah memang benar saat marah logika kita seakan menghilang. Mungkin kalau pelakunya ditanya sekarang “Pak, apakah Anda tidak menyesal karena terpaksa masuk bui, hanya gara-gara seporsi pecel lele?” Kami yakin pasti jawabannya adalah “Iya”, kalau memang otaknya masih bekerja normal.

Otak yang bekerja normal, ini point pertama yang akan kita garis bawahi sekarang. Seperti emosi lainnya, ada dua hal yang diserang saat kemarahan terjadi, yaitu jasad dan pikiran. Kemarahan adalah sesuatu yang kompleks sahabatku… Mari kita bahas bersama.  

*Pertama akan kita bahas tentang apa yang dialami jasad kita saat kemarahan muncul*

Emosi marah di mulai di dalam amigdala. Amigdala adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi ancaman terhadap kenyamanan manusia, dan untuk mengirim alarm ketika ancaman teridentifikasi.

Amigdala sama sekali bukan bagian jasad yang negatif, karena amigdala memang diciptakan untuk sesuatu yang positif. Kemungkinan besar akan terjadi kekacauan yang tidak normal kalau kita tidak memiliki si amigdala ini. Mungkin kita akan menyebrang jalan tanpa menengok kanan-kiri terlebih dahulu. Atau kita akan mengangkat panci air panas dengan tangan kosong. Atau kita akan melewati singa lapar begitu saja tanpa mempertimbangkan resikonya.

Intinya, amigdala diciptakan untuk sesuatu yang positif dan amigdala memang sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Karena amigdala bertujuan agar membuat kita mampu mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri.

Sahabatku… Amigdala sangat efisien untuk memperingati kita tentang segala ancaman, sehingga membuat kita bereaksi sebelum korteks (bagian otak yang bertanggung jawab atas pemikiran dan penilaian) mampu memeriksa kewajaran reaksi kita. Dengan kata lain, otak kita terhubung sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kita untuk bertindak sebelum kita dapat benar-benar mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita.

Meski faktanya seperti ini, tidak menjadi alasan bagi kita untuk berperilaku buruk, karena selain manusia dapat bertindak otomatis agresif, manusia juga bisa mengendalikan impuls agresif mereka. Sebenarnya tulisan kita sekarang hanya menyambungkan sebagian kecil fungsi amigdala yang berhubungan dengan emosi, karena amigdala bukan hanya bertanggung jawab tentang emosi marah, namun emosi-emosi lainnya juga. Lain kesempatan akan kita bahas kelanjutannya. Kembali lagi menuju topik amigdala dan amarah.

Saat Anda menjadi marah, otot-otot tubuh Anda menegang. Di dalam otak Anda, bahan kimia neurotransmitter yang dikenal sebagai katekolamin dilepaskan, menyebabkan Anda mengalami ledakan energi yang berlangsung hingga beberapa menit. Pada saat yang sama, detak jantung Anda meningkat, tekanan darah Anda naik, dan laju pernapasan Anda juga meningkat. Wajah Anda mungkin memerah ketika peningkatan aliran darah memasuki anggota jasad sebagai persiapan untuk tindakan fisik. Perhatian Anda menyempit dan menjadi terkunci pada target kemarahan Anda. Terakhir dalam hitungan cepat, neurotransmiter otak melepaskan hormon tambahan (di antaranya adrenalin dan noradrenalin) yang memicu keadaan gairah. Akhir kata Anda sekarang siap bertarung… Anda sudah marah sahabatku!

Meskipun emosi Anda mungkin tidak terkendali, tidak serta merta semua bagian diri Anda menjadi tidak terkendali. Ada bagian jasad yang bernama korteks prefrontal otak, dia masih tetap sadar dan dapat menjaga emosi Anda dalam proporsi normal. Boleh dibilang korteks prafrontal berperan eksekutif untuk menjaga hal-hal di bawah kendali.

Jadi kalau dilihat dari sisi jasad saat kemarahan muncul, tetap jasad Anda memiliki pilihan, apakah dia harus lanjut marah, atau tidak marah. Tapi pilihannya sekarang sangat tergantung dengan Anda. Untuk mampu memilihnya, mari kita lanjut ke pembahasan yang kedua.


*Kedua akan kita bahas tentang apa yang dialami pikiran kita saat kemarahan muncul :*

Mengontrol kemarahan sama saja dengan mempelajari cara-cara untuk membantu korteks prefrontal Anda mengatasi amigdala Anda, sehingga Anda memiliki kendali atas bagaimana Anda bereaksi terhadap emosi marah.

Ini memerlukan latihan, salah satunya Anda harus mempelajari emosi Anda sendiri. Butuh waktu untuk mempelajari emosi, dan mempelajari emosi tidak akan bisa Anda lakukan saat Anda masih dalam zona marah. Karena didalam zona marah Anda adalah amarah Anda. Jadi langkah awal saat Anda berada didalam zona marah, adalah dengan mengambil alih kembali pikiran Anda. Betul memang Anda adalah amarah Anda. Tapi ingat! Kita masih bisa mengendalikan pikiran kita.

Di antara banyak cara untuk mengendalikan pikiran terjadi, cara paling simpel Anda bisa mencoba dua teknik ini :


1# Teknik relaksasi.

Teknik ini berfungsi untuk mengurangi gairah Anda dan mengurangi aktivitas amigdala Anda. Ada banyak teknik relaksasi, diantara yang paling efektif adalah dengan pernafasan. Kenapa? Karena saat marah otak kita kekurangan oksigen, itulah kenapa disebut ‘Anda marah Anda bodoh’. Karena memang otak kita tidak bisa bekerja secara proposional saat marah, akibat dari supplay oksigen yang memang sengaja dibatasi. Jadi dengan olah pernapasan, bisa membuat otak Anda perlahan-lahan bekerja normal kembali. Sehingga Anda bisa mulai berpikir dengan lebih sistematis dan positif.


2# Teknik kognitif

Penggunaan teknik kontrol kognitif membantu Anda berlatih untuk menggunakan penilaian Anda untuk mengesampingkan reaksi emosional Anda. Teknik kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan rasional (akal) yang dimiliki oleh manusia yang marah itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi kognitif adalah spiritualisme seseorang yang dia bangun sebelumnya.

Ada hal yang ingin kami garis bawahi dan lurusi disini. Sesuatu yang berhubungan dengan apa yang sering kita lakukan sebagai aksi yang spritual, tapi tidak terlalu kita sadari dimana letak spiritualitasnya. Sebelumnya kami meminta maaf, mohon jangan tersinggung, ini hanya pelurusan makna agar kita berintrospeksi.

Jadi begini sahabatku… Sering saat marah, kita diingatkan untuk mengingatNYA dengan lafadz tertentu tergantung agamanya. Ketahuilah, apapun itu lafadznya itu sama sekali tidak akan membuat Anda berhenti dan sadar untuk tidak marah. Kecuali Anda mengingat maknanya juga. Artinya bukan lafadzNYA yang harus diucapkan, tapi makna dari lafadz itu yang harus Anda resapi. Karena disitulah letak spiritualitasnya berada, dan didalam spiritualitas itulah terdapat koneksi Anda denganNYA.

Jadi sahabatku mohon dimengerti kalau ini bukan penilaian atau kritisasi. Tapi introspeksi agar apapun lafadz yang kita ucapkan, tidak hanya menjadi sekedar mantra-mantra belaka, melainkan ada sebuah pemahaman dan ikatan yang sampai kedalam pikiran dan jiwa kita.


Sahabatku… Ada baiknya dua teknik diatas kita kuasai dalam hidup ini, yaitu teknik bagaimana kita mampu merelaksasi diri dan teknik dimana kita mampu secara sadar menguasai rasionalisme diri. Memang  sulit sekali untuk merasa relaks pasca marah. Efek adrenalin selama kemarahan bisa berlangsung sangat lama, berjam-jam atau terkadang berhari-hari. Tergantung dari bagaimana kontrol kognitif kita bekerja.  

Sahabatku… Kita akui ada begitu banyak hal yang bisa memicu amarah kita dalam hidup ini. Manusia berpikir memusnahkan hal-hal yang memicu amarah adalah jalan keluar terbaik. Tapi sebenarnya tidaklah harus begitu. Dunia ini memang akan selalu dipenuhi oleh alasan-alasan amarah manusia, karena manusia pula lah alasan amarah itu muncul.

Maka biarkanlah dunia dengan amarahnya, tapi diri kita dipenuhi dengan kesadaran. Bahwa emosi marah hanyalah proses yang harus kita jalani untuk membuat kita bertambah kuat. Betul memang saat seorang bijak mengatakan, kekuatan Anda bukan terletak dari seberapa kuat Anda marah, tapi seberapa kuat Anda menahan amarah itu.

Anda sudah mengerti sahabatku, bahwa untuk tidak marah diperlukan kekuatan untuk mengontrol apa yang sedang berlangsung didalam jasad dan pikiran. Bukankah sebuah kekuatan kalau Anda bisa mengontrol apa yang sedang berlangsung itu?

Tersenyumlah sahabatku… Amarah datang tidak lain sebagai alasan bagi Anda untuk belajar menjadi lebih kuat. Begitulah DIA mengajari hambaNYA dengan kasih sayang yang tersembunyi. Ego kita tidak akan mengakui, kalau ternyata didalam amarah terdapat kasih sayangNYA bukan? Itu hanya karena DIA memang tidak membutuhkan pengakuan itu. Karena DIA sudah menjadi ke-MAHA-an tanpa menunggu kesadaran kita sadar tentang ke-MAHA-anNYA.

Jadi mulai sekarang, ingatkan diri Anda saat Anda marah, bahwa diri Anda hanya sedang berproses untuk menjadi lebih kuat dengan memilih tidak marah. Siapa lagi yang mengajak Anda berproses kalau bukan DIA SANG MAHA PEMILIK KEKUATAN itu sendiri. Percayalah Anda memang akan sekuat itu, karena DIA sedang mempercayai Anda.

Salam Semesta


  • 0
  • April 26, 2019
admin16 admin16 Author

DATABASE

COPYRIGHT

Seluruh artikel didalam website ini ditulis orisinil oleh tim penulis Pesan Semesta. Artikel yang kami share melalui website ini bukan hasil jiplakan, kutipan atau terjemahan.

Bagi pembaca yang ingin menghubungi penulis silahkan mengrim pesan melalui email : pesansemesta@yahoo.com


SALAM SEMESTA